NovelToon NovelToon
Lestari Kesayangan Cowok Dingin

Lestari Kesayangan Cowok Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.

Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.

Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. LKCD !!

Adit mengusap bibirnya secara kasar, menyadari emosinya berapi-api, dia menghela nafas mencoba lebih sabar.

Adit terus menatapi kepergian wanita iblis itu dari toilet, dia juga menatap tajam mengarah para gadis dalam kerumunan yang sedang melihat kejadian.

"Pergi kalian!" Kata Adit.

Seketika pintu ruangan toilet itu sudah tidak ada lagi orang yang melihatnya.

"Bangun" Kata Adit dengan suara yang masih terkesan dingin, kali ini dia berbicara pada gadis yang sedang duduk dalam posisi tertunduk, kondisi Lestari kali ini jauh sekali dari kata ceria.

Lestari tetap bergeming, Kepala pening yang membuatnya masih mempertahankan posisi duduk nya. Pangkal rambut di kepalanya juga berdenyut, berasa ingin lepas.

"Sayang, ayo bangun" Adit mengulangi ucapan nya, Dia berdiri tegak terus Memperhatikan Lestari dengan tenang.

"..."

Adit menghela nafas karena tak di beri jawaban sama Lestari, dia berjongkok untuk mencubit kedua pipi bulatnya, langsung ditepis oleh Lestari.

"Jangan liat" Kata lestari membuat Adit mengerut kening

Adit mencoba lebih sabar dengan sifatnya Lestari saat ini "Ayo pulang, lu aman sama gue"

Seketika Lestari mengangkat wajah, selain wajahnya penuh dengan coretan lipstik, Adit juga dapati sudut bibir lestari juga memar.

Seakan kecewa melihat tingkah laku Maudy, dia langsung memasang wajah senyum sambil berbicara lagi ke Lestari.

"Bangun" Kata Adit

Kali ini lestari perlahan bangkit dari duduk nya, setelah dia melihat tas nya yang sudah di cantolkan di bahu kanan Adit.

Namun saat berupaya menegak, tubuh lestari sedikit terhuyung karena merasa pening di kepala nya, langsung di tangkap oleh Adit karena reflek.

Adit juga sempat-sempatnya mengalungkan tangan Tari ke leher dan menopang kedua kakinya untuk dia gendong.

"Ih lepasin ga lucu, gue malu Adit" Kata Tari sambil menepuk-nepuk pundaknya sebal.

"Jangan pecicilan! kita ke UKS sekarang, peluk gue yang kenceng" Pinta Adit.

"Gak, lu cuma modus aja, tolong lepasin, gue bisa jalan sendiri ih" Elak Lestari.

"Tolong jangan becanda!"

Lestari sedikit berdecak ketus kemudian dia menjawab omongan Adit "Duh, Iya iya gue nurut" Keluhnya.

Adit sudah membawa lestari ke UKS, begitu sampai dia langsung menurunkan Lestari ke atas bed yang ada di UKS.

Dokter Ghani yang sedang duduk santai, dia melihat kedatangan kedua murid yang kebetulan tadi siang juga mereka datang kesini

"Kenapa lagi sama murid itu?" Kata dokter

Adit menceritakan kronologi, setelah itu Lestari langsung diperiksa untuk diberi pengobatan, agar luka memar di bibir nya tidak menjalar lebih parah.

"Gue sudah gapapa kok, makasih ya sudah perhatian dit"

Adit terus memperlihatkan kepedulian nya, Dia tak henti-henti nya mengelus kening rambut di kepalanya.

"Pokoknya gue hari ini mau benar-benar jaga lu sepenuhnya, maaf ini juga salah gue sudah blunder lepas lu" Tegas Adit berbicara.

Lestari menggeleng kepala "Gak, lu ga salah dit"

Adit melihat kotak cincin merah yang sedikit menonjol di saku celana Lestari, terhentak dia membuka isi tas Lestari yang isinya penuh dengan sobekan buku dan alat makeup nya juga hancur parah.

Adit langsung memberi tas itu ke lestari, saat Adit ingin pergi di tahan lebih dulu oleh Lestari.

"Jangan tinggalin gue sendiri"

Keinginan sederhana Adit saat itu untuk benar-benar mengamuk dan melabrak ke Maudy, tapi setelah permintaan dari Lestari dengan matanya yang berkaca-kaca, dia balik badan langsung duduk di samping bed.

"Iya-iya gue temenin" Kata Adit kembali mengontrol kesabaran nya.

Adit juga mengambil tisu basah yang ada di ruangan, dia tampak mengelap wajah Tari yang penuh dengan coretan lipstik.

Selain gambar garis tiga di pipi seperti kumis kucing, dia melihat dahi lestari yang di gambar alat vital laki-laki.

"Maudy kalau ga di lawan semakin menjadi-jadi" Kata Adit.

"Sudah biarin aja" Jawab Lestari

Adit berdehem sedikit keheranan "Kenapa lu ga lawan? yang gue tahu lu hobi berantem?"

"Gak ada manfaatnya kalau gue lawan, lagi pula gue sudah janji pada diri gue sendiri, mencoba menjadi gadis yang lebih baik untuk keluarga dan yang pastinya untuk lu" Jawab Lestari

"Hm" Seketika Adit speechless.

"Mau gue ajarin? biar lu nantinya mirip kaya Ronda Rousey?" Kata Adit mengalihkan pembicaraan.

"Siapa tuh" Jawab Lestari polos.

"Pegulat profesional dari Amerika Serikat, kalau mau, nanti lu latihan sama adek gue dirumah" Kata Adit.

"Gak, lu malah ajarin gue yang aneh-aneh, gimana nanti kalau tulang gue remuk semua dibanting-banting" Protes Lestari.

Adit sedikit terkekeh, kemudian langsung membawa Lestari untuk pulang.

**

"Lu kenapa bawa gue ke rumah lu Adit?" Kata Lestari begitu sampai dirumah mewah nya Adit

"Tunggu sebentar" Pinta Adit.

Sambil menunggu Adit, Lestari kembali memandang rumah mewahnya Adit, kalau dari dalam begitu sangat cantik, indah juga kalau dipandang dengan mata telanjang.

Dia juga tampak keheranan rumah sebesar ini dalam keadaan hening, tiba-tiba Fatimah muncul, ketika melihat kondisi wajahnya Tari membuatnya berlari ke arahnya.

"Ya allah, muka kak tari kenapa?"

Belum saja adik bungsu nya berbicara panjang, Abang nya lebih dulu mengusirnya.

"Ih abang ga sopan, padahal bontot kan kepo"

"Kakak ga papa sayang, makasih ya sudah khawatirkan kakak" Tukas Lestari ketika Fatimah mengerucut bibir ke arah Adit.

"Yaudah deh — iya iya" Kata Fatimah

Ketika Fatimah sudah menjauh, Adit langsung memberi minuman hazelnut kesukaan nya yang hangat, Biasanya Tari meminum dalam keadaan dingin.

"Cobain dulu" Kata Adit

"Hangat? Terobosan baru lagi?" Kata Tari.

"Mana ada, cocok nya kopi hazelnut tuh dibuat untuk air yang panas" Jawab Adit

Lestari sedikit menatap sinis, kemudian dia mengangkat gelas minuman itu sambil meniup-niup air yang masih panas.

"Ini nih yang gue benci kalau minum kopi panas, nunggu adek dulu" Keluh Lestari.

Adit memandang Lestari kembali, dia tampak belum sadar sampai sekarang kalau dirinya sedang tidak memakai hijab.

Bahkan buku tulis dan makeup lainnya ikut hancur dibuat Maudy, lestari yang dulunya pemarah kini berhasil menahan kesabaran.

Adit kembali tersenyum merekah, tak bosan-bosannya dia memandang wajah lestari yang seperti anak kucing sedang bermain pecicilan.

"Tot" Pekik Adit memanggil adiknya.

"Apa lagi sih, tadi ngusir sekarang manggil" Kesal kali rasanya kalau jadi Fatimah.

"Tolong bawakan kerudung lu buat Tari"

Tari seketika menyemburkan minuman sampai tersedak karena dia baru sadar, Adit menoleh dan mencabut lembar tisu yang ada di meja

"Lu kenapa lagi sih? bisa tersedak" Kata Adit sambil memberi tisu untuk Lestari.

"Gue lupa banget, jadi sepanjang jalan dari toilet sekolah, UKS sampai ada disini gue ga pakai kerudung?"

Adit mengangguk senyum, buat Lestari menutup wajah karena merasa gagal dengan niatnya jadi lebih baik.

Adit memberi semangat "Suatu niat pasti ada halangan dan hambatan, kalau lu bisa lewatin semua itu, ke depan nya pasti bisa"

"Iya makasih Dit" Kata Tari sambil menyeka air mata di sudut-sudut matanya.

"Abisin dulu minuman nya, nanti lu pakai kerudung adik gue dulu, terus lu gue antar pulang ke rumah" Kata Adit.

1
Kha
bagus
Adila Ahmad
bgus
gempi
j
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!