Glorya Amira Putri. seorang gadis yang mandiri dari kecil karena perpisahan kedua orangtuanya disebabkan kematian.
Andreu Gilbert Edizon seorang Tuan muda yang angkuh dan dingin,yang sangat tampan dan juga terlahir Jenius.
Dinovel ini akan mengisahkan perjalanan cinta mereka yang penuh tantangan. bagaimanakah kisah mereka ----} yuk intip..😀🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diterima kerja
Di depan,Andreu sadar ada perserta yang hanya diam dari tadi tampa menulis apapun,membuat dia menaikan sedikit ujung bibirnya membentuk senyuman tampa sepengetahuan mereka yang ada di dalam ruangan tersebut kecuali Rendi.
Gadis ini ternyata cerdas juga,tapi sepertinya aku pernah melihat dia sebelumnya, emm bukan kah dia pelayan itu?,Menarik
Rendi sadar tatapan Tuan mudanya mengarah kepeserta wanita mungil itu, alisnya pun terangkat sebelah dan lansung paham dengan tatapan Tuan mudanya.
"Ada apa Tuan?" Tanya Rendi yang tau maksud Tuan mudanya.
"Sepertinya ada kelinci yang tidak mudah masuk kedalam perangkap."ucap Andreu.
"Dia memang berbeda dari perserta lain Tuan muda."Ucap Rendi.
Tidak terasa waktu yang di tentukan sudah berakhir.
"Selesai!silahkan maju mulai dari perserta pertama untuk perserta nomor lima akan di alihkan paling terakhir.." Ucap Rendi.
Saat ini setiap peserta mulai bergantian mempresentasikan apa yang mereka catat.semuanya sama hanya saja perbedaannya ada yang bukan mencatat poin pentingnya saja malah merangkumnya seperti catatan sekolah saja.tidak terasa kini giliran Amira yang maju tetapi sebelum dia kedepan andreu terlebih dahulu bertanya padanya.
"Dari tadi saya tidak melihat kamu mencatat apapun,apa yang kamu pikirkan,jelaskan padaku jangan memberikan sesuatu penjelasan yang berbelit ka.u tau resikonya..?"
Ucap Andreu dengan tatapan tajamnya kearah Amira.
Mendengar itu perserta lain berbisik bisik meremehkan Amira,ada juga yang mengatakan bahwa Amira bodoh dan tidak berguna menyia nyiakan kesempatan.
"Baik Tuan,sebelumnya terimakasih untukwaktu yang di berikan.lansung saja saya jelaskan menurut suara video ini berbicara tentang seorang sekretaris yang bermain curang dengan bosnya sehingga bosnya itu mendapatkan kekalahan dalam memenangkan tender besar sampai perusahaannya di ambang kehancuran,tetapi coba kalian perhatikan baik-baik,mohon maaf saya akan balik posisi gambarnya, sebenarnya melihat ilustrasi gambar ini menunjukan bos itu sedang berbicara dengan wajah yang sumringah mengucapkan terimakasih kepada sekretaris dan asisstennya atas keberhasilan mereka membantunya memenangkan tender yang sangat besar itu,sekian dan terimakasih.."
Jelas Amira kemudian kembali ketempat duduknya.
Mereka yang mendengar penjelasan Amira terdiam,sedangkan Andreu tersenyum kecil sangat puas dengan penjelasan Amira.
"Sekarang sesi terakhir untuk penentuan,saya ingatkan sekali lagi hanya 1 yang akan terpilih,tulis jawaban kalian untuk kerja sama tersebut." Ucap Rendi.
Semua perserta mengikuti apa yang di perintahkan pak Rendi,sedangkan Amira lagi- lagi tidak mengikuti arahan yang di berikan pak Rendi.
"Setelah mendengar semua penjelasan dari perserta lain jawabannya sama tidak jauh berbeda,untuk nona Amira, bisa jelaskan apa jawaban anda?" Ucap Rendi bertanya.
"Yang pasti disini seketaris atau asissten direktur seharusnya lebih teliti saat menerima berkas kerjasama yang di ajukan rekan bisnis atasan mereka, sebelum berkas tersebut di berikan kepada atasan kita,terlebih dahulu di pantau,di baca dengan teliti dan juga di pelajari dalam setiap arti kata,sebuah laporan bisa di manipulasi dengan tulisan yang sangat rapi tetapi mengandung sebuah arti dan tujuan lain.tidak semua atasan akan melihat kerja sama yang di ajukan di pelajari terlebih dahulu karena merasa sudah percaya sepenuhnya pada sekretaris dan asisstennya." Jawab Amira dengan jelas.
Semua yang mendengar penjelasan Amira,kembali terdiam dan bertanya kenapa jawaban Amira selalu berbeda dengan mereka,sedangkan Andreu sangat puas dengan jawaban Amira dan lansung memantapkan diri kalau pilihannya tidak akan salah.
"Semua tahap tes hari ini sudah selesai, sekarang kita akan mendengar keputusan dari Tuan muda siapa yang akan layak menempatkan posisi seketaris nanti,untuk peserta yang tidak lolos Tuan muda bermurah hati memberikan kompensasi untuk waktu kalian masing-masing sebanyak Rp.5.000.000.00 yang akan lansung di kirim kerekening masing-masing peserta.Silahkan Tuan muda." Ucap
Rendi.
