NovelToon NovelToon
Melepaskan Diri Dari Jiwa Manusia Serigala

Melepaskan Diri Dari Jiwa Manusia Serigala

Status: sedang berlangsung
Genre:Manusia Serigala / Cinta Beda Dunia / Dunia Lain / TKP
Popularitas:823
Nilai: 5
Nama Author: husna_az

"Aku akan melakukan apa pun agar bisa kembali menjadi manusia normal."

Niat ingin mencari hiburan justru berakhir bencana bagi Vartan. Seekor serigala menggigit pergelangan tangannya hingga menembus nadi dan menjadikannya manusia serigala. Setiap bulan purnama dia harus berusaha keras mengendalikan dirinya agar tidak lepas kendali dan memangsa manusia. Belum lagi persaingan kubu serigalanya dengan serigala merah, membuat Vartan semakin terombang-ambing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Vartan pergi ke hutan untuk menemui tabib bangsa serigala dan bertanya banyak hal. Tabib tersebut pun menjelaskan apa saja yang boleh dilakukan Vartan terhadap manusia dan apa saja yang tidak boleh. Sungguh pemuda itu merasa sangat bersalah pada Ayara.

Seharusnya dia mencari tahu semua ini dari kemarin-kemarin, hingga tidak akan terjadi hal seperti sekarang. Akan tetapi, semuanya sudah terlambat. Vartan tidak akan mengulanginya lagi. Setelah menyelesaikan urusannya, pemuda itu berniat kembali pulang. Namun, Alexa malah menghadangnya saat akan keluar dari hutan.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada Ayara, sampai-sampai kamu menemui tabib dan menanyakan banyak hal padanya," tanya Alexa yang begitu penasaran.

"Apa kamu menguping pembicaraan kami?" tanya Vartan balik tanpa menjawab pertanyaan Alexa.

"Aku tadi tidak sengaja lewat dan mendengar pembicaraan kalian jadi, jangan salahkan aku kalau aku mendengarnya."

"Alasan. Aku tidak mau berdebat denganmu, lebih baik aku pergi saja."

Vartan ingin berlalu dari sana. Namun, Alexa tidak akan melepaskannya begitu saja. Dia juga tidak akan berhenti sebelum mendapat jawaban yang diinginkannya.

"Kenapa kamu menggangguku terus! Aku tidak ada urusan denganmu. Kalau kamu masih menggangguku dan ingin membatalkan pernikahan kita, katakan sendiri pada ayahmu."

"Kamu yang kenapa! Sulit sekali untuk diajak kerja sama. Padahal kalau aku bisa menikah dengan Abir, kamu juga bisa kembali dengan Ayara. Aku yakin dia juga tidak akan keberatan jika tahu kalau kamu bukan manusia normal."

"Aku sama sekali tidak tertarik dengan apa yang sudah kamu rencanakan. Nyawa Ayara jauh lebih berharga daripada keinginanku. Aku juga yakin dia bisa bahagia dengan laki-laki lain yang sama seperti dirinya, seorang manusia."

"Baiklah, kalau begitu begini saja, bagaimana kalau kita cari tahu cara agar kamu bisa menjadi manusia normal kembali."

Vartan merasa tertarik dengan apa yang dikatakan oleh Alexa. Pemuda itu pun menatap gadis di depannya dan bertanya, "Apa ada cara seperti itu?"

"Tentu saja ada. Memangnya Mahesa tidak pernah cerita sama kamu?"

Vartan hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban karena dia juga pernah bertanya pada Mahesa, tetapi laki-laki itu juga pernah berkata jika tidak tahu bagaimana caranya menjadi manusia normal kembali.

"Memang sih, hanya segelintir orang yang tahu masalah ini. Entah Mahesa tahu atau sengaja menyembunyikannya darimu. Di rumah tabib ada sebuah buku tentang cara membebaskan raga dari jiwa manusia serigala. Kalau kamu bisa mendapatkan buku itu, tentu saja kamu bisa kembali seperti manusia normal lagi seperti dulu."

"Lalu bagaimananya caranya aku bisa mendapatkan buku itu? Aku yakin tabib juga pasti menyimpan buku itu dengan hati-hati, tidak akan meletakkannya secara sembarangan."

"Karena itu kita harus bekerja sama untuk mencarinya. Aku akan membantumu jadi, setelah kamu bisa menjadi manusia normal kembali, aku bisa bersama dengan Abir dan menikah."

"Memangnya kamu yakin kalau raja akan membiarkannya? Meskipun aku bisa menjadi manusia normal kembali, bukan tidak mungkin kalau Raja akan menjodohkanmu dengan serigala lainnya."

