NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: RahmaYesi.614

Caca terpaksa harus menikah dengan suami adiknya yang tengah terbaring sakit di salah satu kamar rumah sakit.

"Kak, aku mohon, menikahlah dengan abang Alden!" Ucap Lisa, sang adik di waktu terakhirnya.

Caca menggeleng tak setuju. Begitu juga dengan Alden. Tapi mendengar Lisa terus memohon dengan suara seraknya yang nyaris hilang dan dengan raut wajahnya yang menahan segala rasa sakitnya, Caca pun akhirnya menyetujui permohonan terakhir adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Yuk langsung saja intip serial novel terbaru Author!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RahmaYesi.614, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Pindah

Saat ini mereka dalam perjalanan pulang. Mereka hanya diam saja. Terutama Caca yang masih malu karena kejadian semalam.

Driiittt

Hp Caca berdering. Panggilan masuk dari nomor tak dikenal.

"Halo." Ucap Caca sambil membawa hp ke telinganya.

"Halo, Ca. Ini kamu Caca, kan?" Sahut Haris yang saat ini sedang berada di depan gedung apartemen Caca.

"Bang Haris?!"

Caca menyebut nama Haris bersamaan dengan menoleh pada Alden yang juga menoleh padanya.

"Iya, bang. Ini aku Caca."

"Ca, abang di bawah sekarang!" Seru Haris.

"Abang dimana?" Tanya Caca tidak mengerti dibawah maksudnya dimana.

"Abang di depan gedung apartemen kamu." Sahutnya.

Mata Caca membola mendengar itu. Sebentar dia menoleh pada Alden lagi. Tapi kali ini Alden tampak fokus menyetir.

"Mmh, aku di rumah mama, bang." Ujarnya berbohong.

Mendengar Caca berbohong, Alden pun menoleh padanya sebentar. Dia seakan apa yang sedang mereka bahas.

"Loh kata Loli kamu nggak masuk kerja karena sakit. Loli bilang kamu sendirian di apartemen?"

Haris merasa ada yang aneh pada Caca. Seperti ada yang Caca sembunyikan darinya.

"Oh iya, bang. Aku memang nggak enak badan, makanya nggak masuk kerja. Tapi, tadi pagi Abi nelpon aku untuk menemani mama di rumah. Mama nggak suka sendirian sejak ditinggal Lisa." Celoteh Caca mengarang cerita bebas.

"Ya sudah abang ke sana sekarang ya."

"Nggak usah bang!" Seru Caca cepat dan tegas.

Tentu itu membuat Alden agak kaget, begitu juga Haris yang terlihat kaget sekaligus merasa semakin curiga pada Caca.

"Loh kenapa, Ca?"

"Gi-gini bang.. mama nggak suka ada orang lain yang datang. Jadi, nggak usah kesini ya bang."

"Mmh, baiklah. Tapi, kapan kita bisa bertemu. Abang rindu, Ca." Ucapnya mengiba.

"Nanti malam saja, bagaimana bang."

Mendengar itu, Haris pun tersenyum senang. "Oke. Nanti malam abang jemput kamu. Kita dinner ya."

"Iya, bang."

Setelah saling bertukar salam, pembicaraan pun berakhir.

"Apa tadi Haris?" Tanya Alden.

"Mmm."

"Kenapa kamu membohonginya?"

Mendengar pertanyaan itu mendadak membuat Caca kesal. Alden malah menanyakan pertanyaan yang sudah jelas dia tahu apa alasan Caca membohongi Haris.

"Terus kamu mau aku bilang sama bang Haris, kalau aku saat ini sedang bersama kamu?" Tanya Caca judes.

"Ya nggak gitu juga sih..." Alden pun bingung sendiri pada akhirnya.

Keduanya kembali membisu. Caca menatap keluar mobil, membuka sedikit kaca membiarkan angin masuk.

"Apa yang harus aku lakukan, Ca? Rasa ini kembali untukmu. Tapi, apakah sekarang hatimu sudah menjadi milik bang Haris?" Bisik Alden dalam hatinya.

