"Kiara Cristina Albian"yang kecewa setelah memergoki calon tunangannya yang tidur bersama dengan sahabat baik nya di sebuah hotel, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak mobil yang ada di depan nya dan membuat pemilik mobil itu lumpuh.
"Ardan Ganendra"Adalah seorang CEO muda dari perusahaan Ardan grup, meminta tangung jawab Kiara yang telah membuat nya lumpuh mengantikan calon istri nya yang kabur karena tidak Sudi menikah dengan pria lumpuh seperti nya.
"Bagaimana kami bisa menebus semua kesalahan putri kami?
"Aku ingin dia menjadi istri ku."
Penasaran dengan keseruan nya? Ayo ikuti terus episode-episode novel "Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
"Astaga, aku hampir lupa, hari ini Jafin mengundang ku untuk pergi ke pesta pernikahan mereka."Ucap Bima bergegas mengambil handuk nya dan masuk kedalam kamar mandi.
Setelah satu jam berlalu Bima pun akhirnya selesai bersiap-siap untuk pergi ke pesta tersebut.
Pesta pernikahan Jafin dan Fany di adakan di sebuah hotel mewah.
Sementara itu terlihat Kiara yang keluar dari kamar nya dengan gaun unggu, hari ini dia begitu cantik, bahkan sangat amat cantik, gaun unggu dan sepatu unggu muda itu terlihat cocok berpadu.
Kiara terlihat mencari Ardan namun ia tidak menemukan Ardan di mana pun, bahkan saat ini Kiara melihat kamar nya, tetapi Ardan tetap tidak ada di kamar nya.
"Di mana mas Ardan?"Batin Kiara kebingungan karena Ardan tidak terlihat di seluruh sisi Fila.
"Kiara."Lirih Bima yabg baru keluar dari kamar nya dan melihat Kiara yabg berdiri di depan kamar Ardan.
"I-iya."Jawab Kiara.
Bima yang melihat Kiara berdandan cantik tersebut pun merasa sangat kagum, ini kedua kalinya Bima di buat kagum oleh Kiara yabg sering tampil berubah begitu cantik.
"Kau mau kemana?"Tanya Bima lagi.
"Aku ingin pergi bersama tuan Ardan."Bohong Kiara.
"Kemana?"Tanya Bima kaget mendengar jawaban Kiara.
"Aku juga tidak tau."Ucap Kiara sengaja berbohong.
"Lalu di mana Ardan?"Ucap Bima.
"Seperti nya tuan Ardan tidak ada di Fila, aku sudah mencari nya untuk berpamitan dan aku tidak menemukan di mana dia."Ucap Kiara jujur.
"Emm,begini saja, bagaimana jika kau pergi dengan ku? Ardan pasti tidak akan marah."Ucap bima memberikan solusi yang memang di inginkan oleh Ardan sendiri.
"Em, tapi."Ucap Kiara gugup.
"Sudah lah ayo, sudah cantik begini sayang jika kau tidak jadi ke pesta."Ucap Bima menarik tangan Kiara keluar dari Fila dan membawa nya masuk ke dalam mobil nya.
Dan mereka pun akhirnya berangkat bersama menuju hotel tempat resepsi pernikahan Fany dan Jafin.
Tidak butuh waktu lama mereka pun akhirnya tiba di sana.
Bima membuka pintu mobil dan mengulurkan tangannya kepada Kiara.
Sementara itu Kiara dengan perasaan gugup terpaksa menyambut uluran tangan Bima tersebut.
Mereka pun berjalan masuk ke dalam aula pesta itu dengan bergandengan tangan.
Jujur saja Kiara sangat gugup dengan keadaan ini, bukan hanya gugup ia juga merasa tidak enak karena suaminya adalah Ardan dan dia menggenggam tangan Bima rasanya tidak pantas sekali.
Tapi apa boleh buat, ini semua permintaan Ardan, dan Kiara juga bingung mengapa Ardan menyemangati nya dan membuat Kiara pergi ke pesta pernikahan mereka, sebenarnya apa yang Ardan rencanakan Kiara pun tidak mengetahui nya.
"Mengapa tangan mu berkeringat?"Tanya Bima kepada Kiara.
"Aku, bisa kah aku menunggu di mobil saja?"Tanya Kiara saat mereka sudah tiba di keramaian pesta itu.
"Hey, mengapa? Kau sudah sangat cantik, mengapa gugup, tenang saja, ini pesta pernikahan teman ku, dan aku jamin mereka akan baik kepada mu."Ucap Bima meyakinkan Kiara.
