NovelToon NovelToon
Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit
Popularitas:344.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.

Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.

Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.

Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?

BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.


*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 27 - Pertemuan Pertama

“Tidak boleh! Kamu hanya boleh keluar denganku!”

“Tapi Kamu bekerja…”

“Kamu mau kemana? Aku akan mengantarmu.” Zico berkata dengan gusar.

“Aku hanya ingin jalan-jalan di sekitar rusun. Aku tidak akan pergi jauh-jauh…” Nisha berkata dengan suara lemah. Menyadari bahwa laki-laki itu tidak akan mengizinkannya.

“Aku akan membawamu berkeliling lagi weekend ini.”

“Tapi…”

“Gak ada sanggahan. Aku anggap pembicaraan ini selesai. Aku tutup.”  Zico menutup panggilan suaranya. Menyisakan Nisha yang menatap ponselnya dengan merana. Bu Retno sepertinya memahami perasaan yang di rasakan oleh majikannya itu. Dia mendekati Nisha, berusaha untuk menghibur gadis itu dengan makanan.

“Nona cantik mau makan apa? Akan Saya buatkan apa saja…”

Nisha menggeleng dengan lemah. Tidak ada makanan yang di inginkannya. Yang di inginkannya adalah keluar dari bangunan itu dan menghirup udara segar. Sudah seminggu lebih dia tidak melihat pemandangan di luar. Apa yang harus di lakukannya agar dia bisa keluar dari rumah itu tanpa di ikuti bu Retno?

Tiba-tiba Nisha memiliki suatu ide yang menurutnya cemerlang. Dia sangat ingat dengan isi kulkas. Dia akan meminta makanan yang tidak ada di dalam kulkas.

“Aku ingin makan kerang pedas manis.”

“Nona beneran ingin makan kerang?”

“Iya…” Nisha mengangguk-anggukan kepalanya.

“Tapi di kulkas tidak ada stok kerang…”

“Aku ingin makan kerang…” Nisha mulai mengubah nada suaranya. Sedikit ada rengekan di dalamnya. Membuat bu Retno merasa bersalah.

“Iya Non… Saya akan berangkat ke supermarket sekarang. Nona tunggu disini ya, jangan kemana-mana.”

“Aku ingin makan kerang segar. Aku gak mau kerang di supermarket…” Nisha merengek lagi. Sebenarnya timbul perasaan bersalah di hatinya karena sudah membohongi bu Retno, tapi dia begitu ingin keluar dari rusun yang di sebut apartemen ini. Maka segala cara harus di lakukannya, meskipun cara itu sedikit licik.

“Tapi kerang segar adanya di pasar Non. Pasar sangat jauh dari sini. Akan butuh waktu setidaknya satu sampai dua jam untuk perjalanan pulang dan pergi…”

“Aku mau kerang segar…”

Bu Retno menghela napas panjang. Dia ingat pesan bosnya. Harus memberikan makanan apa saja yang di minta oleh istrinya. Itu artinya dia harus pergi ke pasar yang jauh itu.

“Baiklah Nona. Saya akan pergi ke pasar. Nona tunggu disini ya. Jangan kemana-mana…” Nisha mengangguk-anggukan kepalanya dengan antusias.

Setelah bu Retno pergi, Nisha mulai bersiap-siap. Dengan berpakain rapi, dia keluar dari apartemen mewah itu. Meskipun baru beberapa kali keluar masuk dalam lingkungan gedung itu, namun Nisha tahu bahwa apartemen Zico berada di lantai 11. Sehingga ketika di dalam lift, lantai yang di tujunya adalah lobby.

Ini merupakan pengalaman pertama baginya. Berbohong pada bu Retno dan Zico. Dia berharap Zico tidak mengetahui kebohongannya. Nisha tidak bisa membayangkan kemarahan seperti apa yang akan di tunjukkan laki-laki itu bila mengetahui kebohongannya? Membayangkannya saja sudah membuat Nisha bergidik ketakutan.

Mulut Nisha komat-kamit membaca doa. Entah doa apa yang di bacanya. Yang jelas tujuannya berdoa adalah agar Zico tidak mengetahui kebohongannya. Ketika pintu lift terbuka, Nisha segera keluar dengan terburu-buru. Dia begitu ingin menghirup udara luar. Lobby apartemen yang di penuhi dengan kemewahan dan keindahan tidak di hiraukannya. Matanya hanya fokus pada pintu keluar.

Sembari berlari-lari kecil Nisha menghampiri pintu keluar yang terbuka otomatis itu. Karena terlalu bersemangat, dia tetap berlari-lari meskipun sudah berada di luar lobby. Kebahagiaan memenuhi hatinya karena bisa menghirup udara di luar apartemen. Euphoria yang berlebihan itu membuatnya lengah. Dia tidak menyadari keberadaan sebuah mobil yang tengah melaju kencang ke arahnya.

Pengemudi mobil sedang sibuk bertelepon ria sehingga tidak menyadari keberadaan Nisha yang berada di tengah jalan. Pengemudi itu baru sadar keberadaan Nisha ketika sudah berjarak beberapa meter, dengan terkejut si pengemudi segera mengerem mobilnya.

CCCKKKKIIIIIIITTTTTTTT

Nisha menoleh begitu mendengar suara decit mobil dan betapa kagetnya dia mengetahui mobil itu hanya berjarak beberapa meter dari tempatnya berdiri.

