NovelToon NovelToon
Galaxio

Galaxio

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:616
Nilai: 5
Nama Author: Itachi Wife

Ganteng ✔️
Kaya Raya ✔️
Pintar ✔️
Jago Olahraga ✔️
Jago Bela Diri ✔️
Orangtua Cakep ✔️
Kesayangan Semua Orang ✔️

Fajarendra Galaxio Nayanka, putra sulung dari pengusaha kaya raya, Aksara Langit Nalendra, dan mantan model terkenal, Wulandari Camelia Yovanka. Lahir & tumbuh dikeluarga konglomerat dengan segala kelimpahan harta & kasih sayang dari semua orang, membuat lelaki yg akrab disapa Galaxio itu merasa kehidupannya sudah sangat sempurna.

Namun siapa yg mengira bahwa semua sketsa-sketsa indah yg sudah ia rancang untuk masa depannya, harus hancur dalam sekejap. Dan yg lebih parahnya lagi, yang menjadi penyebab dari kehancuran itu adalah satu-satunya wanita yg berhasil menarik perhatiannya, bahkan menumbuhkan cinta dalam hatinya. Wanita yg ia kira akan menemaninya membangun kisah cinta romantis, justru memberinya luka yg amat tragis. Akankah kisah Galaxio berakhir bahagia seperti kisah orangtuanya dulu? Atau justru berujung pilu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itachi Wife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, akhirnya rombongan IX 1 tiba di villa milik Langit sekitar pukul setengah 3 sore. Semuanya tampak terpukau melihat kemegahan villa tersebut. "Villa semegah ini tapi jarang dipake,,, kalo gua yang punya mah tiap weekend dah gua ke sini" ujar Ridho. "Kalo gua mah mending tinggal di sini aja sekalian" sahut Ardan. "Yee,,, kalian semua belum liat mansion yang ditempati Gala sih, 2 kali lipat lebih gede dari villa ini malah" ujar Skylar. "Beneran?" tanya beberapa murid serentak. "Yakali gua boong, kalo gak percaya tanya ke Arnav noh. Gua sama dia aja yang udah sering ke sana masih suka nyasar saking gedenya" ujar Skylar. "Gal, tukeran hidup yok" ujar Fauzan. "Tukeran hidup sih gua mau, tapi kalo tukeran orangtua,,, gak deh. Orangtua gua gak ada duanya" ujar Gala.

"Pak, ayo masuk. Mau sampe kapan di luar terus" ujar Gala menyadarkan Pak Edgar yang tampak juga terpukau. "Eh,,, iya iya, mari anak-anak, kita masuk" ujar Pak Edgar membawa mereka semua masuk. "Oke, berhubung ini villanya milik Gala, jadi gak ada salahnya kan kalo Gala kita persilahkan untuk milih kamar terlebih dahulu?" tanya Pak Edgar yang langsung disetujui oleh semuanya. "Saya pakai kamar orangtua saya aja Pak. Untuk kamar saya bisa dipake sama Skylar dan Arnav. Itu pun jika tidak ada yang keberatan" ujar Gala. "Gapapa kok" ujar Pak Edgar. "Yaudah, untuk sisa kamarnya bisa bapak bagi aja. Di sini kalo gak salah ada sekitar 17 kamar, 1 kamar utama alias kamar orangtua saya, 1 lagi kamar saya, dan sisanya 15 kamar lagi. Masing-masing kamar udah ada kasur ukuran king size buat 2-4 orang dan juga udah ada kamar mandinya" ujar Gala.

"Pak, pembagian kamar yang lain itu di undi aja Pak" ujar Ivan. "Iya Pak. Biar adil" sahut Caitlyn. "Pak, kalo gitu saya izin ke kamar duluan boleh gak?" tanya Gala. "Oh boleh boleh yang sudah dapat kamar langsung ke kamar ya" ujar Pak Edgar pada Gala, Skylar dan Arnav. Setelah menaiki beberapa anak tangga, tibalah mereka di lantai 4, lantai paling tinggi di villa ini. Di lantai ini hanya terdapat 2 kamar, yaitu kamar Gala dan orangtuanya. Setelah menekan angka password, Gala pun membuka pintu kamar yang biasa digunakan oleh orangtuanya itu. "Gal, passwordnya apa nih?" tanya Arnav saat Gala hendak masuk. "Sama kek password kamar gua" ujar Gala segera masuk ke kamar. Gala tampak menelisik setiap sudut kamar tersebut. Kamar super luas dengan nuansa serba putih dengan beberapa furnitur berwarna purple haze.