Sementara itu para tamu terlihat bergumam kecil saat melihat Kiara.
"Lihat lah dia, dia sangat cantik, melebihi pasangan yang mengelar resepsi."Bisik para tamu.
Dan hal ini di dengar oleh Fany yang sedang asik minum dan berbincang dengan beberapa tamu.
Fany pun menoleh ke arah pandangan para tamu yang seperti nya hanya tertuju kepada wanita yang baru datang itu bersama dengan seorang laki-laki.
"Kiara."Batin Fany sudah emosi melihat Kiara yabg datang bersama dengan Bima.
"Sayang,ada apa?"Ucap Jafin menghampiri Fany yang seperti nya sedang menahan amarahnya.
"Lihat lah."Ucap Fany tampa menoleh dari pandangan nya.
Jafin yang bingung pun melihat arah pandangan Fany, dan betapa kagetnya ia melihat mantan kekasih nya yang begitu cantik dan mengandeng tangan Bima.
"Ayo kita temui mereka."Ucap Jafin memegang tangan Fany dan membawa nya menghampiri Kiara dan Bima.
"Tuan Bima."Ucap Jafin dan Fany secara bersamaan.
"Ah, maaf aku belum sempat menghampiri kalian untuk memberikan selamat."Ucap Bima kepada Fany dan Jafin.
"Oh, iya tidak mengapa pak Bima."Ucap Jafin sambil terus melirik ke arah Kiara.
"Selamat."Ucap Kiara yang mengulurkan tangannya kepada Fany, setelah Bima selesai bersalaman dengan Jafin dan Fany.
"Aku tidak menyangka jika kau akan datang, dan kau datang bersama pak bima,bukan kah kau kemarin adalah pengurus laki-laki lumpuh? Mengapa sekarang kau malah bersama dengan pak Bima? Apa kau sangat senang bergonta-ganti pasangan?"Tanya Fany menyambut uluran tangan Kiara sambil meledek nya.
"Apa maksud mu?"Tanya Bima kepada Fany.
"Pak Bima, anda harus tau bagaimana kelakuan wanita yang ada di samping mu ini."Jelas Fany dengan lantang nya.
Jafin merasa malu dengan sikap Fany dan berusaha menahan nya.
"Sayang,apa yang kau katakan,ini sangat ramai."Ucap Jafin berusaha menghentikan Fany.
"Sudah lah mas,aku mengatakan yang sebenarnya, dia ini sudah seharusnya di permalukan, dasar wanita ******."Ucap Fany menujuk Kiara.
Hal ini sontak membuat para tamu menoleh dan menatap ke arah mereka.
"Apa yang harus aku tau? Katakan apa yang ingin kau katakan."Ucap Bima yang masih bisa menahan emosi nya.
"Ya, pak Bima, kemarin saya melihat dia bersama dengan laki-laki lumpuh,dan sekarang dia bersama dengan anda, pak Bima sebaiknya anda menjauhinya,dia ini bukan wanita baik-baik."Ucap Fany dengan suara lantang.
"Apa maksud mu bicara seperti itu?"Ucap Kiara yang mulai maju selangkah mendekati Fany.
"Fany, tolong jaga bicara mu."Ucap Bima yang saat itu sudah tau siapa yang di maksud Fany.
"Maaf pak Bima, tapi saya mengatakan ini demi nama baik bapak sendiri."Ucap Fany cari muka kepada Bima.
Plak...plak... (Dua tamparan keras dari Kiara akhirnya berhasil mengenai pipi Fany.)
"Sudah cukup kau membuat, berantakan hidup ku, sekarang kau mau mempermalukan aku? Sebaiknya kau berfikir dulu sebelum mengatakan hal itu, aku datang atas undangan mu,bukan untuk menghancurkan pesta mu,tapi kau sendiri yang memilih untuk semua ini."Kiara mengatakan itu setelah menampar Fany.
"Ahh, sakit! Apa kau gila!"Jawab Fany sambil memegang pipi nya yang mulai memerah.
"Kau lah wanita ****** yang tidak tau malu,kau merebut calon tunangan sahabat ku sendiri, kau tidur di hotel bersama dengan nya di satu haru sebelum pertunangan ku! Lalu siapa wanita ****** yang kau maksud itu?"Ucap Kiara menujuk wajah Fany dan sesekali menatap tajam aje arah Jafin.
Bersambung ....