seorang anak yang sejak kecil hidup bersama kakak perempuannya.
dimana didunia kekuatan adalah kekuasaan tertinggi.
anak yang lemah selalu diintimidasi,sebab ia lemah tanpa kekuatan.
untungnya ia memiliki seorang kakak perempuan yang selalu menyayanginya.
hidup sebagai anak lemah,pastinya penderitaan selalu menerpa.
hingga akhirnya keberuntungan mengubah nasibnya menjadi penguasa disegala alam bahkan semesta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy Choa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Kawasan pemakaman
Malam baru saja tiba.
Kelompok tiga orang itu,masih berada ditempat tersembunyi dihunian tua.
Wajah mereka nampak menyegarkan,setelah istirahat yang cukup.
"Bersabarlah,malam baru saja tiba,kita pergi disaat kewaspadaan para penjaga keamanan kota Lian mulai rendah" kata Jia Sun.
Guo Liang tersenyum "yah saudara Jia,aku percaya kamu memahami keadaan dengan sangat baik" kata Guo Liang.
Jia Sun melirik Guo Liang dan tersenyum "apakah ucapan saudara Guo itu menandakan bahwa anda menganggap aku lebih hebat darimu" kata Jia Sun.
Mendengar itu Guo Liang pun tersenyum kecut "sialan apakah anda menganggap aku sainganmu" kata Guo Liang.
Jia Sun tersenyum "he he he he ah tidak juga,hanya saja,umur kita setara,tapi dalam beberapa hal,aku merasa anda tidak ada apa apanya,hais.." desah Jia Sun.
Guo Liang menggaruk kepalanya,apa yang Jia Sun katakan adalah benar,walau ia tidak terima,tapi faktanya seperti itu,jadi,Guo Liang hanya bisa diam kali ini.
Jia Sun seumuran dengan Guo Liang,tapi anak itu memiliki segudang pengalaman,walau Guo Liang banyak membaca buku,tapi faktanya banyak membaca bukanlah jaminan menjadi sangat memahami keadaan.
Jia Sun yang telah menempuh perjalanan yang jauh,memiliki segudang pengetahuan berkat pengalaman yang ia lalui.
Hasil paling nyata adalah Jia Sun lebih pengalaman dan dewasa mengenai urusan dunia dari pada Guo Liang.
"Yah ya anda lebih hebat dari ku,namun jangan pernah senang dulu,lebih hebat dari orang yang baru pertama kalinya berpetualang,bukankah itu memalukan" kata Guo Liang berusaha membela diri sendiri.
Guo Ying hanya diam saja,baginya mulai saat ini dua bocah itu adalah adik yang harus ia jaga.
Jadi perdebatan antara dua anak itu,ia rasa tidak perlu ia menengahi.
Guo Liang dan Jia Sun masih asyik mengobrol,walau nampak sesekali obrolan mereka saling mengejek yang lainnya,namun perlahan lahan dua anak itu nampak sangatlah akrab.
Semakin asyik mereka mengobrol,keakraban pun menjadi persahabatan antara keduanya.
Guo Liang anak yang baik,ia sedikit lugu dan pendiam,sedangkan Jia Sun anak yang baik dan ceria,keduanya sama cerdasnya,hanya saja Jia Sun lebih berpengetahuan mengenai manusia dan alam dimana mereka hidup saat itu.
Mengobrol dengan sesekali bercanda,dua anak itu nampak mulai memahami antara satu dan lainnya.
"Saudara Guo,walau saat itu anda jelas kalah kuat dari para prajurit itu,namun aku melihat jelas,teknik pergerakan anda sangat lah hebat,apakah nama teknik itu" kata Jia Sun.
"Oh itu,hanyalah sebuah teknik kelas rendahan bernama langkah ajaib delapan diagram" jawab Guo Liang.
"Langkah ajaib delapan diagram,emmmmm..nama yang bagus" kata Jia Sun sambil menganggukan kepalanya.
Guo Liang menatap Jia Sun dan ia tersenyum "saudara Jia,saat menyusup diantara keramaian dan gang gang sempit,anda juga lincah sekali,apakah itu juga teknik pergerakan yang anda gunakan" kata Guo Liang.
"Eh,jadi anda memperhatikannya" kata Jia Sun sambil menatap Guo Liang dengan senyuman dibibirnya.
"He he he he..bagaimana saudara Guo,hebatkan teknik ku itu,teknik itu dinamai pengemis kecil lari berebutan makanan" kata Jia Sun sambil tersenyum geli.
Mendengar itu Guo Liang ikutan tersenyum geli "ah jadi seperti itu yah,ya yah aku mengerti,karena kelaparan makanya pengemis kecil mampu berlari dengan sangat cepat" kata Guo Liang.
"he he he he he,Hua...ha ha ha ha ha ha yah ya benar saudara Guo" kata Jia Sun sambil tertawa ceria.
Dua anak itu tertawa dan tersenyum saat itu,seakan akan mereka melupakan masalah yang ada didalam hati mereka.
