Sasha harus menyandang status janda diusianya yang masih sangat muda yaitu 29 tahun,dan memiliki seorang anak perempuan.
Ia yang belum pernah bekerja sebelumnya,harus berjuang untuk ekonomi keluarganya,impiannya untuk bekerja diPerusahaan terwujud,tapi tak mudah untuk Sasha jalani karena anaknya yang tiba-tiba sakit parah mengharuskan Sasha membutuhkan uang dengan segera.
Dengan mengandalkan gelar Karyawan ,Sasha memberanikan diri untuk meminjam Uang kepada Bos nya.
Bos yang sudah lama menduda, mau memberikan uang berapapun yang Sasha mau asal mau jadi teman ranjangnya saat dibutuhkan kapanpun itu.
Sasha yang begitu mencintai putrinya itu rela melakukan apapun asal putrinya sembuh.
Banyak kesedihan dan kesulitan yang harus Sasha jalani,namun Ia yakin kebahagiaan akan datang padanya.
Bagaimana sasha menjalani kehidupannya kedepan?
Ikutin kisahnya ya !!!!!!!!!
SELAMAT MEMBACA!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Alex membuka makanan yang Ia bawa,Sasha dan Ibunya menikmati makanan yang Alex sediakan walaupun mereka harus sedikit dipaksa oleh Alex untuk makan.
"Ibu...setelah ini saya ijin pamit pulang dulu ya,karena saya ada sedikit urusan yang harus diselesaikan",ucap Alex dengan sopan.
Alex mengupas buah jeruk dan memotong beberapa buah lainnya untuk Sasha dan Ibunya.
Ibunda Sasha menatap haru saat ada lelaki yang begitu baik kepada dirinya dan juga anaknya.
"Nak Alex....terimakasih untuk semuanya,Ibu nggak tau lagi kalau nggak ada kamu hari ini,semuanya berjalan begitu mendadak tanpa persiapan apapun,tapi kamu memudahkan semuanya ",ucap Ibunda Sasha begitu tulus.
"Sama-sama Bu,Saya hanya sedikit membantu saja,tak perlu berlebihan seperti itu,karena sebagai sesama manusia kita kan wajib tolong menolong",jawab Alex dengan begitu lembut berbicara.
"Ibu...,Sasha..,Saya pamit pulang dulu ya,jangan sungkan untuk menghubungi saya jika butuh bantuan,Saya usahakan untuk segera kesini".
Sasha mengantar Alex sampai kesamping mobilnya."Sekali lagi terimakasih ya Alex untuk hari ini,soal sertifikat rumah,nanti dengan segera aku akan mengurusnya agar berpindah tangan kekamu".
Sasha memilih pergi setelah Alex masuk kedalam mobilnya dan kembali menemani Ibunya yang masih diruang pemeriksaan.
Sasha yang baru saja duduk mendapat tatapan aneh dari Ibunya.
"Nak...,sepertinya lelaki yang bernama Alex tadi menyukaimu,apa dia pernah mengatakannya padamu?ketulusan dia membantu pemakaman Ayahmu menjadi bukti bahwa dia memang ingin menunjukkan kepeduliannya padamu nak,Dia sungguh terlihat lelaki yang baik nak...".
Sasha juga sependapat dengan Ibunya,tapi kejadian mengapa ia dan Alex hubungannya menjadi renggang saat ini ,membuat Sasha tidak ingin hal itu terulang kembali.
"Ibu...Alex itu seorang yang sangat Kaya Raya,dia memang dengan mudah melakukan apapun dengan uangnya,orang akan dengan senang hati membantunya ,tapi karena itu juga ,dia juga butuh orang yang sejajar dengan dia Bu,dan Sasha bukan seleranya.Jika Ibu beranggapan dia mencintaiku ,itu salah Bu,dia hanya kasian karena dia melihat langsung bagaimana aku lemah didepannya.Jadi buang jauh-jauh pikiran Ibu tentang dia,hidup kita sekarang hanya harus fokus kesembuhan Ibu dan Alesha,setelah itu kita pikirkan kembali".ucap Sasha dengan tegas.
Sasha mengajak Ibunya untuk memejamkan matanya karena hari yang sudah malam.
****
Pagi-pagi sekali Sasha dikejutkan oleh Suster yang membangunkannya.
"Permisi Bu....Bu...,Dengan Bu Sasha kan ?Saya mendapatkan perintah dari Dokter yang berjaga diruang ICU untuk memanggil Ibu,karena anak Ibu kondisinya sudah stabil".
Dengan masih mengenakan pakainnya kemarin dan Sasha yang baru terbangun dari tidurnya,langsung berlari menuju ruang perawatan anaknya.
Sasha melupakan kesedihannya,Ia hanya terfokus dengan anaknya yang kembali bisa ia peluk.Sasha terus berlari menggunakan tangga karena tak sabar kalau harus menunggu lift yang terasa lama.
"Terimakasih ya Tuhan....kau kembalikan senyuman anakku",Ucap Sasha penuh rasa syukur didalam bathinya.
Sasha langsung menerobos masuk saat Dokter ingin memberikan penjelasan kondisi anaknya.
