Menolak untuk menerima lamaran setiap laki-laki yang datang kerumah,sering dapat cibiran atau makian dari tetangga.Katanya suka memilih dan memilah pasangan.Tentu saja itu kerap di dengar oleh Azizah,mereka hanya berkomentar dengan apa yang mereka liat.Tapi,Mereka tidak pernah tau,apa yang di rasakan Azizah.
Setelah mencoba dan menyakinkan hati untuk merima pria terakhir yang datang untuk melamar,memiliki gelar seorang ustaz dan juga lulusan terbaik di kairo-mesir.Justru,itu awal membuka luka lama Azizah,keluarga pihak laki-laki menolak dan menentang pernikahan itu,setelah mengetahui masa lalu Azizah.
Bagaimana dengan pernikahan Azizah,batal kah?atau tetap berjalan sesuai rencana sebelumnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Man-di
Untuk pertama kali nya,Azizah membantu menyiapkan baju ganti untuk suami nya.Azizah segera mendorong pintu lemari,dan melihat banyak baju yang tersusun rapi di sana,dan banyak juga yang menggantung.
Azizah segera mengambil salah satu di antara mereka yang membuat ia memilih baju santai,dan cocok di pakai di rumah,baju bewarna hitam,dengan celaan hitam.
Disaat Azizah menarik laci bawah lemari ia terkejut melihat pemandangan nista di sana,ada banyak pakaian da-lam milik Satria yang tersimpan di sana,bahkan tidak dapat terhitung.
"Apa aku harus menyiapkan ini juga?"Gumam Azizah.Setelah melihat nya begitu lama,pilihan Azizah tertuju kepada benda berwarna putih,dan ia segera meletakkan itu di atas baju yang sudah di ambil oleh nya.
Ceklek !
Pintu kamar terbuka,Azizah segera menutup laci itu,dan ia segera berdiri.Sekali lagi,Azizah dapat melihat bentuk tubuh sixpack milik Satria,Pria ini belum menyadari nya jika Azizah sedang memperhatikan nya.
"Oh,kamu sudah selesai?"Tanya Satria,saat ke dua nya hampir tertabrak dengan jarak yang begitu dekat.
"Ah,sudah mas!"Azizah malah terkesiap saat mengetahui Satria sudah berdiri di depan nya.
Satria tersenyum tipis,lalu melewati tempat Azizah berdiri,Satria segera memakai kaos yang di pilihkan oleh Azizah,disaat ia memegang benda putih itu,Satria tersenyum,lalu ia segera memakai nya.
"Kamu bawa keluar saja keranjang baju itu,seperti nya sudah penuh,kamu boleh sekalian memasukan milik mu ke dalam ranjang itu,nanti Rani akan mencuci nya!"
"Baik mas"Azizah segera membawa ranjang itu bersama nya,disaat membuka pintu kamar,Rani sudah berada di sana.
"Nyonya aku mau ambil keranjang baju kotor"
"Ini,Aku sudah membawa nya "Rani segera mengambil keranjang di tangan Azizah dan membawa nya bersama.
"Ayo kita makan siang!"Azizah segera mengikuti Satria menuju meja makan.Mengetahui ke dua nya sudah berada di meja makan,Bi Atun segera menghidangkan makan siang.
"Biar aku yang bantu ambil 'kan"Seru Azizah dengan lembut,saat melihat Satria mengangkat piring nya.Satria tidak berkedip walau hanya sesaat saat melihat perlakuan Azizah kepada nya.Namun,pandangan Satria kini tertuju kepada tangan Azizah yang gemetar.
Sudah berusaha untuk menyembunyikan rasa takut itu,namun ia masih merasa takut dan gugup bila berhadapan dengan Satria.
"Sudah cukup,aku bisa mengambil yang lain dengan sendiri,lauk nya lebih dekat dari sini,kamu makan saja dulu"Satria segera meraih piring yang ada di tangan Azizah.
Beberapa saat kemudian hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling bertabrakan di atas piring.Tidak ada satu pun suara yang keluar dari bi-bir mereka berdua.
Satria meletakkan sendok milik nya di atas piring,ia baru saja selesai makan.Tapi,berbeda dengan Azizah yang masih tersisa sedikit makanan.
"Aku perlu berbicara dengan mu,aku menunggu mu di kolam renang "Ujar Satria yang segera bangkit dari tempat duduk nya dan meninggalkan Azizah sendiri di meja makan.