"Ppppfffff hais..saudara Guo sesungguhnya teknik ku itu biasa saja,hanya saja,aku mempunyai sesuatu yang selalu menjadi penyelamat nyawaku,jika aku menggunakan ia seutuhnya,maka kecepatan ku menjadi dua kali lipat,jika aku menggunakannya tanpa kekuatan penuhnya,maka kecepatanku bertambah lima puluh persen,hanya itu saja" kata Jia Sun.
"Sesuatu yang menjadi penyelamat,apakah itu artinya sebuah harta kelas atas" kata Guo Liang sambil mengerutkan dahinya.
Jia Sun menganggukan kepalanya "yah sebuah harta,namanya zirah jubah elang" kata Jia Sun.
"Zirah jubah elang,emmmmm nama yang bagus" kata Guo Liang.
"Malam semakin larut,apakah kalian akan tetap mengobrol saja" kata Guo Ying.
Dua anak itu melirik kearah lobang kecil ditempat persembunyian itu.
"Ah yah,mulai larut saat ini,baiklah mari kita pergi" kata Jia Sun.
Lalu tiga orang itu keluar dari ruangan dimana mereka bersembunyi.
Diluaran nampak beberapa orang ada disana,sebagian duduk santai didepan api unggun,sebagian tidur lelap.
Orang orang itu adalah tunawisma dari berbagai daerah,memutuskan menginap dihunian kosong itu disaat lelah.
Jia Sun berjalan didepan,diikuti oleh Guo Liang lalu Guo Ying.
Berjalan keluar dari hunian kosong,nampak Jia Sun sangatlah mengenali arah.
Ia membawa Guo Liang dan Guo Ying menyusup diantara gang gang sempit dan sepi.
Sesekali mereka melesat kearea kegelapan diantara banyaknya rumah dikota Lian.
Menyusup berhati hati,sesekali berlari cepat dipermukaan tanah.
Sesekali mereka bertemu kelompok peronda malam.
Dengan petunjuk Jia Sun,mudah bagi mereka menghindari rombongan para peronda.
Bergerak terus hingga akhirnya berada disebuah jalur yang nampak sepi.
Jia Sun melesat kearah jalanan sepi itu,dan terus berlari,kali ini ia berlari sangatlah cepat.
Buz..
Siu..
Guo Liang dan Guo Ying menerapkan kecepatan lari mereka,mengikuti kecepatan Jia Sun.
Buz..
Setelah berlari lumayan jauh,mereka pun tiba dikawasan pemakaman umum.
Jia Sun menghentikan pergerakannya,anak itu menyelinap dibalik sebuah pohon yang rindang.
Melihat itu Guo Liang dan Guo Ying mengikuti.
Buz..
Ketiganya berada dibalik sebuah pohon yang besar,lalu Jia Sun mengintip dan mengawasi keadaan dipekuburan.
Guo Liang dan Guo Ying ikutan melirik,mengawasi keadaan dikawasan itu.
Melirik kesegala arah untuk sesaat,lalu Guo Liang melirik Jia Sun.
"Ini hanyalah pemakaman umum,apakah ada penghuninya disini" kata Guo Liang.
"Sialan,apakah anda tidak melihatnya,begitu banyaknya gundukan tanah disana,nah itulah penghuni kawasan ini" kata Jia Sun.
Guo Liang melirik kearah gundukan tanah,lalu bibirnya tersenyum kecut "Jadi,maksudmu anda bersembunyi dari tatapan mata para penghuni kuburan itu" kata Guo Ling.
"he he he he tentu saja tidak" jawab Jia Sun.
Lalu Jia Sun menunjuk kesatu arah,dimana disana terdapat sebuah bangunan,dan dibangunan itu terdapat banyak peti mati.
"Bangunan itu memang khusus menyediakan peti mati,namun sesekali pengurus pekuburan,kadang ada digudang itu" kata Jia Sun.
mendengar itu Guo Liang dan Guo Ying pun mengerti,mengapa Jia Sun berhati hati.
Mereka ikutan melirik kearah gudang peti mati,melihat dan menunggu,itulah yang mereka kerjakan saat itu.
_
kalian membaca gratis,penulis hanya dibayar q0rb/bulan.setahun hanya 120rb,apakah layak kalian hin.pf sendiri punya aturan penarikan hanya boleh 1,4jt. JD jika 10thn hanya 1,2jt.maka penulis gak akan dapat 1ruoiah pun selama 10rhn.hargailah karya org.kaliannmwmbaca haya memperkaya pf.taoi yg kalian Hian penulis.inhat jika gak suka jangan membaca.
ppppppppfffffffff
papa mama
ba phak
i bug.....
mana ppppfffffff......
pppppffffff....
ppppppppffffffff.....
perang...
perang....
beng beng....
bam bang.....
siusiu siusiu
suit suit
bambang....
papa mama
buzbuz slepppp
crrrroootttttt