NovelToon NovelToon
Cooking With Love

Cooking With Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / CEO
Popularitas:912.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Neen@

"Dasar maling rasakan ini..!" Bugs..Bugs..Brakkk.. Jenar memukul maling itu dengan membabi buta. Setelah dirasa tidak ada pergerakan dari maling itu Jenar membuka mata.
"Whaaattt..! kenapa malingnya pakai jas rapi begini, jangan.. jangan dia tamu di restoran lagi, aduh bagaimana ini, lebih baik aku kabur saja"

Mahesa Jenar seorang gadis yang enerjik, penuh semangat, kecil, mungil dan sederhana yang bekerja sebagai asisten chef di sebuah restoran milik keluarga Akihiko.

Adam Athan Akihiko seorang pengusaha muda sekaligus pewaris tunggal Akihiko corporation yang banyak disukai gadis - gadis muda. Patah hati karena ditinggal kekasihnya Jesica yang seorang designer muda.

Karena suatu insiden harus memaksa mereka untuk selalu bertemu dan membuat suatu perjanjian. Apakah Jenar sanggup menghadapi Adam yang pemilih dalam hal makanan...

Hai perkenalkan aku Neen@
Ini adalah novel pertamaku, mudah - mudahan kalian suka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Cemburu

Jenar kembali disibukkan oleh berbagai kegiatan. Mulai dari mengantarkan ibu terapi hingga kesibukan di restoran. Belum lagi membuat makanan untuk Adam.

Akhir minggu ini ia sudah berjanji dengan Mama Indira akan mengurus segala keperluaannya untuk persiapan menikah nanti.

"Kamu yakin, akan menikah dengan tuan Adam?"

"Ya yakin mbak."

"Mulai kapan kalian pacaran?"

"Hmm.. sebelum perkenalan dengan karyawan restoran."

"Baru sebentar.."

"Yah mau gimana lagi, Ibu sama Mama tidak mau kita pacaran lama - lama mbak."

"Bukan itu yang aku khawatirkan."

"Lantas apa?"

"Tuduhan dari Dirga kalau kamu merayu atasan untuk posisi sekarang in.i"

"Heran aku mbak, posisi yang mana? Dari awal memang lowongan di restoran ini adalah asisten dua. Gaji aku sama Dirga masih tinggi gaji dia, apa yang perlu di irikan? Kecuali gaji aku lebih tinggi dari nya."

"Bukan masalah gaji kalau aku lihat, tapi kedekatan kamu dengan para atasan, kemudian kepercayaan mereka."

"Nyatanya kedekatanku dengan pak Adam tidak membuatku menduduki posisi yang tinggi, posisiku masih jauh di bawahnya. Menurut mbak Hana apa ada kemungkinan bahwa orang yang mengunci aku di dalam ruang pendingin adalah Dirga?"

"Bisa jadi, cuma kita tidak ada bukti,"

"Pada ngomongin apa sih?" tanya Bayu.

"Nggak usah ikut campur, ini urusan wanita."

"Heleh paling juga urusan cinta." ucap Bayu sambil mencibir.

Mereka tertawa bersama - sama. Terkadang Bayu mengeluarkan leluconnya, dia memang tipe pria yang ramah dan banyak teman. Akan tetapi kegiatan mereka saling ngobrol dan bercanda telah diawasi oleh seseorang melalui CCTV.

"Ternyata kamu seharian kerjaannya bercanda dengan pria ya." gumam Adam. "Shawn." panggilnya.

"Ya pak Adam."

"Carikan data mengenai pria yang mengobrol dengan pendek."

"Baik pak."

Tak berapa lama Shawn masuk kembali ke dalam ruang Adam membawa sebuah berkas.

"Ini data yang Bapak minta." ucap Shawn sambil menyerahkan berkas di hadapan Adam

"Namanya Bayu Adiswara, umur 35 tahun, sudah menikah selama lima tahun tapi belum dikaruniai anak, istrinya bernama Ika Rahmawati seorang ibu rumah tangga, orangnya memang ramah dan banyak teman."

"Enak saja dia ngobrol dan tertawa dengan pria yang sudah beristri..! apa dia tahu kalau Bayu itu sudah beristri?"

"Sudah pak, bahkan nona Jenar sudah pernah bertemu dengan istrinya."

"Lantas kenapa mereka akrab sekali?"

"Karena memang Bayu itu orangnya ramah dan supel pak."

