Bian, seorang pria berusia 30-an yang pernah terpuruk karena PHK dan kesulitan hidup, bangkit dari keterpurukan dengan menjadi konten kreator kuliner. kerja kerasnya berbuah kesuksesan dan jadi terkenal. namun, bian kehilangan orang-orang yang di cintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D.harris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu yang Kembali
Billy adalah seorang pria muda dan tampan. tetapi juga egois dan posesif. Ia ketahuan selingkuh ketika masih bersama Rissa, sehingga hubungan mereka berakhir. Namun, Billy tidak mau menerima keputusan itu.
Ketika Billy mengetahui bahwa Rissa kini menjalin hubungan dengan Bian, ia tidak bisa menahan rasa cemburunya.
“Jadi, lo sekarang pacaran sama duda tua?” ejek Billy saat bertemu Rissa di depan tokonya.
Rissa menatapnya tajam. “Bill, we're done ! gue bahagia dengan Bian, dan i hope you respect that!"
Billy tertawa sinis. “Bahagia? Kita lihat aja seberapa lama kebahagiaan itu
......................
Beberapa hari kemudian, Billy muncul di kedai kopi Bian. Ia duduk di salah satu meja, memesan kopi, dan menatap Bian dengan tatapan yang penuh tantangan.
“Kamu pasti Bian,” kata Billy saat Bian mendekat untuk mengantarkan pesanannya.
“Iya, benar. Kamu siapa?” tanya Bian dengan ramah, meski merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria itu.
“Gue Billy, mantan pacar Rissa,” jawab Billy sambil tersenyum sinis. “Jadi, lo pikir lo lebih baik dari gue? "
Bian mencoba tetap tenang. “Saya nggak ada niat untuk membandingkan diri saya dengan siapa pun. Saya hanya ingin Rissa bahagia.”
Billy mendengus. “Kita lihat aja. gue yakin dia akan kembali ke gue”
Bian merasa geram, tetapi ia tahu tidak ada gunanya meladeni Billy. Namun, dalam hati ia merasa waspada. Billy tampaknya bukan orang yang akan mundur begitu saja.
Billy mulai mengganggu Bian dengan berbagai cara. Ia meninggalkan komentar buruk di media sosial kedai Bian dan bahkan menyebarkan rumor tidak benar tentang kualitas kopi di kedai tersebut.
Rissa merasa bersalah. “Bian, aku minta maaf. Ini semua gara-gara aku. Aku nggak nyangka Billy akan sejauh ini.”
“Ini bukan salah kamu, Rissa,” kata Bian, mencoba menenangkan. “Tapi aku nggak akan tinggal diam kalau dia terus mengganggu kita.”
Bian memutuskan untuk mencari cara menghentikan ulah Billy sebelum masalahnya semakin besar.
......................
Bian merasa situasi dengan billy semakin tak terkendali. Meski ia berusaha sabar, komentar di media sosial dan gangguan lainnya mulai memengaruhi bisnisnya.
Suatu malam, ketika bian pulang dari kedai, billy menghadangnya di sebuah gang sempit bersama beberapa temannya.
"kalo lo beneran laki. Kita selesaikan ini sekarang!" tantang billy dengan nada meremehkan.
Bian mencoba menghindari konflik " bill, kita ngga perlu melakukan ini. Masalah bisa selesai tanpa kekerasan."
"alah bacot!" billy tidak mau mendengarkan. Ia langsung melayangkan pukulan ke wajah bian. Dalam sekejap, bian di keroyok oleh billy dan teman-temannya. Meski mencoba melawan, usia dan tenaga bian tak sebanding dengan kelompok itu.
......................
Kebetulan rissa sedang melintasi area tersebut dalam perjalanan pulang dari toko rotinya. Ia terkejut melihat kerumunan dan mengenali bian di antara mereka.
"mas bian!" teriak rissa histeris ketika melihat tubuh bian tergeletak di tanah, babak belur.
Billy dan teman-temannya segera kabur saat menyadari kehadiran rissa. Rissa berlari kearah bian memeriksa keadaanya.
"mas! kamu dengar aku ?" rissa mengguncang tubuh bian yang mulai kehilangan kesadaran.
Beberapa orang yang melihat kejadian itu membantu rissa membawa bian ke rumah sakit.
Setelah memastikan bian telah mendapat perawatan medis, rissa langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Ia memberi tahu semua informasi yang ia tahu tentang billy termasuk identitas teman-temannya.
"billy adalah mantan pacar saya, pak. Dia sering mengganggu kami. Dan sekarang ia melakukan ini ke bian, pacar saya." kata rissa sambil menangis.
Polisi segera bertindak. tetapi billy dan teman-temannya sudah kabur dari lokasi. Pencarian terhadap mereka pun di mulai.
......................
Di rumah sakit, bian mulai sadar setelah semalam penuh di observasi. wajahnya penuh luka, dan tubuhnya terasa sakit di berbagai tempat.
"rissa?" panggil bian dengan suara lemah.
Rissa yang duduk di sebelahnya langsung menggenggam tangan bian.
"aku disini, mas. Kamu nggak usah khawatir. Polisi sudah mencari billy"
Bian menghela napas, merasa lega. Mesku tubuhnya masih terasa lemas. "maaf, aku nggak bisa melindungi kamu."
" jangan bilang gitu mas." jawab risa. Air matanya menetes. "kamu sudah melakukan yang terbaik. Aku yang harusnya minta maaf karena masa laluku membawa masalah kehidup kamu."
Bian menatap rissa dengan lemah." kita akan melewati ini bersama, aku janji."
Rissa mengangguk, tekadnya semakin kuat untuk mendukung bian. Mereka tahu, perjuangan belum selesai, tetapi cinta mereka akan menjadi kekuatan untuk menghadapi semua rintangan.