NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Tentu saja Nahla menolak tawaran Mas Duda yang cukup ngadi-ngadi itu. Bagaimana tidak, menginap katanya? Terdengar menyangsikan dan cukup membuat Nahla tidak nyaman. Lebih baik pulang sendiri dengan taksi yang telah Nahla pesan.

"Kabari jika sudah sampai rumah, maaf, seharusnya aku mengantarmu. Bisa tolong cancel saja taksinya? Kalau sudah sampai dibayar saja, aku yang akan mengantarmu," ujar Pak Hanan khawatir.

"Tidak usah Pak, kasihan Icha nanti kalau kebangun sendirian, lagian taksi saya sudah menunggu."

"Jangan panggil Pak, lebih enak kaya tadi," protes pria itu tak setuju.

"Mm ... maaf, belum terbiasa," jawab Nahla masih sedikit canggung. Ia tidak pernah sebelumnya bercakap-cakap panjang seperti ini dengan Pak Hanan. Sangat aneh rasanya, tetapi memang mungkin benar harus dibiasakan agar tidak terlalu kaku.

Hanan mengantar sampai mobilnya, bahkan pria itu yang membukakan pintu untuk Nahla.

"Hati-hati ya terima kasih, beberapa jam lagi pergantian hari, aku tunggu jawabannya," kata Hanan tersenyum lalu beranjak. Nahla hanya menimpali dengan anggukan. Walaupun hati kecilnya masih ada sedikit keraguan, apakah niat pria itu tulus, atau hanya sekadar mencari ibu sambung untuk Icha.

"Pak, titip calon istri saya, hati-hati bawa mobilnya," pesan Hanan pada sang driver taksi. Membuat Nahla yang mendengar sedikit tergugah hatinya.

"Siap Mas," jawab driver tersebut mengangguk sopan. Pria itu baru masuk setelah mobil tak terlihat.

Nahla sampai rumah lumayan malam. Bapak dan Ibu masih pada menunggu di ruang keluarga sambil menyaksikan acara televisi kesukaan mereka.

"Assalamu'alaikum ...!" sapa Nahla masuk dengan wajah sudah lumayan mengantuk.

"Baru pulang Nduk? Sini-sini duduk, tadi ke mana?" tanya Bu Kokom antusias.

"Nggak ke mana-mana, Bu, hanya di rumahnya nemenin Icha, udah gitu doang," jawab Nahla sesuai fakta.

"Aku ke kamar dulu Pak, Buk, capek pengen istirahat," pamit Nahla beranjak. Selain ngantuk, tubuhnya terasa penat. Seharian ini banyak sekali kejadian tak terduga.

Perempuan itu baru saja merebah ke ranjang, saat handphone miliknya berdering. Rupanya Pak Hanan yang menghubunginya.

"Hallo ... assalamu'alaikum," jawab Nahla sambil rebahan.

"Sudah sampai? Kenapa tidak ngabarin, aku khawatir," ucap Hanan di sebrang telepon.

"Baru saja beberapa menit yang lalu, belum sempat pegang ponsel."

"Ya sudah, selamat beristirahat ... calon istri, semoga malammu indah," ucap Hanan lalu memungkasi dengan salam.

Seketika Nahla terpaku seraya menatap layar ponselnya. Dia tidak marah, tidak pula menjawab dengan suara senang. Mendadak ia ragu dan takut kalau keputusannya salah.

Nahla yang sudah mengantuk pun akhirnya mengambil wudhu. Dua rakaat ia tunaikan sebelum tidur untuk meminta petunjuk hatinya. Memohon kebaikan untuk dirinya dan juga semua bila memang memungkinkan untuk berjodoh. Namun, jika tidak tentu pasti yang terbaik.

Usai mencurahkan perasaannya pada Sang Pencipta. Nahla akhirnya bisa tidur menjemput pagi dengan perasaan lebih tenang.

"Pagi Nduk, kamu berangkatnya bareng bapak saja ya, nanti pulangnya pesan taksi, jangan seperti kemarin," ujar Pak Subagio di meja makan.

"Iya Pak, kemarin kan nggak sengaja Pak, nggak tahu kalau kejadiannya bakalan kaya gitu," sahut Nahla seraya menyeruput teh manis buatan Ibu.

"Bagaimana, apakah kamu sudah mendapatkan jawaban yang tepat?" tanya Bapak serius. Beliau sadar juga kalau ini waktu tiga hari yang Nahla janjikan untuk Hanan.

"Insya Allah sudah Pak, nanti jika ditanyakan Nahla akan jawab," kata perempuan itu mengangguk yakin.

"Bapak tidak akan memaksa, kamu yang menjalani, selama agamanya dan pandangannya bagus, kamu tidak mempunyai alasan untuk menolak ikhtikad baik seseorang," pesan Bapak menguatkan.

Walaupun dengan Nahla banyak juteknya dibanding enggaknya selama mengenal hingga detik ini. Nampaknya pertemuan pertama pria tiga puluh lima tahun itu cukup berkesan untuk Pak Subagio. Image baik langsung melekat padanya.

"Mbak, pakai motor Tio juga nggak pa-pa, Tio biar nebeng Sandy," tawar adik Nahla bergabung di meja makan.

