NovelToon NovelToon
Obsessed

Obsessed

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / BTS / CEO / Mengubah Takdir / Bad Boy
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: OrchidCho

Obsesi Mafia kondang pada seorang gadis yang menjadi jaminan hutang kontrak nya dengan ayah gadis tersebut.

Kisah keluarga yang saling menyakitkan namun menyembuhkan kedua nya saat bertemu. Sang kakek yang mempunyai rencana lain untuk menyatukan kedua nya, untuk mengatur Cucu nya dia butuh Gadis itu.

Tak disangka Mafia tersebut membawa gadis itu keluar dari dunia nya yang tidak baik-baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marry with..

Pesan singkat yang dikirim kakeknya adalah teka-teki baru, Leon yang perlahan mulai mengerti.

"Apa maksudnya?" Tanya Lay yang tidak mengerti.

"Pergi ke rumah kakek tua. Hana ada disana" terang Leon yang sudah mengerti arti pesan tersebut.

"Kakek anda menculiknya? Bukan main" tutur Lay sambil memutar balik arah untuk menuju rumah kakeknya.

...

Disebuah kamar mewah wanita itu tengah tertidur lelap, Hana tanpa rasa beban sedang tidur dikasur besar tersebut.

"Eungggghhhh.." lenguh Hana yang merentang kan tubuh nya.

Retina matanya melihat ke arah sekeliling, sadar kalau ini bukan kamar rumah Leon, seingatnya ia berada ditoko buku.

"Aku ada dimana? Ini bukan kamar Leon" Hana langsung bangkit dan mencoba membuka pintu namun terkunci dari luar.

Dak

Dak

Dak

"Apa ada orang diluar??! Aku terkunci!!" Teriak Hana sambil gedor-gedor pintu.

Diluar mobil hitam Leon berhenti, lalu memasuki dalam rumah tanpa mengetuk terlebih dahulu, bahkan kakeknya sedang bersantai dihalaman belakang yang luas disampingnya juga terdapat kolam renang keluarga.

Tak lupa disana juga ada Jey yang tahu kalau kakeknya menyembunyikan Hana.

Dengan langkah berani Leon berdiri didepan kakeknya.

"Dimana dia?" To the point Leon yang menatap kakeknya.

"Sopankah begitu menyapa orang yang lebih tua?" Jawab Kakek nya sambil memegang cangkir teh.

"Iya..kakek tau, aku ketika marah bisa menghancurkan tempat ini" terang Leon yang belum mendapatkan jawaban.

"Kalau begitu, Hana juga tidak akan aman" balas kakeknya.

"Hahhh...Jadi apa yang anda inginkan?" Leon menghela nafasnya yang memberikan keinginan kakeknya.

"Menikahlah dengan Hana" Terang kakeknya.

"Aku sudah katakan itu berulang kali, aku tidak ada niatan untuk menikahi siapapun, aku tidak ingin ada kelemahan di diriku" cecar Leon.

"Kalau gitu, lupakan saja" singkat kakek nya.

Disana Jey sudah terlihat geram namun ia menahannya.

"Apa rencana anda, kemarin sudah kukatakan aku akan pergi bersamanya" kesal Leon.

"Pergi silahkan pergi, tapi aku tidak suka pergi kau dengan nya tanpa status, kau pikir aku akan tenang?" Balas kakeknya dengan mata tua nya pada cucu nya itu.

"Apa dia keberatan, tidak kan! Lalu apa masalah nya?!" Terang Leon.

"Kalau tidak ingin menuruti perkataanku, Hana mungkin tidak akan bisa bertemu denganmu lagi, kembali disaat kau sudah siap dengan aturan ku" jelas kakeknya lalu bangkit dan berjalan pergi.

Leon tak mengerti jalan pikiran kakeknya yang selalu menghalangi rencana nya.

"Kalau sampai terjadi sesuatu pada Hana, aku akan membunuhmu" tutur Jey yang menatap Leon.

"Tidak akan, kakek tua itu tidak akan berani melakukan apapun pada Hana" santai Leon yang duduk dikursi tempat kakek nya tadi duduk.

"Bagaimana kalau aku saja" terang Jey.

"Apa maksudnya?" Leon mengkerut kan keningnya sambil bangkit melihat ke arah Jey.

"Aku saja yang menikahi Hana" jelas Jey dengan serius.

"Kau?? Dengan apa?" Jawab Leon yang merasa dirinya tersaingi.

"Katakan pada kakek kalau kau tidak sanggup untuk menikahinya. Aku yang bersedia akan menikahinya" jelas Jey yang berbicara menantang Leon.

"Kenapa aku yang harus mengatakan itu pada kakek?" Tutur Leon yang ogah mengatakan itu.

"Kau tahu sendiri, kau Mafia, aku tidak ingin Hana dalam terus bahaya karena musuhmu" terang Jey yang mengatakan fakta.

