Kebangkitan Anak Yang Tertukar

Keesokan harinya, ayahnya menemui Daniella di tempat kerja paruh waktunya. Sebuah restoran ramen, yang buka pada jam makan siang sampai jam sepuluh malam.

Dan Daniella bekerja mulai jam tiga sore. Karena dia harus bersekolah terlebih dahulu.

Pemilik restoran itu sudah mengenal Daniella sedari kecil. Karena ayah dari pemilik restoran adalah teman dari kakek Fang.

Kakek Fang ketika muda, bekerja sama dengan ayah pemilik restoran. Yang dulunya, dia adalah pendirinya. Dan sekarang digantikan oleh anaknya.

Kakek Fang dan putranya yang seorang pedagang, membawa bahan-bahan dari pasar dan dia pemasok untuk restoran tersebut. Ketika kakek Fang kecelakaan, dan kakinya menjadi cacat. Sehingga mengakibatkan dia berjalan dengan timpang. Dia berhenti dari pekerjaannya.

Kakek Fang yang memperkenalkan Daniella dengan pemilik restoran yang sekarang. Karena sewaktu dulu, mendiang putranya sering juga membawa Daniella kecil mengantar bahan-bahan ke restoran tersebut.

Yang sangat mengenal Daniella adalah mendiang dari ayah pemilik restoran yang sekarang. Tapi putranya menerima Daniella sebagai karyawan. Sedikit banyak dia telah mendengar tentang Daniella sewaktu dia masih bersekolah.

Dan saat ini, ketika dia melihat langsung Daniella. Dia merasa kasihan kepada wanita muda itu, yang bersekolah sambil bekerja.

Kadang dari pulang bekerja, dia akan membawa makanan untuk dirinya dan juga kakek Fang, untuk mereka makan bersama.

Sehingga sampai saat ini, Daniella merasa dia memiliki kehidupan yang sama dengan Kakek Fang. Jadi dia mempertahankan kakek Fang untuk tinggal bersamanya.

Dulu kakek Fang memiliki anak dan istri. Tetapi, karena kecelakaan itu istri dan anaknya meninggal. Menyisahkan Kakek Fang sendiri dengan kakinya yang patah. Daniella yang membantu merawat orang tua tersebut.

"Siapa dia?" Tanya pemilik restoran. Ketika ayahnya Daniella telah pergi. Dia mengkhawatirkan Daniella. Apakah orang itu memiliki niat buruk kepadanya.

"Katanya, dia ayah kandungku. Selama ini ternyata orang tuaku bukan orang tua kandungku. Mereka menculik ku ketika masih bayi. Dan menukar dengan anaknya. Sehingga, di rumah mereka adalah anak dari orang tua yang menculik ku." Daniella menjelaskan.

Pemilik restoran terdiam sebentar. Dia mencerna terlebih dahulu, apa maksud dari perkataannya Daniella.

Setelah dia paham baru dia mengangguk-angguk, walau dia tidak habis pikir.

"Mengapa kau tidak tinggal bersama mereka?"

"Tidak, karena anak yang menculik aku masih ada di rumah itu. Mereka tidak ingin melepaskannya." Jawabnya tanpa ekspresi.

Ada sedikit keterkejutan di wajah pemilik restoran. Karena dia tidak menyangka orang tua kandungnya masih mempertahankan Putri dari penculik Putri kandungnya sendiri.

"Orang tua kandungmu sepertinya agak lain." Dia berkata dengan menatap kosong ke depan. Karena pikirannya merasa aneh dengan keadaan karyawannya ini.

"Mengapa anda katakan begitu tuan?" Tanya Daniella.

"Tentu saja, bagaimana mungkin dia bisa menyayangi anak dari penculik Putri kandungnya?"

"Mungkin itu pengaruh dari saudaraku yang lain." Karena Daniella sangat ingat. Bawah saudaranya yang paling tidak menyukainya. Dan ayah ibunya tidak pernah menceritakan kepada mereka, bahwa dia di culik dan di tukar.

"Karena itu aku mengatakan, keluargamu agak lain."

"Um, seperti itulah... makanya aku tidak ingin bersama mereka. Aku khawatir akan membuat mereka berselisih paham dan bertengkar."

"Apakah kau masih tinggal dengan orang yang menculik mu?"

"Tidak, karena itu aku meminta dari orang tua kandungku, untuk membelikan aku sebuah tempat tinggal. Dan ini dia datang memberikan surat-surat apartemen, agar aku bisa tinggal di sana bersama kakek Fang."

"Kau akan tinggal bersama kakek Fang?" Bosnya itu sedikit heran. Karena dia tahu, kakek Fang tidak ada hubungan kekerabatan dengan Daniella.

"Iya, karena hanya beliau yang menyayangiku dari kecil. Dan kami sepertinya memiliki nasib yang sama. Sama-sama tinggal sendirian. Jadi lebih baik kami berkumpul." Jawabnya dengan senyum.

"Aku tidak tahu kehidupanmu sesulit ini. Jikalau aku tahu dari dulu, bahwa mereka bukan orang tua kandungmu. Mungkin gajimu tidak akan aku berikan kepada mereka." Ucap pemilik restoran.

Karena, biasanya ibu dari Daniella datang sebelum gajian. Dan biasanya ibu mengeluh, mereka sedang membutuhkan uang. Walau masih dalam pertengahan bulan, ibunya akan meminta dahulu gaji Daniella, karena sangat di butuhkan untuk membayar sesuatu. Terkadang alasannya untuk membeli obat, dan lain sebagainya.

Walau dengan keterpaksaan, Daniella dan bosnya memberikan gajinya kepada ibunya. Karena menurutnya itu wajar, karena dia adalah orang tua Daniella. Tapi dia tidak tahu bahwa orang-orang itu adalah penculiknya.

Jika Daniella ada bonusan, maka itu akan digunakannya untuk membayar keperluan sekolahnya. Dan terkadang pemilik restoran merasa kasihan kepadanya, Dan memberikan uang lebih, karena ke sekolah dia menggunakan kendaraan umum juga.

Bosnya itu melihat Daniella orang yang memiliki kemauan yang kuat, untuk belajar dan dia juga termasuk orang yang pintar. Karena mendapatkan beasiswa, walau tidak sepenuhnya gratis.

Walaupun dia memiliki beasiswa, tetapi ada saja pembayaran yang lain yang ditagih di sekolahnya. Misalnya iuran bulanan untuk keamanan dan juga iuran lainnya. Yang dia tidak paham untuk apa. Tapi dia tidak pernah menolak untuk membayarnya. Jika dia punya uang, dia akan melunasi tunggakannya.

Saat ini Daniella hanya melihat sertifikat apartemen yang diberikan ayahnya tadi kepadanya. Dia memperhatikan alamat apartemen itu dengan seksama. Dan kunci pintu apartemen, yang berupa selembar kartu persegi panjang juga sudah ada di tangannya.

"Jika hari ini kamu ingin pindah ke tempat tinggal mu yang baru. Kamu boleh pulang sekarang, karena hari masih terang." Ucap bosnya. Karena dia tahu Daniella akan membawa kakek Fang bersamanya.

Jadi mereka harus melihat terlebih dahulu, di lantai berapa dan ruangan seperti apa yang akan mereka tempati.

"Terima kasih bos, terima kasih bos. Aku akan pergi sekarang." Ucap Daniella dengan senang dan senyum yang lebar.