NovelToon NovelToon
Amanah Cinta Yang Ternoda

Amanah Cinta Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Naya seorang istri yang sedang hamil harus menerima takdir ditinggal suaminya karena kecelakaan. Pada saat sedang dalam perjalanan ke kampung halaman, suaminya yang bernama Ammar jatuh dari Bus antar kota yang ugal-ugalan.

Sebelum Ammar tewas, dia sempat ditolong oleh sahabatnya yang kebetulan mobilnya melintas di jalan tol. Tak disangka Ammar menitipkan amanah cinta kepada sahabatnya bernama Dikara yang berprofesi sebagai dokter.

Padahal saat itu Dikara sudah bertunangan dengan seorang wanita yang berprofesi sama dengannya.

Akahkah Dika menjalani amanah yang diberikan sahabatnya? Atau dia akan tetap menikahi tunangannya?

Apakah Naya bersedia menerima Dikara sebagai pengganti Ammar?

Cinta adalah amanah yang diberikan Allah SWT terhadap pasangan. Namun bagaimana jadinya jika amanah itu dinodai oleh pengkhianatan?

Yuk lah kita baca selengkapnya kisah ini!

Happy reading!💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3 Seolah Dunia Runtuh

Ammar mencoba untuk berpindah ke tempat yang lebih aman sambil mencarikan tempat duduk lainnya buat Naya, tapi tidak ada tempat yang tersedia. Dia hanya bisa berdoa agar bus sampai tujuan dengan selamat.

"Net ayo cepat berangkat, bilangin tuh sopirnya! Jangan narik penumpang terus. Ini udah kayak dioven tahu!" protes Ammar datar.

Kernet itu hanya tertawa. Mereka sama sekali tidak terlihat khawatir atas kondisi bus tersebut.

Kernet menutup pintu bus setelah melihat kapasitas mobil sudah terpenuhi sesuai keinginan mereka. Mobil melaju pelan saat akan melintasi pintu tol, dan kernet mulai menghitung uang tiket dari penumpang.

Sopir bus juga mulai merasa lebih santai, karena mobil sudah penuh dan mereka bisa mulai mengantarkan penumpang ke tujuan. Sopir memasang handsetnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Setelah melewati pintu tol, sopir membawa mobil dengan kecepatan sedang, namun tidak berlangsung lama. Menit berikutnya, bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Mereka dibuat terombang-ambing di bawah kendali seorang sopir yang mengendarai bus dengan arogan. Hal ini membuat para penumpang teriak histeris. Mereka merasa khawatir terjadi kecelakaan.

"Hey Pir, pelan-pelan napa bawa mobilnya! Kalau mau mati jangan ngajak-ngajak kita!" salah satu penumpang mulai protes.

"Pir...aku ga mau mati sekarang. Aku belum kawin woy!" gertak pemuda yang memakai kaos abu-abu.

"Net, kasih tahu itu sopirnya. Jangan diam aja! Dari tadi cuma ketawa ga jelas! Kamu engga khawatir apa, dengan keselamatan para penumpang! Jiwa kami terancam gegara tuh sopir!" gertak seorang ibu-ibu yang tidak kedengaran oleh si kernet, apa lagi sama sopir. Ibu-ibu tersebut duduk dekat dengan Naya.

"Jangan-jangan sopirnya lagi mabok!" ujar yang lain.

"Dasar sopir edun. Nyupir kok seenaknya sendiri,"

Kernet dan sopir sama saja tidak mengindahkan ucapan penumpang. Mereka terus melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan penumpang. Hal ini membuat penumpang merasa tidak nyaman dan khawatir tentang keselamatan mereka.

Hampir semua penumpang berkomentar di dalam bus. Membuat Ammar jengah. Tiba-tiba kepala Ammar terasa berat, tubuhnya lemas. Ia merasakan sakit yang pernah ia rasakan sebelumnya. Dadanya sesak, keringat dingin mengucur di punggung dan keningnya. Ammar menekan kepalanya, menyandar di bahu jok yang Naya duduki.

"Mas mau ke mana?" tanya Naya yang melihat Ammar beranjak dari tempat berdirinya menuju kernet.

"Mau ngasih tau kernet biar bisa memberi peringatan sama sopir!" ujarnya sambil menekan kepalanya yang terasa berat.

Tiba-tiba, bus melakukan pengereman mendadak, membuat penumpang terjatuh ke depan. Lalu melaju kembali dengan sangat kencang, sehingga Ammar merasa lemas dan tidak kuat lagi berdiri tegak. Kepalanya terasa berputar, tubuhnya berkeringat, dan dadanya sesak. Ia memejamkan matanya, berusaha untuk mengumpulkan kekuatan.

