Seorang gadis dari keluarga kaya jatuh cinta pada pria biasa. Dia memalsukan identitas dan menikah dengan pria itu. Tidak hanya itu, karena dia secara diam-diam meminta bantuan keluarga untuk membantu karir suaminya.
Sayangnya, setelah sang suami sukses, wanita itu di selingkuhi dan bahkan di ceraikan.
Untuk membalas dendam, dia kembali ke keluarganya dan menjadi putri salah satu dari 10 keluarga terkaya di dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dava hanafisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
"Al, coba kamu cari tahu bagaimana hubungan Reno dengan Alisha?." perintah Winda kepada Alea.
"Hah! Sudah gila kamu Win, memerintahkan aku semau mu!."
"Lho, ini rencana kamu beberapa bulan lalu belum bisa dikata berhasil, sampai detik ini aku belum ada jawaban dari Reno. Dan satu hal lagi, Elenoa kenapa menolak bayaran dari aku? Aku curiga dengan mereka, apa rencana ini benar dijalankan atau tidak." pekik Winda kesal.
"Aduh Windaaa.. Tidak mungkin Elenoa gak menjalan kan tugas nya, dia saja dan Alisha masih saling tak bertegur sapa, lagi pula Alisha sudah sangat membenci Elenoa. Kalau masalah bayaran mungkin saja maksud Elenoa ingin memberikan nya untukku." tuturnya tertawa.
"Dasar cewek matre kamu Alea! Kamu mau uang?."
Dengan cepat Alea menganggukkan kepalanya.
"Ya harus kerja dulu lah, tidak semudah itu Alea kamu bisa mendapatkan uang dariku. Hanya Elenoa saja lelaki bodoh yang dengan gampang nya memberikan apa saja yang kamu minta." ucapnya tertawa sambil mengejek.
"Sialan kamu Winda! Semakin lama ucapan kamu selalu merendahkan ku. Kalau saja aku tidak membutuhkan uang kamu, sudah habis kamu dengan ku." gumam nya kesal.
*****
Disisi lain...
Dalam sujudnya Alisha menumpahkan segala rasa gelisah dan sakitnya atas kejadian masa lalu nya yang kini kembali hadir mengganggu pikiran nya.
"Ya Allah sang pemilik naskah kehidupan ku, semoga hari yang ku lewati dalam hidup ku adalah cerita terbaik dan tentu berakhir indah. Aku tak punya kuasa atas apa yang sudah Engkau tetap kan dalam hidup ini. Karena hanya Engkau lah yang Maha membolak-balik kan hati hambanya. Hanya Engkau lah yang tau skenario atas kehidupan ini. Hamba hanya menjalani proses yang sudah Engkau takdirkan untuk hamba. Aku yakin, Engkau tak akan membiarkan hambanya berjalan sendiri."
Air mata nya yang terus mengalir mengingat kejadian beberapa tahun lalu yang menimpanya dan beberapa bulan belakangan ini hati nya terus dihantui oleh bayang-bayang mantan suami nya, meski pun memang Alisha akui kalau dirinya belum bisa melupakan Elenoa sampai detik ini, akan tetapi akhir-akhir ini selalu mengganggu pikiran nya. Padahal Alisha sendiri mencoba menyibukkan diri supaya bayang-bayang Elenoa bisa terlupakan.
"Apa yang harus aku katakan kepada kedua orang tua ku, kalau aku terus terbawa dalam arusnya masa lalu bersama Elenoa."
**
**
"Aku harus menemui Yasmin dibutik tersebut, dan mencari tahu dimana tempat tinggal mereka sekarang. Kedua nya saja bekerja sebagai pelayan butik yang gajinya gak seberapa itu, terus mereka gak mungkin kan tinggal dirumah mewah seperti dulu, pasti nya mereka tinggal dipemukiman kumuh seperti tempat tinggal Alisha dulu saat diusir Eleno." Hahahahha tertawa nya menggelegar di apartemen tersebut.
"Lalu apa kabarnya si ibu tua itu ya? Pasti semakin terlihat tua ya kan, secara perawatan pun gak pernah, pakaian apalagi pasti daster jelek terus yang iya gunakan, mau beli baju mewah dan mahal juga gak mungkin kan, uang dari mana dia, gaji pelayan butik saja sudah pas-pasan untuk mereka makan apa lagi membeli baju mahal." tuturnya sinis dengan nada mengejek keluarga tersebut.
Setibanya dibutik tersebut Alea tak bertemu Yasmin atau pun Elenoa. "Kemana Yasmin dan Elenoa, tumben salah satu dari mereka tidak ada yang terlihat dibutik ini, atau kedua nya sudah tidak bekerja lagi dibutik ini.
Akhirnya Alea mencoba menghampiri karyawan lain disana. "Permisi.. Saya mau tanya, Yasmin dan Elenoa masih bekerja dibutik ini gak?."
