NovelToon NovelToon
PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Perperangan
Popularitas:483k
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Liu Bai, dianggap sebagai pemuda tak berguna oleh semua orang karena dia tidak memiliki kemampuan apapun dibandingkan dengan pemuda se generasi nya, tingkah lakunya yang terkadang konyol serta selalu membuat marah orang lain membuatnya semakin di kucilkan.

Suatu hari Liu Bai tidak sengaja bertemu dengan kultivator yang terluka parah, sebelum kultivator itu meninggal, dia sempat memberikan seluruh kekuatan dan keahliannya kepada Liu Bai, dengan mendapatkan warisan besar serta metode dan keahlian dari sosok tersebut, akhirnya Liu Bai memiliki kemampuan untuk bersaing dengan para pemuda se generasi nya, namun perjalanan Liu Bai terus berlanjut demi memberantas kekuatan jahat, apakah perjalanan Liu Bai akan berhasil, mari kita ikuti bersama petualangan Liu Bai yang berjudul, Penguasa Angin Benua Timur, selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makam Pedang

Lebih dari setengah kondisi bangunan Bulan Emas hancur, pertarungan para Raja memang tidak begitu memberikan kerusakan karena mereka bertarung jauh di udara, justru pertarungan Liu Bai berhadapan dengan dua Raja yang menghancurkan setengah bangunan di sekte tersebut, walau korban yang gugur dari anggota Bulan Emas tidak begitu banyak, namun kerugian yang di alami mereka cukup besar untuk ukuran Sekte kecil.

Di saat Bulan Emas mulai membangun ulang kembali Sekte mereka, situasi di luar terutama di kalangan sekte lain menjadi gempar, pertempuran di Pedang Matahari masih hangat di bicarakan, kini menyusul Bulan Emas yang di ketahui menjalin kerja sama dengan Pedang Matahari berhasil menghadapi bencana.

Pembahasan yang paling hangat di bicarakan adalah pemuda yang di kenal tidak berguna tiba-tiba saja muncul kembali dengan kekuatan yang besar, pemuda itulah yang di ketahui memiliki peran besar dalam dua pertempuran di Pedang Matahari dan Bulan Emas.

Tidak hanya itu saja, pemuda yang di ketahui dari keluarga Liu itu dengan kemampuan Ahli nya telah membunuh dua orang berkemampuan Raja dan melukai seorang Raja Tingkat empat, sejak kultivasi di terapkan, belum pernah ada sejarah seorang Ahli mampu membunuh ataupun melukai seseorang yang berkemampuan Raja, dan sekarang Liu Bai mulai menjadi pembahasan oleh para Kultivator.

Banyak yang tidak mengenal sosok Liu Bai, karena identitasnya yang hanya dari kalangan bawah sehingga namanya sangat asing di telinga semua orang, yang mereka ketahui hanyalah sosok seorang pemuda berkemampuan Ahli yang mampu membunuh dua orang Raja Tingkat satu dan melukai seorang Raja Tingkat empat.

Luan Qiao yang merupakan murid paling berbakat dari Sekte Gunung Pedang Langit berlatih di bawah bimbingan seorang pria berusia hampir lima puluh tahun, saat ini tingkat Kultivasi Luan Qiao sudah sampai ke Puncak Petarung Tingkat Dua, itu sudah termasuk kemajuan yang begitu pesat untuk Luan Qiao yang berusia delapan belas tahun.

“Hanya menunggu waktu bagimu untuk naik ke Tingkat tiga, perkembangan kultivasi mu benar-benar sangat luar biasa Qiao'er, sekarang kamu bisa beristirahat, sudah beberapa hari ini kamu berlatih keras,” kata pria tersebut.

“Guru Lang, aku masih merasa belum cukup untuk beristirahat, aku ingin berlatih lebih lagi agar bisa menembus batas kemampuanku,” kata Luan Qiao seraya menyarungkan pedangnya dan menghampiri Lang Wu, “Jika ada pelatihan lainnya yang bisa membuat ku menjadi lebih kuat, aku siap untuk melakukannya.”

Luan Wu tersenyum hangat seraya memperhatikan Luan Qiao yang menatapnya penuh harap, dia menepuk pundak Luan Qiao seraya berkata, “Aku paham apa yang ada di pikiranmu, jika kamu merasa iri karena ada pemuda lain segenerasi mu yang melampaui bakatmu, itu wajar, namun kamu harus mengerti jika memaksakan diri juga tidak baik, lagi pula tidak ada yang mengetahui dari mana pemuda Liu itu bisa mendapatkan kemampuan sebegitu besarnya, bahkan dia memiliki Teknik Kelas tinggi yang mampu mengalahkan seorang Raja, saranku, jangan terlalu merasa lemah, dan jadikan pemuda itu sebagai motivasi mu untuk terus maju,” kata Lang Wu.