"Tapi tidak seharusnya dia mengumbar tawa dengan pria lain."

"Kalau saya lihat di situ nona tidak sendirian ada Hana."

"Memang tidak sendirian, tapi tidak boleh dia tertawa lepas dengan sembarang orang".

"Mungkin karena ada lelucon?"

"Dia hanya boleh tertawa seperti itu denganku Shawn, kamu tahu itu."

"Ya saya tahu pak."

"Apakah menurutmu aku kurang lucu?"

"Bapak lucu tapi kurang suka bercanda."

"Kamu menganggap aku badut?"

"Bukan.. bukan itu maksud saya pak.. Maaf." ralat Shawn sambil menghela napas.

"Terus maksud kamu apa?!"

"Maksud saya Bapak lucu ketika sedang cemburu."

"Aku tidak sedang cemburu Shawn.. ingat itu!"

"Maaf Pak jika saya lancang." ucap Shawn sambil membungkuk. Heh serba salah jadinya, orang kalau sudah cemburu memang kadang sulit mendengar nasehat, aku lebih baik diam saja batin Shawn.

"Shawn kamu telepon chef Efendi, perintahkan untuk memberi pekerjaan tambahan pada Bayu sehingga dia tidak ada waktu untuk bersantai lagi."

"Baik tuan."

"Panggil Denisha kemari, kamu boleh keluar."

Shawn segera memanggil Denisha untuk masuk ke ruangan Adam.

"Apakah aku ada jadwal ketemu klien nanti malam?"

"Ada pak, tentang proyek di Bali."

"Alihkan ke restoran Avec Amour." perintah Adam.

"Baik Pak."

"Kamu bisa ikut dan telepon mang Udin untuk bersiap."

"Baik Pak Adam saya akan bersiap." ucap Denisha senang kemudian undur diri.

Aku akan memberikan kejutan untukmu Jenar ucap Adam dalam hati.

Sementara itu...

"Hatsyiii!"

"Kamu flu?"

"Nggak mbak, mungkin ada yang membicarakanku dibelakang."

"Ah kamu itu percaya tahayul."

Mereka kemudian tenggelam dengan kegiatan masing - masing.

"Jenar."

"Ya chef."

"Hari ini pak Adam akan melakukan meeting disini bersama klien kamu siapkan hidangannya."

"Saya chef?"

"Iya kamu, ini pemintaan langsung dari tuan Adam."

"Baik chef." jawab Jenar. Wah aku pasti dikerjai lagi pikirnya.

"Ini menu yang diminta, satu jam lagi mereka tiba."

"What.. secepat itu che?f"

"Iya, ayo segera dimulai jangan ditunda."

"Baik chef."

Jenar melihat catatan yang di berikan chef Efendi

Ayam betutu dan nasi liwet

Frittata

Mie Zucchini

Sup Asparagus

Kue Mocci

Pangsit

"Banyak sekali, mudah - mudahan sempat" gumam Jenar

"Perlu bantuanku Jenar?"

"Sepertinya iya mbak."

"Baik apa yang harus aku bantu?"

"Hmm, mbah Hana iris - iris bahan nya, aku akan menyiapkan bumbunya."

"Oke."

Mereka berdua bekerja sama, walaupun Hana bukan seorang chef tapi dia terbiasa dengan cara kerja di restoran.

"Jenar sudah selesai semuanya?" tanya bu Erina

"Sudah bu, tinggal menata di piring saji."

"Kerja yang bagus, mereka baru meeting setelah itu hidangkan makanannya."

"Baik Bu."

Tiga puluh menit kemudian Alina bersiap menghidangkan makanan ke depan. Dan semuanya telah selesai dikerjakan dengan sempurna.

"Jenar."

"Ya bu."

"Tuan Adam dan kliennya ingin bertemu dengan chef yang memasak hidangan ini."

"Apakah ada masalah bu?" tanya Jenar cemas. Setahunya semuanya sesuai pesanan dan rasanya juga tidak mengecewakan.

"Sepertinya tidak ada, mungkin mereka mau mengucapkan terima kasih atas jamuannya, ayo cepat keluar."

"Baik bu." Jenar segera mengikuti langkah bu Erina menuju ke depan sambil sedikit merapikan rambut dan bajunya.

"Maaf menunggu lama, ini chef Jenar yang menyajikan hidangan kali ini."

"Selamat malam." sapa Jenar

.

"Wow ternyata masih muda, tapi sungguh berbakat, semua hidangan yang anda sajikan sangat lezat." ucap salah satu klien Adam.