"Nggak usah Tio, nanti pulangnya malah repot, kan sekalian mau ambil motor," ujar Nahla lebih memilih diantar Bapak. Namun, tak disangka sebelum sempat berangkat, sepertinya Miss Nahla tidak jadi bareng Bapak ataupun Tio, karena kini Pak Hanan pagi-pagi sekali sudah menyambangi rumahnya. Sungguh pria itu kerajinan sekali.

Suara salam yang menggema cukup mengagetkan keluarga dan juga Nahla. Baru semalam mereka bertemu, paginya sudah didatangi lagi.

"Cie ... udah dijemput calon kang duda," ledek Ibu setengah berbisik. Membuat Nahla nyengir gaje sendiri.

Setelah sapa salam, berbincang ramah dengan kedua orang Nahla, sebelum akhirnya benar-benar mengantar ke tempat kerja.

"Icha sudah berangkat? Kok nggak ikut?" tanya Nahla tidak mendapati bocah kecil itu.

"Berangkat, nanti sama saya, kebetulan hari ini free, sekalian bisa nganter kamu," ujarnya kalem.

"Harusnya nggak usah repot-repot bolak balik, aku bisa bareng bapak tadi."

"Sama sekali tidak repot dan tidak merasa direpotkan, mm ... aku nungguin lho, udah lewat beberapa jam, jadi gimana?" todong pria itu tak sabaran.

"Harus banget sekarang? Kenapa tidak nanti saja," jawab Nahla mendadak grogi.

Pria itu menghela napas pelan, nampaknya benar-benar tak sabar mendengarnya langsung dari mulut mungilnya.

"Iya, lebih cepat lebih baik, apa pun keputusan kamu sekarang, aku siap mendengarkan," ujar pria itu sampai menepikan mobilnya. Menanti jawaban yang membuat jantungnya jedag jedug seketika.

"Bismillah ... Insya Allah siap," jawab Nahla seketika membuat kedua sudut bibir Pak Hanan ketarik membuat senyuman.

1
Warsi ani
mas duda ,bikin hati jungkir balik
Koni Dwi N
Hanan suami idaman banget
Tiagus Nababan
sekarang baru terasa....lki lki egois
Sandisalbiah
hah.. makanya jd suami itu jgn labil, udah tua juga kok gak bisa konsisten dgn hati dan perasaanya sendiri...
Sandisalbiah
walau langkah yg di ambil Nahla itu salah tp sebagai perempuan normal pasti akan mendukung tindakan Nahla.. buat apa bertahan kalau keberadaan kita gak di anggap juga gak di hargai.. apa lagi adanya Nahla dlm hidup Hanan adalah murni keinginan laki² egois itu sendiri, hasil paksaan dia malah.tp begitu Nahla masuk dlm kehidupannya justru di kecewakan, hanya dianggap sebagai pelampiasan... berengsek banget si Hanan emang..
Sandisalbiah
lagi² egois juga kepala batu.. harusnya kalau dia emang peduli dan menganggap Nahla itu istrinya saat tau Nahla belum pulang dia langsung cari in, lha ini kok nunggu sampe besok.. nampak sekali dia gak peduli dgn keadaan Nahla... dasar suami gak waras..
Sandisalbiah
Hanan egois.. gak peka sama istri... kasihan Nahla
Sandisalbiah
hah.. Hanan hangat di awal aja ya.. awas aja kalau sampai dia nyakiti hati Nahla... sadar gak sih kalau sikapnya itu sudah aneh.. dasar Hanan
Sandisalbiah
padahal udah sempat beristigfar lho si Hanan tp begitu nyicip ketupat tahu kok langsung bersikap aneh.. sadar gak dia itu udah menyakiti istrinya.. semoga sikap anehnya gak makin menjadi dan berlarut².. kasihan Nahla... secara pernikahan ini juga termasuk hasil dr paksaan Hanan walau tdk secara langsung
Sandisalbiah
hah.. mantan duda yg udah lama puasa.. pengen buka, ada aja gangguan.. 🤭
Sandisalbiah
sempet kawatir kalau Hanan bakal menyebut nama Almarhumah saat penyatuan mereka krn Hanan kan belum move on sepenuhnyaa dr sang mantan terindah walau sudah beda alam
Sandisalbiah
readers ikut salting gegara mas Hanan
Sandisalbiah
pinter banget mas Hanan baca situasi, pasang strategi dadakan buat mengikat neng Nahla nya... gak tanggung².. langsung ijab lho..
Sandisalbiah
bener² gak mau buang² waktu ya mas Hanan... semua kudu di segerakan.,
Sandisalbiah
pak duda meresahkan ya Na... buat jantung jd gak normal
Sandisalbiah
tuh kan.. mulai kelihatan kan gelagat² kang gombalnya 🤭L
pak duda mah jutek nya cuma kamuflase, aslinya dingin dingin empuk dia
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚑𝚘 𝙼𝚒𝚜𝚜... 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚔𝚘² 𝚍𝚒𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚞𝚝𝚎𝚔 𝚙𝚕𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.. 𝚝𝚙 𝚜𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙼𝚒𝚜𝚜 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚓𝚍 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝...
Koni Dwi N
jaga image dong
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚖 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚌𝚒𝚕𝚘𝚔, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗...
Any Puji
hamil tuh kan habis haid dgass trus sama si duda..bulan madu ya gagal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!