Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 2 - Pria Dengan Dua Kepribadian
Erzan mengepalkan tangannya kuat, rahangnya pun mengeras seketika. Jam 3 dini hari saat dia kembali ke rumah sakit Medistra, Erzan sudah tidak mendapati Arra di atas ranjang.
2 pengawal yang diutusnya untuk menjaga Arra pun hanya menunduk, menyembunyikan wajahnya yang ketakutan.
"Katakan, bagaimana dia bisa kabur?" tanya Erzan dengan suaranya yang sangat dingin, saat mengatakan itu Erzan tidak menatap kedua pengawalnya, dia masih menatap benci pada ranjang yang kosong.
Erzan Harold adalah anak satu-satunya dari keluarga Harold. Salah satu keluarga yang paling berpengaruh di negeri ini, pemilik Harold Kingdom. Perusahaan maskapai penerbangan terbesar.
5 tahun terakhir Erzan memimpin Harold Kingdom, sebagai President Director. Erzan adalah seorang duda, di pernikahan pertamanya dia tidak mendapatkan keturunan. Keluarga Harold memang sulit mendapatkan penerus, ibu Harold bahkan berulang kali mengalami keguguran.
Kemudian kini Erzan memiliki seorang tunangan yang sangat cantik bernama, Eudora. Berharap ketika menikahi Eudora kelak, Erzan akan mendapatkan keturunan.
Namun di suatu malam saat Harold Kingdom mengadakan pesta, Erzan menghabiskan malam terlarang dengan Arrasya, salah satu pramugari di maskapai penerbangannya.
Akibat penyatuan malam itu Arra hamil, sesuatu yang tidak pernah Erzan duga sebelumnya.
Seolah semudah itu ia dan Arra memiliki ikatan.
Erzan sangat bahagia, namun kebahagiaannya seketika hancur saat mengetahui Arra berniat menggugurkan anak itu. Erzan melakukan segala cara agar Arra tetap mengandung anaknya, termasuk merampas hidup wanita itu dan mengurung Arra di rumah mewahnya.
"Maafkan kami Tuan, kami kehilangan jejak nyonya Arra di salah satu kamar mandi," terang salah satu pengawal, dia bicara dengan suaranya yang bergetar merasa takut.
"Apa dia membawa Eleanor?"
"Tidak Tuan."
"Cih, benar-benar wanita gila."
Tanpa banyak kata lagi, Erzan keluar dari kamar itu dan mendatangi ruang inkubator dimana anaknya berada. Di ruang ini hanya berisi anaknya seorang, ruang khusus yang sengaja dia minta pada pihak rumah sakit.
Erzan berdiri di samping sang anak, menatap bayi Eleanor yang masih terlihat merah.
Arra melahirkan secara normal, tepat dihari perkiraan lahir, namun berat badan Eleanor sangat kecil, karena itulah bayi mungil ini terpkasa bermalam disini.
Melihat anaknya di dalam sama, Erzan tersenyum. Seketika itu juga dia melupakan kemarahannya pada Arra.
Dia menatap anaknya lekat, mengelus tabung inkubator itu seolah bisa menyentuh anaknya.
"Baby, tenanglah sayang, sebentar lagi kita pulang," ucap Erzan, sementara Eleanor menggeliat seolah tidak nyaman.
"Kamu merindukan mommy mu?" tanya Erzan lagi dengan suaranya yang begitu lembut.
Seolah pria dingin ini memiliki 2 kepribadian yang berbeda. Di satu sisi dia begitu dingin, namun dihadapan Eleanor dia begitu hangat.
"Apa? kamu ingin bertemu mommy?"
"Baiklah, kalau begitu cepatlah naikkan berat badan mu. Setelah itu kita pulang dan kita cari mommy bersama."
"Bagaimana? setuju kan?"
"Tidak, tidak, daddy tidak akan meninggalkan mu sayang."
Erzan terus bicara sendiri, seolah baby Eleanor memberikan tanggapan pula. Erzan diam saat melihat anaknya yang tertidur, tidak ada lagi geliat gelisah dari putri cantik nya itu.
Siapa bilang setelah anakku lahir kamu boleh pergi Arra? selamanya kamu akan terus terikat denganku. Demi Eleanor aku tidak akan membiarkan mu pergi.
Erzan kembali menyentuh tabung inkubator, membelai lembut seolah menyentuh pipi sang anak.
Pencariannya akan dimulai detik ini juga.
ngapain jd lemah lagi
erzan bego juga ngapin diam aj si dora tinggal d rmh nya