Anggi dan Raffi baru saja melangsungkan akad nikah, mereka menikah karena suatu perjodohan tapi siapa sangka di saat yang bersamaan datang satu keluarga yang menuntut pertanggung jawaban Raffi karena Raffi ternyata menghamili mantan kekasihnya.
Apakah Raffi akan menikahi mantan kekasih nya yang ternyata hamil di luar nikah ?
Lalu bagaimana dengan Anggi ? apa Anggi bisa menerima pengkhianatan suami yang bahkan baru hitungan menit ? akan kah pernikahan Anggi dan Raffi bisa berakhir bahagia dengan hadirnya orang ketiga yang juga bagian dari masa lalu suaminya ?
Kehidupan apa yang harus Anggi lalui di dalam rumah tangga nya bersama Raffi?
Pantengin kisah Anggi Raffi dan wanita ketiga di pernikahan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberi kesempatan
Seolah merasakan apa yang Anggi rasakan saat ini Odie pun menghubungi Anggi yang sudah iya anggap seperti kakanya sendiri meski diantara mereka tak ada ikatan apapun selain sama sama anak panti dan sama sama tau bagaimana beratnya hidup bahkan sejak masih bayi.
" halo kak, kamu dimana ?" tanya Odie yang tanpa Anggi sadari jika Odie menyalakan load speaker handphonenya hingga bisa di dengar jelas oleh Bu Asti yang juga mengkhawatirkan kondisi Anggi saat ini.
" kakak sudah sampai di rumah mas Raffi " ucap Anggi yang masih terdengar serak sisa tangisannya tadi.
" kakak baik baik saja kan ?"
" kamu sedang menangis ?" tanya Odie dan Bu Asti berbarengan.
" ibu ?" Anggi tiba tiba saja gugup karena tak ingin Bu Asti tau jika saat ini dirinya sedang bersedih.
" kamu baik baik saja kan ?"
" apa nak Raffi membuat kamu sedih atau mungkin dia berbuat kasar padamu ?" tanya Bu Asti yang tau jika Anggi bukan wanita lemah yang akan mudah menangis dan menyerah jika tidak ada hal besar yang terjadi dan melukai hatinya.
" apa Anggi sudah salah dengan merelakan mas Raffi menikahi wanita itu tanpa Anggi mundur lebih dulu ?" tanya Anggi meminta pendapat.
Bu Asti dan Odie saling tatap karena memang menurut mereka keputusan yang Anggi ambil terlalu gegabah dan itu akan sangat berpengaruh pada kehidupan kedepannya.
" Bu, apa lebih baik Anggi mundur dan meminta pembatalan pernikahan saja ?" tanya Anggi yang merasa tak sanggup melewati semua ini.
" ibu tak tau harus bicara seperti apa karena semuanya sudah terjadi " ucap Bu Asti yang sejujurnya merasa tak enak pada Bu Ratna dan pak Anton jika sampai Anggi menyerah saat usia pernikahannya saja belum genap satu hati.
" tapi jika ibu boleh memberi saran, berikan waktu pada pernikahan kalian setidaknya selama satu tahun "
" dan jika memang selama satu tahun itu Raffi masih belum bisa mencintaimu dan kamu merasa hidupmu berat baru kamu ambil keputusan untuk melepaskan semuanya " ucap Bu Asti yang hanya bisa menasehati tanpa iya tau bagaimana beratnya Anggi harus melalui semua itu.
Anggi langsung menutup sambungan teleponnya saat mendengar jawaban dari Bu Asti, tapi entah Anggi akan menuruti saran bu Asti atau tidak karena yang tau bagaimana berat atau tidaknya hanya iya yang tau dan iya yang akan menjalaninya.
" meski ibu menyarankan satu tahun tapi bagiku cukup enam bulan aku memberikan kesempatan pada hubungan ini tapi selama itu juga aku tak akan menyerahkan diriku jika belum ada cinta di antara kami " ucap Anggi yang kini sudah yakin dengan keputusannya.
Berbeda dengan Raffi yang sejak keluar dari rumah nya bersama Anggi memilih untuk diam tak menggubris Disya yang sejak tadi terus mengajaknya bicara.
" mau sampai kapan kamu mendiamkan ku seperti ini ?" tanya Disya saat Raffi sudah menepikan mobilnya di pelataran kontrakan Disya.
" sebaiknya kamu turun karena aku sudah sangat lelah dan aku ingin istirahat " ucap Raffi tanpa ingin menjawab pertanyaan Disya.
