Dangerous Woman

Kabar kembalinya Atha telah sampai di keluarga Dominic.

Bukannya bahagia Axton yang mendengarnya malah tertunduk lemah.

Kenapa cucunya harus kembali ke tempat dimana dia tidak di inginkan. Kenapa?!

Axton lebih baik tak melihat Atha dan membiarkannya menjauh dari keluarga ini daripada harus melihatnya kembali untuk mengukir luka baru.

Axton bahkan sempat berharap bahwa Atha meninggalkan negara ini dan membuka lembaran baru.

Namun kenyataan yang di terima justru tak sesuai harapan.

Axton memang bahagia mendengar kabar bahwa cucunya yang sempat menghilang baik-baik saja. Tapi mendengar Atha kembali membuatnya tak tenang.

Perubahan ekspresi Axton membuat Arabella tersenyum sinis. “Mana mungkin dia akan meninggalkan keluarga kita dan hidup sendiri di luaran sana. Atha hanya wanita yang tidak berguna yang kebetulan hidup di keluarga kaya. Dia bahkan terlalu beruntung bisa memegang nama besar Dominic.” cibir Arabella penuh penghinaan.

Arabella, Ben dan Hana yang mendengar kembalinya wanita yang di anggap pembawa sial itu sebenarnya tak senang. Namun Serin selalu meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Serin ingin menyiksa Atha hingga wanita itu memilih mati daripada harus hidup.

Dan keinginan Serin di setujui oleh ketiga orang tua tersebut.

Sebenarnya terbuat dari apa hati kalian itu. Atha adalah cucu keluarga Dominic, dia adalah keponakan kalian dan sepupumu Serin. Kenapa kau melakukan ini.

Jika hubungan darah tak mampu membuat kalian berbelas kasih, setidaknya kalian punya hati untuk tak menyakiti orang lain.

Kalian terlalu membenci hingga membuat hati kalian tertutupi.

Membenci Atha yang bahkan tak pernah tahu apapun.

“Bisa kau tutup mulutmu dan diam, Bella!” hardik Axton dengan suara yang dingin dan berat.

Andai kekuasaan keluarga Dominic lebih hebat, sudah pasti Axton akan memilih membawa kabur Atha ke tempat yang aman.

Fakta yang terjadi adalah semuanya tidak mudah.

Pengaruh yang di miliki keluarga Renner di negara ini tak bisa di sepelekan.

“Kau selalu saja membelanya!”

Axton tak menjawab. Ia memilih diam. Ingatannya kembali pada sosok yang membantunya keluar dari jerat hukum.

Jika seseorang itu mampu membawanya melawan kekuatan Renner sudah pasti dia bukanlah sembarang orang. Tapi siapa?

Bahkan Axton di larang bertanya apapun tentang orang tersebut.

“Bagaimana jika kita mengundang Atha untuk makan malam di mansion.”

Suara Serin membuat ketiga orang tua itu mengangguk. Mereka tahu bahwa Serin hanya ingin menyiksa Atha dengan menekan batinnya.

Kepala Serin seolah hanya di isi dengan banyak rencana licik yang di tunjukkan untuk Atha.

“Terserah padamu saja. Kau undang lah dia.” jawab Ben menyetujui.

Axton tak menjawab. Ia memilih meninggalkan keluarganya dan masuk ke dalam ruang kerja.

Kekecewaan yang di rasakan Axton pada cucu, anak, menantu dan istrinya membuatnya enggan berlama-lama bersama dengan mereka.

“Ala... Kenapa kau harus kembali, Opa berharap kau meninggalkan keluarga ini dan mencari kebahagiaan sendiri. Sudah cukup selama ini kau menderita, sudah cukup kau selalu tersakiti. Maafkan Opa yang tak bisa membahagiakan dirimu.”

*

“Jeremy!”

Lelaki itu menoleh menatap Atha dengan kening berkerut.

Biasanya tiap kali Atha ingin bicara, wanita itu selalu menampakkan ekspresi takut. Namun kini wanita itu bahkan dengan tegak dan wajah yang berani menatapnya.

“Aku mau minta kartu kredit dan debit untuk belanja.” jawab Atha sambil mengulurkan tangannya.

Mata Jeremy menyipit mendengar permintaan Atha yang sebenarnya biasa namun berdampak luar biasa saat permintaan itu keluar dari bibir wanita yang selalu menolak kemewahan darinya.

“Untuk apa?”

“Belanja, apalagi.” jawabnya singkat.

Tanpa menunggu lama Jeremy langsung mengeluarkan dua kartu yang langsung di berikan kepada Atha.

Tanpa mengucapkan terimakasih, Atha langsung meninggalkan Jeremy.

Perubahan sikap Atha benar-benar membuat Jeremy terganggu.

Terlalu cepat dan sedikit aneh menurutnya. Selama ini Atha yang di kenalnya adalah sosok yang lembut, manis dan penurut.

Sedangkan perubahan yang di tampilkan Atha yang sekarang sangat mencolok..

Wajah datar tanpa senyuman, kasar dan juga pembangkang.

Ada apa dengannya?!

Jeremy yang baru saja pulang pagi ini sedang malas ribut dengan Atha karena sebentar lagi ia harus ke kantor karena ada rapat penting. Ia hanya pulang untuk berganti pakaian dan mengambil berkas di ruang kerja.

Tak ingin ambil pusing dengan tingkah Atha yang aneh, Jeremy memilih berangkat ke kantor.

Di dalam kamar utama Atha tengah berendam di dalam bathtub dengan tangan yang memegang segelas wine.

Setelah ia mendapatkan dua kartu dari Jeremy, Atha langsung kembali ke kamar dan menyegarkan diri.

Atha ingin melihat reaksi Jeremy jika ia menguras isi rekeningnya.

Anggap saja ganti rugi karena selama ini lelaki itu telah menyiksanya.

“Aku akan menikmati hidupku sebagai Nyonya Renner sebelum semuanya berakhir.”

Setelah selesai mandi dan bersiap, Atha turun ke ruang makan.

Ia sudah meminta Arsy untuk ikut bersamanya.

Wajah-wajah terkejut semua pelayan terlihat jelas ketika memperhatikan penampilannya.

Atha yang jarang memakai makeup dan juga jarang menggunakan barang mewah kini tengah memakainya.

Walau hanya pakaian santai, namun jelas terlihat bahwa itu adalah pakaian limited edition.

Tak lupa perhiasan berlian simple juga melengkapi penampilannya.

Dari atas kepala sampai ujung kaki memperlihatkan bahwa dirinya benar-benar menjelma menjadi Nona muda.

Bukan hanya sifatnya yang berubah, sikap dan penampilannya juga harus di ubah untuk menunjukkan siapa dirinya.

Selama ini aku menyia-nyiakan hidupku dengan mengabdi pada lelaki brengsek sepertimu. Oh aku benar-benar menyesal pernah melakukannya.

Aku akan menunjukkan padamu bahwa Alatha Senora Dominic bukanlah wanita yang lemah.

Berpuas dirilah kalian sebelum aku yang bertindak!

🍁

Bersambung...