NovelToon NovelToon
Dikuasai Pria Dingin

Dikuasai Pria Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gledekzz

"Semua tergantung pada bagaimana nona memilih untuk menjalani hidup. Setiap langkah memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang," ucapan itu terdengar menyulut hati Lily sampai ia tak kuasa menahan gejolak di dada dan berteriak tanpa aba-aba.

"Ini benar-benar sakit." Lily mengeram kesakitan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gledekzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~

“Sialan! Apa lagi kali ini?! Tengah malam begini siapa yang berani membuat keributan di rumahku?!” Wang Ze duduk di tepi ranjang, wajahnya masih setengah mengantuk, tetapi ekspresi kesalnya sudah penuh.

Rambutnya yang sudah banyak uban mencuat ke sana kesini, membuatnya terlihat seperti singa tua yang baru bangun dari tidurnya.

Di sampingnya istrinya, Zhao, masih bersandar di bantal dengan tenang, menahan tawa melihat suaminya yang sudah mulai naik darah. “Siapa lagi kalau bukan cucumu yang luar biasa itu?”

“Cucuku yang luar biasa? Anak itu lebih mirip badai yang selalu datang membawa bencana! Baru juga tidur nyenyak, sekarang rumah ini seperti mau diterbangkan!” Wang Ze berdiri dengan gerakan kasar, mengambil jubah tidurnya, lalu berjalan ke arah jendela besar.

Dengan mata menyipit, ia mengintip ke luar. “Pakai helikopter lagi! Apa dia pikir rumah ini landasan militer?! Mau mengebom rumah kakeknya sendiri?!”

Zhao tersenyum kecil, menutup tubuhnya dengan selimut dan menghela napas. “Bukannya marah-marah, lebih baik kau turun dan lihat apa yang terjadi.”

“Untuk apa?! Kalau dia berani menginjak rumah ini dengan cara semegah itu, dia juga harus siap menerima omelan dariku! Lihat saja! Akan kupastikan dia tidak bisa seenaknya pergi lagi seperti sebelumnya!” Wang Ze mengambil syal dan mantel tipis dengan gerakan penuh emosi.

Zhao terkekeh. “Hanya alasan. Kau ingin melihatnya bukan? Kau itu pura-pura marah, padahal sebenarnya rindu.”

“Rindu! Aku ini kepala keluarga! Kalau ada yang bertindak seenaknya, tentu aku harus turun tangan!” Wang Ze berjalan dengan langkah cepat ke arah pintu.

Zhao menghela napas panjang lalu turun dari tempat tidur dengan anggun. “Baiklah, aku ikut. Aku tidak mau melihatmu terlalu bersemangat sampai tekanan darahmu naik.”

“Tekanan darahku sudah naik sejak mendengar suara helikopter itu! Dasar bocah tiga belas pintu!” Wang Ze terus berjalan dengan geram, sementara Zhao tersenyum kecil di belakangnya.

Sesungguhnya, ia tahu betul bahwa di balik semua umpatan dan amarahnya Wang Ze sangat peduli pada cucunya. Hanya saja, pria tua itu terlalu gengsi untuk mengakuinya.

Setibanya di tangga utama, mereka melihat beberapa pelayan berdiri di dekat pintu depan, tampak kebingungan dan sedikit waspada.

Salah satu pelayan menunduk hormat ketika melihat Wang Ze dan Zhao. “Tuan Besar, tuan muda Zhen baru saja tiba. Dia membawa seorang wanita.”

Mata Wang Ze menyipit. “Wanita? Siapa?”

Pelayan itu tampak ragu untuk menjawab. “Kami, kami tidak tau, Tuan. Namun, tampaknya wanita itu tertidur di dalam gendongan tuan muda Zhen.”

Zhao melirik suaminya. “Hm… Sepertinya ini bukan kedatangan biasa. Menurutmu, apakah Zhen akhirnya membawa pulang calon istrinya?”

Wang Ze mendengus. “Calon istri? Tidak mungkin! Aku lebih percaya jika dia membawa pulang sandera dari pada istri!”

Zhao tertawa kecil. “Kita lihat saja nanti.”

......................

Suara baling-baling helikopter mulai mereda, meninggalkan kesunyian yang justru semakin menegangkan di halaman luas rumah keluarga Wang.