" jujur aku tak merasa bersalah sudah menampar wanita lancang itu karena kamu hanya milikku dan tak ada yang boleh menyentuh mu selain aku " ucap Disya yang malah memancing kemarahan yang sejak tadi coba di redam Raffi.
" bukan Anggi yang memelukku tapi aku yang memeluknya !" bentak Raffi yang tak ingin Disya selalu menyalahkan Anggi padahal Anggi tak salah bahkan Anggi tak membalas pelukan darinya.
" dan sepertinya kamu lupa jika Anggi juga istriku bahkan istri pertama ku yang pastinya lebih berhak atas diriku dan juga tubuh ku " ucap Raffi yang membuat Disya memilih turun dan membanting kencang pintu mobil Raffi.
" arrrrgghhhh kenapa jadi seperti ini tuhan !!" teriak Raffi sekuat tenaga.
" pantas saja setiap orang tak begitu saja memutuskan untuk poligami ternyata semua itu berat karena memang tak mudah menyatukan tiga hati dan tiga kepala " ucap Raffi sambil mencengkram erat kemudi mobilnya.
Setelah kondisi hatinya jauh lebih baik Raffi pun memilih untuk pulang ke rumah Anggi dan berharap disana dirinya bisa menemukan ketenangan yang tak bisa Disya berikan.
" aku mungkin tak begitu mengenal mu tapi aku akan berusaha bersikap baik sebagai seorang suami " ucap Raffi saat dirinya baru saja sampai di teras rumahnya.
Raffi pun turun dari mobil dan berjalan menuju rumahnya yang ternyata sudah terbuka dari dalam dan senyum Anggi menyambut dirinya yang terlihat lelah.
" anggi pikir mas akan lebih lama di rumah wanita itu " ucap Anggi sambil berbalik meninggalkan Raffi yang kini sudah mengikutinya dari belakang.
" namanya Disya "
" mungkin aku bukan laki laki seperti yang kamu harapkan tapi aku akan berusaha menjadi suami yang bijak dan bisa bersikap adil "
" aku tau mungkin kamu tak akan percaya tapi biarkan aku berusaha setidaknya untuk awal hubungan kita, bisa kah kita berteman agar kita bisa dekat " tanya Raffi sambil mengulurkan tangannya ke arah Anggi yang tak lama di sambut oleh Anggi yang juga akan mencoba dekat dengan Raffi seperti rencana sebelumnya.
" mau Anggi buatkan teh atau kopi mungkin ?" tanya Anggi yang bisa melihat jika saat ini Raffi sedang sangat lelah.
" aku ingin istirahat dulu, kepalaku terasa sangat berat " ucap Raffi yang memilih melangkah menuju kamarnya dengan Anggi.
" Anggi mau masak makan malam tapi di kulkas tidak ada bahan apapun " ucap Anggi yang mang terbiasa memasak saat di panti.
" malam ini kita akan makan di luar sekalian kamu bisa berbelanja kebutuhan dapur dan rumah ini " ucap Raffi sebelum masuk ke dalam kamarnya.
Tak ingin mengganggu waktu istirahat Raffi Anggi pun memilih merebahkan tubuhnya di sofa ruang keluarga yang tak kalah nyaman dengan tempat tidur.
Berbeda dengan Disya yang kini malah membayangkan Raffi dan Anggi yang mungkin saja bisa semakin dekat dalam waktu satu Minggu kedepan.
" tak akan aku biarkan wanita itu bisa sepenuhnya bersama dengan Raffi meski hanya satu Minggu karena Raffi hanya milikku dan Raffi itu aset yang aku miliki agar hidupku bisa selalu nyaman dan terjamin.
" mungkin dia bisa memiliki pagi Raffi tapi akan ku pastikan setiap malam Raffi hanya akan tidur dengan ku di rumah ini " ucap Disya sambil melihat pantulan tubuhnya di cermin.
" sejujurnya aku tak ingin mengandung mu tapi kehadiran mu mengembalikan Raffi padaku jadi tumbuhlah dengan baik agar Raffi tak akan pernah meninggalkan ku karna mu " ucap Disya yang bahkan tak mengelus perutnya saat mengatakan semua itu.
" dan karena mu juga tubuhku semakin berisi dan aku yakin Raffi akan semakin tergila gila padaku " ucap Disya semakin percaya diri.
✍️✍️✍️ apa tipu daya Disya bisa menjerat Raffi dan membuat Raffi ingkar untuk pertama kalinya pada Anggi ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