19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Liburan
Afrizal tak terima dengan pemberitaan media sosial tentang sang istri. Ia menunggu hasil kerja anak buahnya mengenai hal itu.
Afrizal menatap tajam isi ponselnya,. rahang nya mengeras, detik berikutnya ia melakukan panggilan telepon.
"Halo. Bongkar segala kebusukannya kuliti dia hingga akhirnya ia memohon kematiannya yang tak pernah dia dapatkan. " Perintah Afrizal.
Andita mengernyitkan dahinya kala dia melihat suaminya bicara dengan emosi di ruang kerjanya, pintu keluar terbuka sedikit ia pun bisa melihatnya lelaki itu sedang emosional.
Andita memilih melewati nya saja acuh membawa sop buah dan camilan sehat lainnya ke balkon yang tidak jauh dari ruangan itu.
Afrizal melirik siluet tubuh sang istri tersenyum menatap. "Aku tidak akan memberikan ampunan bagi orang yang mengusik ketenangan keluarga ku."
Setelah mematikan ponselnya bergegas Afrizal menuju ke tempat Andita yang duduk selonjoran di kursi yang ada di balkon rumah. "Kau tak menawarkan makanannya sayang?" Tanya nya menatap Andita. "Enggak, ambil saja di bawah masih banyak kok." Jawabnya cuek. Saat Andita menyuap kan ke mulutnya sudah ditarik ke arah berlawanan sendok makan berisikan buah-buahan segar itu.
Afrizal mengunyah pelan, Andita menaruh mangkok besar itu ke tangan Afrizal," Suapin aku!" Pinta nya manja.
Afrizal mengecup pipinya Andita yang merajuk padanya. Lelaki itu langsung tersenyum menyuapi nya, dan mereka makan bersama di wadah satu untuk berdua.
Afrizal hanya menemani makan jadi sepenuhnya buah-buahan itu masuk ke perut sang istri. "Kita liburan yuk, daripada di rumah. Lagi kita belum pernah bulan madu." Bisiknya sambil tersenyum menatap nya.
"Terserah kamu kan kamu yang banyak uang." Sahut Andita yang mencomot keripiknya dan makan dengan rakusnya. Afrizal bersemangat kali ini permintaan nya tak di debat lagi sang istri.
Dengan berbunga ia mengendus aroma Andita hingga akhirnya wanita itu terpancing, melenguh panjang. Afrizal yang awalnya gemas ikut terbawa arus.
Ia menjilati leher juga mengecapi nya tangannya sudah menanggalkan kancing blus nya dan berpindah ke dada besar itu. Andita yang mendapat kecupan mesra Afrizal langsung menyingkirkan makanannya ke meja samping dan menikmatinya.
Mereka melakukan penyatuan di sana untung saja lampu balkon mati hanya penerangan minim dari dalam, suasana remang-remang membuat keduanya hanyut.
Andita di bawahnya Afrizal pasrah dengan serangannya, ke dalam dinding rahimnya sudah hangat banjir dengan cairan yang keluar sehabis pelepasan keduanya.
Afrizal merapikan pakaian Andita yang hanya di sibaknya saja dan ia juga mengancing Kana risleting celananya. Dengan sigap ia menggendong nya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Namun yang ada mereka tak cuma mandi saja saling menempel seperti cicak dan menyapu lantai keduanya hingga akhirnya mereka usai melakukan ritual mandinya.
"Kau semangat sekali sayang aku suka jika begini terus." Ujar Afrizal sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Andita memilih diam mengeringkan rambut dengan hair dryer.
"Bawaannya si kecil kali ya ?" Lanjut nya tanpa malu ia masih menciumi leher juga pelipisnya Andita. "Aku capek mau tidur." Tukas Andita sambil melepaskan colokan kabel.
Afrizal menjemur handuk kecilnya dan menyusul ke ranjangnya.
"Jadi liburan mau kemana nih?" Tanyanya sambil menata selimut untuk mereka berdua, Andita diam saja saat ditarik dalam pelukannya Afrizal.
"Kemana aja aku ikut, terserah kamu." Jawabnya sambil memejamkan matanya. " Baiklah sayang.'" Sahut Afrizal mengecup pelipisnya sekilas lalu memejamkan matanya.
