Demi menjaga nama baik keluarga Adiguna, Sandra harus rela menjadi istri pengganti majikannya sendiri. Insiden mempelai wanita yang melarikan diri, justru membuat Sandra terseret dalam ikatan suci pernikahan dengan putra sulung keluarga Adiguna yang lemah lembut dan sangat ramah.
Namun sangat di sayangkan, akibat pelarian sang pujaan hati membuat sifat Harun Pradipta berubah sepenuhnya. Sifat lemah lembut dan ramahnya seakan terkubur dalam dalam bersamaan dengan perasaanya terhadap sang kekasih.
Penghinaan tepat di hari pernikahan merubah sosok Harun menjadi pria arogan dan dingin. Termasuk kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Lalu bagaimana dengan Sandra? Akankah dia bisa membawa Harun kembali dari jurang keterpurukannya.
Update setiap hari jam 12.00.
Follow Instagram @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Waktu yang sudah dihabiskan Harun menunggu Isabel tanpa ia sadari semua itu sia sia, karena kenyataannya Isabel sudah menikah dengan orang lain. Benar sekali, malam dimana mereka melakukan hubungan badan mereka terpergok oleh keamanan disana sehingga keduanya harus segera menikah demi menjaga image keduanya.
Baik Isabel maupun Felix tidak ada yang keberatan akan hal itu, mereka tentu bahagia karena bisa menjalin hubungan secara sah. Namun, Isabel tetap memikirkan bagaimana cara membatalkan pernikahannya dengan Harun sebelum besok ia kembali ke Indonesia.
"Sayang?" panggil Felix memeluk istrinya dari belakang.
"Felix lepaskan," pinta Isabel melepas tangan Felix yang melingkar di perutnya.
"Hei, ada apa my wife?" tanya Felix seraya mengusap surai Isabel.
"Besok aku harus kembali ke Indonesia, apa yang akan aku katakan pada Harun?" tanya Isabel gusar.
"Katakan jika kamu menolak menikah dengannya karena sebenarnya kamu sudah menikah denganku." Jawab Felix santai. "Apa perlu aku ikut denganmu?" tanya Felix namun dengan cepat Isabel menggelengkan kepalanya.
"Tidak perlu, lagipula aku tidak akan lama disana. Setelah urusanku selesai maka aku akan kembali kesini," tolak Isabel merasa bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Sementara di lain tempat, Harun sudah sangat antusias menunggu kepulangan Isabel besok. Rasanya tak sabar, setelah penantian selama 1 tahun besok akan terbayarkan dan mereka akan segera melangsungkan pernikahan secepatnya.
Keluarga Adiguna hanya bisa melihat kebahagiaan Harun tanpa bisa merasakannya, mereka semua sudah menaruh keraguan pada Isabel yang bahkan tak pernah menghubungi mereka. Memang benar, dirinya sibuk tapi setidaknya 1 telepon itu wajar bukan?
"Mah, pah aku bahagia sekali besok Isabel akan kembali dan kami akan segera menikah." Teriak Harun riang, melihat tawa putra mereka keduanya sama sama berdoa semoga Isabel tidak pernah mengkhianati Harun.
"Itu bagus nak, mamah ikut senang mendengarnya." Balas Amira mengusap kepala Harun.
"Aku akan segera membicarakan pernikahan kami mah, astaga aku sudah tidak sabar." Ucap Harun antusias.
"Kau yakin nak?" tanya Adiguna membuat tawa Harun terhenti dan membalas ucapan sang papah dengan tatapan bingung.
"Maksudnya gimana pah? tentu saja aku yakin. Kami sudah sama sama menunggu," jawab Harun diakhiri senyuman manis.
"Baiklah, jika kamu sudah yakin kami hanya bisa mendoakan yang terbaik." Ujar Adiguna menepuk bahu Harun pelan.
"Terimakasih banyak pak," cicit Harun bahagia karena keluarganya merestui hubungan dirinya dan Isabel.
Harun pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli hadiah Isabel, mulai dari pakaian dan tas ia beli tanpa melihat harga. 2 Tahun pacaran membuat Harun sangat mengenal Isabel yang begitu menyukai barang branded.
"Totalnya 284 juta tuan," ucap sang kasir toko LV yang biasa ia datangi bersama Isabel.
"Ini," Harun menyodorkan kartu emas yang begitu mengkilap, bukan hanya kartunya yang mengkilap tapi isinya tak kalah mengkilap.
Setelah membayar, ia segera membawa barang-barang nya. Berniat untuk pulang justru tanpa sengaja bertemu Ana bersama teman temannya yang juga sedang berbelanja.
"Kakak?'" panggil Ana mendekati Harun yang juga memanggilnya.
"Sedang apa kamu disini?" tanya Harun.
"Aku berbelanja kebutuhan ku kak, kau sendiri sedang apa?" tanya Ana balik melihat begitu banyak tentengan belanjaan di tangan Harun.
"Hanya membeli beberapa barang," jawab Harun enggan memberitahu barangnya karena ia tahu Hana pasti akan heboh.
"Sebanyak ini? apa isinya dan untuk siapa?" tanya Ana semakin penasaran dengan kakaknya.
"Besok Isabel akan pulang jadi..," ucapan Harun terhenti karena Ana sudah memotongnya.
"Jadi kau membelikan semua barang ini untuknya? padahal kau sendiri tidak tahu seperti apa wanita itu di Paris selama satu tahun tahun. Bisa saja dia berselingkuh kak," potong Ana dengan suara yang hanya didengar oleh mereka berdua.
"Ana, kamu ini adikku. Berhenti berpikiran buruk oke, aku yakin Isabel akan menjaga perasaanku," balas Harun mencubit pipi adiknya dengan pelan.
"Tapi kak...,"
"Nikmati harimu," ucap Harun memotong kemudian pergi meninggalkan Ana yang hanya bisa menghela nafas panjang.
Harun Harun 🤣🤣
BERSAMBUNG.......