“15 menit, lakukan semuanya untuk membuatmu hamil dalam kurun waktu itu! Saya tidak menerima waktu lebih dari itu”
Layla Anabella, wanita yang diselingkuhi oleh suaminya itu memilih menjadi ibu pengganti pasangan kaya raya yang tidak bisa punya anak karena sang istri mandul untuk membayar biaya pengobatan ibunya.
Namun, sang istri risih dengan keberadaan Layla dan menjebaknya sehingga Layla diusir karena melanggar perjanjian tanpa tahu kalau dirinya sudah mengandung benih pria itu.
7 tahun kemudian Layla berniat melamar kerja untuk biaya hidupnya dan putranya namun ternyata bos perusahaanya adalah pria itu.
Apa yang akan terjadi setelahnya? Apakah pria itu tahu kalau dia punya seorang putra yang sangat mirip dengannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon serena fawke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jebakan Tersembunyi
“Tunggu, maksudmu wanita yang dibawa oleh istrimu dan membuatmu bisa tidur tanpa obat untuk pertamakalinya itu?” tanya Johan tanpa berkedip sedikitpun, dia sungguh belum bisa memproses semuanya sama seperti Saka.
Saka mengangguk, membuat keadaan menjadi hening. Sementara Johan sedang memproses semuanya. Namun, sedetik kemudian diluar dugaan Saka, Johan malah tertawa.
Tertawa dengan sangat keras hingga membuat Saka menoleh dengan wajah penuh tanda tanya. “Apa menurutmu ini lucu?” taya Saka dengan nada penuh intimidasi, entah apa yang Johan tertawakan.
“Tunggu…aku sungguh tidak habis pikir,” ujar Johan dengan sisa tawanya. Wajahnya sampai memerah karena mentertawakan sesuatu yang Saka bahkan tak tau ada bagian yang lucu.
“Jika 5 detik lagi kau tidak memberitahuku apa yang kau tertawakan, aku bisa langsung menendangmu keluar dari perusahaan ini,” ancam Saka dengan ekspresi yang sangat kesal. Tapi, satu hal tentang Saka yang membuat Johan takut adalah dia tak pernah main main dengan ucapaannya.
Hingga akhirnya Johan menghentikan tawanya dan langsung menatap Saka. “Kau sengaja pergi ke Amerika selama hampir 6 tahun hanya untuk menjauh dan melupakan wanita itu dengan dalih mengajak istrimu mencari suasana baru. Lalu saat kau berhasil melupakannya sejenak dan akhirnya kembali ke Indonesia kau sudah dibuat gila lagi. Wah, ini membautku sangat penasaran wanita seperti apa dia hingga berhasil membuat seorang Adisaka Tahta Hirawan tunduk seperti ini.”
Saka menghela napasnya. Johan memang ada benarnya, sangat benar malahan tapi ada bagian yang menurut Saka salah besar. “Tunduk? Aku tidak tunduk pada siapapun jika kau lupa,” ucap Saka singkat.
Johan mengangguk mengiyakan. “Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang hm? Jelas jelas dia hanya wanita suruhan istrimu untuk merayumu waktu itu dan sudah terungkap bukan kalau dia sebenarnya sudah menikah dan hanya berniat memanfaatkanmu?” Johan bertanya, dia terkadang tak paham dengan cara berpikir bosnya ini.
“Berani beraninya dia muncul di hadapanku lagi setelah bertahun tahun,” lirih Saka hampir tidak terdengar.
Johan mendekat. “Salah!” ujarnya sambil menepuk pelan pundak Saka. “Kau harusnya berkata, kenapa kau muncul lagi setelah aku berusaha bertahun tahun untuk melupakanmu?” ujar Johan dengan nada yang dibuat buat lebay.
Saka menatapnya dengan tatapan tajam. “Dengar, aku tidak percaya cinta. Kau tahu aku sudah menikah selama 10 tahun dan aku sudah membuktikan cinta hanya mitos belaka.”
Johan mengangguk cepat karena dia tahu Saka sangat keras kepala. “Oke, aku paham. Lalu apa yang akan kau lakukan dengan wanita yang bahkan namanya saja tidak kau tahu itu hm?” tanya Johan, kali ini dia serius.
“Kau masih belum paham?” tanya Saka kesal. “Dari banyaknya perusahaan ini kota ini kenapa dia harus melamar pekerjaan disini? Tidakkah menurutmu dia sengaja?”
Johan menggelengkan kepalanya. “Apa kau tidak lihat bagaimana dia berusaha kabur saat melihatmu? Aku yakin takdir memang sengaja mempertemukan kalian lagi,” ucap Johan.
Saka kembali menghela napasnya. “Aku tidak peduli apa pendapatmu tapi cari tahu semua hal tentang wanita itu. Namanya dan di departemen apa dia bekerja, sekarang juga!” titah Saka final, dia tampak sangat tidak sabaran.
