Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12 Kecewa Lagi
Lagi-lagi Aydeen menghela nafas panjangnya.
berharap akan melihat wajah cantik sang istri, Namun Ayyura malah masih memakai kerudung panjang dan cadarnya, padahal hari sudah malam.
"Ada apa Bang"? tanya Yura saat sudah lama duduk bersebelahan dengan suaminya namun tidak ada percakapan sedikitpun dari mereka berdua.
"Hmm .. tidak apa-apa". jawab Aydeen kecewa.
"Kata Abang ingin membahas sesuatu dengan Yura? tanya Yura membuang rasa canggungnya.
"Maaf sebelumnya Ay, Abang ingin menanyakan suatu hal pribadi kepadamu? tapi tolong jangan salah paham, Abang tidak ada bermaksud apa-apa, hanya sekedar ingin bertanya saja". ujar Aydeen.
"Hmm .. Silahkan Bang". jawab Ayyura lembut.
"Hmm .. Apa Kamu tidak gerah semalaman berpakaian seperti ini? hmm .. Maksudku disini tidak ada siapapun, mengapa kau masih menggunakan cadar dan kerudung panjang juga"? ucap Aydeen sedikit ragu, takut kembali menyakiti hatinya Yura.
"Hmm .. Aku hanya belum terbiasa dengan keadaan disini Bang, Ayyura masih mencoba beradaptasi".
"Tapi kalau gak ada siapapun, Yura lepas kok cadar dan gamis panjangnya, hanya saja kalau Yura sedang sendirian saja". ujar Yura menjelaskan.
"Lalu mengapa sekarang"? tanya Aydeen mengudara
"Apa Aku tidak berhak bagaimana tahu rupa istriku sendiri Ay? Sedangkan pria brengsek itu lebih dulu tahu akan wajahmu". ucap Aydeen dengan sarkas.
"Pria brengsek maksud Abang siapa"? tanya Ayyura.
"Sahabat lamamu itu, Dokter yang menyukaimu".
"Sahabat lama? Dokter? Ahh .. Mike maksud Abang". ucap Yura membenarkan, ia merasa kenapa Aydeen berubah menjadi posesif sekali akhir-akhir ini.
"Jangan pernah kau sebut namanya menggunakan bibirmu itu! Aku tidak menyukainya"! sentak Aydeen.
Ayyura meneguk ludahnya .. kemudian diam untuk sesaat, Sebenarnya apa yang terjadi pada suaminya.
"Hmm .. Abang marah"? cicit Yura pelan takut salah ngomong lagi. Ayyura bingung harus menjelaskan bagaimana pada Aydeen saat ini.
"Maaf .. Aku tidak bermaksud untuk membentakmu. Jujur Aku tidak suka, jika ada pria lain yang ingin mengganggu rumah tanggaku! Pria itu berterus terang padaku kemarin, bahwa dia menyukaimu dari sejak lama Ayy, apa Kamu juga tahu hal itu"?
Ayyura mengernyitkan dahinya, sejak kapan Mike menyukainya? Dia saja baru tahu sekarang ini.
"Ayyura enggak tahu Bang, kita hanya sebatas teman tidak lebih. Mike pria yang baik, dia cukup perhatian untuk seorang sahabat, jadi Yura". ucapannya menggantung karena dirinya saat ini sudah ditarik oleh sang suami keatas pangkuannya.
"A-abang". ucap Yura gugup.
"Sudah ku bilang padamu Ayy, jangan pernah menyebut nama pria itu lagi dengan suara dan bibir lembutmu ini". ucap Aydeen sudah mengelus bibir sang empu walau masih terhalang sebuah kain.
"Aku ingin jujur padamu Ayy malam ini". ucapnya dengan menatap mata sang istri dengan intens.
"Hmm apa"? tanya Yura pelan, ia takut salah lagi.
"Aku ingin kita memulai hubungan ini dari awal lagi, Aku bersedia mengenalmu lebih jauh lagi, Aku akan berusaha menjadi suami yang baik dan imam yang pantas untuk dirimu Ayy, boleh"? tanya Aydeen dengan menggenggam lembut tangannya Yura.
"Bagaimana dengan perjanjian pra nikah kita"?
"Persetan dengan perjanjian itu! Aku menganggap itu semua sebagai lelucon dan tidak sah! Aku mau kita sama-sama belajar, menerima pernikahan ini dengan tulus dan ikhlas Ayy cup ..". ucap Aydeen yang telah mengecup lembut tangannya Yura.
