NovelToon NovelToon
Carnival Of Love

Carnival Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Bullying di Tempat Kerja / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sugardust

Kisah tentang seorang gadis yang cantik dan lembut, ia harus menjalani hari-harinya yang berat setelah kepergian kakak perempuannya. Anak-anak yang harus melakukan sesuai kehendak Ibunya. Menjadikan mereka seperti apa yang mereka mau. Lalu, setelah semuanya terjadi ibunya hanya bisa menyalahkan orang lain atas apa yang telah dilakukannya. Akibatnya, anak bungsunya yang harus menanggung semua beban itu selama bertahun-tahun. Anak perempuan yang kuat bernama Aluna Madison harus memikul beban itu sendirian setelah kepergian sang kakak. Ia tinggal bersama sang Ayah karena Ibu dan Ayahnya telah bercerai. Ayahnya yang sangat kontras dengan sang ibu, benar-benar merawat Aluna dengan sangat baik. **** Lalu, ia bertemu dengan seorang laki-laki yang selalu menolongnya disaat ia mengalami hal sulit. Laki-laki yang tak sengaja ia temui di gerbong Karnival. Lalu menjadi saksi perjalanan hidup Aluna menuju kebahagian. Siapa kah dia? apakah hanya kebetulan setelah mereka saling bertemu seperti takdir. Akankah kebahagian Aluna telah datang setelah mengalami masa sulit sejak umur 9 tahun? Lika liku perjalanan mereka juga panjang, mereka juga harus melewati masa yang sulit. Tapi apakah mereka bisa melewati masa sulit itu bersama-sama? *TRIGGER WARNING* CERITA INI MENGANDUNG HAL YANG SENSITIF, SEPERTI BUNUH DIRI DAN BULLYING. PEMBACA DIHARAPKAN DAPAT LEBIH BIJAK DALAM MEMBACA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sugardust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Karyawisata 4

Aku mencoba mengambil polaroid ku dengan menyeret tubuhku. Untungnya masih bisa berfungsi namun ada retakan di ujungnya. Kenapa dia begitu padaku, padahal aku tidak membuat kesalahan apapun. Aku akan menunggu seseorang datang untuk menolongku karena aku tidak bisa menggerakkan kakiku sama sekali.

Beberapa waktu kemudian di area villa.

“ Edelyn, dimana Aluna?” Jaeden bertanya pada Edelyn yang baru saja selesai menelepon ibunya.

“ Ah tadi dia bersama Katrina dan Chloe di atas, aku turun duluan karena ibuku menelepon dan di atas tidak ada sinyal” Edelyn menjelaskan situasi.

“ Kenapa mereka lama sekali ini sudah jam sepuluh lewat, aku baru saja selesai membereskan barang-barang properti” ujar Jaeden yang terlihat cemas.

“ Sebentar aku akan mengecek ke kamar dulu” Edelyn bergegas menuju kamar untuk mencari kami.

Saat memasuki kamar, Edelyn mendapati Katrina dan Chloe yang sudah terbaring di kasur dengan santai sambil memakan snack malam.

“ Hei, dimana Aluna? bukan kah dia bersama kalian tadi?” tanya Edelyn dengan nada yang bingung.

“ Ah, dia masih di atas dan sedang menunggu Jaeden, kami duluan karena..” belum selesai Katrina menjelaskan, Edelyn sudah pergi berlari.

“ Ah sial!” Edelyn berlari meninggalkan kamar.

“ Hei, hei tunggu! ada apa?” Katrina dan Chloe bangkit dari tempat tidur dan mengikuti Edelyn.

Mereka menghampiri Jaeden yang menunggu di luar villa.

“ Hah hah, Aluna masih di atas, dia tidak ikut turun bersama mereka berdua!” seru Edelyn dengan napas yang terengah-engah.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Jaeden langsung berlari menuju ke atas bukit dengan tergesa-gesa.

