NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Bara

Cinta Dalam Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

dia menjadi seorang yatim piatu setelah ayahnya tiada.
dan meninggalkan dirinya yang sakit sakitan bersama sang ibu tiri.

perhatian orang baru dalam kegersangan dan kesendiriannya membuatnya sedikit terlena dan lupa.
setitik bahagia coba ia rajut bersamanya.

namun...
dia adalah kakak tirinya.

mampukah ia menata kembali hidupnya saat ia tahu siapa sebenarnya laki laki yang di perkenalkan sang ibu tiri sebagai kakak tirinya itu ?!
sementara sesuatu yang berharga miliknya telah di renggut oleh seseorang itu.

simak cerita baru aku ya....

cinta dalam bara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22 klaim Leon atas Raha

Leon tak menggubris kata kata bernada mengusir gadis itu, ia merangsek maju dan mendorong tubuh Raha hingga ke dinding kemudian ia menghimpitnya.

" dari mana kamu semalam.... ?!

Dengan siapa kamu di luar ?!

Apa yang kau lakukan ?! "

Leon menghimpit tubuh Raha ke dinding dan mencecar gadis itu dengan pertanyaan yang penuh kecemburuan.

Kedua telapak tangannya telah menumpu pada kadua dinding di sisi Raha.

Tatapan matanya tajam menghujam kepada sosok gadis di hadapannya itu.

" lepaskan aku, keluar dari kamarku.....aku jijik melihatmu " sentak Raha dengan wajah merah padam.

Tapi Leon semakin mengikis jarak di antara keduanya.

Hingga kini tubuhnya benar benar menghimpit tubuh Raha dan menempel pada tubuh gadis itu tanpa jarak sedikitpun.

" kau belum menjawab pertanyaanku Raha....." sentak Leon.

" itu bukan urusanmu, kau bukan siapa siapa bagiku. Aku tak berkewajiban menjawab pertanyaanmu " jawab Raha sinis.

" kau milikku Raha, hanya milikku... " Leon marah mendengar jawaban gadis itu kemudian ia mencium bibir Raha dengan brutal.

Tak ingin di cium oleh Leon, Raha menggigit dengan kuat bibir Leon hingga berdarah.

Leon mendesis lirih menahan perih di bibirnya.

Ia tiba tiba merasa asin di mulutnya.

Ia mengusap darah yang mengalir pada bibirnya.

Plak....

Belum hilang rasa perih di bibirnya, Sebuah tamparan dari Raha mendarat di pipinya.

" kau ingin menjadikan aku jalangmu seperti Calista ?! Jangan mimpi...

Aku lebih baik mati dari pada kau menyentuhku lagi !! " Raha mendorong kuat tubuh Leon kebelakang kemudian ia segera menyingkir dari hadapan Leon yang masih menatapnya tajam dengan bibir yang masih mengeluarkan darah karena gigitannya tadi.

" aku akan menikahimu...

Ayo kita menikah...." kata Leon kemudian.

Raha terhenyak sejenak mendengar ucapan laki laki itu sebelum ia kemudian tertawa terbahak mendengar kata kata Leon itu.

Jika sebelumnya ia memang berharap laki laki itu akan menikahinya dan bertanggung jawab atas dirinya,

Tapi setelah ia tahu semuanya, ia tak sudi menikah dengan Leon.

Ia lebih baik menjadi seorang gadis tapi tak perawan ketimbang menjadi laki laki seperti Leon.

Laki laki bajingan....

Jujur.... Setelah tahu hubungan Leon dengan Calista, ia jijik dengan laki laki itu.

Apalagi ia juga masih ingat dengan jelas bagaimana dan apa tujuan laki laki itu mendekatinya.

Lalu jawaban laki laki itu atas perbuatan yang telah mereka lakukan malam itu.

Hatinya masih terasa sakit bagai di sayat sembilu ketika ia mendengar jawaban khilaf dari bibir laki laki itu ketika Calista mengadilinya.

Selain itu,

Kenyataan bahwa Leon juga terlibat dalam kematian sang papa juga tak akan pernah ia lupakan.

