Dimas prayoga- cowok berkulit putih, tinggi, hidung mancung,alis tebal,dan berwajah bak seperti panggeran dubai. Memiliki senyum yang manis membuat siapa pun yg melihat nya bakal jatuh hati sekali pandang.
Anak penggusaha terkaya di indonesia, siapa yang tidak kenal dengan dimas prayoga cowok keren yang selalu menjadi incaran para ciwi-ciwi di sekolah nya.
"Lihat tuh kak dimas baru masuk gerbang SMA Megantara." Ucap seorang siswi sma megantara pada teman temannya.
"Ih iya ganteng banget woy."
"Kapan ya bisa dapatin hati kak dimas?"
"Mau banget gue jadi istri nya kak dimas."
"Halu aja terus lagian nih ya kak dimas mana mau sama kita kita."ucap siswi berambut pendek mengigatkan para teman teman nya, agar tidak terlalu berharap.
"Iya tuh si tiwi emng kalau menghayal terlalu tinggi nanti jatuh baru tau rasa."
Semua mata siswa siswi SMA Megantara tertuju pada dimas prayoga yang baru turun dari dalam mobil nya yang mahal. Pria itu berjalan dengan santai dan acuh terhadap pandangan se
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TauFik Akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Khawatir
Haii, Bestii
Sebelum baca follow dulu ya girls!!
Mohon maaf apabila ada kesamaan tokoh, tempat, dengan cerita lain ya
Gimana nih prt kali ini??
Seru atau biasa aja ya??
Dicomment terus ya buat cerita ku girls
Yang belum kenal ,sini kenalan dulu
Mohon jangan menghujat tokoh ya!!!
Kasih semangat terus buat aku ya
Tolong hargai karya orang lain
Thankyouuuuuu!!!!
Selamat datang dalam cerita ku pren
~••~
Sudah ada tiga hari naya tidak masuk kesekolah. Ini hari keempat gadis itu memilih untuk pergi kesekolah, sudah banyak pelajaran yang ia lewatkan karna gadis itu harus menjaga sang nenek dan sero harinya ia harus segera berangkat kerja.
Disekolah SMA mengantara nama nya jadi gosip utama para wanita-wanita disekolah. Mereka semakin tidak suka terhadap gadis miskin sok lugu tersebut. Berita itu sampai juga ke—kuping bulan, ia semakin geram melihat gadis cupu itu padahal sudah dikasi pelajaran yang cukup sakit, tapi tetap saja naya menentang dirinya.
Disetiap sudut sekolah, wanita-wanita yang selalu iri terhadap kebahagian orang lain itu, tidak berhenti-henti menggosip yang tidak-tidak terhadap naya yang tidak mengetahui apa pun.
"Eh,elo pada tau nggak yang nama nya anaya disekolah kita ini?" Ujar wanita pengosip
"Gue sih tau, waktu lalu kan dia viral di grub sekolah kita-kitakan,karna aksi ganjen dia terhadap kak dimas." Ujar yang lain, membuat suasa gosip semakin seru nih.
"Nah itu, gue dapat berita lagi nih. Kalau tuh cewek ganjen lagi deketin kak dimas sama kak vino." Ujar pengosip yang pertama kali membuka acara gosipan—nya.
"Wihh, ngeri banget ya. Padahal wajah nya keluatan baik loh, aslinya seperti iblis." Ucap yang lain nya lagi.
"Lo pada jangan ke tipu sama tampang baik tuh cewek ganjen, topeng palsu dia mah." Ujar pengosip yang terus panas—in para gadis-gadis pengejar cinta ketiga pria terpopuler itu,hanya saja mereka tidak berani terus terang takut di—hembat sama geng bulan.
"Iya juga sih, kelihatanya cewek baik ya. Padahal asli nya begitu banget." Ujar yang lain nya
Mereka yang suka bergosip itu pun kini pergi entah kemana, Naya yang sepanjang jalan mendengar—kan dirinya terus dibicarakan oleh banyak siswa membuat gadis itu berjalan dengan menunduk kan kepala nya. Ia tidak ingin melihat tatapan yang mengcaci maki diri nya.
Salah gadis itu apa sampai mereka semua tidak menyukainya? Apa yang membuat mereka sebenci itu terhadap gadis yang lemah? Gadis itu juga tidak ingin di posisi seperti ini, didekat—in oleh kedua pria yang jelas jelas saja menjadi incaran para siswa yang ada disekolahan tersebut.
Vino yang melihat dari naya dari ke-jahuan di perlakukan seperti itu oleh-oleh disekolah ini membuat mata ia memanas, tanpa sadar pria itu juga mengepalkan kedua tangan menahan emosi yang kini hampir mencapai puncak batas dirinya.