“ Hei ada apa? tolong jelaskan” tanya Katrina kebingungan.

“ Kalian kenapa meninggalkan Aluna sendirian di atas??! kalau terjadi apa-apa dengan dia awas kalian!” Edelyn terlihat sangat marah dan kecewa, dia juga terlihat sangat khawatir.

“ Jadi Aluna belum kembali?? tadi dia bilang dia ingin menunggu Jaeden, tapi ternyata Jaeden belum menghampirinya ya? Aku sangat menyesal karena meninggalkan dia sendirian di atas sana” ucap Chloe yang terlihat cemas, raut wajahnya pun berubah seketika.

“ Aku tadi sakit perut jadi aku turun duluan bersama Chloe, aku kira dia sudah bersama Jaeden karena dia belum juga kembali, maafkan aku. Andai tadi perutku tidak sakit. Dasar perut sialan ini semua karena ulahmu! Tidak akan terjadi sesuatu kan padanya? hiks” Katrina terduduk dan mulai menangis sembari memukul-mukul perutnya.

Jaeden yang terus berlari menaiki bukit dan memanggil-manggil namaku.

“ Aluna! Aluna!”

Di kesunyian malam, aku mendengar suara Jaeden, aku lalu menyaut panggilannya.

“ Jaeden! aku disini! tolong aku hiks” aku berteriak kencang dan menangis.

Jaeden datang menghampiriku dan bertanya

“ Aluna, apa yang terjadi? kenapa kau duduk di tanah begitu??” tampak dia begitu mencemaskanku, napasnya yang terengah-engah dan sedang berusaha untuk menenangkanku.

“ Hiks” aku memeluk Jaeden dengan erat tanpa bisa menjelaskan satu kata pun.

“ Tidak apa, aku ada disini sekarang, tenangkan dirimu dulu” Jaeden memeluk dan mengelus rambutku dengan lembut.

“ Jaeden, kenapa kau lama sekali.. aku sangat takut.. kakiku terkilir aku tidak bisa berdiri hiks” aku terus menangis dipelukan Jaeden.

“ Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf, ayo naik ke punggungku, biar aku gendong kau turun dari bukit” Jaeden mengangkat tubuhku dan menaikannya di punggung belakang.

Dia membopong badanku turun dari bukit.

“ Aluna, aku sungguh minta maaf, aku tidak bermaksud meninggalkanmu sendirian di atas bukit” Jaeden terus meminta maaf padaku.

“ Tidak apa-apa, aku mengerti, aku hanya sedikit terkejut dan cemas tadi, terima kasih karena sudah menolongku” ucapku yang masih terisak karena menangis.

Terlihat beberapa murid dan guru sedang menunggu kami dari bawah bukit.

Jaeden mengantarku masuk ke dalam kamar ditemani oleh beberapa guru. Jaeden pasti sangat lelah karena harus menggendongku menuruni bukit dan harus menaiki tangga di villa ini untuk mencapai kamarku.

Teman-teman ku tampaknya mengadu pada guru dan menjelaskan situasi yang terjadi. Tapi aku belum menjelaskan situasi yang sebenarnya terjadi, dan kenapa aku bisa terkilir.

Kalau aku mengadu pada bu guru dan teman-temanku, apa mereka akan percaya padaku? aku tidak punya cukup bukti untuk melaporkannya. Untuk saat ini lebih baik aku tetap diam dulu tanpa membuat kericuhan lagi. Aku tidak mau kericuhan terjadi untuk kedua kalinya yang menyeret namaku saat Karyawisata berlangsung. Aku hanya akan beralasan bahwa aku terkilir ketika mencoba mengambil foto dari atas bangku.

Jaeden izin untuk pergi kembali ke villanya, dia menepuk-nepuk kepalaku lalu melangkah pergi.

