Alinea Alexandra sangat bahagia saat orang tuanya menjodohkan dirinya dengan Diksi Galenio, pria yang selama ini diam-diam dia cintai.
Namun, kenyataan tak sesuai dengan harapannya, Alinea harus menelan pil pahit karena hanya dijadikan istri rahasia oleh Galen.
"Kamu tidak perlu bertingkah seperti seorang istri! Karena Aku menikahimu hanya untuk balas budi. Satu lagi, rahasiakan pernikahan ini dari kekasih ku!" Diksi Galenio.
Namun, saat Alinea terus memperjuangkan cintanya, Dia justru dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya.
Apakah Alinea akan terus berjuang untuk mendapatkan cinta suaminya?
Atau menyerah dan memilih mantan kekasihnya?
"Aku tunggu jandamu!" Skala Bumi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
Bugh
Bugh
Bugh
"BRENGSEK!!"
"BAJINGAN!!"
Orion menghajar Galen dengan membabi-buta, berbagai umpatan terus keluar dari mulutnya. Sedangkan Galen, suami Alinea itu sudah tidak berbentuk lagi. Wajahnya dipenuhi luka memar akibat bogeman yang dilayangkan Orion.
Galen tidak membalas ataupun membela diri, suami Alinea itu hanya pasrah dan menerima apa yang kakak iparnya berikan.
Ruby beringsut dari tempat tidurnya hanya dengan menggunakan selimut yang membungkus tubuh polosnya. Wanita itu mencoba menghentikan Orion yang terus menghajar Galen. "Stop, Bang!" Ruby membawa Galen ke dalam pangkuannya. Ruby sungguh tidak tega melihat keadaan Galen yang sudah tidak berdaya.
"Jangan pernah memanggilku dengan sebutan itu dengan mulut kotormu!"
Ruby adalah sahabat Alinea, selama ini Ruby sudah Orion anggap seperti adiknya sendiri. Orion tidak menyangka sahabat adiknya sendiri tega menghancurkan rumah tangga adik kesayangannya.
Ruby menggelengkan kepalanya, hatinya sedikit sakit mendengar bentakan dari Orion. Seperti Orion, Ruby pun sudah menganggap Orion seperti Kakaknya sendiri.
"Abang tahu kan, dari awal Galen adalah kekasiku? Jadi sebenarnya aku dan Galen tidak bersalah, tapi---"
"Jadi maksudmu Alinea yang bersalah, begitu?" Orion mengepalkan erat tangannya, jika Ruby bukan seorang wanita, sudah dipastikan dia akan bernasib sama seperti Galen. "Jelas-jelas kalian yang berbuat menjijikkan dibelakang adikku, tapi kalian malah menyalahkannya?"
Orion tidak bisa membiarkan adiknya disakiti seperti ini.
Orion tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya perasaan Alinea. Orion tidak rela adiknya diperlakukan seperti ini. Walaupun Alinea adalah orang ketiga diantara hubungan Ruby dan Galen, tapi Alinea adalah istri sah Galen, Alinea lebih berhak atas Galen.
"Aku bukan menyalahkan Alin, tapi aku dan Mas Galen saling mencintai. Dan Alinea tahu itu, tapi dia masih mau menikah dengan Mas Galen." Ruby dengan beraninya tetap menyalahkan Alinea. Wanita itu tidak berpikir bahwa perkataannya itu bisa membuat Orion murka.
"Adikku memang bodoh karena mencintai pria pengecut sepertinya." Orion menunjuk Galen dengan dagunya. "Tapi dia tidak pernah menyakiti orang lain. Dia menerima Galen karena laki-laki pengecut itu bilang, sudah tidak memiliki hubungan lagi denganmu."
Ruby terdiam, apa yang dikatakan Orion memang benar. Namun Galen terpaksa mengatakan itu untuk menyelamatkan perusahaan keluarganya.
Orion tersenyum sinis melihat Ruby diam seribu bahasa. Kakak Alinea itu memang tidak bisa diragukan lagi soal kemampuan debatnya. Itulah daya tariknya sebagai seorang pengusaha muda.
"Tapi kamu tidak perlu khawatir, Ruby. Adikku akan segera mengajukan perceraiannya. Sekarang katakan dimana Alinea?"
Galen menggelengkan kepalanya. Sambil terus meringis, suami Alinea itu mencoba meminta maaf pada kakak iparnya. Galen tidak ingin kehilangan Alinea. "Ba... ng, jangan pisah...kan aku dan Alin!" Ucap Galen dengan lirih.
Ruby tersenyum senang dalam hatinya. Orion pasti akan membuat Alinea dan Galen berpisah. Dan sebentar lagi Galen akan menjadi miliknya seutuhnya, pikir Ruby.