“Aaaaaaaaaaa…!!!”

Nisha menjerit kaget. Dia sudah pasrah. Mungkin ini hukuman dari Tuhan untuknya. Dia sudah membohongi Zico dan bu Retno. Dia pantas mati di tabrak mobil… Nisha memejamkan matanya, kedua tangannya menutupi wajahnya. Dia dalam kondisi pasrah.

Nisha merasa sesuatu yang keras dan dingin menyentuh lututnya. Nisha tetap memejamkan matanya rapat-rapat. Menunggu saat-saat menyakitkan yang akan di alaminya. Namun rasa sakit itu tidak kunjung di rasakannya.

Satu detik…

Dua detik…

Tiga detik…

Dan detik demi detik berlalu. Rasa sakit itu tidak ada. Apakah dirinya langsung meninggal di tempat sehingga tidak merasakan sakit sama sekali? Ahh, kasian sekali laki-laki itu, harus kehilangan bayi pertamanya. Kasian juga ibunya, karena kehilangan dirinya. Siapa yang akan memberi ibunya uang ketika dia sudah tiada… siapa…

“Girl, are you oke? Ada yang terluka? Bagian mana yang terluka?”

Suara berat laki-laki menyadarkan Nisha. Apakah itu suara manusia? Atau jangan-jangan suara malaikat?

“Girl?”

Nisha merasa bahunya di sentuh seseorang. Sentuhan yang terasa sangat nyata. Apakah orang yang sudah mati bisa merasakan sentuhan juga? Nisha tetap tidak membuka matanya. Dia takut dengan kenyataan yang harus di hadapinya bila membuka mata. Namun sentuhan itu semakin lama semakin kuat, mengguncang-guncang tubuhnya.

“Hei Nona, Kamu tidak apa-apa? Jawab Aku Nona!”

Nisha perlahan-lahan membuka matanya. Dan dia tercengang melihat pemandangan di depan matanya. Ah, sepertinya dia benar-benar sudah mati. Dia melihat malaikat tampan di depan matanya. Tidak mungkin ada laki-laki setampan itu di kehidupan ini kecuali itu malaikat. Nisha merasa pandangan matanya mulai gelap dan dia tidak sadarkan diri.

***

Nisha merasa seseorang menggenggam tangannya. Ah, kenapa genggaman tangan sangat terasa? Bukankah bila orang sudah meninggal tidak akan merasakan apapun. Nisha mencoba membuka matanya sedikit-demi sedikit. Samar-samar dia melihat seseorang di depannya. Ketika pandangan matanya sudah terbuka lebar, betapa terkejutnya dia melihat malaikat yang sama!! Sebelum Nisha kembali tak sadarkan diri, malaikat tampan itu menyapanya.

“Hai girl, sudah sadar?” senyum indah merekah di bibirnya yang seksi. Membuat Nisha tersadar bahwa apa yang di lihatnya sekarang itu benar-benar nyata.

“A…a…apakah Aku…sudah mati?” tanyanya dengan terbata-bata yang di jawab dengan gelak tawa.

“Nona cantik, Kamu masih ada di dunia ini. Tidak akan kubiarkan kecantikan seperti ini meninggalkan dunia dengan cepat…” Laki-laki itu memegang ujung rambut Nisha dan memain-mainkan ujungnya. Membuat Nisha kebingungan sekaligus terpana.

Puas memain-mainkan ujung rambut Nisha, laki-laki itu kembali mengambil tangan Nisha dan mencium buku-buku jarinya.

“Perkenalkan Nona cantik, namaku Daniel…”

***

Dear readers sayang...

Minta bantuannya vote novel ini ya, karena novel ini sedang ikut lomba You Are Writer 2

Terima kasih 🥰😍

1
Siti Arfat
Luar biasa
Ma Maulydahhh
udh 3 kali loh aku baca cerita ini tp ga pernah bosen,suka bngt sama alurnya
Rita Icha
Luar biasa
Fitri Ani
baik👍👍👍
Veronika Theresia Sihombing
lanjut
Nadine Nabila
😭😭😭😭
Nadine Nabila
dari pengalaman pertama baca novel..gara gara ketemu di FB beranda..ya pertama baca novel ini.....udah lama banget dari th 2017... sampai sekarang gak bosan bosan....masih aja sedih......suka sama alurnya..berasa nyata🙏
farsha: masa sih?bukannya ni novel dibikin THN 2019.n km baca th 2017 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.yg bener aja
total 1 replies
kurniasih kurniasih
ceritanya bagus banget lanjut season 2 ya biar ga kecewa
Ambar
🤬
Gya Gheza
Luar biasa
Gya Gheza
akhirnya aku juga kembali baca novel ini, entah untuk yang keberpaa.kali/Smile/
Qie Qie
Ceritanya bikin penasaran dan tidak membosankan.
Saya sudah baca berkali²
Khayla Salwa
Luar biasa
Riska Darmelia
Ceritanya menarik. temanya bagus untuk yang suka berfantasi.
Khayla Salwa
Luar biasa
Lia Apriyanti Beibz
apa... kita.... 🤣🤣
Lia Apriyanti Beibz
kaget denger suara petirnya ⚡⚡⚡⚡
Lia Apriyanti Beibz
aku kembali lagi untuk yg ke 3 kalinya...
Dewi Nophie Lestari
Luar biasa
Whidya Rahmawati
oke ketemu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!