"Lo, semua bakalan dapatan pelajaran dari gue nanti nya. Untuk sekarang bersenang-senang lah terlebih dahulu, giliran waktu nya lo pada bakalan nyesal udah berbicara seperti itu pada gadis yang gue jaga dengan baik-baik selama ini." Ujar vino, setelah berkata itu pria tersebut pun meninggalkan lorong sekolah dan menuju ke warjok ia ingin menenangkan dirinya di sana terlebih dahulu, sebelum pria itu masuk ke dalam kelas dan bertemu dengan kedua sahabat nya.
Tanpa vino sadari, dimas juga melihat kejadian yang menimpa naya, pria itu sangat marah melebih amarah vino, Ini baru benar-benar mengusik singa jantan tidur, gadis-gadis itu benar-benar sial telah berkata seperti dan berperilaku begitu terhadap naya. Karna gadis itu di kejar oleh dua predator yang ganas, siapa pun yang berani mengusik milik nya ia akan mendapatkan akibat yang membuat diri mereka sejera mungkin.
Dimas tersenyum mengerikan, entah apa yang ada dipikiran pria itu tapi yang pasti nya pria tersebut telah membuat rencana dan hukuman yang sangat indah untuk gadis-gadis j*lang tersebut.Kemudia pria itu berjalan menjauh dari tempat kejadian, berjalan dengan cool satu tangannya dimasuk kan kedalam kantung celana. Kali ini pria itu benar-benar marah tapi wajah nya masih saja terlihat dengan tenang. Contoh iblis berwajah tampan seperti ini lah.
****
Singkat cerita kini naya tengah duduk dibawah pohon taman yang rimbun. Gadis itu merasa tersiska sekali mendapatan tuduhan dan hinaan dari orang orang yang tak memahami dirinya dan mengerti keadaannya.
Entah datang dari balik mana kini duduk tiba-tiba saja sudah duduk disamping gadis yang selalu mengusik hatinya. Ada rasa sakitnya dihati pria iti ketika melihat naya menangis seperti ini, rasa bersalah dahulu pernah berkata kasar pada gadis lucu ini membuat pria tak mampu menebus dosanya dengan hanya menggunakan maaf saja.
Entah dorongan dari mana, dimas memeluk naya menenangkan gadis cantik itu dalam dekapan pelukannya.
"Jangan sedih lagi. Entah kenapa liat lo kayak gini hati gue sakit banget." Ujar dimas dengan suara yang berat tetapi lembut.
Naya gadis itu terus saja menangis dipelukan dimas. Entah kenapa dengan keberadaan dimas di sisinya membuat semua beban hidup gadis itu kian sirna seperti di bawa pergi oleh angin yang kencang.
Dimas mengendurkan pelukannya ia berusaha mengangkat wajah naya agar mau menatap dirinya. Naya gadis itu awanya tak ingin menunjukkan wajah sedihnya di hadapan pria itu. Namun jika ia menolak gadis itu takut dimas akan memukulnya dan berkata kasar dengan yang lain.
"Kenapa terus nunduk hmm." Ujar dimas dengan suara yang lembut, membuat hati gadis itu tenang mendengarnya.
Naya tak dapat berkata sepatah kata pun. Ia hanya diam dan melihat bola mata dimas yang juga menatap dirinya.
"Pulang bareng gue nanti." Ujar dimas tak ingin dibantah oleh siapa pun itu.
Naya menganguk ia juga akan singgah kerumah sakit terlebih dahulu untuk melihat sang nenek yang tengah dirawat inap disana. Sehabis itu ia akan pulang dahulu baru berangkat kembali menuju tempat kerja barunya, ia juga sudah meminta izin kepada boss tempatnya bekerja untuk bekerja di waktu selesai sekolah saja. Dan itu di per—bolahkan oleh pemilik toko kue itu.
Sudah. Cukup lama dimas duduk disamping naya, pria itu juga sempat pergi ke kantin setengah jam yang lalu. Membelikan naya minuman segar dan makanan untuk gadis tersebut dimas tahu bahwa sedari tadi pagi hingga sekarang ini gadis di sampingnya belum ada sama sekali memakan makanan sedikit pun untuk mengganjal perut mungil nga tersebut.
Naya memakan dengan lahap apa yang diberi dimas kepada dirinya, bahkan gadis tersebut tak berpikir apa-apa tentang makanan yang diberi oleh pria itu. Bisa saja kan dimas ingin meracuni naya dengan cara seperti itu. Tapi naya gadis itu gak memperdulikannya, ia terus menikmati makannya hingga habis tak tersisa sedikit pun.
