Di usia muda, Clarissa harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengobatan ibunya. Tapi suatu hari, dia mendapat kabar jika penyakit ibunya kambuh dan harus segera dioperasi.
Dengan putus asa, gadis yang biasa dipanggil Icha itu mencoba mencari pinjaman. Tapi tidak ada satupun yang mau membantu.
Hingga akhirnya dokter Ridwan yang menangani ibunya mencoba membantunya dengan memperkenalkan Icha dengan seorang Ceo yang bernama Alex.
"Aku akan membayar biaya pengobatan ibumu dan melunasi semua hutangmu asalkan kau mau melahirkan pewaris untukku."
Akankah Icha menerima tawaran Alex? Dan bagaimana kehidupan Icha selanjutnya?
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan alur itu hanya kebetulan semata. Terimakasih dan Selamat Membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baperan
Mobil yang dikendarai Leo terparkir sempurna di depan perusahaan AL'X Company. Dia turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Alex dan Icha. Baru setelahnya dia memberikan kunci mobil pada penjaga untuk di parkirkan di Basemen.
Leo berjalan mengekor di belakang Alex dengan Icha di sampingnya. Tapi tiba-tiba Alex menghentikan langkahnya dan membuat Leo reflek ikut berhenti. Tapi tidak dengan Icha, karena dia berjalan dengan kepala yang menunduk. Alhasil dia membentur punggung Alex.
"Aw.." pekik Icha
Alex membalik badannya dan menatap Icha. "Apa kau selalu menunduk jika berjalan, hm?" tanya Alex
"Ma_maaf Tuan." lirih Icha
"Berjalan di samping ku."
"A_ap....
"Aku tidak menerima penolakan." potong Alex. Dia menarik Icha dan kembali berjalan dengan Icha di sampingnya.
Banyak karyawan yang menatap penasaran wanita yang berjalan di samping Presdir mereka. Jika dilihat, wanita itu seperti wanita biasa tapi melihat baju yang di pakainya membuat mereka berfikir ulang dan mengira jika wanita itu bukan orang biasa.
Mereka bertiga kini berdiri di depan lift. Leo dengan sigap menekan tombol buka dan tidak berapa lama, pintu lift terbuka. Alex dan Icha segera masuk. Begitu juga dengan Leo. Tapi tiba-tiba Alex memintanya untuk keluar. "Keluar !!" titah Alex saat mereka berada di dalam Lift.
Mengira Alex berbicara dengannya, Icha berjalan keluar tapi dengan cepat Alex menahan kerah belakang milik Icha.
"Eh..." sentak Icha
"Siapa yang menyuruhmu keluar, hah?" seru Alex
"Ji_jika bukan saya, lalu..." Icha menatap Alex yang melirik ke belakang.
Tahu jika yang di maksud adalah dirinya, Leo segera keluar dari Lift. "Naik pakai tangga." Alex menekan tombol lantai paling atas dan meninggalkan Leo begitu saja
"Dasar Bos Lucknut!! Enak saja dia menyuruh ku naik menggunakan tangga. Tidak Sudi aku melakukannya." gerutu Leo. Dia masuk kedalam lift karyawan dan menekan tombol lantai yang sama dengan Alex.
Suasana didalam lift tempat Alex dan Icha berada, tiba-tiba terasa sangat canggung. Icha meremas ujung bajunya karena dari tadi jantungnya berdetak dengan kencang. Dia melirik kearah Alex yang terlihat biasa saja dan membuat Icha menepis perasaannya.
"Tidak!! Tidak mungkin aku menyukainya." batin Icha
Ting
Pintu lift terbuka. Alex keluar terlebih dahulu disusul Icha yang berjalan di belakang pria itu. Ini adalah kedua kalinya dia masuk ke perusahaan Alex. Dia ingat betul saat dia memohon pada pria itu untuk membantunya membiayai operasi ibunya.
Alex menawarkan kontrak padanya untuk mengandung anaknya. Tapi sayang, Ibunya tidak selamat dan sekarang dia terjebak dengan pria itu dengan ikatan kontrak yang entah kapan akan berakhir.
