Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adrian Gelisah
Cinta, tunggu aku pulang ya. Mungkin dalam waktu sekitar dua jam lebih aku udah sampai di rumah." Ujar Melvi, tangannya sibuk mengoleskan concealer menutupi perbuatannya.
"Nggak usah cincah ku, gua--eh, aku juga mau pergi lagi habis ini. Rumah mau aku renovasi jadi dua tingkat gedongan. Kamu nanti ngungsi di rumah orang tua kamu atau rumah orang tua aku? eh anjiir, ntar kamu berantem lagi sama mertua kalau tinggal di sana."
Kenapa Mas Galang lagi nahan kesal? Melvi bertanya-tanya dalam hati. Sebab kalau Galang nyebut cinta menjadi cincah, itu artinya dia sedang menahan kesal.
"Iiiih Mas Galang mah kalo ngomong suka bener hehehe. Nggak mau di rumah mertua ah, takut berantem. Mama kamu minta cucu mulu, aku kan jadi sedih sayang."
"Yaudah, kalo gitu kamu mau ke rumah orang tua kamu, atau aku pesan rumah kontrakan?"
"Terserah kamu aja sayang, aku ikut apa kata suami. Memangnya kalau aku bilang mau pulang ke rumah orang tua aku, kamu mau beramai-ramai disana sama adik-adik ku juga?"
"Nah itu dia, aku malah nggak bakal pulang dalam waktu yang lama. Ini juga pulang karena mau meeting sama arsitek, sekaligus mau kosongin barang-barang yang ada di dalam rumah biar langsung eksekusi."
"Tumben kamu perginya lama sayang? biasanya gak selama ini."
"Sekarang aku jadi orang sibuk."
"Sibuk apa?"
"Sibuk jadi orang kaya."
Ini orang kerjaannya mancing, nembak, main catur sama teman gak jelasnya, kumpul-kumpul mabok, kadang ke luar kota juga gak jelas, kok duitnya bisa banyak ya? ditanya dapat darimana jawabnya selalu bisnis tapi bisnisnya gak kelihatan. Bodo ah, yang penting dia ngasih duit.
"Yaudah kalau gitu aku pulang ke rumah orang tua aku ya. Jangan lupa jemput aku nanti disana kalau kamu sudah pulang."
"Iya cincah, aku pasti kesana."
Cincah lagi?
"Kamu lagi kesal sama aku atau ada masalah lain Mas?"
Galang melesatkan anak panah yang langsung menancap tepat di tengah-tengah. Teman sekaligus asistennya berada di samping memperhatikan Galang yang sedang menelpon.
"Iya, lagi kesel sama si Pulung." Pulung itu nama asisten Galang.
"Oh gitu. Kalian lagi berantem ya? makanya dengar kata aku Mas, kamu itu jangan terlalu percaya sama dia. Kadang seorang yang dekat dengan kita itu malah yang menyakiti."
"Iya bener banget emang omongan kamu. Udah dulu ya, aku tutup. Nanti kamu tinggal balik ke rumah orang tua kamu aja, barang-barang milik kamu aku kirim kesana."
"Oke cinta. Emuuuaach."
Telepon berakhir.
"Kenapa gua gak dibiarkan ketemu dia, terus gua hajar aja tu orang berdua biar mampuuus!!!" Hardik Galang kepada Pulung. Si asisten yang punya ide buat Galang jangan temui Melvi maupun Adrian dulu kalau masih diliputi emosi.
"Yang ada nanti Bos malah rugi kalau sampai kalap. Jangan sampai Bos dipenjara karena ngotor-ngotorin tangan buat balas kebusukan mereka."
Sekarang Galang mengangkat senapan angin, mengarahkan moncongnya ke atas pohon tertinggi. Pulung membiarkannya saja karena Galang hanya ingin menembaki udara.
Lihat air muka Galang agak mencair, Pulung kembali bersuara.
"Bawa saja perselingkuhan ini ke ranah hukum Bos. Tuntut Adrian ganti rugi."
"Coba bawa orang itu kehadapan gua dulu."
"Siap Bos."
Ada banyak cara membalas pengkhianatan yang dilakukan Melvi berseliweran di kepala Galang. Dia pengen yang paling menyiksa. Kalau saran Pulung yang mempidanakan mereka, itu rasanya kurang soalnya paling lama penjara sembilan bulan dan denda sepuluh juta. Itu yang Galang tahu dari hasil searching di mesin pencarian.
Galang pengen ketemu sama Adrian dulu, si pembajak sawah istrinya, baru bisa dia ambil keputusan pembalasan.
...***...
Sampai di rumah, Adrian gak disambut oleh Aira. Rumahnya sepi bahkan pintunya pun di kunci rapat. Adrian mau nelepon Aira tapi ternyata istrinya itu sudah mengirimkan pesan lebih dulu yang baru sempat Adrian baca sekarang lantaran berkendara jauh.
Aira: Aku pergi ke rumah ibu, lagi kepengen menginap disana beberapa hari ke depan. Aku kangen Alea.
Adrian langsung telepon Aira begitu selesai membaca pesannya. Telepon Adrian pun di angkat.
"Hallo sayang, kamu kenapa gak nunggu Mas pulang dulu biar kita kesananya bareng?"
"Aku gak mau ganggu Mas Adrian. Lagipula aku bisa pergi sendirian ke rumah ibu. Aku menginap disini untuk beberapa hari kedepan ya Mas, bahan makanan sudah lengkap di kulkas dan juga pakaian kerja maupun sehari-hari kamu sudah rapi di lemari."
Tunggu sampai surat pengadilan datang kepadamu Mas. Batin Aira.
Aku pengen nyusul Aira, tapi benar juga kata Melvi. Perasaan ku lagi gak karuan, aku takut nanti Aira membaca kegelisahan ku dan malah ketahuan. Adrian berfikir.
"Yaudah, kamu jaga kesehatan di sana. Jangan lupa makan tepat waktu, kalau nggak, nanti asam lambung kamu naik. Alea dimana? Mas pengen ngomong sama dia dong."
"Alea lagi di ajak sama ibu ke rumah tetangga."
"Oh, yaudah kalau gitu titip salam sayang ke dia ya. Bilang papanya kangen."
"Iya Mas."
Teleponan berakhir dan Adrian bergegas mandi membersihkan diri dari lumuran perbuatan dosa. Dia ngambil handuk tanpa minat, membaca niat mandi junub lalu mengguyur badannya dengan lesu.
Kemudian,
Adrian menangis dibawah guyuran air. Derai air matanya tersapu.
Ini sudah berakhir Adrian. Tenang saja, gak akan terjadi apa-apa setelah ini.
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️