Keesokan paginya Afrizal packing pakaiannya mereka di koper besar, lelaki itu tak sungkan mengambil dalaman istrinya. Andita mengerutkan keningnya.
"Kemana?" Tanyanya bingung saat baru keluar kamar mandi. "Ke pulau seribu, yang dekat aja ya? Aku ada pekerjaan yang tak bisa ditinggal lama-lama." Ujarnya.
Andita memilih mengangguk mengiyakan, lelaki itu menyeret nya keluar rumah, mengemudi mobil dengan kecepatan sedang.
"Makan aja sayang ada bekal tadi sandwich juga susu hangat juga jus kiwi." Perintah Afrizal. Andita pikir akan makan di luar untuk sarapan mereka nyatanya di jok belakang ada
Tupperware berisi sandwich berbagai macam rasa, sesekali ia menyuapi Afrizal. Juga memberikan minuman nya.
Mereka sampai ke tempat tujuannya naik Yach milik Afrizal dan menyeberangi lautan. Andita di manjakan pesona laut juga pemandangan terumbu karang yang terlihat jelas juga ikannya.
Mereka berhenti sejenak di laut nyatanya begitu indah pesona nya Andita tersenyum menatap pemandangan indah dihadapannya.
"Terimakasih atas semuanya." Ucapnya sambil menatap wajah tampan lelaki itu.
Afrizal mendekati nya dan mengecupnya berulang kali namun itu tak berhenti mereka hanya berdua saja dan ciuman itu tidak berhenti sampai akhirnya percintaan panas mereka berjalan dengan cepat.
Andita merapikan pakaian nya Afrizal hanya mengenakan celana pendek saja bertelanjang dada.
"Apa kau mau menggoda wanita?" Tanya nya sinis. "Jika hanya istri ku yang ku goda apa kau akan marah?" Tanya dengan smirk miring.
"Mesum akut!" Umpat Andita duduk menjauh Afrizal menyalakan mesinnya dan memutari di sana seolah euforianya karena mendapat jatahnya pagi itu.
Wajah semringah diwajah tampannya tak hilang hingga ke resort tujuannya. Andita memilih memasang muka datarnya menanggapinya.
Begitu masuk kedalam kamar mereka Afrizal langsung mengunci kamar dan mengukung sang istri lagi-lagi ia mengajaknya bercinta di ranjang besar itu.
Andita pasrah saja karena sudah letih diperjalanan menuju ke kamar mereka. Suaminya yang terlihat lebih beringas di sini banyak bekas kiss mark menempel di tubuh nya.
"Kita sedang bulan madu sayang, aku akan hati-hati dia akan baik-baik saja." Bisiknya sambil terus menerus mencumbuinya.
Andita sudah lemas karena pelepasan mereka beberapa kali. Afrizal menahan agar sang istri tetap bugar dan tak membahayakan keselamatan calon anak mereka.
Untung saja kehamilan pertama kali yang ia tahu kebanyakan pasti sangat rewelnya. Istrinya baik-baik saja, tak pernah muak namun suka makan apa saja.
Dia sungguh beruntung saja mengenai hal ini, di jaman modern ia mendapatkan istri yang masih bersegel. Sedangkan kekasihnya dulu saat pertama kali enak-enakan saja sudah longgar.
Ada kecewa namun namanya baru pertama kalinya juga karena cinta nya ia jadi tak begitu menghiraukan tentang keadaan nya.
"Ayo makan dulu baru kau istirahat kan sudah terkuras tenaganya." Bujuk Afrizal sambil mengusap rambutnya Andita dengan lembutnya.
Andita bangkit tak menghiraukan selimut 3nya melorot membuat di sana berdiri sendiri. Afrizal meneguk air ludah nya kala melihat pemandangan itu.
Ia menghampiri Andita dan menata rambut juga belitan selimut itu ke tubuh Andita. Andita cuek saja makan tanpa menatapnya. Memakan semua nya hingga tandas melirik pun tidak.
Afrizal gemas melihat cara makan istri nya yang cepat sekali. Lelaki itu langsung mengecup kening juga pipi nya karena gemasnya.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin