NovelToon NovelToon
I Love You, I Am Happy

I Love You, I Am Happy

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

"Biarkan aku mencoba membuatnya menjadi Ella yang dulu, Ella yang memiliki semangat hidup, aku hanya ingin meminta waktu sampai Ella mandiri lagi....".
"Aku mencintai Ella, aku bahagia hanya dengan mencintainya tanpa perlu Ella membalasnya, saat Ella bahagia akupun akan merasa bahagia, berikan aku sedikit kesempatan untuk membuatnya tersenyum kembali".

Kedua tanganku memegang wajah Ella, kami berciuman sampai kami mulai kehabisan nafas.
"Aku mencintaimu Ella", aku mengatakannya sambil masih memegang wajahnya.
Ia hanya tersenyum padaku.
Ya bagiku senyuman sudah cukup saat ini, aku tau suatu saat aku akan mendengar kalau ia juga mencintaiku.

"You."
And just like that, the greatest poem was written, in one word.
-Clinton-

Full of love from me,
Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecelakaan

Aku mendatangi kantor polisi dengan membawa semua barang bukti yang kumiliki. Namun polisi berkata kasus kecelakaan keluargaku sudah ditutup dan orang yang bersalah sudah selesai menjalani masa hukuman maka aku tidak bisa membuka kembali kasus itu. Namun polisi juga menjelaskan mereka bisa mencari dalang dibalik kecelakaan itu dengan kasus lain yang baru yaitu penyelewengan dana dan pencucian uang.

Sejujurnya aku kecewa, akan sulit membuktikan penyelewengan dana dan pencucian uang, aku tidak memiliki cukup bukti untuk itu, bukti kuat yang kumiliki saat ini hanya dokumen-dokumen lama. Sedangkan masalah pencucian uang, dulu papaku saja belum bisa memiliki bukti kuat padahal ia pemimpin perusahaan itu, bagaimana aku membantu polisi mencari bukti-bukti baru.

Aku pulang ke rumah dengan keadaan lelah baik secara fisik dan mental.

Selama perjalananku pulang menuju rumah, aku merasa mobilku diikuti oleh mobil lain, apa ini hanya perasaanku saja karena kelelahan? Aku tidak terlalu menghiraukan mobil dibelakangku, dan berpikir itu hanya perasaanku saja yang berlebihan.

Seperti biasa Ella akan menyambutku saat pulang, ia melakukan kebiasaannya, membantu mengambil tas kerjaku dan meletakkannya di ruang kerja.

Tapi kali ini kuikuti Ella dari belakang, lalu selesai ia meletakkan tasku, aku memeluknya dari belakang.

"Ella aku sungguh merasa lelah", kataku pelan.

Ella berusaha memutar badannya, namun aku menghentikannya.

"Sebentar saja Ella biarkan aku memelukmu seperti ini".

Ya, aku membutuhkan Ella, jika aku memeluknya seperti ini aku sudah merasa lebih baik sedikit, namun aku tidak berani menatap wajahnya, takut Ella menangkap kebohongan dalam mataku, jika ia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

2 Hari kemudian saat aku makan siang di sebuah tempat makan dengan Marvin, seseorang menyerahkan selembar kertas kecil yang dititipkan pada kasir saat aku mau membayar. Pesan itu bertuliskan,

"Aku memiliki bukti kecelakaan mobil Mercedes B1764NRX tanggal 10/03/2016. Temui aku di jalan Roman jam 5 sore ini".

Aku kaget membacanya, karena itu adalah tanggal kecelakaan keluargaku dengan plat mobil yang sama.

"Ada apa Dev?", kata Marvin membaca raut wajahku.

"Tolong bantu aku seperti biasa Vin, nanti sore jam 5 aku ada keperluan untuk kasusku", jawabku tanpa memberikan informasi detail.

"Ok, hati-hati Dev", jawab Marvin lagi.

"Terima kasih Vin".

Jam 4.30 aku keluar dari kantor menuju tempat pertemuan. 15 Menit kemudian aku merasa ada yang mengikuti mobilku, dia berada di 2 mobil belakangku, kucoba berjalan dengan kecepatan biasa lalu berhenti depan minimarket, kulihat mobil yang kusangka mengikutiku, melewati minimarket ini, mungkin aku terlalu gugup pikirku.

Lalu aku melanjutkan perjalananku ke tempat tujuan, aku berjalan pelan karena sambil mencari cari alamat, area ini tampaknya adalah pergudangan sepi yang sudah lama ditinggal. Saat sedang melihat untuk mencari alamatnya tiba-tiba aku merasakan hentakan keras pada mobilku, mobilku kehilangan arah dan kini menghadap ke arah dinding bangunan. Sisi pengemudi kini menghadap jalanan. Lalu kulihat lampu mobil, aku sudah merasa pusing akibat hentakan pertama karena itu aku hanya bisa melihat sinar lampu kendaraan, dan mobil itu mendekat kearahku, selanjutnya aku hanya merasakan hentakan besar dan keadaan menjadi gelap.

Aku membuka mataku, kulihat dokter disekelilingku, lalu aku kembali memejamkan mataku.

Aku membuka mataku lagi, kali ini berada di ruangan putih, aku tau aku sedang berbaring dan berada di rumah sakit, cuma ini bukan kamar perawatan, entah aku ada dimana, samar kudengar suara suster dan dokter sedang berbicara. Aku seperti mengalami dejavu, dulu aku mengalami sama persis seperti ini. Lalu aku menutup mataku lagi.

Kali ini aku merasakan ada orang yang memegang tanganku, kubuka mata, kulihat Ella tertidur sambil memegang tanganku, kulihat jam dinding dalam kamar sudah jam 12.30 malam. Ella pasti sangat lelah menungguku bangun.

Aku mengingat kembali alasan kenapa aku berbaring dikamar ini sambil memandang Ella.

Ella....aku sangat mencintai Ella, aku tidak mau hal buruk terjadi pada Ella. Apalagi saat ini aku berbaring di rumah sakit, orang yang mencelakaiku bisa menyakiti Ella juga. Aku harus bagaimana?

Kini aku yakin bahwa sepertinya aku sudah diikuti beberapa hari belakangan ini, berarti orang itu tau kantorku, tau apartemenku, dan Ella.

Entah darimana tiba-tiba terpikir olehku, aku sebaiknya berpura-pura hilang ingatan sementara dulu, sampai aku tau bagaimana cara membuat Ella aman. Aku berharap dengan begitu orang yang mencelakaiku, akan berpikir dia aman karena aku lupa ingatan.

Ella mulai terbangun dari tidurnya, aku sangat gugup, takut aku tidak bisa berbohong padanya, takut aku luluh dengan kata-katanya dan tangisannya. Akupun menguatkan diriku, demi Ella kupikir dalam hati, ya demi Ella.

Ella memelukku erat saat mata kami bertatapan, aku sebisa mungkin tidak memberikan tanggapan kepada Ella. Kemudian ia memanggil dokter jaga untuk memeriksaku.

Dari keterangan dokter jaga aku mengetahui ternyata aku mengalami patah tulang rusuk dan pendarahan, lalu dioperasi, namun kini kondisiku dalam keadaan baik dan tinggal menjalani pemulihan di ruang perawatan. Kemudian dokter menanyakan beberapa hal padaku, sesuai rencanaku aku berpura pura hilang ingatan, dan mengatakan aku hanya mengingat namaku Deva dan telah melupakan hal lainnya.

Ella menangis mendengar perkataanku, aku sebenarnya tidak tega dan ingin memeluknya tapi aku harus kuat demi Ella, begitu kukatakan pada diriku sendiri.

Lalu dokter memintaku beristirahat dan mengatakan besok ada polisi yang mungkin akan mengunjungiku meminta keterangan.

Aku memejamkan mataku berusaha tampak tertidur, namun dalam hati aku sangat mengkhawatirkan Ella sebenarnya.

Aku memikirkan banyak hal, tentang bagaimana aku harus bersikap selanjutnya, sampai akhirnya aku tertidur dengan tangan Ella yang terus memegang tanganku.

