NovelToon NovelToon
Human Perfect

Human Perfect

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Pendamping Sakti
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Febby Sadin

Di zaman sekarang ini adakah laki-laki yang serba bisa? sempurna!
jawabannya di novel kali ini ada!
Dia dijuluki Human Perfect oleh semua orang karena kesempurnaannya. Dia bernama Badai Bagaskara.
Lalu, sesempurna apakah dia?
Baca kisahnya dalam Novel Human Perfect. Dan disarankan bagi yang belum membaca Novel Tafsir Mimpi Sang Inspirator diharapkan membacanya terlebih dahulu, karena novel ini berhubungan dengan itu.

happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Nabila

Dengan tersadar nya Badai dari kekuatan berpisahnya jiwa dari raganya, kini Badai malah di kejutkan dengan adanya Ali yang tengah berdiri di depannya.

Namun untung saja Ali memang tak tahu menahu perihal semua kekuatan yang Badai miliki, karena memang Ali bukanlah manusia berkekuatan khusus seperti Badai.

"Terimakasih ya udah di antar ke kantor kepala sekolah." ucap Ali. Saat dia keluar dari ruangan kepala sekolah tempat Badai sekolah. Dimana dia lihat Badai masih ada di depan kantor menunggu dirinya keluar.

"Iya sama-sama mas. Yaudah kalau begitu aku pamit dulu." ucap Badai, yang pamitan untuk beranjak pergi dari hadapan Ali.

"Eh tunggu dulu!" Ali tiba-tiba menahan Badai.

Badai pun menghentikan langkahnya, dia seperti sudah paham betul bahwa langkahnya akan di hentikan oleh Ali. Tatapan Badai pun saat menoleh seperti menahan senyumnya pada Ali. Ingin terlihat sok serius.

"Iya mas, ada apa?" ucap Badai.

"Aku ikut dengan mu. Apakah kamu akan kembali ke pesantren? Karena aku juga akan menginap di pesantren mu." ucap Ali.

"Hem..." dengan berlagak seperti masih berpikir akan ucapan Ali, padahal dia tahu bahwa Ali datang sebagai reporter tanpa bertanya kepada Ali, dan Ali datang pasti nya juga ingin menginap satu malam.

"Baiklah. Mari ikut denganku." ucap Badai. Yang kebetulan saat itu jam sekolahnya memang sudah selesai dan hendak pulang ke pesantren.

...****************...

Di tempat yang berbeda, pondok pesantren putri tempat Najwa berada. Dia yang bertemu Nabila, kembali Nabila mendatangi Najwa ke depan ruang kelasnya tepat saat Najwa hendak keluar dari kelasnya.

"Loh mbak Nabila? Masih disini?" tanya Najwa.

"Malam ini aku mau menginap di pondokmu." sahut Nabila.

"Oh... Memangnya ada apa mbak? Kok Sampek nginap?"

"Ali katanya masih mau menginap juga di pondok pesantren Ma'rifat Billah. Kamu tau to pondok itu? Yang terkenal dengan ilmu kesaktian yang dimiliki kiyai dan juga santrinya itu Lo...."

Najwa mengingat ingat, "Oh yang itu to....kayaknya aku juga kenal satu santri juga sih dari pondok pesantren Ma'rifat Billah itu." Najwa mencoba mengingat sesuatu.

"Kamu sudah punya pacar dek?!!" pekik Nabila, dimana pernyataan Najwa mengarah kesana.

Najwa pun langsung memekik, "Nggak lah mbak. Ada-ada aja sih mbak Nabila ini. Cuma ada satu orang yang kayaknya aku kenal aja. Ya tapi belum yakin sih hehe." ucap Najwa.

"Belum yakin gimana?" Nabila terus mengejar pernyataan Najwa, sang adek kelas.

"Belum yakin laki-laki itu mondok nya di situ beneran atau nggak. Gitu...." ucap Najwa.

