Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa sesak
Kecupan singkat yang di berikan oleh Dante masih begitu terasa di permukaan bibirnya. Meninggalkan rasa aneh yang bersarang di dalam dada. Hana mengusap bibirnya sendiri, lalu menatap Dante yang masih berdiri di hadapannya, menatapnya dengan lekat.
"Hana, jangan bilang jika ini--"
"Ini pertama kalinya bagiku," potong Hana dengan cepat, berkata jujur kepada Dante.
Shiit! Apakah Dante tidak salah dengar? Dante cukup terkejut dengan pengakuan Hana.
Sebagai seorang pria dewasa ia mengumpati Gery, putranya yang sangat bodoh. Mengabaikan istrinya yang seperti sebongkah berlian, dan memungut batu krikil yang tidak berguna.
"Dan kamu masih--" Dante tidak melanjutkan ucapannya, karena Hana sudah menjawab dengan anggukan kepala.
Dante langsung menarik Hana ke dalam pelukannya. Lalu mengecup kening Hana berulang kali.
Hana mendorong tubuh Dante, agar pelukan tersebut terlepas.
"Jangan menciumku lagi!" kesal Hana.
"Why?" Dante bertanya sembari menaikkan sedikit kedua langannya.
"Karena Daddy ayah mertuaku," jawab Hana.
"Sebentar lagi kamu akan bercerai dengan Gery. Ah, aku percepat saja proses perceraian kalian," ucap Dante lalu memeluk Hana lagi. Melabuhkan kecupan lembut di bibir Hana, dan menyesap bibir mungil itu atas bawah bergantian.
Tubuh Hana menegang kaku. Ciuman pertamanya di renggut oleh Ayah mertuanya sendiri. Namun, ia merasa tidak keberatan, justru kini ia ikut andil dalam ciuman tersebut, walau gerakan bibirnya masih kaku, tidak seperti Dante yang sudah banyak pengalamannya.
"Ehm!" Hana memekik ketika tubuhnya di gendong oleh Dante seperti koala. Hana melingkarkan kedua kakinya di pinggang Dante.
Dante membawa Hana masuk ke dalam kamar di apaertement tersebut, tanpa melepaskan bibirnya.
BRUK!
Dante menghempaskan tubuh Hana di atas ranjang yang mewah dan lebar itu.
"Daddy ma-mau apa?" tanya Hana gugup saat melihat Dante melepaskan kemeja yang membalut tubuh kekar itu.
GLEK
Hana menelan ludahnya kasar saat melihat deretan roti sobek, dan dada bidang yang kekar. Tubuh Ayah mertuanya terlihat sangat berotot dan Sexy, walau usianya sudah tidak muda lagi.
Dante berjalan mendekati Hana yang duduk ketakutan di tengah tempat tidur. "Ayo, tidur," ajak Dante.
"Apa?" Hana menoleh ke arah Dante yang kini duduk di sampingnya. Terkejut dengan ucapan Dante yang mengajaknya tidur, dia berpikir jika Ayah mertuanya itu akan ... Ah, sudahlah.
Hana menepis pikiran kotor yang bersarang di dalam otaknya.
"Kenapa harus buka baju segala sih!" Hana bertanya di dalam hati.
"Ayo tidur, sudah malam. Memang apa yang kamu pikirkan?" tanya Dante, menggoda Hana.
"Aku mengantuk," jawab Hana lalu menarik selimut tebal yang ada di ujung tempat tidur. Merebahkan dirinya di atas tempat tidur, dan menutup tubuhnya dengan selimut tersebut.
Malunya sampai ke ubun-ubun. Bisa-bisanya ia berpikiran Mesum.
Dante ikut merebahkan diri di samping Hana. Ia tidak akan menyentuh gadis itu, sebelum sah menjadi miliknya. Bagi orang indonesia, keperawanan seorang gadis adalah sebuah mahkota yang harus di jaga. Dante menghargai itu dan akan menahan dirinya, semoga bisa.
Kenapa kepalanya jadi terasa sangat pusing, dan bagian bawahnya terasa sesak. Efek ciuman yang baru saja terjadi membangunkan sisi liar Dante.
"Hana, kamu sudah tidur?" tanya Dante.
"Aku membutuhkan bantuanmu, Han," lanjut Dante, meraba lengan Hana.
"Ada apa, Dad?" Hana menyembulkan kepalanya dari selimut tebal itu.
"Aku membutuhkan bantuanmu," jawab Dante, menatap Hana penuh harap.
siap2 diceraikan istrimu dan diperistri daddymu nanti mantan istrimu