“Aku bisa mencarinya dalam hitungan detik, tapi aku ingin tahu apa yang akan kau lakukan setelahnya.” Johan berkata sembari menatap wajah Saka dengan mata memincing penasaran.
Saka yang sudah kelewat kesal hanya bisa menghela napasnya berat. Dia memegang kedua pundak Johan dan meremasnya dengan cukup keras. “Johan….kau tau terkadang sikapmu kelewat batas. Kau harus mulai membiasakan diri bersikap sopan padaku karena di kantor aku bukan temanmu, aku bosmu,” ujar Saka dengan wajah kesalnya.
Johan hanya bisa terkekeh pelan. “Oke, itu lebih bagus. Aku bawahanmu kan di kantor bukan temanmu? Kalau begitu aku bisa langsung menolak permintaanmu untuk mencari tahu wanita itu, karena aku direktur, tugasku bukan untuk membantumu cari sekretari untuk dirimu sendiri,” kesal Johan membuat Saka kembali harus menghela napasnya.
Masalahnya adalah, Johan adalah satu satunya teman yang dia miliki yang tahu semua masalah hidupnya dan segala hal tentang dirinya. Selain Johan, tidak ada lagi orang yang Saka percaya.
Johan hendak langsung berbalik pergi setelah membuat Saka bungkam. Wajahnya dia buat buat kesal padahal sebenarnya sepanjang langkahnya menuju ke arah pintu keluar, Johan menghitung di detik keberapa Saka akan memanggilnya kembali seperti biasa.
“Jo…” Saka memanggilnya. Johan langsung berhenti dan berbalik dengan wajah berbinar karena dia tahu Saka tak akan bisa melakukan apapun tanpa bantuan kecilnya.
“Ada apa, Pak Saka?” ejeknya dengan nada yang dibuat buat.
“Kalau begitu kau jadilah sekretarisku saja,” titah Saka seenaknya. Seketika senyum Johan luntur. Dia pikir Saka akan meminta tolong dengan sopan padanya tapi dia malah menyuruhnya seenak jidatnya.
“Kau gila?” bentak Johan yang sedang kesal. “Kau bisa mencari sekretaris semudah menjentikkan jarimu, tapi jabatanku direktur utama, dimana kau akan mencari pengganti yang secakap diriku?” kesal pria itu sembari melipat dadanya.
Saka kembali terdiam. Dia terlihat sangat terganggu karena wanita itu. Melihat tingkah Saka, Johan terpaksa mengalah. Dia kemudian duduk di kursi Saka dan mulai mengetik sesuatu di laptop pria itu.
Saka mengamati pergerakan Johan di komputernya. Dia terlihat mencari data seseorang yang barusaja diterima bekerja di kantor ini dan menyortirnya berdasarkan jenis kelaminnya. Johan bekerja dengan sangat lihai dan cepat.
“Berapa perkiraan usianya?” tanya Johan serius.
Saka berpikir sejenak. Dia sangat ingat 7 tahun lalu wanita itu terlihat sangat muda, bahkan mungkin jauh lebih muda dari dirinya dan sekarang dia terlihat sudah lebih dewasa dengan make up tipisnya. “Mungkin 28 tahunan,” jawab Saka.
Johan terlihat kembali menyortir untuk mencari nama wanita itu karena ada banyak sekali memang pegawai baru seminggu belakangan ini. “Sortir 2 hari belakangan ini, jangan satu bulan supaya lebih cepat,” titah Saka.
“Kenapa? Kau tahu kapan dia mulai bekerja disini?” tanya Johan.
Saka berpikir sebentar. “Dia tidak memakai nametag perusahaan, jadi kemungkinan dia baru mulai bekerja kemarin atau hari ini,” ujarnya.
Johan mengangguk, dia memang tidak pernah meragukan kelihaian mata Saka. “Pegawai yang diterima baru baru ini lebih banyak laki laki dan hanya ada 3 perempuan. Dua dari mereka usianya 30 keatas hanya satu yang usianya 29 tahun,” ucap Johan.
Saka langsung mendekatkan kepalanya untuk melihat nama wanita itu. “Layla Anabella?” lirih Saka dengan suara beratnya. Jadi nama wanita itu Layla?
“Dia ada di bagian pemasaran, apa yang akan kau lakukan sekarang. Apa istrimu sudah tahu tentang ini?” tanya Johan, dia sangat penasaran apa sebenarnya niat temannya ini.
Namun, belum sempat Johan bertanya lagi Saka berjalan menjauh membuatnya kebingungan. “Hey! Kau mau kemana?”
Saka tak berbalik tapi dia berjalan dengan langkah seribu. “Aku akan mencari wanita itu sampai ke meja kerjanya. Pastikan Meira tidak tahu tentang hal ini,” ujarnya sebelum meninggalkan Johan disana.
Saka berjalan cepat tanpa menghiraukan semua orang. Tujuannya adalah satu, mencari wanita itu yang dengan lancangnya berani muncul di dapannya lagi.
“Lihat saja Layla, apa yang bisa aku lakukan.”