"Oh...." Nabila pun tak jadi penasaran, karena dia rasa seorang Najwa juga tak akan mungkin sudah punya pacar di usianya yang masih 17 tahun itu.

Mereka pun berjalan menuju ke pondok pesantren putri tempat Najwa tinggal.

"Jadi kangen masa masa mondok deh." ucap Nabila.

Najwa mendengarnya langsung tertarik untuk bertanya-tanya kepada Nabila, "Memangnya kehidupan setelah mondok gak enak ya mbak?" seolah dia bisa langsung menebak dari arah keluhannya Nabila.

Nabila pun tersenyum kepada Najwa, "Kehidupan setelah mondok itu lebih enak mondok intinya Najwa... Aku gak bisa jelasin, nanti kamu akan tahu sendiri seperti apa kehidupan setelah mondok. Intinya cobaannya lebih kompleks ... Kalau mondok kan, cobaan nya cuma tentang pelajaran, hafalan, dan pertemanan. Kalau kehidupan setelah mondok, lebih dari itu. Bahkan tiga kali lipatnya." ucap Nabila.

Sesampainya mereka di pondok, sampai malam pun tiba. Mereka berdua masih saja berbincang-bincang berdua. Disela-sela itu, Najwa tetap melaksanakan kegiatannya di pondok. Setelah selesai dia melakukan kegiatan di pondok, kembalilah keduanya melanjutkan pembicaraan keduanya.

Kini Nabila duduk-duduk di pinggir teras lantai dua pondok pesantren putri, tepatnya di dekat pagar, sembari menikmati semilir angin malam yang menenangkan. Disekitarnya sudah banyak para penghafal Al-Qur'an, para Hafidzoh sedang menderes hafalan Al-Qur'an nya.

Cukup lama Nabila berada disana, Najwa baru muncul setelah jam sepuluh malam. Dimana seluruh kegiatan inti pondok pesantren putri baru selesai di jam segitu.

"Mbak aku makin penasaran deh sama mbak. Udah lama sejak mbak boyong¹kita gak pernah cerita-cerita lagi. Dan dulu juga aku masih SMP jadi belum tau kerasnya kehidupan itu seperti apa." ucap Najwa, mengawali percakapan keduanya malam itu.

"Hem jadi ceritanya makin kepo nih...." goda Nabila, sambil tak henti melemparkan senyuman nya. "Baiklah apa yang ingin kamu ketahui...." ucap Nabila.

"Gimana kalau mbak Nabila mulai dari asal mula nya mbak Nabila..."

Mendengarnya Nabila langsung tergelak, "Hahaa asal mula, kayak legenda aja! maksud kamu aku anaknya siapa gitu ya?"

"Nah iya itu maksudku!!" ucap Najwa.

.

.

.

Lanjutannya besok 😘

Keluar dari pondok.

1
Sholahuddin
bagus 🗿👍
Febby Sadin: hurak ketinggalan akeh
total 1 replies
Sholahuddin
bagus
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author 👍🏻
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
up author 😊
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂: okk 😀
Febby Sadin: otw readers
total 2 replies
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
up author
Febby Sadin: otw ya
total 1 replies
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
lanjut author
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
Alhamdulillah aku ilangg 😊
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
sekarang author
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
kok ada khitbah² nya itu😠🤔
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
katanya naz sama Riz muncul 🤨🤔
Febby Sadin: kita tunggu kemana mereka
total 1 replies
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
kurang author
Febby Sadin: wow sek sabar
total 1 replies
Sholahuddin
bagusssssssssss
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
up author
Sholahuddin
baguss
Sholahuddin
bukane jenenge Sinta dan genta????
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂
kembar tapi kok GK mirip
Sholahuddin
sekarang
Sholahuddin
baguss
Sholahuddin
bagus
Sholahuddin
bagus lek onok zulfane kurang bagus🗿🗿
Sholahuddin: kon paleng lek onok hikam tamba bagus
𝑩𝒆𝒓𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒎𝒂𝒕𝒂: iyo kurang bagus polane Wedi Sifa ngamokk 😁😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!