"Anak mama Sayang....terimakasih sudah berjuang nak,Jangan buat mama kawatir lagi nak,Katakan apa yang sakit sayang,jangan bohong apapun sama mama ya,Alesha tau kan kalau mama sayang banget sama Alesha,jadi jangan biarkan mama bersedih lagi ya sayang",ucap Sasha sambil memeluk anaknya dengan penuh rasa haru dan bahagia.
Alesha terus memandang wajah Ibunya,Ia sampai tidak berkedip saat Ibunya terus berbicara dengannya,Alesha memperhatikan setiap detail wajah Ibunya dan menghapus air matanya seperti sesuatu yang sudah lama tak ia lakukan.
Dalam pandangannya,Sasha menikmati setiap anaknya memandang dirinya.Pikir Sasha mungkin anaknya sedang kangen dengan seseorang.
Dan benar saja tebakannya."Mama...apa Mama tau ayah dimana sekarang?apa aku bisa menemuinya jika mama tau?Alesha ingin bertemu dengan Ayah ma, walaupun sebentar,Alesha pengen Ayah memelukku yang sudah lama tak Alesha rasakan",pinta Alesha penuh harap.
Sasha menatap lekat-lekat wajah anaknya ,Ia bingung harus menjawab apa,karena setelah berkas perceraiannya masuk ke pengadilan agama,Sasha tak tau lagi gimana kelanjutan kabar mantan suaminya,karena mantan suaminya memblokir semua komunikasi dengan Sasha dan anaknya.
Melihat wajah penuh harap diwajah anaknya,Sasha membuang rasa bencinya dan coba membuka komunikasi dengan mantan suaminya.
Sasha meminjam ponsel milik Ibunya untuk melakukan panggilan.Sasha bergetar saat ponselnya menunggu diangkat oleh mantan suaminya ,Ia kembali teringat dengan ucapan amarah yang dulu sering ia terima dari mantan suaminya.
Sampai panggilan kelima,Sasha tak mendapatkan apapun.
"Sudahlah ma,mungkin Ayah memang tak mau dengan Alesha",ucap Alesha yang meneteskan air mata.
Sasha membawa anaknya kedalam pelukannya."Sayang...jangan sedih ya,Mama akan lakuin apapun agar Alesha bisa bertemu dengan Ayah,sekarang Alesha pengen sesuatu atau apa gitu,biar mama berikan...",rayu Sasha kepada anaknya.
Dengan senyum cerianya,Alesha meminta mamanya untuk membelikan ayam goreng yang cukup banyak.
"Siap sayang,Mama akan belikan ayam goreng yang sangat banyak".ucapnya dengan rasa bahagia.
Sasha pamit keluar kepada anaknya untuk memesan Ayam goreng lewat aplikasi pesan antar,Ia yang menunggu diluar ruangan anaknya ,dipanggil salah satu Dokter yang bertugas merawat anaknya.
"Maaf mengganggu waktunya Bu Sasha....tapi saya harus katakan ini,kondisi Alesha yang kembali pulih bukan serta merta kondisinya sembuh dari penyakitnya,tapi ini biasa terjadi saat pasien seperti memberi kode sebagai pesan terakhir dalam hidupnya,Saya bukan mau menakut-nakutin Bu Sasha,tapi anak Ibu mustahil untuk sembuh seperti sedia kala.Pesan saya....turutin semua yang dia inginkan,mungkin akan memudahkan jalan menuju keabadiannya".
Air mata mulai membanjiri wajah Sasha dengan sendirinya.
"Hiks...Hikss...Hikss,nggak mungkin Dok !!!nggak mungkin anak saya akan meninggalkan saya ....huaaaaa,saya baru kehilangan Ayah saya Dok,katakan kalau anak saya akan sembuh Dok!!!!katakan Dok!!!!teriak Sasha dengan keras ".
Sasha masuk kedalam ruangan anaknya dan memeluknya dengan erat."Sayang....kamu pasti sembuh,kamu pasti akan kembali kerumah dengan mama,jangan tinggalin mama nak.....,mama hanya punya kamu....hiks...hiks...hiks,tanpa sepatah katapun Alesha memeluk mamanya dan Alesha meninggal dunia dipelukan Sasha.
Sasha yang tak mendengarkan apapun dari anaknya,membalikkan anaknya kedalam pangkuannya.
"Alesha Sayang....bangun nak....,kamu ingin makan ayam goreng kan,mama lagi pesenin yang banyak untuk kamu,Mama juga akan mencari Ayah agar bisa ketemu kamu,Sayang bangun....Alesha jangan tinggalin MAMA....huaaaaaaaa Dokter.....hikss...hiksss hiksss....".
Sasha terus menepuk-nepuk pipi anaknya,Ia terus menangis membuat para Dokter dan Suster datang menghampirinya.
"Bangun nak....jangan tinggalin mama,Alesha bangun......huaaaaaaa".
Salah satu Dokter mendekat."Yang sabar ya Bu,Anak Ibu telah berpulang,Saya dan para perawat disini turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya",ucap Salah satu Dokter dengan tulus.