Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
"Apa benar Kamu sudah membatalkan pernikahanmu?" tanya Krystal.
"Iya, dan Aku langsung di usir serta kehilangan segalanya," jawab Boy.
"Kenapa Kamu lakukan itu? Kamu tidak menyesal? Hidup di luar sana sangat keras."
"Aku laki-laki, jika Aku sudah memutuskan sesuatu, Aku yakin bisa bertanggung jawab atas keputusanku. Masalahnya sekarang, Apa Kamu mau berada di sisiku? Menemaniku sampai Aku lulus kuliah dan sukses? Aku janji pasti sukses dan membuatmu bahagia."
"Apa Kamu tidak suka di jodohkan?"
"Iya, Aku juga tidak kenal siapa itu Bu Krystal. Bukan Aku yang berhutang budi pada keluarga Sanjaya, kenapa Aku harus melunasinya? Pernikahan itu sakral. Bagiku rumah tangga hanya bisa di jalani sekali seumur hidup. Aku bebas memilih berumah tangga dengan siapa, dan Aku ingin menjalani rumah tangga, dengan wanita yang ku cintai. Bukan dengan dia yang sama sekali tidak Ku kenal," jelas Boy panjang lebar.
"Boy, Aku tidak sebaik yang Kamu pikir. Aku juga bukan wanita sempurna. Aku tidak yakin kalau Kamu masih mencintaiku, jika tau siapa Aku."
"Apa maksudmu? Kamu ya Kamu. Bagiku, Kamu adalah wanita yang Aku cintai."
"Tapi, sekarang Aku malah ingin menikah dengan pria yang di jodohkan denganku. Aku tidak punya niat membatalkan pernikahanku. Tapi pria itu malah membatalkannya." Krystal terlihat sedih.
"Alexa." Ekspresi Boy berubah sedih, hatinya sakit, apa Alexa menolak cintanya, pikir Boy.
"Nama asliku Krystal Alexandra Sanjaya. Aku janda, usiaku 28 tahun, Kamu masih mau menerimaku?" Akhirnya Krystal mengaku.
Boy terkejut. Boy tampak bingung sejenak. "Alexa, Aku sama sekali tidak mengerti maksudmu."
"Orang yang di jodohkan dengan Kamu, itu Aku," jawab Krystal lagi. Dia berharap Boy mau menerimanya.
Deg
Deg
Deg
Boy semakin terkejut, jantungnya memompa hebat. "Jadi Kamu ..."
"Aku menyamar untuk melihat bagaimana karaktermu. Aku melakukan nya karena masih trauma dengan perceraian ku. Aku tidak ingin gagal lagi."
"Jadi Kamu benar Bu Krystal?" Boy tidak menyangka. Di lihat dari wajahnya, tidak menunjukan bahwa Krystal berusia 28 tahun. Lebih cocok berusia remaja.
"Sepertinya, Aku juga menyukai Kamu Boy. Aku tau Aku salah karena telah menipumu. Kalau Kamu keberatan setelah tau Aku menipumu, Aku tidak akan mempermasalahkan tentang Kamu yang membatalkan perjodohan denganku."
Krystal tampak sedih di tengah kebingungan Boy. Setelah mengatakan itu, Krystal berniat pergi. Dia hendak masuk ke mobilnya. "Kamu mau kemana? Mau meninggalkan ku?" Boy mencegah Krystal masuk ke dalam mobilnya.
"Aku ..."
"Setelah menipuku Kamu mau pergi begitu saja?"
"Bu-bukan begitu, Aku hanya ..."
"Tidak Akan ku biarkan Kamu pergi dariku!" Boy langsung menarik tangan Krystal. Membawa Krystal menuju dekapannya, lalu mencium bibir Krystal dengan penuh cinta.
"Astaga!" Jelita terkejut melihat mereka berciuman. Jelita pun menutup matanya. "Anggap Aku tidak pernah melihat adegan ini!" bisik Jelita pada dirinya sendiri. Mereka yang berciuman tapi malah Jelita yang merasa malu.
Boy mendekap Krystal dengan erat, mencium bibir Krystal dengan dalam dan penuh kelembutan. Entah kenapa, Krystal begitu menyukai ciuman Boy, sampai dia terhanyut dan menyerah kalah. Mereka masih menikmati ciuman hangat itu. Untunglah tidak ada yang lewat, dan hanya Jelita yang menyaksikan adegan ini.
Setelah perasaan keduanya sama-sama lega, Boy akhirnya melepaskan ciuman itu. "Siapapun Kamu, apapun statusmu, Kamu tetap wanita yang ku cintai, Krystal Alexandra Sanjaya. Maafkan Aku, apa Kamu mau meneruskan pernikahan Kita?" ucap Boy sambil memandang lekat wajah Krystal.
"Kamu yakin?" Krystal masih ragu.
"Aku jamin cinta kita tidak akan gagal seperti pernikahan pertamamu. Walaupun dulu Aku playboy, Aku pasti bisa setia pada wanita yang ku cintai. Kalau Aku selingkuh, Kamu boleh langsung membunuhku."
Krystal tersenyum mendengar ucapan Boy. "Aku percaya sama Kamu. Terima kasih sudah mau menerimaku apa adanya."
Mendengar perkataan Krystal, Boy kemudian memeluknya. Dia mengelus punggung Krystal untuk menenangkannya. "Justru Aku yang berterima kasih karena Kamu sudah menerimaku. Zaman sekarang, susah cari kerja, mana ada perempuan mau sama cowok yang tidak jelas masa depannya apa."
"Oh ya? Bukannya Boy Daniel adalah ketua BEM Universitas Angkasa yang jenius, hingga dia mendapat beasiswa penuh selama kuliah? Dengan kejeniusannya, tes PNS untuk menjadi petugas hukum di pemerintahan pasti dilalui dengan mudah. Dengan kata lain, masa depan Kamu sangat cerah," jawab Krystal dengan percaya diri. Jawaban itu membuat Boy tersenyum senang.
"Aku memang jenius. Tapi, butuh waktu setahun lagi untukku lulus."
"Tenang saja, Sayang, uangku banyak dan tidak akan habis sampai tujuh turunan. Setahun Kamu tidak menafkahi ku juga tidak Papa."
"Oh ya? Nanti semua orang pikir Aku numpang sama istriku."
"Yang penting Kita bahagia dan Aku tidak keberatan."
Boy kembali memeluk Krystal dengan erat dan tidak ingin melepaskan nya. Dia begitu mencintai Krystal. Dia juga senang di panggil Sayang oleh Krystal. "Calon istriku benar-benar baik hati, pantas Aku tergila-gila padanya," lanjut Boy.
"Boy, Kamu tidak mau masuk lagi ke dalam, untuk mengatakan pada orangtuamu kalau pernikahan tetap di lanjutkan?"
"Benar juga, ayo Kita masuk, bila perlu cepat-cepat menikah." Boy melepaskan pelukannya dan menggandeng tangan Krystal dengan mesra masuk ke dalam rumah.