Langkah-langkah tegas terdengar di atas marmer yang mengkilap, diiringi suara gesekan kain mantel yang berkibar tertiup angin malam.

Zhen turun dari helikopter dengan ekspresi setenang es di kutub, tidak terganggu sedikit pun oleh tatapan para pelayan yang terkejut atau oleh dua sosok paruh baya yang sudah berdiri menunggunya di depan pintu utama.

Di dalam dekapannya, seorang wanita muda dengan wajah lembut dan tubuh mungil tertidur pulas, terlindung dalam balutan mantel hitam yang kebesaran.

Rambutnya yang sedikit berantakan dan wajahnya yang tenang seakan tidak mencerminkan ketegangan yang baru saja dialaminya beberapa saat lalu.

Zhen melangkah dengan penuh percaya diri, seolah-olah membawa sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan. Namun, tentu saja, pendapatnya itu bertentangan dengan pria tua yang sudah berdiri di hadapannya dengan wajah merah padam penuh amarah.

"Keparat kau, Zhen!"

Suara Wang Ze meledak seperti guntur di langit malam, membuat beberapa pelayan langsung menunduk ngeri. Zhao hanya menghela napas panjang, sudah terbiasa dengan tingkah suaminya yang lebih suka meledak-ledak lebih dulu sebelum mendengarkan penjelasan.

Zhen di sisi lain, sama sekali tidak terlihat terganggu. Matanya yang tajam dan dingin tetap fokus ke depan, tidak sedikit pun menoleh pada kakeknya yang sudah siap melemparkan serangan verbal lainnya.

"Apa-apaan ini?! Kau membawa pulang wanita dalam gendonganmu, tengah malam begini, dengan helikopter pula?! Kau pikir rumah ini tempat pelarian?!" Wang Ze berkacak pinggang, tatapannya menyipit ke arah Lily yang tertidur.

"Jangan-jangan kau menculik anak orang?! Oh tidak, kalau polisi mengetahuinya, aku bisa kena serangan jantung! Kakekmu ini sudah tua, dasar bocah keparat!"

Zhen berhenti tepat di depan mereka, menyesuaikan posisi Lily dalam gendongannya sebelum menatap kakeknya dengan ekspresi tanpa emosi.

"Jangan berisik, Opa," ucapnya dengan nada rendah namun penuh tekanan. "Ibu dari anak-anakku sedang tidur."

"Apa?!"

Zhao langsung menutup mulut dengan tangannya, sementara Wang Ze terlihat seperti baru saja tersambar petir. Pelayan-pelayan yang masih ada di sekitar mereka pun menatap satu sama lain, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

"A-apa yang kau bilang tadi?" Wang Ze bertanya lagi, suaranya sedikit serak. "Ibu dari anak-anakmu? Kau bilang… Ibu dari anak-anakmu?"

Zhen tetap menatap Wang Ze tanpa ekspresi. "Ya. Jadi berhenti berisik sebelum dia terbangun."

Zhao memegang lengan suaminya, mencoba menenangkan Wang Ze yang tampak limbung. "Ze-ge… Duduklah sebentar. Napasmu—"

"Aku baik-baik saja!" Wang Ze mengibaskan tangannya dengan geram. "Yang tidak baik-baik saja adalah kepalaku!"

Ia menatap Zhen dengan ekspresi penuh tuntutan. "Jelaskan! Kapan kau menikah?! Kenapa aku tidak tau?! Dan kenapa kau tidak mengundang kami ke pernikahanmu?! Kurang ajar!"

Zhen hanya melewati mereka begitu saja, berjalan masuk ke dalam rumah dengan santai.

"Aku tidak menikah."

Langkah Wang Ze terhenti, wajahnya seketika berubah dari merah padam menjadi pucat. "Kau tidak menikah tapi punya anak?! Astaga, jantungku! Madame Zhao, pegangi aku!"

Zhao buru-buru menopang suaminya yang hampir kehilangan keseimbangan. "Tenanglah, Ze-ge. Tidak baik marah-marah di usia seperti ini."

"Tidak baik apanya? Cucuku ini jauh lebih membuatku sakit jantung!" Wang Ze memegang dadanya dengan gemetar. "Anak ini… Dasar anak ini! Aku tau dia selalu gila kerja, tapi siapa sangka dia bisa lebih gila dari pada yang kubayangkan!"

