Baca aja 👊😑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gagal melamar
.
Candra mencium dan melumat bibir Kirana dengan rakus yang membuat Kirana seketika memberontak.
"Eumhh ... Candra ...." ucap Kirana di sela-sela ciuman, ia berusaha memberontak namun pergerakannya langsung dikunci oleh Candra yang membuatnya tak bisa bergerak sama sekali.
"Cpkk ... Cpkk ... Cpkk ...." Decapan demi decapan terdengar dengan jelas di dalam kamar mandi itu. Semakin lama ciuman yang dilakukan Candra semakin dalam dan agresif yang membuat Kirana sedikit kesulitan menyeimbangi ciuman tersebut.
Beberapa menit kemudian.
Candra pun melepaskan ciumannya setelah ia puas merasakan bibir manis sang kekasih. "Aku mencintaimu, Sayang," bisiknya sembari menyeka sudut bibir Kirana yang terdapat bekas air liurnya.
"Pergi, Candra. Sebelum Ayah kembali datang!" ucap Kirana masih merasa panik mengingat Tuan Asher sudah berada di bawah untuk menunggunya.
"Baik, Sayang." Dengan terpaksa, Candra segera keluar dari sana untuk kembali ke kamarnya.
_____________________________________________________
Tap ... Tap ... Tap ....
Suara langkah kaki terdengar dengan jelas. Tuan Asher dan Tuan Raja pun langsung menoleh. Tuan Asher lantas langsung tersenyum ketika melihat putri kesayangannya sedang menuruni tangga.
"Kirana!" seru Tuan Asher.
"Ayah!" Dengan bahagia, Kirana mempercepat langkahnya menuruni tangga.
Dan ...
Hap-!
Tuan Asher dan Kirana saling berpelukan, melepas rasa rindu selama beberapa hari ini tidak bertemu.
"Kirana kangen, Ayah."
"Ayah juga kangen kamu, Nak."
"Kenapa Ayah tidak bilang kalau Ayah akan datang ke sini?" Kirana terlihat cemberut yang membuat Tuan Asher terkekeh.
"Ayah kan sudah mengabari Paman Raja bahwa Ayah akan ke sini menjemputmu," ujar Tuan Asher masih setia memeluk sang putri. "Sana! Siapkan semua barang-barangmu. Kita akan pulang hari ini."
"Sekarang, Ayah?" tanya Kirana seraya mendongak untuk menatap wajah sang ayah.
Tuan Asher mengangguk. "Tadi, saat Ayah dalam perjalanan menuju ke mari, Ayah mendapat kabar bahwa perusahaan Ayah terjadi masalah. Jadi, kita harus segera pulang, sebelum masalah di perusahaan Ayah semakin parah," jelasnya yang dapat di dengar oleh Tuan Raja.
"O--Oke ...." ucap Kirana dengan pasrah. Kirana pun melepaskan pelukannya dan kembali naik untuk mengemasi barang-barang yang ada di dalam kamarnya.
Setelah Kirana naik ke atas. Tuan Asher pun kembali menatap Tuan Raja. "Kau ingin membicarakan sesuatu apa, Raja?"
"Sebenarnya aku ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting padamu. Tapi didengar-dengar kau sedang terburu-buru untuk pulang. Lain kali saja kita bicarakan jika kau ada waktu," ujar Tuan Raja.
"Baiklah."
______________________________________
Tap ... Tap ... Tap ...
Candra menuruni tangga. Sesampainya di ruang tamu, padangannya langsung mengedar ke seluruh ruangan. Ia sedang mencari keberadaan Kirana.
"Ayah, di mana Kirana dan Paman Asher?" tanya Candra berahlih menatap Tuan Raja yang masih setia duduk di kursi kebesarannya.
"Mereka sudah pulang."
Deg ....
"Pu--Pulang?!"
"Hmm." Tuan Raja menganggukan kepalanya. "Asher memiliki urusan mendadak di kota, jadi mereka berdua terburu-buru untuk pulang. Ayah bahkan tak sempat membicarakan tentang hubunganmu dengan Kirana."
"APA?!"
Bersambung.
░K░o░m░e░n░ ░y░a░ ░b░i░a░r░ ░a░u░t░h░o░r░ ░s░e░m░a░n░g░a░t░ ░j░a░n░g░a░n░ ░l░u░p░a░ ░l░i░k░e░ ░k░a░r░y░a░ ░a░u░t░h░o░r░
░K░o░m░e░n░ ░y░a░ ░b░i░a░r░ ░a░u░t░h░o░r░ ░s░e░m░a░n░g░a░t░ ░j░a░n░g░a░n░ ░l░u░p░a░ ░l░i░k░e░ ░k░a░r░y░a░ ░a░u░t░h░o░r░
Kok aneh menitipkan anak di rumah orang lain. Lebih wajar kalau ke rumah Kekek-neneknya atau paman-bibinya. Setidaknya ada hubungan kerabat.
Apalagi anak gadis.