Keesokan paginya polisi datang meminta keterangan, aku masih berpura pura hilang ingatan, karena aku tidak mempercayai polisi yang mewawancaraiku, sampai akhirnya polisi yang selama ini membantuku datang. Kebetulan ia meminta hanya berbicara berdua denganku.

Saat aku hanya berbicara berdua dengannya aku jujur dan mengatakan yang sebenarnya. Menceritakan dari awal aku keluar kantor sampai ingatan saat terakhirku sebelum aku ditabrak. Juga menceritakan kekhawatiran mengenai keluargaku karena aku merasa telah diikuti selama beberapa hari. Dan berkata jujur tentang kebohongan amnesiaku.

Namun diluar dugaan polisi itu memintaku untuk terus berpura pura, bahkan terhadap rekan sesama polisi yang mungkin akan datang mewawancaraiku lagi. Saat ini setidaknya aku memiliki 1 orang, tempatku berlari jika aku memerlukan bantuan.

Semua anggota keluarga Ella dan beberapa kenalan datang mengunjungiku, aku lebih banyak diam dan tidak banyak memberikan tanggapan, untuk memperlancar kebohonganku. Polisi meminta dokter sangat membatasi pengunjung dan jam berkunjung jadi berpura-pura amnesia tidak terlalu sulit bagiku, kecuali di depan Ella.

Aku mulai memakai alasan merasa sakit kepala jika melihat Ella, padahal alasan sebenarnya aku tidak tega melihat Ella. Dokter juga mulai membatasi Ella dan keluarganya datang mengunjungiku.

Aku berpikir bagaimana caranya agar Ella menjauh dariku, dan tidak kembali tinggal di apartemen untuk sementara. Aku sungguh sangat bingung, aku berdoa agar aku ditunjukkan jalan keluar terbaik.

Mungkin Tuhan iba padaku, Ia mengirimku Marvin untuk menolongku.

Siang itu Marvin menjengukku hanya sendirian saja, biasanya Ella selalu datang menemani siapapun yang menjengukku.

Aku menatap Marvin, mata kami bertatapan cukup lama, ingin aku menanyakan kabar Ella, tapi aku menahannya.

"Apa kamu mencari Ella?", tanya Marvin.

Kualihkan pandangan ke arah jendela tidak menjawabnya.

"Ella sakit Dev, dia demam".

Sambil menatap jendela aku menahan air mataku, aku tidak tega mendengar Ella sakit, pasti Ella sakit karenaku.

Kini Marvin menghalangi pandanganku, dan menatap mataku.

"Dev aku temanmu, aku bisa menolongmu, sebenarnya kamu ingat Ella kan Dev?".

Aku sudah tidak bisa berbohong lagi, air mataku menetes mendengar kata Ella.

"Apa dia akan baik baik saja Vin?", tanyaku.

"Jangan khawatir, Amy, papa dan mama sudah membawa Ella ke dokter, ia akan baik-baik saja Dev".

"Maafkan aku Vin", kataku pelan.

"Apa ini berhubungan dengan kasus yang kamu sembunyikan itu?", tanya Marvin.

"Ya, maaf untuk sementara aku harus melakukan ini demi Ella".

"Jadi sebenarnya apa yang terjadi Dev?".

Aku hanya menceritakan garis besarnya saja mengenai kasusku dan bahwa aku sebenarnya ditabrak bukan kecelakaan, juga berkata bahwa salah satu polisi yang menanganiku tau sebenarnya aku tidak amnesia, tetapi selebihnya tidak ada yang tau.

"Apa Ella, atau Amy atau siapapun ada yang mencurigaiku soal kebohongan amnesiaku Vin?".

"Tidak ada yang curiga Dev, jangan khawatir, aku curiga karena tau sedikit soal kasusmu saja", jawab Marvin.

"Maaf Marvin aku tidak bisa bercerita detail, kamu akan menjadi ayah sebentar lagi, biar hanya aku saja yang menjadi sasaran keluargaku".

"Bagaimana dengan Ella, bagaimana kamu menjauhkan Ella dengan situasimu kini Dev?".

"Entahlah Vin, aku juga bingung, saat ini saja Ella sakit karena aku", jawabku pelan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!