NovelToon NovelToon
Kehidupan Ke Dua

Kehidupan Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Akademi Sihir / Dunia Lain
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: NAYTHAN

— Lanna Xevellyn, gadis berusia 17 tahun itu harus mengalami kecelakaan maut yang membuat nyawanya melayang ketika menolong seorang anak kecil di jalanan.

Tetapi apakah memang Lanna benar-benar sudah tewas atau ternyata gadis itu masih hidup? Atau bagaimana tentang dirinya yang ternyata menjalani kehidupan keduanya untuk menggantikan peran orang lain yang sudah mati?

Ya, itulah yang di rasakan oleh Lanna. Gadis itu terbangun di dalam tubuh milik orang lain di semesta lain. Di mulai dari tubuh barunya itu, Lanna menjalani babak baru kehidupan keduanya dengan alur kehidupan berbeda yang tidak pernah terpikirkan sekalipun olehnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAYTHAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 19 :

Sepulang dari mengantar Lanna dan Xavier kembali ke celestial, asisten Rosie serta guru Han memutuskan untuk bertemu di kedai pangsit favorit asisten Rosie. Walaupun sudah larut malam tetapi itu tidak masalah.

"Lama menunggu?" Sapa asisten Rosie yang baru saja sampai lalu mendaratkan bokongnya di kursi kemudian membuka jasnya menyisakan kemeja putihnya saja, di cangkolkannya di belakang kursi.

"Tidak terlalu," jawab guru Han menuangkan minuman teh jahe yang masih panas dalam teko kaca pada cangkir milik asisten Rosie.

"Terimakasih," asisten Rosie meniupnya agar tidak terlalu panas lalu menyeruput teh jahe tersebut dan tubuhnya merasa hangat.

Kebetulan sekali pesanan dua mangkuk berisikan kuah ayam pangsit dengan jenis yang berbeda datang, di sajikan oleh sang pelayan di atas meja. Kuah ayam pangsit yang pedas itu adalah kesukaan asisten Rosie.

"Selamat makan,"

Mereka menyantap pesanan mereka masing-masing dengan nikmat.

"Kalau sedang begini semuanya nampak berjalan normal, ya," ucap guru membuka topik obrolan.

"Itu benar," sahut asisten Rosie.

Guru Han dan asisten Rosie dulunya mengecam pendidikan SMA di celestial. Mereka adalah kakak kelas dan adik kelas yang memutuskan untuk menjalin hubungan pertemanan kala itu dan asal mula mereka dekat karena adanya sebuah misi yang di jalankan antar kelas kebetulan saat itu mereka satu tim. Maka dari itu mereka sangat dekat hingga saat ini.

"Bagaimana tentang kedua muridku?"

"Mereka baik-baik saja dan Xavier melakukannya dengan baik. Lalu Lanna, anak itu sepertinya kesulitan tetapi tetap saja meskipun begitu mentalnya bisa di bilang kuat, dia sudah berusaha,"

Asisten Rosie masih mengingat bagaimana penampilan Lanna yang cukup berantakan dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Anak itu memang sebenarnya tipikal yang gigih dia tidak boleh di remehkan," balas guru Han. "Syukur jika mereka berdua baik-baik saja,"

"Bagaimana dengan pertemuan kak Han dengan para pengajar penyihir dari kota lainnya? Kau bahkan begitu sibuk," tanya balik asisten Rosie.

Sebab karena hal itu guru Han menitipkan kedua muridnya pada asisten Rosie.

"Hmmm..." Guru Han berpikir sejenak. "Tidak ada hal yang penting. Mereka pada akhirnya hanya membicarakan omongan yang bersifat sampah,"

"Menyindir tentang keberadaan peta kuno di celestial?" Duga asisten Rosie.

"Tepat sekali," sahut guru Han. "Mereka terlihat nampak iri padahal keberadaan benda itu sebenarnya juga bisa di bilang berbahaya,"

"Ketahuan sekali jika mereka menginginkan benda itu untuk kepentingannya. Padahal mereka tidak tahu bahwa benda itu sangat mengundang para snomster karena energinya yang kuat. Sekarang memang lebih baik karena lingkungan celestial sudah di pagar permanen, tetapi ingat saat dulu? Kita seringkali kewalahan dengan munculnya snomster yang naik masuk ke dalam celestial karena tertarik pada energi benda itu," timpal asisten Rosie, tidak habis pikir.

