Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09 - Tanda Tangan
Alyssa masuk ke ruangan Sekertaris Nyonya Anas. Alyssa menelan Saliva nya ketika ia di berikan sebuah kertas berisikan perjanjian setelah pernikahan.
"Ini perjanjian pernikahan anda dan Tuan Jasson. silakan di baca! dan tanda tangan di sini." Ucap nya.
Alyssa mengambil dan mengamati nya. sungguh ini pertama kali nya ia merasakan pernikahan di atas kontrak.
Isi di dalam kontrak semua adalah penekanan untuk Alyssa agar tidak melawan. yang berisikan.
Alyssa di wajibkan untuk melayani Jasson sebagai seorang Istri. Menjadi Istri yang baik dan penurut, di larang mepublikasi kan tentang perjanjian ini apa pun alasan nya. wajib hamil sebulan 1 tahun pernikahan, hak anak adalah milik suami.
Alyssa menghela nafas perlahan. ia hanya bisa membaca, memahami dan menerima semua itu.
"Kalau aku tidak hamil, apa yang akan terjadi setelah 1 tahun?." Tanya Alyssa ragu, namun itu yang perlu ia tahu saat ini.
"Nyonya Anas akan meminta Putra nya untuk menceraikan anda."Ucap Sekertaris.
Mata Alyssa terbelalak, ini sangat mengerikan kalau terjadi pada wanita yang tidak subur, di buang setelah di rasa tidak berguna. Ia pun tidak tahu seperti apa nasib nya di hari yang akan datang.
Namun saat mengingatnya wajah kedua adik nya, Alyssa tidak lagi banyak berfikir, ia mengambil Pulpen di atas meja dan menanda tangani surat perjanjian itu.
"Sudah."
"Baik."
"Lalu bagaimana dengan janji Nyonya Anas?." Tanya Alyssa.
"Saat anda pulang, Semua sudah lunas terbayar." Ucap Sekertaris Nyonya Anas.
Alyssa memilih mempercayai nya, karena ia pun sedang di lema memikirkan hari depan.
"Anda boleh pulang sekarang Nona, besok kami akan menjemput anda untuk memeriksakan diri ke dokter."
Alyssa di wajibkan untuk mengikuti tes keperawanan dengan Dokter keluarga Graham, dan itu sudah di katakan Nyonya Anas pada nya.
Alyssa lalu bangkit berdiri, dengan langkah berat ia keluar dari perusahaan itu. meski tak ingin kan hal ini terjadi, tapi keadaan membuat nya harus mau menerima semua ini.
•••
Di ruangan Nyonya Anas.
Jasson masuk ke ruangan ibu nya.
"Mama, kenapa seperti nya buru-buru meninggalkan ruang meeting, Apa mama sakit?." Tanya Jasson.
"Tidak Jasson, Mama baik-baik saja, mama bertemu dengan wanita itu. dia sudah menyetujui nya."
"Secepat itu?."
"Tentu saja."
Jasson menghela nafas berat, Ia sungguh tak ingin menikah, tapi ia menuruti keinginan Ibu nya, Terlebih ia Mengingat semua yang menikah dengan nya pasti karena Uang yang di tawarkan Ibu nya.
"Aku sudah menyetujui keinginan mama menikah, tapi aku ingin tidak ada Acara untuk pernikahan ini."Ucap Jasson dengan suara macho nya.
"Bersama Keluarga juga?." tanya Nyonya Anas, Jasson mengerakkan kepala mengiyakan.
"Kenapa?, Wanita itu tidak jelek Jasson, Dia cantik, hanya saja nasib nya saja yang tidak seberuntung kamu." Tutur Nyonya Anas menatap Jasson.
"Mengerti lah Ma."
Nyonya Anas pun mengangguk, ia menyetujui nya, meski ia sebenarnya hanya ingin membuat acara kecil bersama keluarga besar, Namun dengan Jasson tak ingin ada nya acara, membuat Nyonya Anas semakin setuju. karena bagaimana pun ia harus menjaga citra nya, yang banyak memiliki relasi terhormat.
Bagaimana mungkin nyonya Anas tak ingin sampai orang tahu, kalau ia memiliki menantu yang tidak selevel dengan nya. Agar tidak ada gosip miring yang menyebar tidak sedap tentang keluarga Graham.