Sementara itu, kernet membuka pintu bus bagian belakang, mengira Ammar ingin turun. Tapi Ammar tidak bisa berbicara atau memberi tahu kernet agar sopir mengendarai mobilnya dengan santai saja demi keselamatan para penumpang.

Kernet menggedor-gedor badan mobil untuk meminta sopir berhenti, tapi sayangnya sopir tidak mendengarnya. Ammar merasa semakin lemas dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Mobil menyalip ke sebelah kiri, membuat tubuh Ammar reflek terbentur daun pintu. Tubuhnya terjatuh dari bus yang berjalan sangat cepat, dan ia terpental ke udara sebelum terguling di pinggiran aspal jalan tol.

Ammar merasa sakit dan disorientasi, tubuhnya terbentur keras ke aspal. Ia berusaha untuk bangun, tapi tubuhnya terlalu lemah dan sakit. Ammar hanya bisa terbaring di pinggiran jalan tol, tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Saat itu, dia hanya bisa berharap bahwa ada seseorang yang akan menolongnya.

Sementara itu, penumpang yang melihat kejadian tersebut berteriak histeris. Banyak mobil yang melintas di belakang sana.

Naya berteriak histeris ketika melihat suaminya, Ammar terlempar keluar dari bus dan jatuh mencium aspal. Ia tidak bisa percaya apa yang terjadi di depan matanya.

Naya merasa seperti dunianya runtuh, dan ia tidak bisa bergerak atau berbicara. Ia hanya bisa menatap ke arah suaminya yang tergeletak di aspal sementara bus masih berjalan dengan cepat. Ia merasa sedih dan panik.

Naya ingin keluar dari bus untuk menghampiri suaminya yang tertinggal jauh di belakang tapi ia merasa kakinya terlalu berat untuk bergerak. Ia hanya bisa menangis dan berteriak, memohon agar suaminya bisa selamat.

"Mas Ammar! Mas Ammar!" teriaknya, tapi suaranya terdengar lemah dan tidak terdengar oleh siapa pun.

Bus tetap berjalan, meninggalkan Ammar yang terluka parah di belakang. Naya merasa seperti kehilangan segalanya.

Beberapa menit kemudian, seolah memiliki kekuatan ekstra untuk berteriak.

"Maaaas, Ya Allah... Sopir berhenti! Kumohon berhenti! Itu suamiku yang jatuh, Sopirrrrrr!" Naya berteriak histeris, bangkit dari tempat duduknya. Namun dicegah oleh Ibu-ibu yang di sampingnya.

Hal ini mengundang ricuh para penumpang bagian depan yang baru tahu kecelakaan yang menimpa suaminya.

Mereka berusaha untuk menenangkan Naya, tapi Naya tidak bisa tenang. Ia tidak bisa membayangkan jika harus kehilangan Ammar, suaminya yang sangat dicintainya.

Naya berpikir tentang bayinya yang masih dalam kandungan, dan bagaimana nasibnya kelak jika lahir tanpa ayah di sisinya. Naya tidak bisa membayangkan bagaimana harus melanjutkan hidup tanpa Ammar.

"Tenang ya Neng. Ya Allah. Kernet bilangin sopirnya suruh berhenti! Kamu kok diam saja, satu nyawa jatuh kamu bisa-bisanya diam. Pak tolong ke depan pukul aja sopirnya! Sopir kok dagleg, kupingnya tuli apa!"

Ibu tersebut sangat marah pada sopir dan kernet, karena mereka tidak segera berhenti setelah Ammar jatuh dari bus. Ia meminta kernet untuk memberitahu sopir untuk berhenti, tapi kernet tampaknya tidak bereaksi.

Ibu tersebut kemudian meminta seorang pria untuk pergi ke depan dan memukul sopir untuk memaksa dia berhenti.

Sementara itu, ia terus mengusap punggung Naya untuk menenangkan dan memberikan dukungan. Ibu tersebut sangat empatik terhadap Naya dan ingin membantu dia dalam situasi yang sangat sulit ini.

"Bu, itu suamiku. Suamiku jatuh. Ya Allah selamatkan suamiku. Bagaimana kalau suamiku ditabrak kendaraan lain Bu?" Naya histeris tangan kanannya menunjuk ke sembarang arah.

"Sabar ya Neng. Semoga suamimu selamat!" Ibu tersebut terus saja memberi ketegaran pada Naya.

