Bilha, seorang penggemar berat grup idola "Moonlight". Selalu menganggap bahwa menikahi salah satu aggota grup idola tersebut hanyalah khayalan belakang. Namun, kehidupan Bilha berubah drastis ketika ia bertemu dengan Taro, yang merupakan salah satu anggota grup "Moonlight".
Semua berawal dari sebuah pertemuan tak terduga. Bilha bertemu dengan Taro di sebuah acara fans meeting dan tanpa diduga mereka berdua terjebak dalam sebuah situasi yang membuat mereka semakin dekat.
Taro yang terkenal dengan kepribadiannya yang ramah dan hangat, ternyata memiliiki perasaan yang sama dengan Bilha.
Namun, menjalani hubungan dengan seorang idol tidaklah mudah. Bilha harus menghadapi tekanan dari media dan fans yang tidak mennyukainya. Taro juga harus menghadapi konflik antara karirnya sebagai idol dan kehidupan pribadinya dengan Bilha.
Apakah cinta Bilha dan Taro dapat bertahan menghadapi semua tantangan tersebut? Ataukah kehidupan sebagai pasangan idol akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasam Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gelar memalukan
Di ruang CCTV Kevin yang sedang sibuk mengotak-atik komputer satu persatu dan mencatat setiap area CCTV yang sudah di periksanya satu per satu dengan jangka waktu yang sangat jauh dari yang di tugaskan Raymond.
"Aduh kenapa di studio Moonlight banyak banget si CCTV ya. Sakit ni pantat gua duduk mulu,perut juga udah keroncongan. Bang Luke juga lama amat dateng ke sini", keluh Kevin yang sudah tidak semangat.
Took
Took
Took
"Kevin,ini aku",teriak Luke dari pintu luar.
"Masuk bang",balas Kevin memandang komputer di depannya.
"Ni pesenan lu",meletakkan nampan yang berisi makanan dan minuman.
Kevin langsung meninggalkan pekerjaannya lalu menggeserkan kursinya ke arah nampan makanan yang di letak Luke.
Luke berjalan untuk melihat buku catatan Kevin. "Udah sampek mana aja ngeceknya?".
"Tuh liat aja sendiri di buku", menunjuk ke arah meja di depan Luke sambil mengunyah makan di dalam mulutnya.
"Wih, cepet juga kerja lu ya Vin. Sampek nyarik 2 bulan yang lalu rekamannya", puji Luke.
"Ehm", mengannngguk sambil menelan makanan di dalam mulutnya. "Soalnya gak ada yang aneh sih, tapi masih ada beberapa yang belum aku cek sih bang. Soalnya studio Moonlight banyak bener CCTV ya, kesel gua ngeceknya bang",keluh Kevin.
"Emang ada berapa CCTV di studio ini?" tanya Luke penasaran.
"Ada ratusan bang, ya sekitar 127 di studio inti ya ajah ya bang. Belum di studio yang lainnya, totalnya sih seluruh CCTV di studio Moonlight semuanya sekitar 384 bang",jelas Kevin.
Luke yang mendengar sontak langsung terkejut hingga membulatkan matanya serta mulut yang sedikit terbuka tak percaya.
"Hah, yang bener?" Tanya tak percaya Luke.
"Beneran bang. Makanya pantat ku ini udah kebas banget, sampek-sampek gak berasa lagi karena duduk aja di sini",keluh Kevin sambil memakan makanan begitu lahapnya.
Luke tertawa mendengar keluhan adiknya dan melihat Kevin begitu kelaparan. "Gua tau kok, keliatan dari cara lu makan yang kayak babi kelaperan",ledek Luke.
"Yaudah elu lanjut makan aja sana, biar gua lanjuti ngecek CCTV ya", tawar Luke yang duduk di depan komputer.
"Tumben bener lu mau bantui bang? Biasanya elu paling males ngerjain yang bukan punya lu", heran Kevin.
"Emang gua males mau bantui elu, tapi elu taukan bang Raymond nyuruh gua buat nyari tuh anjing sampek ke akar-akarnya", ujar Luke dengan wajar malasnya.
"Iya terus apa hubungannya sama elu bantu gua bang?" bingung Kevin sambil melahap makanannya.
"Astaga Kevin! IQ otak mu jauh lebih pintar dari kami berenam, masa elu masih gak ngerti kenapa gua terpaksa bantui elu cek CCTV? Lagian tugas kalian tuh nampak ya aja banyak, tapi aslinya mah dikit. Lah tugas gua yang cuma di suruh nyari anjing sampek ke akar-akarnya jauh lebih susah dan banyak", jelas Luke yang tengah fokus dengan komputer di depannya.
Kevin mencoba mencerna perkataan Luke sambil memasukan makanan ke dalam mulutnya secara bertahap.
Sekitar lima menit ruangan tersebut hening karena Luke yang sedang sibuk memeriksa rekaman CCTV dan Kevin sibuk mencerna makanan yang berada di mulutnya, juga mencerna perkataan luke yang masih membuatnya bingung.
"Hah! Paham aku sekarang", berteriak hingga berdiri.
Luke yang terkejut dengan teriakan Kevin dengan sepontan melemparnya dengan buku yang berada di depannya.
"Apaan sih bang? Pakek lempar-lempa orang segala", ucap Kevin tak bersalah.
"Elu yang maksudnya apaan, bangke? Pakek teriak teriak segala kayak gitu, hah? Apa gak bisa elu makan tuh yang diem aja gitu?" kesal Luke memarahi Kevin.
"Hehehe. Maaf bang, soalnya gua tadi baru ngerti sama omongan lu yang tadi",jawab Kevin sambil tertawa kecil.
Luke yang mendengar jawaban Kevin langsung memijat keningnya dengan ujung jarinya. Kevin yang udah hafal sekali gerakan sang abang pun seketika langsung menundukan kepalanya dan kembali duduk untuk makan.
Luke kembali fokus ke layar komputer di hadapannya. "Kenapa lah ni anak bisa dapet gelar IQ tertinggi? Pada hal aslinya lemot",batin Luke yang melirik ke arah Kevin.
"Mampus gua,bang Luke kayak ya lagi kesel banget ma gua. Lagian ni otak kenapa lemot amat sih,bikin malu ajah. Masih untuk lemotnya di depan anggota member Moonlight,kalok di depan orang lain udah pasti muka gua malu semalunya. Kalok bisa ni otak sama muka gua tukar ma udang biar gak buat malu. Malu maluin gelar gua ajah otak",batin Kevin yang mengetahui lirikan Luke.
Semangat nulis novel nya thor/Heart/
"Coba deh BLA BLA BLA yang terimut itu," sambung bla bla bla
"Hei, kalian semua bla bla bla?"