Pernikahan Puncak Balas Dendamku

sedangkan Ryo,Remon dan suci hanya menatap bingung melihat Kevin menarik paksa Dewi.

"Kevin lepasin gue, ini kampus jaga sikap kamu"teriak Dewi masih mencoba melepas genggaman Kevin.

"Kevin gue harus kerja, please lepas dong"teriak Dewi lagi, bukannya melepas Kevin malah mempererat genggaman ditangan Dewi.

"Vin sakit."rengek Dewi ingin menangis

Sedangkan Kevin tidak memperdulikan rengekan Dewi, meskipun sekrang mereka menjadi pusat perhatian, tetap Kevin tidak pedulikan hal itu ia tetap menarik tangan Dewi menuju parkiran.

"masuk.."ucap Kevin dingin membukakan pintu mobil buat Dewi.

"ngk mau, aku bisa pulang naik taksi"ucap Dewi sambil mendorong tubuh Kevin yang menghalangi jalannya.

"gue bilang masuk ke dalam dewi, Lo ngk lihat sekrng kita menjadi pusat perhatian"ucap Kevin setengah berbisik.

"tanggung sendri akibatnya, Lo sendri yang bikin kita menjadi pusat perhatian"ucap Dewi sambil berusaha melepas tangan Kevin.

"masuk ke dalam mobil Dewi Sartika Gabriela Adijaya"ucap Kevin tegas dan dingin, hal itu membuat nyali Dewi menciut sehingga mau tidak mau Dewi langsung masuk kedalam mobil tanpa membantah.

Melihat Dewi sudah memasuki mobil, Kevin pun demikian ia langsung masuk kedalam mobil dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

"Sejauh apa hubungan Lo sama bimo.?"tanya Kevin.

"Lo ngk perlu tau"ucap Dewi dingin hal itu membuat Kevin menghentikan mobil secara tiba-tiba sehingga membuat Dewi terbentur kedepan untuk dengan sigap Kevin menahannya menggunakan satu tangannya.

"gila iyh, gue kira Lo cewek baik-baik ternyata Lo lebih buruk dari seorang j*l*Ng"ucap Kevin

"kenapa..?Lo nyesal nikahin gue..?bagus lah hal itu membuat gue bisa dengan mudah lepas dari Lo"ucap Dewi menatap Kevin penuh kebencian.

"jangan pernah bermimpi lepas dari gue semudah itu, berapa bimo membayar kamu, sampai dimana kamu melayani Bimo ahhh"teriak kevin menatap tajam Dewi.

"sudah berpa banyak pria-pria diluar sana yang kamu layani ahh, berapa murah mereka membayar kamu..?jawab Dewi..dasar wanita j*l*Ng perempuan mur*Han"teriak Kevin menghina habis-habisan Dewi.

"wanita J*Lang seperti kamu tidak layak kuliah dikampus itu, kampus elit seperti itu tidak menampung wanita m*rahan seperti kamu, apa reaksi Rangga ketika melihat kekasih yang sangat ia cintai ternyata bermain dengan dosenya sendiri"ucap Kevin tersenyum licik.

"atau kamu mendapatkan beasiswa dikampus hanya alasan semata untuk menutup kalau kamu membayar uang kuliah dengan uang haram"ucap Kevin tanpa memikirkan perasaan Dewi.

"plakkkkk"

Satu tamparan keras mendarat bebas tanpa hambatan di pipi mulus Kevin.

"jaga ucapan kamu Vin, aku ngk pernah menggunakan uang haram"ucap Dewi getir.

"puas kamu menghina aku Vin, dibagian mana lagi aku yang belum kamu hina ahh, kalau aku memang wanita j*l*Ng apa urusan sama kamu, apakah kamu merasa dirugikan..?ngk kan,"

"kamu bukan siapa-siapa dalam hidup aku Vin, jadi ngk usah ikut campur kehidupan aku, kamu urus urusan pribadimu dan aku urus urusan pribadi,"teriak Dewi menahan laju air matanya.

"aku suami kamu Dewi secara hukum dan agama dan sudh seharusnya aku ikut campur kehidupan mu"teriak Kevin.

"suami yang mana kamu maksud, suami yang tega mengurung istrinya dikamar mandi, suami yang tega menghina istrinya, suami yang selalu berbuat kasar, itu...itu yang kamu maksud sebagai suami, ingat Vin, pernikahan ini hanya pernikahan kontrak, kamu suami di atas kertas dan aku istri diatas kertas dan cepat atau lambat pernikahan ini akan berakhir tanpa persetujuan kamu"teriak Dewi sambil menangis.

"plakkkkkk"

Kevin menampar Dewi dengan sangat keras, sehingga Dewi bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang mengalir di sudut bibirnya.

"jaga ucapan kamu Dewi, kamu saya minta dari orang tua kamu dengan sangat mahal, bahkan kamu belm ada membayar itu sedikit pun, ingat kamu hanya gadis pembayar hutang dan tidak ada harganya buat aku"ucap Kevin menatap tajam Dewi.

"nyatanya aku ngk pernh meminta kamu supaya kamu mengambil aku dari orang tuaku Vin, "teriak Dewi menangis histeris sambil memengang pipinya yang terasa panas.