Sebenarnya Lang Wu juga terkejut dan merasa iri setelah mengetahui jika pemuda dari keluarga Liu itu berhasil selamat dari kejaran Hantu ketujuh belas, awalnya dia berpikir jika Liu Bai telah tewas karena tidak ada kabar akan dirinya selama beberapa bulan, tapi siapa sangka pemuda yang dulu juga ditolaknya saat ingin berlatih di Sekte nya kini kembali dengan kekuatan yang begitu besar.

Lang Wu sendiri merupakan salah satu Tetua di Gunung Pedang Langit, dia berada di Tahap Ahli Tingkat tujuh, dengan kemampuannya saat ini, dirinya tidak yakin bisa melakukan seperti apa yang Liu Bai lakukan.

“Apa benar-benar tidak ada cara lain lagi?” gumam Luan Qiao.

“Bukannya tidak ada, setiap Sekte pasti memiliki rahasia masing-masing, begitu juga dengan sekte kita.”

Luan Qiao secara refleks menoleh ke arah Lang Wu dengan tatapan tidak percaya sekaligus ingin mengetahui kebenarannya, “Apakah benar? Jika demikian bisakah aku melakukannya?” tanya Luan Qiao.

Lang Wu menghela nafas panjang seraya menjawab, “Pelatihan ini sangat rahasia, tempatnya bernama Makam Pedang, untuk bisa memasuki makam Pedang, kamu harus mendapatkan persetujuan dari Ketua Sekte, karena hanya dia yang bisa membuka segel pintu masuknya,” jawabnya.

“Makam Pedang? Kenapa tempat seperti itu harus di rahasiakan? Jika memang tempat itu bisa meningkatkan kultivasi para murid, bukankah lebih baik di buka saja agar semua murid bisa berlatih?” tanya Luan Qiao.

“Semua tidak sesederhana itu Qiao'er! Makam Pedang adalah tempat pelatihan paling menakutkan, para pendiri sekte terdahulu menemukan Makam Pedang itu karena tidak di sengaja, lalu tempat itu di jadikan tempat berkultivasi bagi para anggota Sekte, dan di dalamnya ada dua energi yang muncul, energi tersebut berupa elemen Angin dan Es, dulu ada empat murid yang mencoba untuk memasukinya, namun yang berhasil kembali hanya satu murid saja, sedangkan ketiga lainnya tidak kembali!”

“Apakah mereka meninggal?” tanya Luan Qiao.

Lang Wu mengangguk dan kembali menjelaskan, “Iya, menurut cerita murid yang selamat, Qi di dalam tempat itu sangat padat, dan di sana ada dua elemen yang bisa memberikan energi kepada seseorang yang berlatih, hanya saja semuanya tergantung dari keberuntungan.”

Luan Qiao terdiam, dia yakin mungkin kedua elemen itu adalah Elemen Angin dan Es yang Lang Wu jelaskan, jika memang kedua energi itu bisa memberikan kekuatan tambahan, bukankah itu adalah kabar baik, tapi pertanyaan yang mengganggu pikiran Luan Qiao, bagaimana bisa ketiga murid itu meninggal?.

“Guru, apakah murid yang selamat itu mengalami peningkatan kultivasi?” tanya Luan Qiao.

“Dia berhasil naik beberapa tingkat dari Petarung Tingkat empat naik ke tingkat tujuh, namun saat akan menembus ke tahap ahli, tiba-tiba saja ada sosok makhluk aneh yang muncul dari ruang gelap, sosok tersebut agak gelap dan memiliki ekor berdiri seperti ekor Kalajengking, hanya saja di sengatan ekornya seperti bara api, dan tubuh sosok itu seperti tubuh manusia, makhluk itulah yang sangat di waspadai oleh ketua, karena makhluk itu juga yang membunuh ke tiga murid lainnya,” jawab Lang Wu.

“Hal yang semengerikan itu berada di dalam Sekte kita? Bagaimana dengan murid itu, apakah dia masih ada di sini?” tanya kembali Luan Qiao.

“Tentu saja, dia adalah ketua itu sendiri, dia orang terakhir yang pernah memasuki Makam Pedang itu, karena itulah dia sangat mengetahui bahayanya berada di dalam sana,” jawab Lang Wu yang membuat Luan Qiao terkejut.

“Ternyata orang itu adalah ketua itu sendiri! Aku akan mencoba meminta kepada Ketua untuk mengizinkan ku masuk ke Makam Pedang,” Luan Qiao tidak ingin menyerah begitu saja sehingga berniat untuk meminta izin kepada ketua sekte untuk memasuki Makam Pedang.