Namun wanita itu mengepalkan tangannya, Ruby tidak senang saat Galen berusaha mempertahankan mati-matian Alinea di depan dirinya dan Orion. Ruby semakin yakin bahwa kekasihnya itu memiliki perasaan terhadap Alinea.
"𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘪𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘴𝘢𝘩! 𝘚𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘈𝘭𝘪𝘯."
"Setelah kamu menyakiti adikku, berani sekali kamu bilang tidak ingin berpisah dengan adikku?!"
Orion ingin kembali menghajar Galen, namun niatnya itu dia urungkan saat seseorang menghubunginya.
"Hallo," ucap Orion saat sambungan ponselnya tersambung. "Jadi kamu sudah menemukannya? Kirimkan alamatnya sekarang!"
Entah apa yang dibicarakan Orion dengan seseorang yang menghunginya. Namun setelah sambungannya terputus, Orion langsung pergi dari rumah itu, mengabaikan Galen yang tertatih mengejarnya.
...----------------...
Keesokan harinya, Alinea sudah rapi dengan pakaian kantornya. Hari ini Alinea akan melamar ke perusahaan Cakrawala Kingdom, salah satu perusahaan terkenal di negeri ini.
Walaupun tanpa membawa surat lamaran sekalipun, Alinea sudah pasti diterima di kantor tersebut. Karena CEO nya sendiri lah yang menawarkan pekerjaan pada Alinea.
Namun, Alinea selalu bersikap profesional dan tidak merasa dirinya diistimewakan. Wanita cantik itu pikir, Skala menawarkannya pekerjaan karena dia sedang membutuhkan pekerjaan. Alinea tidak tahu saja pekerjaan hanyalah modus Skala untuk mendekati wanita cantik itu.
Sementara itu, di kantor Cakrawala Kingdom. Pagi-pagi sekali Skala sudah berada di kantornya. Bahkan jam baru menunjukkan pukul 06.00 wib. CEO Cakrawala Kingdom itu sampai melewatkan sarapannya karena sudah tidak sabar ingin bertemu dengan mantan kekasihnya, yang rencananya akan melamar di perusahaannya hari ini. "𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘈𝘭𝘪𝘯."
Skala bahkan sudah menyiapkan kejutan untuk Alinea di hari pertama wanita incarannya itu bekerja. Bukan sekedar kejutan, Skala juga ingin melihat reaksi Alinea saat melihat kejutannya. Dengan begitu, Skala bisa menentukan langkah yang akan dia ambil selanjutnya.
"Bos, karyawan baru itu sudah datang!" Asisten Skala datang tanpa mengetuk pintu, membuat Skala yang tengah membayangkan Alinea itu mendengus kesal.
"Sekali lagi kamu tidak mengetuk pintu, aku akan memecatmu!" Ancam Skala.
Gerald hanya menyengir asisten Skala itu sama sekali tidak takut dengan ancaman Bosnya. "Mentang-mentang ada Nona Cantik, aku dibuang begitu saja," gerutunya.
"Cepat suruh Alin masuk!"
Tanpa bantahan apapun, Gerald meninggalkan ruangan Bosnya dengan terus menggerutu.
"Pagi, Kak. Eehhh... Pak!" Alinea tersenyum kikuk, wanita cantik itu merutuki kebodohannya karena merasa tidak pantas memanggil Skala yang notabene adalah Bosnya saat ini dengan panggilan seperti biasa. "𝘈𝘭𝘪𝘯, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘭𝘶!"
Skala diam-diam tersenyum memperhatikan tingkah Alinea yang terlihat sangat menggemaskan di matanya. "𝘙𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘬𝘢𝘮 𝘈𝘭𝘪𝘯!"
"Ehemm, pagi." Skala berdeham untuk menetralkan perasaannya. Skala berusaha menjaga kewarasannya dengan bersikap biasa saja, dia tidak ingin Alinea merasa tidak nyaman dengannya. Karena sampai saat ini Alinea masih menganggap Skala pria beristri.
Skala akan memberitahu statusnya itu sebentar lagi, setelah melihat reaksi Alinea saat melihat kejutannya.
Skala langsung menerima Alinea bekerja saat itu juga, dan dia sendiri yang menjelaskan apa saja tugas Alinea sebagai sekertarisnya. Skala tidak mengijinkan asistennya yang seharusnya mengajari Alinea.
"Kalau kamu sudah paham, 5 menit lagi kamu ikut saya meeting dengan klien," ucap Skala.
Alinea pun mengangguk, dan segera mempersiapkan bahan untuk meeting yang akan dilakukan beberapa saat lagi.
"𝘈𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘳𝘦𝘢𝘬𝘴𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶!"
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
👍❤🌹🙏
tuh denger apa kata babang skala awas nyesel looh 🤭🤭👍❤🌹🙏