Sedangkan di kamar lain, baik Skylar maupun Arnav sama-sama terkejut saat melihat betapa luasnya kamar Gala di villa ini, yang didominasi dengan warna dark, lebih tepatnya kombinasi warna hitam dan coklat. "Gilak, kamarnya dark banget" ujar Skylar sedikit bergidik ngeri. "Huum,,, beda banget sama kamar Gala yang dimansionnya. Kalo yang dimansion lebih didominasi warna abu-abu kan ya,,, seenggaknya gak se-dark ini" sahut Arnav yang langsung diangguki setuju oleh Skylar.

Setelah mengganti baju dengan pakaian yang santai, kedua sohib itu bergerak menuju ke kamar Gala. Tok... Tok... Tok... "Gala..." sahut Arnav seraya mengetuk pintu. Ceklek... "Ada apa?" tanya Gala. "Kami bareng lo dulu boleh gak? Di kamar lo serem soalnya" ujar Skylar. "Iya tuh, dark banget" ujar Arnav. "Huffttt,,, yaudah masuk gih" ujar Gala membukakan pintu. Arnav dan Skylar lagi-lagi dibuat terkesima oleh kamar yang terkesan elegan tersebut. Belum lagi beberapa foto pernikahan Wulan dan Langit yang terpajang, semakin menjelaskan siapa pemilik kamar ini. "Papi Mami lo cakep banget ya Gal. Gak heran gua muka lo secakep itu" ujar Arnav meneliti foto tersebut.

"Ntar malam kita langsung api unggun?" tanya Gala merebahkan tubuhnya di kasur. "Pak Edgar bilang di grup sih tadi iya katanya. Soalnya kita besok siang udah berangkat lagi kan" ujar Arnav. "Huum, Pak Edgar bilang sih besok pas jalan mau pulang, kita diizinin untuk mampir di taman yang kita lewatin tadi" ujar Skylar. "Eh Gal. Ini siapa?" tanya Arnav menunjukkan sebuah foto laki-laki yang tengah berdansa dengan Wulan.

"Oh,,, itu Om Fajar. Calon suami Mami yang meninggal seminggu sebelum pernikahan mereka, karena,,, karena nyelamatin Mami dan semuanya dari Kakek gua" ujar Gala memejamkan matanya. "Hm, Gal... Sorry ya, gua gak bermaksud" ujar Arnav. "Hmm, santai aja kali. Lagi pula, Om Fajar itu idola gua" ujar Gala menguap. "Cakep ya" ujar Skylar. "Iya dong, idolanya siapa dulu gitu" ujar Gala. "Kalo seandainya lo dikasih kesempatan untuk ketemu Om Fajar, gimana Gal?" tanya Skylar membuat Gala seketika terdiam. "Hm, gak tau. Udah ah gua mau lanjut tidur, biar ntar malam fresh" ujar Gala kembali memejamkan matanya. "Kami nebeng sini dulu ya Gal" ujar Arnav merebahkan dirinya di karpet permadani tersebut, di sebelah Skylar. "Hmm" gumam Gala.

Malam harinya...

Mereka semua tengah berkumpul di tepi pantai mengelilingi api unggun dengan diselingi nyanyi bersama atau obrolan-obrolan kecil. "Mau ke mana?" tanya Skylar saat melihat Gala bangkit dari duduknya. "Ke dalam, ngambil airpods" ujar Gala terus berlalu. Sebenarnya itu hanya alasan Gala saja, airpods-nya bahkan sudah berada di saku jaketnya sejak tadi. Saat Gala sedang berjalan-jalan di sekitar pantai yang cukup jauh dari villanya, tiba-tiba ia menangkap seluet seseorang yang tengah duduk sendirian dengan posisi membelakanginya dan menghadap api unggun, serta dengan seekor kucing di sampingnya. Dapat Gala terka bahwa itu adalah seorang perempuan, dari rambutnya yang tampak di cepol dengan jedai.

Saat hendak berbalik pergi, langkah Gala terhenti saat mendengar alunan musik dari gitar yang dipetik, membuatnya kembali berbalik pelan. Gala seakan terhipnotis mendengar suara merdu yang berpadu dengan alunan musik gitar tersebut, ditambah lagu berjudul 'Runtuh' yang dinyanyikan penuh penghayatan tersebut, benar-benar berhasil membuat Gala terpana. Setelah lagu tersebut berakhir, kucing yang berada di samping wanita itu menoleh kearah Gala dan mengeong. "Mochi, ada apa?" tanya wanita itu dengan lembut seraya mengelus leher kucing itu. Tepat saat wanita itu hendak menoleh, Gala langsung bersembunyi di sebuah batu besar yang berada di dekatnya.