"Masalah itu dipikirkan nanti saja. Yang penting sekarang kamu bisa menjadi manusia normal kembali. Lagipula sekarang para serigala tidak ada yang auranya lebih kuat daripada kamu jadi, kalaupun ayah akan mencari penggantimu pasti mencari yang lebih hebat darimu."

"Memang auraku seperti apa, sampai-sampai raja begitu percaya dan menjodohkanmu denganku."

"Memangnya kamu nggak tahu seberapa kuat aura yang kamu miliki?"

Vartan mendengus kesal karena Alexa malah bertanya bukannya menjawab pertanyaannya. "Kalau aku tahu maka mungkin aku bertanya padamu."

"Em ... sulit sih untuk menjelaskannya karena aura itu hanya akan bisa dilihat jika kekuatanmu sudah sampai pada tahap level delapan. Sekarang kekuatanmu sudah tahap level berapa? Kenapa tidak bisa melihat kekuatan aura yang kamu miliki?"

"Entahlah, aku tidak begitu peduli dengan semua itu sekarang. Yang paling penting adalah apa yang kamu katakan tadi mengenai buku itu. Apa kamu tahu letak persisnya ada di mana, hingga nanti kita bisa mudah mencarinya."

"Kalau aku tahu, aku sendiri yang akan mengambilnya tanpa mengatakannya padamu."

"Terus kita harus bagaimana mencarinya?"

"Geledah saja rumahnya, apa susahnya," jawab Alexa dengan begitu santai."

"Gila. Kalau kita ketahuan bisa dipenggal. Kemarin saja ada yang diam-diam mengambil obat mendapat hukuman, apalagi kita yang akan mengambil buku milik tabib yang pastinya bukan buku sembarangan."

"Terus bagaimana?"

Vartan berpikir sejenak, dia pun membisikkan sesuatu di telinga Alexa dan membuat gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah, kalau begitu aku pulang dulu. Aku sudah sangat lelah ingin beristirahat."

"Lalu kapan kita akan menjalankan rencana kita?" tanya Alexa sambil berteriak karena Vartan sudah menjauh.

"Nanti saja setelah keadaan sudah lebih baik. Ingat! Kamu jangan membuat ulah dengan membuat bangsa serigala berperang lagi. Aku lelah hanya untuk sesuatu yang tidak penting, apalagi yang menjadi rebutan itu kamu."

"Kenapa memangnya kalau aku yang jadi rebutan! Aku cantik, anak Raja lagi. Pantas dong kalau jadi rebutan. Daripada kekasihmu itu, modal cantik saja, tapi nggak punya koneksi."

"Dia lebih hebat daripada kamu. Dia anaknya patuh dan nggak suka menentang orang tua jadi, jangan samakan kamu dengan dia. Kalian itu sangat berbeda," sahut Vartan dengan nada tidak suka.

"Itu karena orang tuanya tidak pernah memaksakan kehendak pada dia, berbeda dengan ayahku yang selalu saja ingin menang sendiri."

Vartan tidak menghiraukan keluhan Alexa. Dia menaiki motornya dan pergi meninggalkan hutan itu. Orang tuanya pasti saat ini sudah khawatir padanya. Hari sudah menjelang sore, apalagi tadi pagi juga dia tidak masuk kelas, sudah pasti akan mendapat amukan kedua orangtuanya.

Apa yang ditakutkan Vartan ternyata kejadian juga. Begitu dia sampai di rumah dan masuk, terlihat Mama Minarti menunggu kepulangannya di ruang tamu sambil bersedekap.

"Kamu dari mana saja? Ponsel tidak aktif, pagi-pagi sudah berangkat ke kampus, tapi malah nggak masuk. Mau jadi apa kamu?" tanya Mama Minarti dengan nada tegas.

Seketika nyali Vartan jadi menciut. Dia memang tidak pernah takut pada siapa pun, tetapi di hadapan kedua orang tuanya tentu saja pemuda itu tidak memiliki keberanian, terutama di depan mamanya yang sudah menjadi penguasa di rumah ini.

"Ayara sakit, Ma, makanya aku menjenguk dia," jawab Vartan.

"Apa menjenguk orang sakit sampai seharian? Mama sudah menghubungi ibunya Ayara dan dia bilang kalau kamu sudah pulang sejak tadi siang. Pergi ke mana kamu?"

"Tadi nggak sengaja ketemu teman lama, jadinya kita ngobrol dan lupa wakt."

Mama Minarti membuang napas panjang dengan pelan dan berkata, "Mama tidak pernah melarang kamu bergaul dengan siapa pun dan dari kalangan mana pun, tapi Mama tidak suka jika kamu seperti ini. Kamu sudah sangat berubah semenjak mengenal pria yang bernama Mahesa itu. Sebaiknya kamu jangan bergaul lagi dengan orang itu. Mama tidak suka."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!