Alex masuk keruangan dan langsung duduk di kursi kebesarannya. Dia mulai berkutat dengan pekerjaannya dan melupakan Icha yang masih berdiri di dekat pintu.
"Lalu aku harus apa? Jadi patung di pojokan? Tahu gini, aku akan menolak untuk ikut." gerutu Icha dalam hati. Dia berjalan pelan mendekati Alex dan berdiri di samping pria itu. Dia melirik Alex yang terlihat serius saat bekerja. Benar-benar terlihat tampan. Berbeda saat berada di apartemen. Apalagi saat di kamar. Sepertinya pria itu salah satu keturunan bunglon karena bisa mengubah ekspresi wajahnya setiap saat.
Saat tengah asyik menatap Alex, tiba-tiba terdengar pintu di ketuk.
"Masuk!" seru Alex. Pintu terbuka, Leo sang asisten masuk dengan membawa setumpuk map dan sebuah tablet di tangannya.
Pria itu meletakkan map-map tersebut di depan Alex dan membacakan jadwal Alex yang tersimpan di tablet.
"Hari ini anda free, Tuan. Tidak ada meeting atau kunjungan apapun. Tapi beberapa hari lagi adalah peluncuran produk terbaru kita. Saya akan menyiapkan sampel produk sebelum dipublikasikan. Dan untuk model yang akan kita gunakan untuk mengiklankan produk kita, kami serahkan pada anda." seru Leo
"Kapan rencana kita akan mempublikasikan produk kita?" tanya Alex
"Jika sampel sudah oke, kita akan segera mempublikasikan produk kita. Jadi mulai dari sekarang, kita harus mencari model untuk iklan produk kita."
"Kita gunakan model biasanya saja." seru Alex
"Tapi Tuan. Apa anda tidak ingin mencoba menggunakan Nona Selena untuk menjadi model iklan produk kita."
"Apa kau baru saja membantah ku, Leo?"
Glek
Leo menelan Saliva nya kasar. Begitu juga dengan Icha yang dari tadi mendengarkan pembicaraan mereka. Walau dia kurang paham, tapi dia tahu apa yang mereka katakan. Dan dia tidak menyangka jika raut wajah Alex bisa berubah begitu dingin dan tanpa ekspresi. Benar-benar terlihat kewibawaan dan ketegasan nya menjadi seorang pemimpin perusahaan.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi Tuan, nona." Leo undur diri meninggalkan kedua insan tersebut.
Icha meremas ujung bajunya. Dia memberanikan diri untuk bertanya pada Alex. Tidak mungkin dia harus berdiri sepanjang hari di samping pria itu kan?
"Maaf Tuan. Apa yang harus saya kerjakan?"
"Bukankah Aku sudah bilang. Kau asisten pribadi ku. Tentu saja untuk melayaniku."
"O_oh baiklah." Icha langsung duduk di pangkuan Alex dan mencium leher pria itu.
Alex membelalakkan matanya. Dia mendorong kepala Icha dan menatap kedua mata teduh wanita itu. "Apa yang kau lakukan, hah? Apa kau tidak tahu perbuatanmu itu bisa membuat belalai ku menegang." gerutu Alex
"Saya akan menidurkannya Tuan." Icha kembali merayap ke bawah. tapi Alex segera menahannya. Bukannya dia tidak mau, tapi Ini masih pagi dan dia sudah rapi. Apa kata karyawan nya nanti jika tiba-tiba mereka melihat penampilan Alex berantakan.
"Sudahlah. Lebih baik kau buatkan aku kopi." pinta Alex
"Baik." Icha bangun dari pangkuan Alex dan keluar dari ruangan pria itu.
"Dasar!!" Alex menatap bagian bawahnya yang menonjol karena ulah Icha.
"Bisa-bisanya kau bangun karena bocah itu. Dasar baperan."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Halo semua, terimakasih sudah mampir di karya Emak. Sambil menunggu Emak up, yuk baca juga karya temen Emak. Author Meyda
...Selamat membaca ...
moga c Alex bucin 🤔 biar ngk semena mena 🤦😠
kasian Icha ,🤦😒
nyimak...