"Terima kasih atas pujian Bapak."

"Apalagi Mie Zucchini nya, bukan kah itu kesukaanmu Denisha." sela Adam.

"Oh ya betul, itu menu diet saya." ucap Denisha malu. "Terima kasih atas perhatian bapak.

"Aku tahu dan memang sengaja memesankan untukmu."

Oh jadi menu - menu yang dia pilih itu spesial untuk sekretaris nya. Tega sekali dia buat aku kelelahan demi wanita lain. Awas kau nanti batin Jenar sambil mengeraskan rahangnya.

"Oh pantas sekali nona Denisha bisa menjaga bentuk tubuhnya, ternyata ini rahasianya." ucap salah satu klien Adam.

"Ah Bapak bisa saja." ucap Denisha malu.

Heh pura - pura malu padahal dia senang dipuji seperti itu, terbalik dengan sikapnya padaku yang judesnya bukan main. Serigala wanita berbulu domba batin Jenar sambil terus memandang Denisha tidak suka.

Adam hanya tersenyum melihat reaksi Jenar.

"Maaf pak Adam." ucap Denisha tiba - tiba yang kemudian mengambil lap untuk menyeka sudut bibir Adam.

Sontak mata Jenar terbelalak melihat adegan itu. Oke..oke.. tenang..tenang Jenar, ternyata kamu dipanggil hanya untuk menonton adegan mesra ini. Mau pamer dia ternyata batin Jenar menarik nafas dalam - dalam untuk meredakan emosinya. Maunya apa sih Adam ini.

"Mohon maaf apabila semuanya sudah menikmati hidangan saya, saya akan mohon diri."

"Baik kamu boleh kembali." ucap Adam sambil tersenyum smirk.

Jenar mengambil langkah cepat menuju ke belakang. "Aaaaaaa!!!" teriaknya tiba - tiba. Semua yang berada di dapur menjadi kaget.

"Kamu kenapa?"

"Nggak apa - apa mbak cuma kelelahan saja."

"Kamu beres - beres gih, sebentar lagi restoran tutup."

"Ya mbak."

"Segera pulang dan istirahat ya."

Di restoran ini yang banyak memberikan perhatian adalah Hana. Jenar sudah menganggap Hana sebagai kakaknya. Dia selalu ada di saat Jenar membutuhkan bantuan. Sayang walaupun sudah berumur tiga puluh tahun Hana masih belum menikah dan selalu gagal dalam percintaan. Jenar selalu mendoakan agar Hana mendapatkan jodoh yang tepat untuknya.

Sambil menunggu tukang ojek datang Jenar duduk bersantai di kursi taman.

"Jenar, mbak pulang duluan ya."

"Ya mbak, aku masih nunggu tukang ojek."

Jenar memandang bunga sakura itu dengan tatapan nanar. Kenapa tadi aku emosi melihat Adam dengan Denisha. Atau aku mulai suka dengan Adam. Ini tidak boleh terjadi aku dan dia hanya pura - pura menjadi pasangan saja. Denisha memiliki wajah yang cantik, tubuh yang tinggi, selalu berpenampilan modis wajar saja kalau Adam suka. Berbeda terbalik denganku, cantik tidak, tinggi tidak, kaya tidak batin Jenar sambil menghela nafas. Sepertinya aku tidak boleh berpikir jauh, aku harus membuang perasaanku ini.

Jenar menyandarkan kepala pada sandaran kursi dan melihat ke arah atas. Malam ini banyak sekali bintang indah sekali tapi tidak dengan hatiku, kenapa terasa agak sakit disini. Jenar memegang dadanya dan kemudian memejamkan matanya sejenak.

"Apa kamu berencana menginap disini?"

Heh benar - benar aku sudah berhalusinasi, dalam keadaan santai begini saja aku mendengar suaranya yang seksi itu apalagi tatto naganya ingin sekali aku memegangnya batin Jenar sambil tersenyum, kemudian ia membuka matanya heh bahkan wajahnya yang tampan itu terlihat sangat nyata benar - benar khayalan yang sempurna. Kembali ia memejamkan matanya.

Cletaakk.. "Aduh sakit..!" teriak Jenar tiba - tiba terbangun dari khayalannya karena jentikan jari seseorang di dahinya. Ia kemudian membuka matanya "Seetaannnn..!"

"Sialan.. kamu anggap aku hantu."

Masih dengan keterkejutannya antara sadar dan tidak "Adam? Pak Adam?!" tanyanya tidak percaya.

"Ya kenapa.. jangan - jangan kamu tadi sedang melamunkan hal yang mesum ya."

"Ti..ti..tidak kok, siapa yang melamun hal - hal mesum?"

"Itu wajah kamu merah."

"Tidak kok, ini karena terlalu lama di depan kompor."

"Atau mungkin karena cemburu." ucap Adam sambil duduk di sebelah Jenar.

"Siapa yang cemburu?"

"Sudah mengaku saja, pria tampan seperti aku ini banyak yang cemburu."

"Dasar narsis."

"Kenapa belum pulang?"

"Nunggu tukang ojek."

"Apa..! kamu boncengan dengan tukang ojek."

"Iya, memang kenapa?"

"Biasanya kamu kan naik sepeda listrik?"

"Sementara ini naik ojek karena pulangnya ke rumah ibu."

"Kenapa tidak minta jemput mang Udin?"

"Lah mang Udin kan sopir kamu bukan sopir aku."

"Mulai besok selama kamu masih tinggal sama Ibu biar aku jemput."

"Aduh tidak usah nanti kamu capek."

"Nanti kalau Mama tahu, aku yang kena marah."

Oh ternyata demi Mama batin Jenar "Baiklah." ucap Jenar akhirnya.

"Sekarang batalkan pesanan ojek kamu itu."

"Iya..iya." Jenar kemudian mengambil handphone nya dan membatalkan pesanannya.

"Ayo aku antar kamu pulang."

"Bukankah kamu sama sekretarismu itu? mau ditaruh dimana aku nanti." gumamnya kesal.

"Dia sudah pulang dengan klien, tadi berangkatnya juga sendiri - sendiri."

"Oh." ucap Jenar sambil tersenyum tipis.

"Oya sekarang ada peraturan baru di restoran ini."

"Peraturan baru apa?"

"Antara karyawan pria dan wanita akan dipisah."

"Maksudnya?"

"Nanti akan dibuatkan taman untuk istirahat secara terpisah agar mereka nanti lebih berkonsentrasi dan tidak membuang - buang waktu untuk ngobrol dan bercanda. Seperti yang kamu lakukan tadi siang."

"Tadi siang?" Jenar berpikir sejenak. "Oh tadi siang aku memang ngobrol sama mbak Hana dan mas Bayu."

"Mas Bayu, kamu panggil dia dengan sebutan mas?"

"Dia umurnya lebih tua dari aku, wajar kalau aku panggil mas."

"Tidak..tidak.. kamu panggil dia Bayu saja."

"Tidak bisa, sudah terlanjur."

"Jenar.. kamu ingat kalau kamu berani membantah ku hukumannya apa?"

Sontak Jenar mengatupkan bibirnya ke dalam dan menutup dengan tangannya.

"Seperti kamu memang ingin dicium ya, sengaja dari tadi membantah terus."

Jenar mengeleng - gelengkan kepalanya.

"Tidak .. tidak..aku akan nurut."

"Bagus." ucap Adam sambil mengusap pucuk kepala Jenar. "Apa yang kalian obrolkan dan tertawakan?"

"Dari mana kamu tahu kalau kita tertawa?"

"Rahasia."

"Baiklah, tadi itu Bayu bercerita, mbak Ika istrinya masak kepedasan tapi karena menghargai jerih payahnya ia terpaksa memakannya. Akhirnya harus bolak balik ke kamar mandi karena sakit perut."

"Jenar apakah ada hal yang lucu di diriku?"

"Ada."

"Apa yang lucu?"

"Waktu wajah kamu kena tepung... Hahahahahh.. lucu banget."

"Kamu senang."

"Iya." ucap Jenar sambil mengangguk - anggukan kepalanya. Adam senang mendengarnya, sebuah senyum manis terukir diwajahnya.

"Ayo pulang."

Jenar berdiri dan kemudian mengikuti langkah Adam menuju mobil. Disana mang Udin sudah menunggu sambil membukakan pintu.

"Malam neng." sapa mang Udin

"Malam mang."

"Tumben pulang larut neng?"

"Iya nih mang, tadi ada tamu yang pesan menunya banyak sekali, jadi pegel - pegel ini tangan." Jawab Jenar sambil melirik Adam.

"Jalan mang." perintah Adam.

