NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

 Jika kamu berniat menikahi ku karena rupa ku yang mirip dengan almarhumah istri mu , maka aku menolak mu . Tapi jika kamu berniat menikahi ku karena cinta , insyaallah aku akan menerima mu .. 

   ___Delia Putri ___

 Sulit sekali mendefinisikan sebuah perasaan nyata , dengan hanya sebuah kekaguman saja . Walaupun debar itu ada ,  dan terasa sangat lain , tapi nyata nya aku masih ragu dengan rasa itu .

___Muhammad Azzam Rizwan ___

Sesampainya mereka Di Kebun binatang , Ameera terpekik saat melihat beberapa hewan yang berada di dalam kebun binatang itu .

Mata Ameera menatap ke sekeliling ,

"wow , Ameela mau lihat Bulung melak Abi !!! Ameela sudah lama tidak pelnah melihat bulung melak . " Teriak  Ameera antusias tangan mungil nya menunjuk ke arah beberapa burung merak yang berada di sana .

Sungguh cantik , Ameera sangat takjub melihat nya . Delia tersenyum diri nya juga tidak kalah antusias nya dengan Ameera , namun Delia masih merasa canggung dengan majikan nya itu ,karena ucapan majikan nya tadi .

Delia berusaha menampik nya , dan mencoba biasa-biasa saja . Namun entah mengapa setiap kali bertemu dan berdekatan dengan majikan nya itu, rasa nya gugup bukan main .

"Boleh , tapi jangan dekat-dekat ya . Nanti kamu di gigit sama burung merak nya. "Sahut Azzam , diri nya memperbolehkan Ameera melihat tapi tidak boleh dekat-dekat . Bisa saja kan walaupun ada petugas yang menjaga di sana , Ameera bisa saja berlari dan menghampiri burung merak itu .

Ameera mengangguk kan kepala nya. "Baik Abi . Ayo bunda " Ameera menarik tangan Delia .

Delia mengangguk kan kepala nya pasrah di tarik oleh Ameera.

"De , saya mau ke toilet sebentar ya. Nanti kalian tunggu saja di bangku sana , saya tidak akan lama " ucap Azzam yang ingin menuntaskan hajat nya , tangan Azzam juga menunjuk ke arah bangku yang tidak jauh berada di sana . .

Delia mengangguk kan kepala nya . "Baik pak " sahut Delia .

Delia dan Ameera tidak jauh dari keberadaan burung-burung merak yang tengah sibuk mematuk makanan nya itu. Tidak jauh dari kedua nya juga ada salah satu penjaga yang sedang memantau burung-burung itu .

"Bunda lihat meleka cantik sekali kan . Ameela sangat suka . Ameela seling lihat di buku yang bu gulu kasih . Waktu itu Ameela juga pelnah lihat , waktu Abi bawa Ameela . Tapi Ameela enggak pelnah bosen lihat nya . "Cerocos bocah itu , mata nya sambil menatap antusias ke arah burung merak itu .

Delia yang mendengar nya terkekeh . Lucu sekali melihat wajah menggemaskan gadis kecil itu . Sangat-sangat lah menggemaskan bagi Delia . Tanpa sadar , tangan Delia langsung terulur dan mencubit pelan pipi gembul itu .

Membuat Ameera langsung mengalihkan atensi nya , dan menatap ke arah Delia . "Bunda kenapa ?" Tanya Ameera dengan wajah polos nya . Mata nya mengerjap-ngerjap sangat lucu dan menggemaskan .

"Bunda gemes kali lihat kamu. Enggak bisa kalau enggak nyubit pipi tembem kamu . "Cetus Delia jujur .

Diri nya sangat jujur tidak sanggup melihat wajah gemas gadis itu . Sangat-sangat lah menggemaskan bagi Delia melihat wajah itu . Wajah Ameera sangat lah terlihat imut sekali . Siapa saja yang melihat nya pasti sangat gemas dengan Ameera .

Ameera mengerucutkan unjung bibir nya . "Is bunda , . "

Delia terkekeh , "udah belum lihat nya , bunda mau beli ice cream buat Ameera ! Ameera mau ?" Tanya Delia tangan nya menunjuk ke arah penjual ice cream yang berada di kebun binatang itu , lebih tepat nya berada di sebuah bangku yang memang khusus untuk istirahat dan makan di sana . Kalau di kawasan dekat binatang mereka di larang membawa makanan . .

Ameera mengangguk kan kepala nya . "Mau ... Mau , Ameera mau ." Teriak Ameera .

Mereka pun menuju ke sebuah bangku yang tidak jauh dari sana . .