"Sebelum mengikuti tahap ini saya juga memantau kalian di tahap sebelumnya
,keputusan saya ambil sesuai dengan kelayakan,kecerdasan,juga kejelian peserta.jadi saya putuskan yang layak menjadi seketaris saya nona Glorya Amira Putri." ucap Andreu tegas yang masih mengarahkan pandangannya kearah Amira.sedangkan Amira mematung di tempat duduknya merasa tidak percaya dia di terima kerja di perusahaan itu.
"Untuk yang lain silahkan kalian keluar kecuali nona Glory!" ucap Rendi.
Mereka lain sudah keluar dari ruangan tersebut,sedangkan sekarang yang ada di ruangan itu tinggallah Amira,Andreu dan juga Rendi.
"Selamat bergabung di perusahaan ini Nona,silahkan anda tandatangani surat ini." ucap Rendi sambil menyodorkan surat perjanjian kerja kearah Amira.
"Te..terimakasih Tuan.." Ucap Amira sedikit gugup sambil mengambil surat tersebut lalu membuka dan membacanya.semua terlihat wajar namun poin terakhir membuat kening Amira mengkerut.Denda sebanyak 1 M jika berhenti secara mendadak,atau tampa alasan.dan juga ada poin yang isinya mengurus keperluan pribadi Atasannya.
"Bisa saya bertanya sesuatu tuan?" tanya Amira menatap Rendi.
"Silahkan." Jawab Andreu.
"Maksud mengurus keperluan pribadi Tuan itu gimana?" tanya Amira.
"Simpan jauh-jauh pikiran kotormu,
keperluan pribadiku cukup kau bersihkan Apartemenku,pakaian kotorku kau antar kelaundry dan siapkan aku sarapan pagi.Aku tidak suka orang lain mengurus Apartemenku apalagi barang milikku. Anggap saja kau mengganti pekerjaan Rendi selama ini." Ucap Andreu jelas.
"Iya Nona,benar apa yang Tuan muda katakan.mulai besok nona sudah mulai bekerja,Nona juga harus segera pindah keApartemen yang sudah disediakan." ucap Rendi.
"Baiklah Tuan." Ucap Amira.
"Apa ada yang ingin anda tanyakan lagi nona,jika tidak ada silahkan ada kembali dan ingat jangan sampai anda telat besok pagi." Ucap Rendi.
"Tidak ada Tuan.kalau begitu saya pamit undur diri,selamat malam.." Ucap Amira lalu keluar dari ruangan itu menuju kebawah,keparkiran,karena sekarang waktu juga sudah menunjukan pukul 19:45 malam.
Di rumah Anggota keluarganya sudah berkalut,kenapa sampai sekarang Amira belum juga pulang,dan juga tidak bisa di hubungi sehingga membuat abangnya yang baru tiba di rumah keluar lagi menuju parkiran menyalakan mobilnya lansung pergi mencari adiknya.karena sudah di beritahu oleh istrinya dimana alamat perusahaan tempat Amira interviu kerja hari ini,Marsel lansung melajukan kendaraannya kesana,hampir 25 menit kemudian barualh dia tiba disana, sampai disana Marsel lansung bertanya kebagian satpam yang berjaga disana.
"Permisi pak saya sedang mencari adik saya tadi siang ikut interviu kerja disini namun sampai sekarang belum kembali pak." ucap Marsel menjelaskan.
"Begini pak,untuk peserta yang mengikuti interviu tadi sudah banyak yang pulang setengah jam yang lalu tetapi ada 1 orang yang masih di dalam pak karena mobilnya masih ada di parkiran,mungkin itu adik anda pak,atau nggak biar saya antar anda melihat mobilnya untuk memastikannya.." Ucap satpam menjelaskan.
"Baik pak,saya ingin melihatnya." ucap Marsel yang masih panik.
"Mari pak.." Ucap satpam.
Marsel mengikuti satpam yang mengantarnya menuju keparkiran untuk memastikan itu mobil adiknya atau bukan.saat bersamaan Amira juga baru keluar dari gedung itu menuju parkiran untuk mengambil mobilnya.
"Abang,kok abang disini?" tanya Amira mengejutkan Marsel.
"Puji tuhan adek,kamu dalam keadaan baik baik saja,kamu tau bunda,ayah dan istri abang kuatir kamu belum juga pulang,nomor kamu juga nggak bisa di hubungi,jadi abang menyusul kesini, kakak kamu kasi tau abang kalau kamu Interviu disini.." ucap Marsel merasa lega setelah melihat adiknya.
"Maaf ya bang,aku nggak ngasi kabar ponsel Aku mati dan juga di dalam di larang memegang ponsel,ya sudah kita pulang aja nanti sampai ruma Ami jelaskan." ucap amira.
"Baiklah kalau begitu,Oh ya pak terimakasih banyak ya sudah membantu saya." ucap Marsel pada satpam itu.
"Sama-sama pak.."
"kalau begitu kami pamit ya pak, selamat malam.." Ucap Amira begitu juga Marsel.
" Baik nona.." balas mereka.