"Antar aku ke apartemen saja. Aku mau tetap tinggal di apartemen." Ucap Caca saat mereka sudah tiba kembali di Jakarta.

"Mau tinggal di apartemen supaya bisa ketemu sama Haris?!" Sindir Alden.

Caca tidak senang di tuduh begitu, dia melotot marah pada Alden yang pura pura tidak melihat seperti apa wajah marah Caca.

"Kamu pikir aku wanita apaan. Aku juga tahu kalau aku sudah berstatus istri dari seseorang. Mana mungkin aku mau menemui laki laki lain tanpa suamiku." Ujar Caca dengan nada bicara tegas namun terdengar kecewa akan tuduhan Alden terhadapnya.

"Aku hanya tidak ingin terus terusan menjadi sasaran kebencian mama kamu. Aku bukan wanita yang sabar, jika terus terusan mama kamu menghinaku kemungkinan aku tidak akan bisa menahan diri untuk tidak melawan." Lanjutnya.

Alden terdiam mendengar itu. Dia sadar mulutnya sudah menyati Caca. Tapi, Alden yang biasanya santai, kini malah tersulut api cemburu saat mendengar Caca bicara dengan Haris beberapa saat lalu.

"Kalau begitu aku akan ikut tinggal di apartemen kamu." Gumam Alden.

Mendengar kalimat ini membuat Caca tampak terkejut dan juga bingung.

"Terserah." Sahutnya.

Alden ingin tersenyum karena Caca mengizinkannya untuk ikut tinggal di apartemen. Tapi senyum itu dia tahan. Karena gengsi untuk memperlihatkan betapa bahagianya dia saat Caca mulai menganggapnya suami dan mengizinkannya untuk tinggal bersama.

...🍂🍂🍂...

Kini mereka sudah tiba di apartemen. Alden langsung berlari masuk ke kamar mandi. Dia menahan pipis sejak masih di perjalanan tadi.

Sedangkan Caca langsung masuk ke kamarnya. Dia butuh waktu untuk istirahat sejenak, merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya. Kasur umuran untuk diirnya sendiri di kamar kecilnya itu.

"Ca, aku mau beli makan. Kamu mau ikut atau nitip!" Seru Alden dari luar kamar Caca.

Begitu keluar dari kamar mandi, dia merasa kelaparan.

"Beli saja sendiri. Aku mau istirahat." Sahut Caca yang sudah mulai memejamkan matanya.

Alden hanya bisa menghela napas, kemudian dia melangkah pergi meninggalkan Caca sendirian di apartemen.

Tujuan Alden bukan hanya membeli makanan. Dia juga berbelanja beberapa baju tidur dan handuk. Dia tidak akan pulang ke rumah mamanya sampai besok pagi. Jadi dia membeli saja pakaian untuk dipakainya nanti malam.

Setelah berbelanja pakaian, barulah Alden menuju super market. Membeli berbagai macam bahan masakan untuk mengisikan kulkas Caca yang sudah kosong. Dia yang tahu semua makanan kesukaan Caca, membuatnya mudah memilih belanjaan apa aja yang harus dibeli.

Tentu Alden tahu semua makanan kesukaan Caca. Vino yang menyelidiki semuanya waktu pertama Alden kembali menemukan Caca yang akan dilamarnya waktu itu. Tapi, ternyata dia malah menikah dengan Khalisa.

"Alden?!"

Itu suara Haris. Alden yang sangat mengenal suara itu pun langsung menoleh.

"Hei, bro.." Sapanya pada sepupunya itu.

"Belanja banyak nih?"

Alden hanya tersenyum saja menanggapi pertanyaan Haris.

"Loe belanja juga?" Tanya Alden agak ragu.

"Iya dong. Ya, biasa beli stok untuk isi kulkas. Gue sudah memutuskan menyewa apartemen. Gue mau tinggal sendiri."

"O gitu. Baguslah." Sahut Alden.