Begitu selesai makan,Azizah terlebih dulu membereskan meja makan,meskipun Bi Atun sudah melarang nya,Azizah tetap memaksa untuk membantu nya.
Satria sudah menunggu sedikit lama di kolam renang,sekitar dua puluh menit lebih,sesekali ia menoleh ke arah belakang,bayangan Azizah belum juga muncul.
"Maaf mas,menunggu lama!"Satria berencana untuk bangkit.Namun,ia di kejutkan dengan suara Azizah.Satria duduk kembali,Azizah meletakkan jus jeruk di atas meja yang ada di samping kursi Satria.
"Apa yang ingin mas bicarakan ?"Tanya Azizah kemudian,disaat pan-tat nya sudah menempel di kursi besi yang ada di depan kolam renang,hanya berjarak li-ma meter saja.
"Apa semalam kamu menyentuh kertas milik ku?"Tanya Satria dengan nada biasa,yang datar dan juga dingin.
"Be-benar,apa aku melakukan kesalahan mas?"Satria melihat netra Azizah saat ia mendengar pertanyaan itu,Azizah benar-benar takut,jika ia sudah melakukan kesalahan.
"Tidak,justru desain mu itu sangat bagus,apa aku boleh bertanya?"Azizah mengangguk.
"Dimana kamu belajar membuat desain sebagus itu?"
"Eeemm,tidak.Aku tidak memiliki guru untuk mengajari ku akan desain itu,namun aku membuat nya menurut pemikiran dan ide yang terlintas dalam pikiran ku.Aku dulu bercita-cita ingin menjadi desainer,namun cita-cita itu kandas,aku tidak melanjutkan kuliah,padahal sudah mendapatkan beasiswa ke kota waktu itu!"
"Berapa usia mu?"
"Dua puluh satu tahun ini"
"Seandainya aku merekrut kamu untuk bekerja sama dengan ku kamu terima nggak?"Azizah terkejut mendapat tawaran itu,ia tidak langsung menjawab nya.Namun,ia masih berpikir dan ia takut mengacaukan semua nya.
"Tapi,Aku tidak memiliki ijazah,atau pengalaman kerja apapun,aku tidak layak bekerja di purna,aku tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaan ku dengan baik"Ungkap Azizah,
"Kamu tidak perlu takut,aku akan mengeluarkan surat ijin kerja untuk mu,biar sektretaris ku mengurus nya untuk mu.Aku hanya perlu persetujuan dari mu,mau atau tidak!"Tegas Satria,
"Eemmm,aku mau,tapi aku punya satu syarat!"
"Apa itu?"
"Aku tidak ingin orang kantor mengetahui status hubungan kita,karena aku ingin bekerja dengan hasil ku sendiri,tidak ingin orang lain beranggapan aku memiliki orang dalam,sehingga dapat bekerja di Purna!"Tukas Azizah.
Awal nya Satria ragu,pada akhirnya ia hanya bisa setuju dengan syarat itu.
"Baiklah,aku setuju.Kamu bisa pergi dengan sopir setiap hari ke kantor,tidak akan ada yang tahu kalau kamu menantu keluarga purna"
Deg!
Mendengar kata menantu membuat jantung Azizah berdetak lebih kencang.
"Purna memiliki butik perhiasan dan gaun,tapi sudah lama tidak beroperasi semenjak mama sibuk di rumah sakit.Saat ini butik tersebut sedang di kelola oleh asisten mama,entah bagaimana hasil nya,jika memiliki waktu senggang aku akan membawa mu kesana!"Pungkas Satria,setelah meneguk beberapa teguk jus yang di bawakan Azizah,Satria segera pergi.Sekali lagi ia meninggalkan Azizah,kali ini ia meninggalkan wanita itu di kolam renang.
"Awal nya tidak ingin dekat lebih dalam dengan nya,tidak ingin ada hubungan khusus dengan nya.Tapi,tidak boleh mengabaikan nya,satu kata menyakiti diri nya dosa bagiku.Dia suami ku,orang yang pantas Ki hormati!"Gumam Azizah yang sedikit dilema dengan perlakuan baik dari Satria terhadap dirinya.
Satria sebelum masuk ke dalam rumah terlebih dulu menoleh ke arah Azizah yang saat ini fokus melihat kolam renang.