"Kau tidak bisa pergi dariku, mana mungkin aku melepasmu setelah aku bisa merasakan hasratku bangkit, kau tidak bisa hanya datang karena ingin merasakan kepuasan! Selena Agatha." Lirih Bentley Leister.
Selena Bianca Agatha seorang mahasiswi cantik berumur (22 tahun) ia terkejut tat kala orang yang begitu ia kenal dan sudah beristri menanyakan hal dewasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya baik dia maupun pria tersebut.
Di samping itu keanehan terjadi pada pria tampan berkuasa yaitu Bentley Max Leister (32 tahun) dimana hasrat bercintanya malah membara ketika bertemu dengan adik dari sahabatnya sendiri yang seharusnya ia rasakan bersama sang istri.
.
.
Lantas bagaimana hubungan Bentley dan Selena ke depannya? dan apakah Ben mampu menahan gejolak pada dirinya yang ia anggap bermasalah?
SIMAK KISAH LENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2
.
Bandung-Indonesia
Seorang wanita cantik pemilik mata indah berjalan menuju lift dengan tergesa-gesa. "Iya pah?." Tanyanya pada handphone yang ia letakkan pada telinga.
Lift pun perlahan tertutup.
"Selena kamu kalau tidak patuh untuk pulang papa jodohkan lagi!." Tegas dari seberang.
Wanita cantik itu memutar mata malas ia sudah bosan mendengar ancaman seperti itu. "Pah aku sedang tidak ada waktu untuk hal demikian, katakan saja ada apa?."
"Kamu pikir papa main-main dengan ucapan papa barusan?."
Selena terdiam ia menyadari sesuatu dari nada bicara papanya itu, diam beberapa saat akhirnya Selena sampai di ruangan yang dituju.
"Baiklah aku akan pulang dan jangan lagi menjodoh-jodohkanku pah!." Tegasnya.
"Oke ini baru putri papa, papa tunggu!."
Setelah selesai panggilan pun berakhir, Selena meletakkan handphonenya di atas meja. Waktunya yang sangat sibuk kadang membuat wanita cantik itu sering lupa akan keluarganya bahkan sekedar untuk mengabari.
"I'am sorry pah ma." Lirihnya yang merasa sangat merindukan kedua orang tuanya itu.
Tentunya semuanya ada alasan dimana Selena saat ini sedang menyelesaikan skripsinya sekaligus berperan aktif sebagai pengusaha yang bergerak di bidang fashion mendirikan perusahaannya sendiri pada usia muda.
Selena menghubungi asisten pribadinya yang bernama Martha berusia 40 tahun-an yang dari sejak awak selalu setia dan patuh. "Iya non?."
"Aku akan pulang dulu ke rumah bu, kalau ada apa-apa seperti biasa cepat hubungi." Lanjut Selena seraya mengambil kembali kunci mobilnya.
"Siap nyonya!." Antusias Martha yang membuat Selena terkekeh sekilas sambil menggelengkan kepalanya.
Wanita cantik itu pun melangkahkan kaki jenjangnya untuk pulang meninggalkan perusahaan.
.
Tak terasa malam pun tiba..
Selena sampai di pelataran rumah besar keluarganya ia memarkirkan mobilnya di sambut bapak satpam.
"Silahkan non."
"Terimakasih mang."
Sebelum masuk ke dalam rumah, Selena tampak terkejut senang tat kala melihat mobil yang begitu familiar terparkir di sana. "Kakak!??."
Wanita cantik itu langsung masuk ke dalam dan benar saja orang-orang rumah sudah menunggunya dan langsung disambut.
"Ahh putriku mama kangen sekali sayang." Ujar sang mama Lita.
Mereka melepas rindu satu sama lain.
"Kak Ricky juga pulang dari Canada?." Tanya Selena kepada kakaknya yang tiba-tiba.
"Iya lah kakak mau melanjutkan tugas papa di kantor gak kayak kamu pacaran mulu." Nyeleneh Ricky.
"Nggak, aku saat ini sedang fokus!." Bantah Selena dengan sedikit gugup mengingat pujaan hatinya.
"Sudah-sudah..."
"Jadi ada hal apa papa menyuruh aku untuk pulang?." To the point Selena.
"Pindah, kamu pindah ke sini dan mulailah mengelola perusahaan papa bersama kakakmu." Ujar papa.
Selena langsung melirik kakaknya. "Secepat itu?."
"Jika tidak mau dijodohkan lagi patuhlah, papa sudah tua ingin melihat anak-anak papa berproses dalam jarak dekat Selena. Untuk bisnismu papa bisa memindahkannya ke sini."
"Ini sudah dipikirkan dari jauh hari sayang, mama harap kamu juga mengerti."
Selena diam tak langsung menjawab.
"Kakak si ngikut kamu juga sudah dewasa toh dik saat ini kakak juga butuh kamu di kantor karena kamu tau sendiri sekarang istri kakak sedang hamil besar, mana bisa kakak sering meninggalkannya." Timpal Ricky.
"Akan ku pikirkan lagi.."
"Harus sekarang tentukan!." Potong papa.
"Aaahhh papa.." Rengek Selena seperti biasa dengan manja berharap papanya luluh.