Kemudian mereka saling diam sekaligus hening menikmati makanan mereka masing-masing. Namun mendadak asisten Rosie menghentikan aktivitas makannya.

"Kak Han..." Aisten Rosie menggantung ucapannya dan guru Han menatapnya, menunggunya menyelesaikan kalimatnya.

"Seperti yang kau ceritakan padaku kau sempat di kerjai oleh Ttheo Tinson dan tadi itu sepertinya aku pun juga sama. Dia tiba-tiba muncul dan lalu beberapa snomster menyerangku,"

Guru Han menaruh sendoknya. "Tentang itu, sepertinya dia ingin bermain-main dulu sedikit dengan kita. Anak itu pasti tengah merencanakan sesuatu,"

"Dan untuk Lanna, sepertinya sosok Lanna di sebutkan di dalam sebuah kitab penyegelan peta kuno itu meskipun tidak di khususkan untuk Lanna itu sendiri. Kau pasti paham maksudku kak Han," kata asisten Rosie, dia lalu melahap kuah pangsitnya.

Tertulis di sana :

Tidak seorangpun, siapapun yang asal jiwanya dari tanah yang sama tidak akan pernah bisa membukanya. Hanya jiwa dari tanah yang berbeda, jiwa yang berasal dari semesta lain yang dapat membuka segelnya.

Guru Han menenggak minuman teh jahenya yang tinggal setengah itu dalam sekali tegukan. "Aku paham maksudmu, tenang saja. Aturan itu di buat memang agar tidak bisa sembarangan di sentuh, alasan kenapa harus jiwa dari semesta lain. Dan tentang Lanna, aku setuju dengan pemikiranmu. Bukan bisa jadi tetapi memang iya. Entah karena memang ini sudah takdir, situasi seperti ini tidak cocok untuk di katakan hanya sebuah kebetulan. Lanna datang dari semesta lain bertepatan dengan kembalinya Ttheo. Aku rasa ini sudah saatnya,"

"Saatnya apa kak Han?"

Asisten Rosie menatap guru Han yang tampangnya terlihat serius itu.

"Gadis bernama Lanna itu yang akan jadi pembuka segelnya,"

...----------------...

Xavier membopong tubuh Lanna ala bridal style menuju gedung asrama perempuan, gadis itu sejak awal di perjalanan pulang hingga sampai ke celestial tertidur begitu pulas.

"Hei, mana kunci asramanya?" Tanya Xavier pelan, mereka sudah sampai di depan pintu kamar asramanya Lanna.

Lanna melenguh, tangannya meraba-raba saku seragamnya dan memberikannya pada Xavier dengan mata tertutup. Dan Xavier baru sadar jika posisinya untuk mengambil kunci di tangan Lanna sangatlah sulit, dia menghela napas kecil terlebih kunci kamar itu sudah terlepas dari genggaman Lanna dan tergelatak di atas perutnya.

Tiba-tiba Lanna memeluk leher Xavier dan meracau berbicara tepat di dekat telinga Xavier. "Teleportasi... Teleportasi... Teleportasi... Telepuorasee... "

Xavier, lelaki itu terdiam kaku seolah-olah jantungnya sedang berhenti paksa. Dia terkejut dengan tingkah Lanna yang seperti itu. Namun dengan cepat Xavier mengontrol perasaannya lagi, datar seperti biasanya.

"Baiklah," kata Xavier seolah sedang menuruti perkataan Lanna walaupun dalam bentuk meracau. "Kita pakai teleportasi. Kau sesenang itu dengan teleportasi rupanya,"

Dalam sekejap mereka menghilang dan sudah masuk ke dalam kamar Lanna. Di baringkannya tubuh Lanna dengan gerakannya yang penuh kehati-hatian. Kemudian di lepaskannya kaus kaki serta sepatu Lanna yang tinggal sebelah itu tidak lupa Xavier juga melepaskan blazer seragam Lanna serta menyelimuti tubuh gadis itu menggunakan selimut.

Xavier duduk di tepi ranjang tempat tidur menatap wajah gadis di hadapannya itu penuh seksama. Belum, belum pernah dia melakukan hal seperti ini. Masuk ke dalam kamar seorang perempuan dan menatap wajahnya. Bahkan ketika tubuh itu masih di tempati oleh Serena, Xavier sangat tidak sudi bertatapan bahkan menatap pun juga tidak tertarik. