Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"San ..Sandra." terdengar teriakan dari luar yang suaranya tak asing bagi Sandra siapa lagi kalau bukan tante Ita adik almarhum ayahnya.
"Iya ,tan.Ada apa teriak - teriak?" Tanya Sandra menghampiri merasa tak enak dengan kelakuan tantenya didepan keluarga Raka.
"Lagi ada tamu ya?" tante Ita menyerobot masuk tanpa permisi dan berbicara dengan lantang di depan keluarga Raka.
"Perkenalkan saya tantenya Sandra,adik dari ayahnya Sandra. Kalau boleh tau apa maksud kedatangan kalian kesini ya?" Ucap tante Ita ga ada sopan.- sopanya sama sekali.
"Ita,ayo duduk sini dulu,nanti saya jelaskan." ajak bibi Diana lembut pada ipar almarhum adiknya .
Tante Ita duduk disebelah bibi Diana,dia mengedarkan matanya,memandang keluarga Raka satu persatu.
"Jadi gini,ta. Sandra sudah dilamar oleh nak Raka. Ini papa dan mamanya." Bibi menjelaskan maksud kedatangan dari keluarga Raka.
"Bagus ya kalian,kenapa tidak mengabari saya dulu. Saya ini tante kandung Sandra lho. Apa kalian ga punya etika? Cerocos tante Ita emosi,kaya dia aja yang beretika.
"Bukan begitu,ta. Ini juga dadakan." Ujar bibi kembali mencoba menjelaskan duduk persoalan sebenarnya.
"Dasar miskin ga punya sopan santun" cemooh tante Ita menghina keluarga Sandra.
"Tante kalau kesini niatnya bikin ribut lebih baik tante pulang saja sana, Kami tidak mengharapkan kedatangan tante kok." Sandra terpancing emosinya.
"Eh,gadis miskin sombong, mentang-mentang dilamar anak orang kaya. Kamu berani ngusir tante,dasar anak durhaka." Ujar tante Ita berapi-api.
"Udah ta,sebaiknya kamu kendalikan dirimu. Malu sama keluarga calon besan. Lebih baik kamu pulang saja. Jangan bikin keributan disini." Ujar bibi Diana tenang.
Bibi Diana lantas membawa paksa tante Ita keluar. Mau tidak mau tante Ita mengikuti bibi Diana.
Entah siapa yang memberitahukan dia bahwa hari ini Sandra akan dilamar oleh Raka anak bosnya tempat ia bekerja.
"Udah sebaiknya kamu pulang saja. Nanti kami kabari." bujuk bibik Diana yang tidak mau keluarga Raka merasa terganggu dengan kehadiran tante Ita.
Dengan rasa dongkol tante Ita terpaksa meninggalkan rumah Sandra.
"Maaf kami pak..bu...Itu tantenya Sandra emang sifat seperti itu.Tolong jangan diambil hati ya." Ucap bibi Diana malu dengan kelakuan Ita tadi.
"Udah ga papa bu,kami juga udah tau perihal sifat dari tante Sandra yang satu itu . Kan Sandra sudah cerita mengenai keluarganya sama kami." Ujar bu Nia memaklumi dan sudah tidak terkejut saat sudah bertemu dengan tante yang Sandra ceritakan.
"Sebaiknya kita makan dulu pak..bu..nak Raka dan nak Wati. Setelah itu kita lanjut menetukan hari pernikahan." ajak paman mengalihkan perhatian tamunya.
Bibik Diana dan Sandra sudah menyiapkan masakan kampung yang mengungah selera.
Setelah insiden tadi,kami lanjut makan malam bersama dan dilanjutkan dengan penentuan tanggal pernikahan Raka dan Sandra.
Baik Raka maupun Sandra menyerahkan semua keputusan pada tetua saja. Mereka berdua tinggal manut aja.
"Baiklah pernikahan akan dilaksanakan bulan depan bertepatan dengan ulang tahun Raka,mengenai acara mulai dari prosesi ijab qabul sampai resepsi biar keluarga kami yang urus semua. Nak Sandra dan keluarga hanya perlu datang saja ke gedung dimana acara di langsungkan." jelas mama Raka panjang lebar.
Sandra bersyukur hidupnya akan berubah,moga dengan pernikahannya ini membungkam mulut orang - orang yang sering menghina dirinya. Tadinya ia mempunyai cita - cita jadi wanita karier setelah wisuda tapi dengan berbagai pertimbangan ia memilih menerima lamaran Raka kekasihnya.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.