"Kalau tidak setuju papa jodohkan lagi, mau?." Si mama ikut sewot.
Selena makin cemberut sementara Ricky hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik.
"Baiklah kalau begitu.." Pasrah Selena yang tidak bisa menghindar daripada dijodohkan lagi dengan pria yang tak dikenal seperti waktu itu bersama teman dekat kakaknya.
"Oke deal! papa atur semuanya." Ucap papa puas, ternyata ampuh untuk membuat Selena pulang dengan cara ini.
"Iya."
Setelah selesai mengobrol, dengan gontai Selena berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Dunia bebasnya akan ia tinggalkan namun di sini juga bisa, akan tetapi berbeda karena ada peraturan orang tua.
Mengingat kekasih hatinya tinggal di daerah sana, Selena tersenyum senang pasalnya ia sudah lama tidak pernah bersua dengan Galang.
"Mam aku menemui Melinda dulu ya!." Pamit Selena langsung berlari kecil menuju parkiran.
"Jangan malam-malam denger gak??."
"Iya." Balas Selena seraya melajukan mobilnya.
Selena menjual nama sahabat dekatnya itu tapi di sisi lain tujuannya untuk menemui sang kekasih di apartemennya.
Sekitar 25 menit di perjalanan akhirnya Selena sampai di apartemen yang dimaksud, dengan wajah cantiknya yang sumringah ia langsung naik lift.
Wanita cantik itu sengaja tidak memberi tahu Galang dulu, ia berniat akan memberinya surprise dengan kehadirannya yang tiba-tiba ada di sana.
Lift berhenti di lantai 9, Selena pun keluar dan langsung mencari kamar apartemen sang kekasih, senyum manisnya masih merekah sambil jari lentiknya menekan tombol kata sandi pintu apartemen.
Ternyata sandi tidak diganti dan benar saja pintu terbuka.
DEGG!
Satu langkah Selena melangkahkan kaki, tiba-tiba dari kamar apartemen Galang terdengar lenguhan kenikmatan dunia yang bersahutan.
Mendapati itu perasaan Selena terombang-ambing tidak mungkin ia akan merasakan pengkhianatan seperti itu, langkahnya semakin cepat menuju kamar yang memang pintunya terbuka.
"Galang!!!." Pekiknya.
Sesampainya di sana Selena semakin syok tat kala memergoki kekasihnya bercinta bukan dengan wanita lagi melainkan seorang pria. "WHAT!!!??.."
Galang terhenyak begitupun pasangannya. "Baby???."
Sambil menggelengkan kepala seolah tidak melihat dan terjadi apa-apa, Selena mundur perlahan dengan mata berkaca-kaca. "Jangan ikuti aku kita selesai!."
"Selena no!!." Galang mencabut miliknya lalu mengambil handuk untuk menyusul sang kekasih.
Selena berlari masuk ke dalam lift perasaannya hancur, Galang kalang kabut mengejarnya.
"Binatang! ah ya Tuhan pantas saja dia tidak pernah menciumku memperlakukanku seperti perempuan pada umumnya." Caci Selena di dalam lift.
Bagaimana tidak sakit hati ia sudah menjalin hubungan dengan Galang hampir 3 tahun, dan kejadian barusan benar-benar diluar nalar Selena.
Sesampainya di lantai utama Selena cepat-cepat berlari ia jijik dengan apa yang telah disaksikan oleh matanya barusan.
"Selena dengarkan aku dulu!.." Kejar Galang.
Tak mempedulikan Galang, yang ada dipikiran Selena yaitu sembunyi dulu karena mobil parkiran lumayan berjarak.
Masih sekitar apartemen Selena melihat kerumunan para wanita tampak cantik dan sexy bergiliran masuk ke dalam mobil hitam, tanpa pikir panjang ia pun ikut nyelip di sana dan berjalan bahkan masuk ke dalam mobil itu.
"Aaahh akhirnya aku bisa lepas." Gumamnya dengan nafas ngos-ngosan.
Mobil hitam itu melaju, Selena menoleh ke belakang melihat Galang yang linglung mencarinya. Wanita itu menghela nafas berat seraya menyeka air matanya. "Ck lupakan!."
Beberapa menit merasa tenang seketika Selena sadar akan tatapan para wanita sexy di sekelilingnya, tampak kelihatan umurnya di atas Selena.
"Tunggu..."
"Ada apa dengan pakaianmu? harusnya sama seperti kita bukannya tertutup, memangnya itu ngaruh?." Ucap salah seorang wanita cantik di sana.
Selena semakin kebingungan perasaannya mulai tak tenang kembali. "Maksudnya apa ya mbak saya hanya numpang di mobil ini."
"Anak muda jaman sekarang malu-malu tapi mau ya, tentu saja kita akan menemui seorang tuan muda tampan untuk menggodanya dan siapa yang berhasil maka ia beruntung." Jawab wanita yang duduk tidak jauh dari Selena.
Seketika Selena teringat akan sesuatu. "Tidak, pak! pak supir! turunkan saja saya di sini! pak!."
"Kita sudah tiba di tempat diamlah anda, semuanya telah disepakati!." Potong seorang bodyguard dengan wajah tegas.
"Ha!??."
.
TBC
love sekebon deh