Zhao menghela napas panjang sebelum menatap punggung Zhen yang sudah berjalan semakin jauh. "Zhen, setidaknya jelaskan sedikit. Bagaimana bisa kau tiba-tiba membawa pulang seorang wanita dan mengatakan dia ibu dari anak-anakmu?"

Zhen berhenti di tengah lorong, masih dengan Lily dalam pelukannya. Ia menoleh sedikit, menatap kakek dan neneknya dengan ekspresi yang sulit dibaca.

"Aku akan menjelaskan nanti, Oma," ucapnya singkat. "Sekarang, aku ingin dia beristirahat."

"Oh, tentu saja! Karena ibu dari anak-anakmu sedang tidur, kau bisa seenaknya meninggalkan kami dengan pertanyaan di kepala?!" Wang Ze mendecak kesal. "Kau pikir aku ini boneka hias?! Kau tidak bisa menjatuhkan bom seperti itu lalu pergi begitu saja, dasar bocah bangsat!"

Zhen tetap tidak terganggu. Dengan santai, ia melanjutkan langkahnya menuju tangga, menuju kamarnya sendiri.

Wang Ze hanya bisa menggeram penuh frustasi, sementara Zhao menepuk bahu suaminya dengan lembut.

"Kau harusnya senang, Ze-ge."

"Senang apanya? Cucuku itu membuat jantungku hampir meledak!"

Zhao terkekeh pelan, lalu menatap punggung Zhen yang semakin jauh. Dalam hatinya, ia tahu satu hal, malam ini adalah awal dari sesuatu yang besar. Sesuatu yang akan mengubah kehidupan keluarga Wang selamanya.

1
Lisa Halik
makasih thor ...rajin2 update..semoga selepas ini lily berubah&menerima zhen
Nar Sih
awal nya kegiatan mandi air hagat jdi panasss nih
Erviana Erastus
unboxing kok di bath tube, walaupun bukan yg pertama hadehhhh,
Erviana Erastus
zhen minta jatah li hadehhhh nggak paham kah 🤣
Lisa Halik
akhirnya nikah sama zhen berbanding hugo
Lisa Halik
tak sukalah sama zhen ni
Lisa Halik
harapnya lily benar2 hamil
Nar Sih
selamat ya lily dan zheen ahir nya sah juga
Nar Sih
semoga bnr lily hamil
Eva Karmita
ku kira tadi sambungan cerita Lily ... lanjut thoooorr 🔥💪🥰
IG : Gledekzz97: Sorry mak, aku salah tulis, tadinya mau ngasih pengumuman buat novel on going aku, ternyata salah kirim🤦‍♀️.
total 1 replies
Lisa Halik
begitu saja thor
Lisa Halik
akhirnya up..makasih thor
Nar Sih
ahir nya lily akan menikah dgn zhen.,tpi aku penasaran kak thor kok zhen tau kalau lily hamil ank nya pdhl lily aja blm tau klau dia hamil ,lanjutt kak thorr👍🥰
IG : Gledekzz97: Mungkin dia meramal🤣🤣🤣
total 1 replies
Lisa Halik
thor kapan updatenya
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Lisa Halik
akhirnya up jguga thor..hehehe
Erviana Erastus
zhen sayang kamu lily cm nggak bisa mengungkapkan karena zhen itu kulkas 18 pintu 😒
Nar Sih
semagatt terus ya kak cerita nya bagus 👍
IG : Gledekzz97: terimakasih mak🥰🥰🥰
total 1 replies
Nar Sih
lily,tenang kan hati mu jgn takut sama zhen ya dia sbnr nya udh syg sama kmu mungkin juga cinta ,jalani aja hidup mu yg sekarang dan semagatt👍💪
IG : Gledekzz97
Ayo gaes bantu like, vote, dan bintang 5 nya, iklan juga jangan lupa wey, soalnya aku nggak dibayar, kalau nggak dapat iklan dari kalian🤣🤣🤣🤣. Oh ya, kalau nggak mau kasih bintang 5, jangan di kasih ya gaes, setidaknya pandang aku yang menulis, membuat sebuah karya itu nggak mudah walaupun tidak masuk dalam cerita yang kalian inginkan.... 💋💋💋.
Dah itulah pesan dari author remahan ini🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!