Leon menatap Jey entah itu menjadi pacuan karena perkataan Jey.

"Keselamatan Hana itu tanggung jawabku. Tapi entah kenapa kupikir tidak ada salahnya menikah dengan Hana setelah mendengar mu. Kau hanya perlu diam" jawab Leon dengan smirk nya lalu berjalan pergi dari sana.

...

Leon duduk disofa sesampainya dirumah, tangan nya menyambar botol whisky mahal miliknya dan menuangkannya ke gelas, satu tegukan ia menghabiskan whisky tersebut.

"Cih, beraninya menyentuh milikku" monolog Leon yang sambil memegang botol whisky nya dan pikirannya dipenuhi oleh Hana.

Dijam yang sama tempat berbeda, Hana terlihat terduduk dilantai sambil memeluk lututnya.

Suara kunci terbuka dari luar terlihatlah pelayan wanita masuk dengan troli berisi makanan. Hana hanya melihat pelayan tersebut menuju meja.

Satu persatu makanan dikeluarkan sup, nasi, dan beberapa lauk siap disediakan.

"Selamat menikmati nona" ucap pelayan tersebut membungkuk sebentar lalu pergi dengan trolinya.

Hana bangkit melihat makanan dimeja, ternyata makanan yang mewah yang disediakan.

"Makanan ini.. apa penculiknya kaya??" Monolog Hana melihat makanan dimeja.

Setelah beberapa menit pelayan itu kembali untuk mengambil piring kosong, sedangkan Hana hanya memperhatikan pelayan itu, kenapa dia sangat baik? Atau setelah ini dia akan mati selepas makanan terakhir.

"Tunggu.. siapa pemilik rumah ini? Dia yang menculik ku. Bisakah aku bertemu dengan nya?" Tanya Hana.

"Sebelum bertemu, anda harus membersihkan diri anda terlebih dahulu" terang pelayan sambil tersenyum lalu mengeluarkan sebuah kotak besar dari troli yang ia bawa dan meletakkan nya diatas kasur.

Setelah pelayan itu pergi, Hana nampak berpikir.

"Kenapa wanita itu tersenyum? Membuat perasaan tidak enak" monolog Hana yang membuka kotak tersebut yang berisikan baju.

Tak lama Hana keluar dari kamar setelah diizinkan, diruang tengah terdapat sebuah lukisan seorang pria paruh baya seperti mengenalinya mungkin.

Setelah masuk dalam ruangan kerja terlihatlah pria paruh baya yang sedang duduk disofa sambil ditemani teh hangat serta cemilan manis tteok kesukaannya. Berjalan makin dekat Hana mengenali pria tersebut.

"Duduklah" perintah pria itu adalah Simon kakek Leon dan Jey. Hana pun duduk tak jauh dari nya.

"Kenapa anda melakukan nya? Apa yang anda inginkan dari saya? Anda pasti juga tahu tidak ada yang berharga dari ku" Hana ingin marah tentu ingin mendengar penjelasan tentang pemaksaan kehendak nya.

"Tentu saja ada. Nyawa mu kini sangat berharga" terang Simon yang membuat Hana tak percaya apa benar dia akan mati.

"Setelah anda memberikanku makanan enak, serta baju bagus. Apa untuk terakhir kalinya?" Tanya Hana yang untuk memastikan.

"Aku tidak bilang itu, itu haya asumsi anda. Nah..Alasanmu disini adalah..jika Leon datang besok dan setuju, Minggu besok kau akan menikah dengan nya" jelas Simon sambil mengangkat gelas teh nya.

"Ye??!! Menikah?! Siapa? Aku? Dengan Leon? Bukankah aku sudah katakan aku menolaknya" kaget Hana tak percaya kakek Leon melakukan penculikan dirinya karena ia memaksa diri nya untuk menikahi cucu nya.

"Itu bukan permintaan, tapi perintah, tidak ada alasan anda menolak. Darah lebih kental dari air. Lakukanlah demi ayah mu" tegas Simon.

"Aku sudah selesai, bawa dia" lanjut Simon yang menyender punggung tua nya.

Lalu dua penjaga nya mendekat dan menggiring Hana keluar.

"Tunggu! Kenapa aku?!! Itu pemaksaan! Dan..Wanita dimilikinya banyak kenapa aku dari sekian banyak nya wanita!!!!" Berontak Hana namun tetap kalah dengan dua penjaga yang paksa membawanya keluar.

Hana dipaksa masuk dalam kamar nya lagi bahkan mereka mendorong Hana ke kasur membuatnya tersungkur di atas kasur. Hana mengejar untuk tidak dikurung namun mereka menguncinya lagi dari luar.

"Tungguu..  aku tidak mau menikah!!" Hana menggedor pintu yang terkunci dari luar.

Terlihat diluar rintik hujan mulai turun, Hana menggigit bibir bawahnya melihat hujan di jendela.

1
Atthaya Raisya AqiLah
mampir thor,, ceritanya bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!