" ha ha ha....

Apa kau pikir aku sudah gila sehingga kau berani menawarkan pernikahan kepadaku ?!

Apa lagi kali ini tujuanmu, apa lagi yang di perintahkan jalang itu kepadamu.

Apa sekarang dia memintamu untuk menikahiku agar aku tak memperkarakan kalian kepada kepolisian ?!

Atau dia masih bersikeras menginginkan pengalihan hak waris atas hartaku ?!

Atau kau tak bisa makan sesuap nasi tanpa merampas hartaku ?! " sentak Raha penuh dengan ejekan dan tawa di bibirnya namun air mata juga mengalir membasahi pipinya.

Sungguh keadaan Raha membuat siapa saja miris melihatnya.

Menangis sambil tertawa, tidakkah itu menggambarkan jiwanya yang tengah tak baik baik saja ?!

Leon menatap dalam dan pilu wajah penuh luka di hadapannya itu.

Tapi Leon adalah pria kaku dan dingin, ia tak tahu bagaimana caranya membujuk seorang wanita.

Ia tak tahu bagimana caranya meredakan kemarahan seseorang,

Apalagi itu seorang wanita.

Baginya selama ini wanita hanya sebagai pelengkap dan hiburan di kala penat.

Karena selama ini memang dirinyalah yang selalu di bujuk.

" jangan bicara sembarangan... aku bahkan mampu memberimu sepuluh rumah seperti ini jika aku mau.

Kau tak tahu apa apa " jawabnya kemudian sambil melangkah mendekat kepada Raha dan bersiap hendak memeluk kembali gadis itu.

Ia tak terbiasa dengan penolakan.

Dan penolakan Raha ini cukup melukai egonya meski ia juga merasa sedih dan bersalah kepadanya.

Akan tetapi.

Baru saja ia meraih pundak gadis itu dan meraup tubuhnya dalam dekapannya.

Tiba tiba....

jleb.....

Sebuah tusukan dari benda yang terasa dingin menembus kulit dan semakin masuk ke dalam menembus dagingnya.

Sesuatu yang tajam menancap cukup dalam pada pinggangnya kemudian merobek kulit pinggang juga dagingnya.

bau anyir darah segera menyeruak menyapa indera penciumannya.

Ia menatap Raha yang berdiri tak bergeming sedikitpun di hadapannya.

Mata gadis itu menatapnya tajam dan wajah gadis itu nampak datar dan tanpa ekspresi juga tanpa rasa kasihan sedikitpun.

Perlahan rasa perih dan sakit di sertai ngilu mulai terasa menjalar pinggangnya.

Leon mendesis lirih, ia kemudian menatap sebuah gunting di tahan Raha yang telah berlumuran darahnya.

Entah sejak kapan dan dari mana gadis itu bisa memperoleh gunting itu.

Leon tak tahu....

" apa yang sudah kau lakukan ?! kau berniat membunuhku ?! " tanya Leon dengan raut wajah tak percaya dan mulai pucat.

Ada raut kecewa dan penuh kegetiran di sana.

Rasanya sulit ia percaya seorang gadis yang selama ini ia kenal sangat lembut dan terlihat lemah bisa dan tega hendak membunuhnya.

Leon tahu,

Sebenarnya tadi Raha hendak menikam perutnya bagian atas,

Namun karena ia yang sempat menghindar, gunting itu meleset pada pinggangnya.

Raha tersenyum sinis.

" jangan pernah berani sembarangan menyentuhku.

Aku bukan gadis murahan seperti jalangmu itu.

Memangnya kenapa jika aku ingin membunuhmu..... ?! Aku sungguh bisa melakukan itu kepada siapapun yang telah menyakitiku.

Terutama kau.....

Asal kau tahu, aku tak selemah yang bayangkan bajingan..... ?!

Kau...

tak berarti apa apa bagiku " jawab Raha dengan wajah dingin yang sontak membuat Leon tersenyum getir.

Ia bisa melihat bias kebencian di mata Raha untuknya.

Hatinya sangat sakit menerima kenyataan ini.