Sesuai yang di ucapkan oleh Azzam tadi ,  saat keluar dari toilet , mata Azzam langsung menangkap dua sosok yang berada di sebuah bangku yang di tunjuk oleh Azzam tadi.

Bibir Azzam tertarik ke atas saat melihat Ameera tertawa riang bersama dengan gadis yang sangat mirip dengan almarhumah istri nya itu . Hati Azzam menghangat melihat nya . Pemandangan yang selama ini selalu di nanti-nanti kan oleh Azzam , nyata nya kini Azzam melihat nya .

Azzam melihat nya secara langsung , Azzam merasa jika Nadira hidup kembali .

Kaki Azzam melangkah lebar menghampiri kedua nya . Dan tanpa di duga Azzam mendudukkan diri nya tepat di samping Delia , membuat Delia yang tengah tertawa bersama Ameera langsung menghentikan tawa nya . Sedangkan Ameera memekik saat melihat Abi nya datang .

"Abi lama sekali . Lihat ice cleam Meela saja sudah mau habis ." Gadis kecil itu menunjukkan cup yang berisi ice cream yang di belikan oleh Delia tadi .

Azzam tersenyum . "Maaf ya sayang . Abi lama . Bagaimana tadi lihat burung merak nya ? Kamu suka Ameera ?" Tanya Azzam lembut .

Ameera mengangguk kan kepala nya antusias . . "Ameela suka sekali Abi . Kita lihat yang lain ya Abi " ajak Ameera .

Azzam mengangguk kan kepala nya , "habiskan dulu ice cream kamu ,nanti kita lihat binatang yang lain. " Sahut Azzam . .

Ameera mengangguk antusias , lalu sibuk makan ice cream nya lagi .

Delia yang duduk dekat majikan nya merasa sungkan , Delia langsung menggeser tubuhnya ke samping , dan berniat agak menjauh dari majikan nya . Rasa nya sangat lah tidak sopan , jika Delia dekat-dekat dengan Azzam .

Namun siapa sangka , Azzam malah menahan tubuh Delia , membuat Delia tersentak .

"Pak --"

"De , tolong jangan menjauh.  Saya ingin dekat sama kamu . Saya rindu dengan istri saya ."

Deg 

  Delia tersentak mendengar nya . Majikan nya berdekatan dengan nya itu karena wajah nya yang mirip dengan almarhumah istri dari majikan nya itu.  Delia tidak habis pikir . Bagaimana bisa majikan nya bisa berpikiran seperti itu , padahal jelas mereka bukan mahram , dan terlebih Azzam itu anak seorang pemilik pondok pesantren .

Dan mengingat bahwa pria itu tadi  melamar nya.  Hati Delia entah mengapa sedikit teriris mengingat nya . Jadi tujuan Azzam melamar nya kemarin , itu karena wajah nya yang mirip dengan almarhumah istri nya , bukan karena sesuatu yang lain , seperti perasaan yang ada di dalam hati pria itu .

Lucu sekali , Delia sampai tersenyum getir , bagaimana bisa pria itu memiliki rasa kepada nya . Mereka saja baru bertemu beberapa hari , dan belum mengenal satu sama lain .

Dan Delia pastikan jika Azzam melamar nya karena rupa nya lah yang mirip dengan almarhumah istri dari pria itu .

"Pak , kita bukan mahram , tolong ingat itu . " Ucap Delia saat melihat tangan Azzam ingin meraih tangan nya , dan apa lagi saat tubuh pria itu sangat dekat dengan diri nya . Rasa nya sangat lah tidak pantas bagi mereka berdua yang tidak mempunyai ikatan apa pun.

Azzam menghela nafas nya kasar, diri nya khilaf lagi , entah mengapa saat dekat dengan Delia , rasa nya Azzam melihat sosok Nadira , dan ingin selalu dekat dengan gadis itu .

Azzam tidak tahan lagi kalau harus seperti ini .

Azzam lalu menatap lekat wajah Delia , hal yang tidak pernah Azzam lakukan pada wanita yang bukan mahramnya .

"De , saya masih menanti jawaban kamu tadi . Saya serius.  Saya ingin menikahi mu " ucap Azzam .

Delia menghela nafas nya kasar , mendongak kan kepala nya dan memberanikan diri untuk menatap wajah tampan milik majikannya itu.

"Jika bapak ingin menikahi saya karena wajah saya yang mirip dengan almarhumah istri bapak , maka maaf pak , jawaban saya tidak . "

Deg 

  Tubuh Azzam membeku mendengar nya . .

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!