***

Zuan Xu adalah salah satu orang terkuat yang berada di puncak dunia, kemampuannya sudah mencapai ke puncak Tahap Raja Tingkat tujuh, dia juga merupakan ketua sekte Gunung Pedang Langit, sedangkan usianya sudah lebih dari seratus tujuh puluh tahun, hanya saja Zuan Xu terlihat awet muda, dia seperti masih berusia lima puluh tahunan.

Zuan Xu menatap Luan Qiao yang berada di hadapannya, Luan Qiao sudah meminta izin kepada Zuan Xu untuk memasuki Makam Pedang, dan sekarang dia menunggu jawaban ketua sekte seraya memainkan jari-jarinya karena gugup.

“Kamu tidak tahu betapa besar bahayanya di dalam Makam Pedang, aku tidak ingin satu-satunya murid paling berbakat harus berakhir di sana,” kata Zuan Xu.

“Ketua yakinlah, saya sudah mempertimbangkan semua resikonya, jika saya tetap berlatih seperti biasa dengan mengandalkan sumber daya semata, itu tidak akan cukup untuk mengejar keterlambatan kultivasi saya ini,” kata Luan Qiao.

“Keterlambatan? Sepengetahuanku tidak ada murid sekte lain yang lebih berbakat darimu, mencapai Tahap Petarung Tingkat Dua yang mencapai puncak di usia delapan belas tahun adalah sebuah pencapaian yang sangat besar, tidak ada murid sekte lain yang segenerasi dengan dirimu yang melampaui mu dalam hal berkultivasi, jadi apa lagi yang kamu khawatirkan?”

Ucapan Zuan Xu tidak serta merta membuat Luan Qiao luluh, walaupun harus memaksa Zuan Xu, Luan Qiao akan tetap berusaha memasuki Makam Pedang, “Ketua, untuk masalah itu saya mengerti, tapi sosok lain yang tidak memiliki sekte telah membuka mataku,” kata Luan Qiao.

“Maksudmu pemuda yang mencapai ke Tahap Ahli dan berhasil mengalahkan beberapa raja di dua pertempuran itu bukan?” tanya Zuan Xu yang di jawab dengan anggukan oleh Luan Qiao.

“Sejujurnya aku juga terkejut, namun sebelum aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku menolak untuk mempercayainya, lagi pula orang-orang hanya membesar-besarkan cerita saja!” kata Zuan Xu..

“Begitu juga dengan Ketua yang membesar-besarkan bahaya di dalam Makam Pedang, saya akan percaya jika disana sangat berbahaya jika memasukinya sendiri,” kata Luan Qiao yang membalikkan ucapan Zuan Xu.

Zuan Xu batuk-batuk karena tersedak air liurnya sendiri, dia tidak menyangka jika gadis yang terkenal pendiam bisa membalikkan kata-katanya, “Kamu benar-benar keras kepala! Karena kamu yang memaksa untuk memasuki Makam Pedang, aku akan mengabulkannya, tapi aku akan menjagamu, jika sampai Siluman Kalajengking itu muncul, aku akan langsung membawa mu keluar,” kata Zuan Xu.

“Terima kasih atas kemurahan hati ketua!” Luan Qiao benar-benar sangat senang karena Zuan Xu mengizinkannya.

“Keras kepalamu yang memaksaku, semoga saja Siluman Kalajengking itu tidak muncul saat kamu menerima kekuatan dari Elemen Angin dan Es!” kata Zuan Xu.

Sebenarnya Zuan Xu masih trauma untuk memasuki Makam Pedang, dia masih teringat dengan sosok manusia berekor kalajengking, sosok tersebut adalah satu-satunya Siluman yang melampaui Siluman Kelas Naga, bahkan tidak akan ada satupun Kultivator di Benua Timur yang mampu untuk menghadapi Siluman Kalajengking itu.

“Sudah lebih dari seratus lima puluh tahun, apakah kamu masih berada di dalam Makam itu!” batin Zuan Xu setelah Luan Qiao meninggalkan ruangannya.

1
Andipujiwahono
mantap thor ayo up lg
algore
joz
algore
jos
RahmanKikip
mntappppp,lnjutt trussss
Sarip Hidayat
lanjut upload nya yg banyak kk
Sarip Hidayat
waaah mantaap
Roni Yakub
terimakasih sudah up boskuhhh ditunggu kelanjutannya sehat selalu dan tetap semangat
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
Derajat
Lanjuuuuuuit
annaza ibenk
adu pasukan ya thor
Dafa Riski
mantap
Dafa Riski
lanjut tor bagus
annaza ibenk
datang bulan jd sensi
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Andri Iswanto
lanjot terus thorr
Andipujiwahono
mantap thor ayo up lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!