" jika kau tidak terima dengan perbuatanku ini, silahkan kau laporkan aku ke polisi.

Aku tak takut meski aku harus meringkuk di dalam penjara karena ini " Raha terdengar kembali bersuara sambil melangkah menjauh dari Leon.

Wajah Leon semakin pucat,

Luka akibat tusukan gunting yang di lakukan oleh Raha cukup dalam dan lebar melukai pinggangnya.

Darah mulai merembes membasahi pakainnya dan mulai menetes ke lantai.

Tatapan mata Leon mulai tidak jelas. Tapi ia tak mau menyerah.

Ia masih mampu bergerak cepat dan meraih lengan Raha dan menarik tubuh gadis itu kepadanya.

Raha yang hendak berlalu dan tak menduga dengan gerakan cepat Leon itu tak sempat menghindar.

Leon kini berhasil membawa tubuhnya dalam dekapannya setelah sebelumnya berhasil merebut gunting yang di pegang Raha dan melemparnya jauh jauh ke sudut ruangan.

Lengan kekar pemuda itu melingkar di bawah dagunya dan satu tangannya yang lain melingkar pada perutnya yang rata.

" lepaskan aku brengsek....." umpat Raha dan bergerak liar berusaha melepaskan diri dari leon.

Gadis itu terus berontak, sementara Leon mulai kehilangan keseimbangan tubuhnya akibat darah yang banyak mengalir dari luka di pinggangnya,

Kesulitan menjaga keseimbangan tubuhnya untuk berdiri yang kini juga tengah memeluk Raha.

Akhirnya tubuhnya oleng dan jatuh bersama dengan tubuh Raha pula.

Beruntung keduanya jatuh ke atas pembaringan Raha, karena memang saat ini keduanya berdiri di sisi pembaringan gadis itu.

1
indy
jangan sampai menghubungi calista
Agus Tina
Aduh kenapa menghubungi mama Raha?
Yuliana Tunru
aduh raha smoga kau segwra baikan dan smoga dokter zaki tlp jadi raha bisa ditolong ..kasihan bgt jgn sampai.mati sia2 dan calista makin bebas merampok harta mu raha
Agus Tina
Thor kali ini buatlah cerita yg dikit beda ya thor. Jangan biarkan Raha menerima Leon ... carilah tokoh lain yg bener2 sayang pada Raha ... semangat upnya ... vote untukmu
Ripah Ajha
the best, 👍🏻 👍🏻👍
Ripah Ajha
baru baca, karyamu bener2 keren Thor👍👍👍
indy
semoga raha tidak hamil
Susi Akbarini
ya ampun raha..
kok gak hubungi dokter xani..
Siti Nurhasanah
haduuuhh...mana Raha belum tandatangan lagi. Takutnya Calista keburu tahu rencana Raha dan berusaha menggagalkannya, selama Raha masih sakit
Yuliana Tunru
raha ttp lah sembunyi atau oergi lah ke LN tinggal dgn bibi mu dan beeusaha agar ttp sehat biar bisa bls leon dan sinhkirkan calista dlm hidup mu
indy
jangan sampai calista menemukan raha sekarang
Siti Nurhasanah
kok jadi Nyonya Zahra 😄
Yuliana Tunru
smoga msh selamat biar tau rasa sakit hati krn tak bisa ketemu raha lg ..dan smoga calista diusir dr perusahaan papa raha dgn surat kuasa dr raha dan.pengacara x
indy
semangat Raha, sembuhkan dirimu
Susi Akbarini
tenanggggg calistaaa..



penjahat kelamin sekelaa leon tak akan mudah mati...
😀😀😀❤❤❤❤
Titin Rosediana
semangat Raha... jadilah kuat buat Leon & Calista menyesal sedalam2nya...up lagi ka/Drool/
Agus Tina
Kasihan Raha .... Leon rasain
Yuliana Tunru
akhir x kemarqhqn rqhq tumpah akibat kecewa x yg sangat mendlm dr orang2 yg dekat x dgn x..smoga leon baik2 z ya
Tuti Tyastuti
lanjut💪
Tuti Tyastuti
sabar ya raha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!