"Lalu bagaimana dengan Kak Malika"? tanya Yura memberanikan diri, ia tidak mau menjadi orang ketiga dihatinya Aydeen. Sementara Aydeen masih mencintai Malika dengan sepenuh hati.
Aydeen terdiam, dia sempat ragu namun ia menatap mata Ayyura dengan begitu dalam lalu berusaha meyakinkan sang istri bahwa saat ini ia ingin belajar mencintai Ayyura seorang tidak dengan yang lain.
"Aku mau belajar mencintai Kamu Ayy, boleh"? lagi-lagi Aydeen meminta izin seakan Ayyura yang mempunyai hak penuh atas hidupnya.
"Apa Abang sudah yakin dengan keputusan Abang sekarang ini? Aku tidak sebaik Kak Malika, Aku juga tidak secantik dan semodis dirinya, Aku masih jauh dari kata sempurna". ucap Yura dengan tenang.
"Bahkan Aku sendiri belum bisa membuat suamiku berpaling dari masa lalunya". lanjutnya lagi dengan sedikit penekanan dan sindiran kepada Aydeen.
Aydeen menunduk lesu, apa benar dihatinya masih ada nama Malika? Atau sudah digantikan oleh Ayyura sang adik. Aydeen harus benar-benar memantapkan hatinya sekarang ini. Ia tak ingin Yura kembali menelan kenyataan pahit bahwa di hatinya masih terukir indah namanya Malika.
"Maaf Ayy .. Mulai sekarang Aku akan belajar melupakan Malika dan menerima pernikahan kita dengan lapang dada. Kita bisa sama-sama belajar saling mencintai satu sama lain. Jujur masih sangat sulit untuk melupakan Malika saat ini. Tapi Kau bisa pegang janjiku Ayy, Aku tidak akan pernah kembali padanya! pantang bagiku untuk mengulang cerita yang sama dengan orang yang sama"!
Ayyura bernafas lega setelah mendengar ucapan sang suami barusan. Allah maha baik doa-doa yang ia panjatkan pagi, siang, malam mulai diijabah satu-persatu. Ayyura yakin dengan tekat dan rasa sabar yang ia miliki, Allah akan menggantinya dengan berkali-kali lipat nantinya.
"Kita mulai dengan pendekatan dulu bagaimana? Kita bisa belajar dari hal kecil terlebih dulu. Dari sifat dan sikap sehari-hari kita bagaimana dan seperti apa? Apa yang kita sukai, dan tidak kita disukai. Makanan kesukaan, Hobi, dan semua itu akan mulai kita pahami seiring berjalannya waktu nanti".
"Menjadi pasangan yang baik buat pasangan kita itu susah-susah gampang Bang, Tidak semua tentang pasangan kita, bisa kita maklumi dan kita mengerti".
"Terkadang ada banyak hal yang harus kita terima terlebih dulu. Saat kita sedang mencintai seseorang, maka semua yang ada pada dirinya itu bisa kita katakan sempurna, tidak ada cela sedikitpun".
"Berbeda hal nya, saat kita sedang dilanda patah hati seperti Abang kemarin, pasti semua sikap dan sifat yang tidak Abang suka selama ini dari dirinya, semuanya akan nampak hadir dengan jelas dalam ingatan Abang, sehingga membuat cinta sebesar apapun akan memudar dengan sendirinya".
Aydeen mengangguk lemah, yang dikatakan Ayyura memang benar. Semua keburukannya terlihat jelas dimata Aydeen kemarin, saat Malika memilih pergi meninggalkannya. Malika yang selalu sibuk dengan dunianya sendiri, seakan tidak pernah peduli dengan hubungan yang mereka bangun bertahun-tahun lamanya itu. Malika sangat keras kepala, dirinya tidak suka diatur, dia wanita yang mencintai kebebasan, bahkan Aydeen sendiri bukan orang pertama yang mengambil kesuciannya Malika.
Namun karena rasa cintanya terlalu besar untuknya, Aydeen menerimanya dengan hati yang terbuka.
Ayyura menatap lekat wajah tampan suaminya itu.
"Makanya Kita dilarang oleh Allah untuk mencintai makhluknya secara berlebihan". "Rasulullah pernah bersabda, Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai, suatu hari nanti harus kamu benci".
"Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi, di suatu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai". #HR. At-Tirmidzi no.1997
semakin kesini akan semakin seru