"Gue nyewa apartemen yang sama dengan Caca."

"Apa?!" Sontak Alden kaget dan suara lantangnya itu pun mengejutkan Haris.

"Kenapa sekaget itu, bro?" Tanya Haris heran.

"Aa nggak kok. I-ini kaki gue tiba tiba kesemutan, jadi sontak saja gue kayak kaget ya.." ucapnya gagu.

"Oh gitu, gue kira loe kenapa." Ucap Haris.

"Eh tapi apartemen loe dimananya, bro?"

"Jarak dua pintu lah sama apartemen Caca."

Mata Alden hampir melotot, tapi dia kendalikan dengan tersenyum.

"Tapi gue dengar dengar, katanya Caca tinggal sama Abi Faheem sekarang." Ujar Alden.

"Iya bro. Tapi gue yakin, lambat laun Caca akan kembali ke apartemen juga. Lagian kan tante Sarah juga nggak akan suka kalau Caca terlalu lama tinggal sama dia. Ya, mungkin loe juga tahu, mama mertua loe itu sangat tidak menyukai Caca."

"Iya juga sih."

"Mampir dong ke apartemen baru gue." Ajak Haris.

"Kapan?"

"Sekaranglah. Nih gue belanja banyak. Loe kan pintar masak, jadi masakin dong sepupu loe ini. Ya, mau ya Al.." Rengeknya sok sok bermanja.

"Mmm, ya udah deh ayok." Sahutnya setuju.

1
A Yes
cuekin ajah Ca ,,, Duda Labiillll bin nyebelin
A Yes
emang kamu yang labil dan suka memaksakannkehendak ,,, gak jelas ,,, sebentar lembit, sebentar arogant hiufft
A Yes
sakit jiwa ,,, aneh iihh ,,, jd serem, apa dia punya 2 kepribadian ,,, keluarga toxic
A Yes
yeeyyy gimana toh pak, yabtinggal kelasin dan bela anak mantumu toh ,,, aneh senangnya oada main batin, jd dukun semua apa yak🤣🤣🤣
A Yes
sokoriiin ,,, anak loe yg kedua kagak panjang umur dan hanya bisa sah secara raga dg Al tapi bukan hati Al🤪🤪🤪🤪🤪🤪
A Yes
yakin Al ,,,, sementara keluargamu ajah benci Caca
A Yes
kedua kalinkan, yg pertama waktu awal2 si jambak ama mak tiri and than jatuh dari tangga🤭✌️ trus Alden bantuin mau bawa ke RS tp hak jd
A Yes
jd bapak koq pilih kasih, dah mana dulu Istri pertamanya dimadu, bukannya menebus dg lebih mebyayangi Caca yg piatu, malah condong ke Lisa yg jelas2 masih lrngkap ortu nya ada kamu samanibunya
A Yes
jangan kan waktu makan sate kak @Qaisaa ,,, di Bab Awal waktu Lisa diujung usia mau sakaratul maut ajah Alden ngomong klo Lisa satu2nya iatri yg bakalan jd Khatidjah nya ,,, preeet laki2 yak🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣🤣
A Yes
lah kocak ,,, padahal dia ada disaat anaknya memohon suami anaknya buat nikahin kakak nya
A Yes
laki laki klo dah dapet perhatian dan pelayanan dr wanita lain, juga bakalan lupita ama yang lama🤭✌️🤪🤪🤪
A Yes
yakin bet ke Surga🤭✌️🙏
Dulkarim Muda
2 orang perempuan bersaudara dinikahi
Odhe Canang
Biasa
Odhe Canang
Kecewa
Reni Fitria Mai
betul mbak rumah aja harganya 16m masa nyuci sendiri masak sendiri CEO ter besar pula😄
Qilla
permintaan yg mncekik ,dikahih hati malah minta jantung sama usus ususnya ini mah
jeje
Luar biasa
Ristieriswanharti
panjang banget bab nya
Rasni Saldi
is is is modus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!