Mang Udin segera menyalakan mesin dan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Karena ini masuk dalam kategori mobil mewah tak heran jika Jenar merasa nyaman. Karena kelelahan Jenar segera memejamkan mata.

"Tangan kamu masih pegal - pegal?" tanya Adam. Lama ditunggu ternyata tidak ada jawaban dari Jenar. Adam kemudian menoleh ke arahnya.

What.. cepat sekali dia tidur, berarti dia memang benar - benar kecapean pikir Adam. "Mang, jalannya pelan - pelan saja."

"Baik tuan." jawab mang Udin dengan tersenyum penuh arti.

Adam merasa kasihan melihat posisi tidur Jenar. Diangkatnya tubuh mungil dan ditaruhnya ke atas pangkuannya disandarkan kepala Jenar di dadanya. Jenar bersandar dengan nyaman dipelukan Adam. "Adam.. jangan menyuruhku masak ya, aku mau istirahat sebenta.r" gumam Jenar dalam tidurnya. Adam mendengarnya dan tersenyum.

"Mang Udin naikkan sekatnya."

"Baik tuan." ucap mang Udin sambil menekan tombol agar ada sekat penutup antara Adam dan dia.

Sambil terus memandangi Jenar yang tertidur pulas Adam membelai rambut Jenar. Dia pasti kecapean karena menuruti keinginanku. Apa aku tadi keterlaluan, salah siapa tadi kebanyakan ngobrol dengan si Bayu tengik itu.

"Maaf." ucap Adam sambil mengecup kepala Jenar. Kemudian mempererat pelukannya dan mulai tidur terlelap bersamanya...

1
kori fvnky
Kecewa
Lilis Ernawati
bagus ceritanya... alurnya dibaca enak
ahyuun.e
mampus kau jenar sebel bnget dah gara" jenar ceroboh sembrono apa susahnya skit diem ajalah bentar di ruangan pke acara segala kluar ke parkir wkwkwk alay banget si jenar
ahyuun.e
lah keturunan yakuza mau kau lawan, ditambah dia punya kekuasaan penuh, lah lu ama si jalang cuma orang biasa masih bawahan satunya cuma seniman yg mau buka sanggar aja msih butuh donatur wkwksk ngakak sih ini terlalu lucu klian tuh cuma sejumput tangannya adam
ahyuun.e
ah elah susah emang ngadepin cowo gak peka, kmu sendiri yg membuat wanita mu berpikiran kmna" krn kmu gak memperjelas perasaan mu, dah tau perempuan mahluk paleng sensitif dan mudah emosional pikirannya bisa kmna" apalgi msih polos ke jenar ekekwk kasian kamu jenar
ahyuun.e
okee thor semangaat thor
nina widanarti: mksh dukungannya..😊 dukung juga karyaku yang lainnya..
total 1 replies
Siulin Randa
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya.. baca juga novelku yang lain
total 1 replies
Neng Alifa
cock /Angry//Facepalm/
Oriza Warma
cerita yg sangat bagus dan tidak membosankan..
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰 baca juga novelku yg lain.. di tunggu kritik dan sarannya ya..😊
total 1 replies
Latifah Herawati
Luar biasa
Sleepyhead
Thank you for the brilliant story u have made.. I'm impressed.. so see u when I see u thor
Sleepyhead: it's ok dear, kita sama² belajar hahayyy... aku lanjut baca karyamu yg lain yess, have a good day 😘😘😘😘😘😘😘😘
nina widanarti: iya terima kasih.. maaf kalau ada penggunaan bhs asing yg kurang benar..🙏🥰 dukung juga karyaku yg lainnya..
total 2 replies
Sleepyhead
Haish bener kaaaan haahay
Sleepyhead
Ayumi berjodoh sama Shawn kayanya...
Sleepyhead
Adem would u mind to manage your anger.... Kesian Shawn.
Sleepyhead
Gancetan Molo ni duo sejoli 🤣🤣
Sleepyhead
Benerkan apa gua bilang
Sleepyhead
Rose terlalu bodoh, Bayu hanya ingin memanfaatkan Rose, Bayu menang banyak dapat Tunggangan gratis.
Sleepyhead
Keren yah Jenar, Bisa membuat si Narsis man Adam berkali kali jatuh cinta hahay guduk ni otor gokil
Sleepyhead
Ada air hangat bosque, gak usah sesulit itu mengatasi nya tgl bermain solo 🤣🤣🤣🤣
Sleepyhead
so please don't push me away...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!