Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Patah Hati Lagi
🍁 Happy Reading 🍁
Satu Minggu kemudian.
Hari-hari berlalu, tak terasa sudah satu Minggu Sitha bekerja di Gardana Group. Sitha sangat menyukai pekerjaan baru-nya itu, apalagi di bagian tempatnya bekerja ia merasa pekerjaan di bagian ini adalah passionnya.
Hubungannya dengan Arjuna pun sangat profesional. Mereka hanya saling sapa di tempat kerja, tapi begitu sudah selesai bekerja dan bertemu di luar kantor, mereka seperti orang yang saling tidak kenal.
Hari ini hari Selasa, hari yang sama padat-nya seperti Senin. Karena ada target yang harus dicapai dalam waktu tiga bulan, bagian e-commerce pun memutuskan untuk kerja lembur malam ini, termasuk Sitha.
Bukan hanya bagian e-commerce saja yang lembur, malam ini Arjuna juga memutuskan untuk menghabiskan waktunya dengan memeriksa berkas-berkas. Sudah tiga hari ini Arjuna seperti itu, karena setiap dia pulang ke apartemen, yang ada pikirannya kembali kacau karena mengingat penolakan Shakila dan Shakila yang tidak bisa dihubungi sampai sekarang. Daripada dia larut dalam kegalauan lebih baik Arjuna larut dalam pekerjaan, begitulah pikirnya.
KRIIING..
Saat Arjuna sedang memeriksa laporan-laporan yang ada di meja kerja-nya, tiba-tiba ponsel-nya berdering. Arjuna yang sedang fokus menatap ke layar laptop pun langsung mengalihkan pandangannya ke layar ponsel-nya yang ia letakkan di samping laptopnya.
Ternyata Shakila yang menghubunginya. Wajah lelah Arjuna pun langsung berubah berbinar-binar begitu melihat nama sang kekasih.
Arjuna pun mengambil ponsel-nya dan menggeser tombol hijau.
"Halo Sayang." jawab Arjuna. Arjuna tidak ingin marah-marah atau membahas tentang pernikahan, ia takut kalau dirinya membahas tentang pernikahan pada Shakila, nanti Shakila akan menonaktifkan ponsel-nya lagi. Arjuna sudah memutuskan akan menunggu Shakila sampai pulang dan barulah akan mengajak Shakila membahas tentang pernikahan.
"Halo Sayang." balas Shakila di seberang telepon.
"Maaf yah kalau kemaren-kemaren aku gak bisa di hubungi. Kami gak boleh pegang ponsel biar fokus latihan." ucap Shakila.
"Iya Sayang, gak pa-pa, aku ngerti." jawab Arjuna.
"Kamu udah di Itali? Udah selesai lomba? Terus kapan pulang?" tanya Arjuna.
"Nanya-nya satu-satu dong Jun. Iya Sayang aku udah di Itali sekarang dan lomba-nya udah selesai. Tapi untuk pulang ke Indonesia, sepertinya masih empat atau enam bulan lagi." jawab Shakila.
Tubuh Arjuna langsung lemas seketika.
"Empat atau enam bulan? Kok lama? Bukannya kamu bilang habis kompetisi pulang?" tanya Juna.
"Iya Jun, aku pikir juga seperti itu, tapi ternyata gak seperti itu, masih banyak acara yang harus kami jalani. Maafin aku yah Jun." jawab Shakila.
Arjuna hanya bisa menghela nafasnya kasar. Mau protes? Mau marah? Tapi tidak bisa. Mau tidak mau Arjuna hanya bisa menerima keputusan Shakila.
"Ya udah, aku tutup yah teleponnya." ucap Shakila.
"I love you, Jun." ucap Shakila sebelum menutup teleponnya.
"I love you too, Kil." jawab Arjuna dengan suara lemah.
Setelah panggilan dengan Shakila berakhir, Arjuna pun meletakkan kembali ponsel-nya di meja dengan sedikit kasar. Kemudian mengusap wajah-nya dan menjambak rambutnya sambil mengerang kesal. Arjuna benar-benar frustasi sekarang. Tidak ada lagi semangatnya untuk bekerja, ia pun menutup laptopnya lalu meletakkan kepala-nya di meja.
Belum juga patah hatinya karena penolakan Shakila hilang, sekarang Shakila sudah mematahkan hatinya lagi.
Kepotek-potek hati abang ini, dek..
🍁 🍁 🍁
Pukul 20.00.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, saatnya bagi karyawan yang bekerja lembur untuk pulang, karena dalam undang-undang ketenaga kerjaan sudah diatur paling banyak lembur dalam sehari hanya tiga jam dan dalam seminggu hanya empat belas jam. Jika lebih dari itu, maka perusahaan akan mendapatkan sanksi.
"Ayo Sit, pulang!" ajak Kemala, salah satu karyawan magang.
"Iya duluan aja." jawab Sitha karena Sitha masih harus membereskan meja kerja-nya yang cukup berantakan.
Setelah membereskan meja kerja-nya, barulah Sitha beranjak dari meja kerja-nya dan keluar dari ruangan e-commerce dan berjalan menuju lift.
Tak sengaja di pertengahan menuju lift, ia berpapasan dengan Juna yang juga mau berjalan menuju lift.
"Selamat malam, Pak." sapa Sitha.
"Mmm..." jawab Juna malas.
Sitha pun melambatkan jalan-nya dan membiarkan Juna jalan di depannya dan Sitha pun berjalan di belakang Juna.
Saat Juna masuk ke dalam lift, Sitha pun memilih untuk membiarkan Juna sendiri memakai lift itu. Melihat Sitha tidak ikut masuk, Juna pun menahan pintu lift.
"Ayo masuk! Kamu gak mau turun?" tanya Juna.
Sitha menghela nafasnya kasar. Sebenarnya ia ingin masuk, tapi ia gugup jika hanya berduaan dengan Arjuna di dalam lift. Tak bisa Sitha sangkal kalau dirinya belum bisa melupakan malam panas-nya dengan Juna malam itu.
Profesional Sit, profesional. Gumam Sitha dalam hati mencoba menguatkan dirinya sendiri.
Mau tidak mau Sitha pun masuk ke dalam lift. Begitu pintu Sitha masuk, barulah Juna menutup pintu lift.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...