"Pak...Bapak yang dekat sopir, tolong bilangin sopirnya suruh berhenti!" Teriak penumpang lelaki pada seorang Bapak yang berdiri di dekat sopir karena mobil masih melaju dengan kencang. Ia tidak tega melihat Naya yang berbadan dua menangis pilu.

Bapak tersebut menepuk sopir dengan keras. Si Sopir membuka headset yang menempel di telinganya. Ia mendongak.

"BERHENTI!" Teriak Bapak yang berdiri dekat sopir dengan tatapan tajam.

"Ya ellah emang kenapa sih? Jalan cepat biar cepat nyampe!" ujar Sopir nyantai, ia masih menjalankan mobilnya.

"Pala lu botak, penumpang di belakang ada yang jatuh, lu engga denger? Budek lu ya!" sarkas Bapak tersebut sangat marah.

Ciiiiit!

Mendadak bus dihentikan dengan keras, membuat para penumpang hampir hilang keseimbangan. Mereka semua terjatuh ke depan, dan beberapa orang terjatuh ke lantai bus. Suara teriakan dan komplain terdengar dari para penumpang yang merasa terganggu dan ketakutan. Suasana di dalam bus menjadi tegang dan tidak nyaman.

"Dasar sopir gila...!" gerutu salah satu penumpang yang kepalanya terbentur lantai.

Semua penumpang berhamburan keluar dari bus, marah dan kecewa dengan kejadian yang baru saja terjadi. Sopir diseret ke luar bus dan langsung dikeroyok oleh beberapa penumpang yang merasa bahwa sopir bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi. Kernet pun tidak bisa lari karena penumpang lainnya juga berhasil mengeroyoknya.

Aksi main hakim sendiri pun tak terelakkan lagi, dan situasi menjadi semakin kacau dan tidak terkendali. Polisi harus segera datang untuk mengatasi situasi ini dan mencegah kekerasan lebih lanjut.

Naya keluar dari bus berusaha menembus penumpang yang menghalangi jalannya. Ia berlari untuk mengejar suaminya yang tertinggal jauh, namun dicegah ibu-ibu yang memegangi tubuh Naya.

"Sabar Neng. Ya Allah. Astagfirullah," Ibu tersebut mengusap punggung Naya dengan lembut.

"Maas Ammaaaaarr!" teriak Naya histeris.

Naya meratapi nasibnya, air matanya mengalir deras sampai ia terduduk di tempat yang sama. Ia tidak siap kalau harus ditinggalkan Ammar dalam keadaan hamil besar.

1
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Dia sekarang lebih mentingin ibu guru Yuna dari pada ibunya
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Wah Shaka pinter ini sudah bisa menggeser Naya dari hatinya
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Asyik 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nah loh 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
jangan mau Sha,itu modus mamamu 😏
🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀
hati Shaka dan Dhikara sudah tertutup untuk Naya yang egois
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Setuju 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Naya kl ngomong jgn sembarangan,lagian suruh siapa kamu kerja 😏
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
sudah tak sabar aku melihat Dika jadi duda hehehe
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: biar pdkt sama Yuna saja, setidaknya yang selingkuh bukan Dika🤣🤣🤣
Ñůŕšý: waduh...kalau Dika jadi duda, mau ngapain kak? 🤣🤣
total 2 replies
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Semoga memang biar tergeser ibunya Shaka lho Dika, ibunya ae tidak begitu memperdulikan nya, biarkan orang lain saja yang membahagiakan Shaka. ibunya lagi kena mode setan keparat🤣🤣
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Istrimu ae sudah durhaka sama kamu Dika, masih mampu kah kamu menasihati nya yang otaknya sudah keras kepala seperti batu itu wahai Dikara??
🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀
hemmmm sadarlah Naya kamu sudah punya suami walaupun belum ada cinta kamu harus belajar mencintai suamimu bukan malah mau mendekati mantan pacarmu😡
MEYTI DIANA SARI, S.M •§͜¢•
Naya bego, tolol, kecentilan, mau jadi plakor, ah Naya baga
Ambo Nai
wanita murahan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Rencana apa ini,apa minta cerai dari Dikara 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Udah beda dong apalagi disakiti 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Bagus Reno,jgn tergoda Naya 🤪
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Astaghfirullah Naya kamu benar benar sudah tak waras ini. Semoga Reno harus dengan Meila jadi jodoh beneran 🤲
Nafsiah
Bagus reno bersikap tegas ke mantan mu itu,, jgn sampe goyah yaa,,
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
ih ih ih mengharap banget, jangan buat hatimu untuk menyakiti orang lagi, biarkan Reno bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!