"kamu ngk..?, sebelm kamu hadir dalam hidupku sesusah apa aku ahh, dan kamu tau kan ngimna kerasnya aku menolak pernikahan ini, aku ngk pernh berharap hidup smaa kamu Vin, bahkan seinci pun aku tidak pernh bermimpi hidup sama kamu"teriak Dewi histeris.

"kamu tau hal apa yang aku sesali dalam ini, aku menyesal kenapa aku harus dilahirkan di keluarga adijaya dan kenapa aku harus terjebak di pernikahan konyol ini, asal kamu tau Vin, kamu adalah orang pertama yang mengatakan aku j*l*Ng, sakit banget Vin, Disaat aku mati-matian mempertahankan harga diri aku, disaat aku mati-matian menjaga diri, tapi apa yang aku dapat ahh, kamu dengan mudah nya mengatakan kalau aku ini hanya perempuan j*l*Ng, perempuan m*rahan yang melayani pria hidung belang"teriak Dewi menangis histeris.

"kalau aku memang j*Lang trus kamu apa yang dengan bodohnya menikahi seorang wanita J*l*Ng seperti aku ahh, sebegitu tidak laku kamu ahh, dan sya rasa masih banyak wanita j*l*Ng diluar sana yang bisa kamu hina dan kamu siksa, aku terlalu lemah untuk kamu siksa Vin"teriak Dewi mulai melemah.

"aku tau...aku tau alasan kamu menikahi aku, kamu hanya ingin balas dendam sama aku, dengan kesalahan yang sama sekali aku ngk tau dibagian mana, entah dimana dan bagaimana letak kesalahan ku sama kamu Vin, "ucap Dewi tersenyum getir.

"kita sama-sama tidak menginginkan pernikahan ini, jadi aku minta tolong sama kamu, lepasin aku Vin, kamu dapat apa setelah menikahi aku? ngk ada kan"ucap Dewi hendak keluar dari mobil,

sedangkan Kevin yang melihat Dewi hendak turun ia dengan sigap mengunci pintu mobil.

Mendapati pintu mobil tidak bisa dibuka Dewi hanya diam, ia tidak meminta atau pun memohon kepada Kevin untuk dibukakan, cukuplah perdebatannya untuk hari ini, ia benar-benar tidak punya tenaga lagi berdebat dengan Kevin, lalu ia menyender kepalanya kearah jendela sambil menatap kearah luar jalanan.

Dirasa Dewi tidak lagi memulai percakapan akhirnya Kevin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, mobil hanya ada keheningan, Kevin yang sibuk dengan pemikirannya sedangkan Dewi yang menangis dalam diamnya tak jarang air mata Dewi lolos begitu saja.

Sejenak lagi-lagi Dewi merasa sesak, ia mencoba menutup mata untuk mengatur napas dan hasilnya nihil, Dewi masih merasa sesak dan ini lebih parah dari biasanya, paru-paru Dewi mengeluarkan napas sedikit saja sangat sulit rasanya.

"kenapa rasa sesak ini selalu muncul dengan tiba-tiba Tuhan, bahkan ini lebih sakit dari biasanya"batin Dewi memengang dadanya sambil mencoba mengatur napas pelan.

"wi kamu kenapa..?"tanya Kevin khawatir yang melihat Dewi memengang dadanya dapat Kevin lihat saat ini Dewi sedang kesulitan hanya untuk bernapas, sedangkan Dewi hanya menggeleng menandakan kalau dia tidak apa-apa.

"mana yang sakit wi"ucap Kevin menghentikan mobil.

"ngk papa, aku hanya merasa sesak dan kesulitan bernapas, bentar lagi baikan kok"ucap dewi,

Dewi teringat dengan obat pompa asma yang diberikan seorang mahasiswa pas dikantin, lalu tangan langsung mencari obat itu di dalam tas, karna seingatnya ia memasukkan obat itu kedalam tasnya.

Ternyata dugaannya benar, obat itu ada di dalam tas Dewi, dengan sigap dewi memakai alat itu, setelah ia memompa dua sampai tiga kali barulah Dewi bisa merasa tenang dan napasnya pun mulai keluar beraturan.

Setelah dirasa Dewi mulai tenang Kevin langsung melajukan mobilnya,sesekali memperhatikan Dewi yang diam melamun, Kevin tidak menegur Dewi bahkan Kevin juga tidak memberi tahu apa sebenarnya penyakit Dewi.

"apa aku benar-benar menginap penyakit asma"batin Dewi larut dalam lamunan.

"Tuhan penderitaan apa lagi ini, bukan kah sudh cukup penderitaan yang aku alami selama ini"batin Dewi menjerit menangis.

Karna terlalu lama melamun Dewi tidak menyadari kalau mereka sudh sampai di depan rumah, bahkan Kevin pun membiarkan Dewi larut dalam lamunannya,

"sudh sampai, turun lah aku mau kembali kekantor"ucap Kevin karna mulai bosan melihat Dewi yang melamun.

Dewi tidak merespon ucapan Kevin, ia langsung turun dari mobil tanpa menatap Kevin atau pun berbicara.

Terimakasih atas kunjungan dan dukungan jangan lupa tinggalkan jejak 🙏❣️🙏❣️