"Mochi lapar ya? Ayo masuk kalo gitu" ujar wanita itu kembali menghadap depan. Gala mengintip tepat saat wanita itu bangkit dari duduknya dan melepas jedainya, membuat rambut panjangnya tergerai indah. "Ayo kita masuk, terus makan" ujar wanita itu menggendong kucingnya dan menenteng gitarnya lalu beranjak ke salah satu villa dekat sana. Drrttt... Drrttt... Ponsel Gala bergetar di saat bersamaan, menyadarkannya dari lamuannya akan wanita itu. "Gal, lo di mana? Kita mau makan malam nih" ujar Skylar. "Iya iya, gua ke sana sekarang" ujar Gala memutus panggilan dan segera kembali ke teman-temannya. Sesampainya di sana mereka pun segera memulai makan malam bersama. "Oke anak-anak, besok kita pulangnya jam 2 ya. Jadi dari pagi sampe siang, kalian bebas mau ngapain aja, asal jangan jauh-jauh dari sini" ujar Pak Edgar.

"Mandi-mandi di pantai boleh gak Pak?" tanya Citra. "Boleh, asalkan jangan terlalu ke tengah ya" jawab Pak Edgar. Setelahnya mereka semua pun kembali melanjutkan acara dengan bernyanyi bersama, bermain games dan saat tengah malam, mereka menghidupkan kembang api bersama. Lalu setelah itu mereka mulai masuk dan menuju kamar masing-masing. "Gal, kita tidur bareng lo ya" ujar Skylar. "Emang kamar gua kurang gede ya?" tanya Gala. "Bukan masalah gedenya, kalo gedenya mah kamar lo bahkan lebih gede dari ukuran kelas kita" ujar Skylar. "Ya terus kenapa kalian gak mau tidur di kamar gua?" tanya Gala. "Kamar lo serem anjir, gelap banget. Hitam sama coklat, lampu malah remang-remang pula" ujar Arnav membuat Gala menghela nafas.

"Yaudah iya boleh" ujar Gala mengalah dan mempersilahkan kedua sahabatnya untuk tidur di kamar yang sama dengannya. Bahkan Gala sampai menyediakan sebuah kasur cadangan untuk kedua temannya itu. "Gal, tadi lo ke mana?" tanya Skylar. "Eh? Hm, itu,,, gua,,," "Jujur, lo abis dari mana tadi?" potong Arnav. Ia terlalu hafal tabiat sahabatnya itu, terlebih jika sudah sampai gugup. "Gua ketemu cewek tadi" ujar Gala membuat kedua temannya menoleh kaget. "Lo punya cewek?" "Kok kami gak dikasih tau?" tanya kedua laki-laki itu. "Bukan cewek gua bangke,,," ujar Gala ketus. "Terus cewek siapa?" tanya Arnav. "Jangan-jangan lo ketemu cewek orang ya? Nyebut Gal nyebut, gak baik jadi PHO" sahut Skylar. "Kalian tuh makin lama makin ngeselin ya" ujar Gala menatap tajam kedua temannya itu.

"Gua gak tau cewek itu siapa, gua gak sengaja liat dia lagi duduk sendirian sama kucingnya. Terus pas gua mau balik, tuh cewek nyanyi sambil main gitar,,, suaranya bagus banget, merdu banget. Sebelum dia masuk ke villa-nya, dia sempat lepas jedainya, rambutnya,,, rambutnya panjang, indah banget" ujar Gala menatap langit-langit kamar itu. "Lo suka sama cewek itu Gal?" tanya Skylar membuat Gala terkesiap. "Ap,,, apa sih ah,,, gua aja bahkan gak tau siapa namanya" ujar Gala. "Terus kalo seandainya lo tau namanya? Gimana?" tanya Arnav memberi kode pada Skylar. "Ya,,, ya gak gimana-gimana" ujar Gala. "Udah udah, tidur tidur tidur..." ujar Gala menutup matanya, sedangkan kedua sahabatnya itu masih saling tersenyum penuh arti.  

1
Maya Sari
gala slalu bilang maaf n takut kehilangan Luna tp gk peka masih aja pacaran sama Aruna Maruk gala ini ya.
pihak sekolah nya gmna ada tauran di sekolah kok gk panggil polisi sampai ada kasus penusukan bgtu kok anteng aja 🤦
Shadow Girl: pukul aja Gala-nya pukul 😌😌
total 1 replies
Max >w<
Characternya bikin terikat! 😊
paulina
Wajib dibaca!
Mưa buồn
Gila PPnya cakep bangeeet, cepetan thor update lagi please!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!