Kemudian petugas kesehatan datang untuk memeriksa kakiku, murid-murid yang lain berkerumun di depan pintu masuk kamar. Sudah pasti ada Clarissa dan teman-temannya diantara kerumunan itu mereka tertawa kecil karena telah berhasil membalaskan dendamnya padaku. Andai saja aku bisa lebih kuat dan berani, aku tidak akan menyeret teman-temanku dalam masalah dan menyulitkan mereka, kecemasan dan kekhawatiran yang mereka tujukan padaku, dan Jaeden juga harus mengeluarkan tenaganya untuk membopong ku, padahal dia sudah cukup lelah setelah bersih-bersih area villa.

Setelah selesai di periksa dan di obati, teman-temanku mulai mengusir murid-murid yang berkerumunan.

“ Pergi kalian, kembali lah ke kamar kalian masing-masing, seperti tidak punya kerjaan saja!” teriak Edelyn sembari mendorong satu persatu murid.

Setelah mereka semua pergi kembali ke kamar mereka masing-masing. Bu guru mulai bertanya padaku, apa yang sebenarnya terjadi padaku. Aku menjelaskan situasi palsu kepada bu guru dan teman-temanku.

“ Lain kali berhati-hatilah dan jangan mencoba untuk pergi sendirian di tempat yang sepi, ibu pergi dulu, selamat beristirahat ” ujar bu guru sembari melangkah pergi keluar kamar.

“ Aluna! maafkan kami, kami benar-benar minta maaf, ini semua salah kami meninggalkanmu sendiri di atas bukit yang gelap” ucap Chloe padaku sambil memeluk badanku.

“ Iya, kami sungguh minta maaf, maafkan lah kami, aku akan mentraktirmu setelah Karyawisata ini selesai!” seru Katrina yang juga berusaha memelukku.

“ Aku juga minta maaf, aku juga akan mentraktirmu makan enak nanti bersama ibuku” sambung Edelyn yang duduk disebelahku.

“ Sudahlah, tidak apa-apa ini semua salahku sendiri yang bersikeras untuk tetap menunggu di atas, ini juga karena kecerobohanku yang menyebabkan kekacauan ini”

“ Terima kasih karena telah mengkhawatirkan aku, teman-teman” jawabku sembari menepuk-nepuk punggung Chloe dan Katrina.

“ Ayo kita beristirahat sekarang, karena akan ada hari esok yang akan datang, semoga hari esok lebih baik lagi! ayo kita berbahagia bersama!” saut Chloe dan dia kembali ke tempat tidurnya.

Kami lekas tidur untuk beristirahat, karena hari sudah terlalu larut dan besok adalah hari terakhir kami berada disini dan sorenya kami akan pulang. Besok tidak ada acara khusus yang disiapkan oleh pihak sekolah, mungkin pengumuman dan peraturan akan diumumkan besok hari.

Aku lelah sekali, kakiku sudah tidak terlalu sakit karena sudah diobati. Bagaimana jika Jaeden tidak datang mencariku, mungkin aku akan tidur di atas bukit tanpa selimut dan mati membeku di atas sana. Aku akan berterima kasih dan mentraktir Jaeden nanti, Aku juga harus tetap waspada pada Clarissa, bisa saja besok dia mematahkan kakiku. Hari ini aku akan berbaik hati untuk menutup mulutku. Sebaiknya aku tidur sekarang dan menutup mataku. Semoga di hari esok hal-hal baik datang kepadaku.

1
Babyzee
aw aw awww bab kali ini lucu bgtttt
Metana
Aku suka ceritanya /Kiss/
Ghrnrex
ceritanya lengkap ga cuma ttg cinta tapi jg ttg persahabatan, semangat trs author, ditunggu kelanjutan ceritanya author!
Sugardust: terima kasih kak udh mampir di novel aku^^
total 1 replies
Babyzee
Clarissa ngarep bgttt dapetin jaeden🤬
Babyzee
Aaaa ceritanya bagus bgt thor, ayo update ceritanya setiap hari ditunggu! semangat terus thor
Sugardust: terima kasih udh mampir ya kak^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!