Sontak kedua karyawan itu saling melirik satu sama lain nya. Karena Yasmin dan Elenoa adalah pemilik butik tersebut bukan karyawan seperti yang dimaksud kan Alea itu.
"Ibu Yasmin lagi cuti dan Pak Elenoa lagi keluar makan siang." jawab karyawan disana.
"Oh jadi mereka masih bekerja disini, hebat sekali mereka dipanggil Bapak dan Ibu. Apa ini butik milik mereka? Oh tidak! Gak mungkin... Gak mungkin... Uang dari mana mereka bisa membangun butik seperti ini, mungkin saja mereka senior disini jadinya dipanggil seperti itu." gumam Alea dalam hatinya.
"By the way ada yang tau rumah Yasmin dan Elenoa dimana? Saya ini teman mereka dan sudah lama sekali tidak bertemu."
"Kami tidak tau rumah nya dimana?."
"Sial! Masa satu pun tidak ada yang tau rumah mereka dimana?." tuturnya kesal. "Kalian jangan membohongi saya ya, masa salah satu dari kalian tidak ada yang tau rumah nya Yasmin dan Elenoa dimana, teman macam apa kalian!." bentak Alea.
Baru saja karyawan disana akan menjawab kembali, akan tetapi Elenoa sudah datang kembali ke butik tersebut. "Ada apa ini ribut-ribut. Alea! Mau apa kamu kesini, tolong jangan mencari keributan disini!." pekik Elenoa marah.
"Akhirnya kamu datang juga Elenoa, aku tidak mencari keributan disini. Justru aku mau shooping menaikkan omset kalian disini, supaya kalian bisa merasakan gaji yang besar bekerja dibutik ini." tutur Alea mengejek
Dengan kasar Elenoa langsung menarik tangan Alea dan menyuruhnya untuk meninggalkan butik ini. "Silahkan kamu pergi dari sini wanita gila!." ucap Elenoa murka.
"Kurang ajar! Berani sekali kamu Elenoa berbuat kasar padaku, awas saja kamu ya aku akan membalasnya nanti." pungkasnya. Dan iya segera bergegas meninggalkan butik tersebut.
"Dasar Wanita gila, bisa nya hanya mencari keributan dimana-mana."
*****
Suasana dirumah Alisha...
"Sha, ada apa sih dengan kamu sebenarnya Nak? Akhir-akhir ini kamu terlihat tak bersemangat." tanya Papa Darren.
"Gak ada apa-apa Pa."
"Lalu kamu akan seperti ini saja dirumah, tidak mau lagi bekerja dikantor Papa?."
"Untuk sekarang ini aku masih mau dirumah Pa, tak apa kan Pa?."
"Nak, kalau memang kamu sedang ada masalah coba ceritakan kepada kami, jangan kamu pendam sendiri saja." tutur Mama Fenny Lembut.
"Ma.. Pa.. Aku baik-baik saja, cuma mood aku lagi kurang baik saja mau leyeh-leyeh dirumah." imbuh nya tertawa.
Papa Darren hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya itu.
Sementara itu...
"Alisha kenapa sekarang jarak kekantor lagi ya, apa dia bekerja di perusahaan lain? Atau dia sedang sakit." ungkap Reno dalam hati nya.
Semenjak kejadian Winda beberapa bulan lalu, Alisha menjaga jarak hubungan nya dengan Reno, karena iya tak mau Winda merencanakan kejahatan lagi untuk nya.
"Apa nanti aku pulang kantor kerumah nya saja ya, habis kalau aku telfon atau pun kirim pesan tak pernah direspon oleh Alisha. Ada apa ya sebenarnya dengan dia, atau dia sudah punya pacar? Makanya dia menjauh dari ku." Reno terus membicarakan Alisha dalam hatinya.
Disisi lain...
"Aw.. Sakit sekali tangan ku ini sampai merah dibuatnya, lihat saja kalau Yasmin dan Elenoa masih saja berbuat kasar kepada ku, maka aku tak segan-segan akan memberitahukan kepada atasan mereka atas perlakuan nya kepadaku. Biar sekalian mereka dipecat dari butik tersebut."
Tak berselang lama Alea menghubungi Winda, untuk memanfaatkan nya agar iya bisa mendapatkan uang dari teman nya itu.
"Win, kamu dimana? Apa kamu sibuk hari ini?."
"Aku lagi liburan dulu Al, ada apa?."
"Liburan? Kok kamu tak mengajak ku?." ledek nya tertawa.
"Kamu yakin mau ikut? Apa kamu punya uang untuk shooping disini?." jawab Winda mengejeknya sambil tertawa.
"Sial! Dia malah mengejek ku. lihat saja kamu Win, aku akan membalasnya suatu hari nanti!."
Alea langsung mengakhiri panggilan tersebut.
"Sombong sekali Winda, dia sekarang sudah berani merendahkan ku. Baru punya kafe seperti itu saja sudah sombong dia. Lihat saja suatu saat nanti akan aku balas perbuatan sombong kamu Winda!." pekik Alea kesal.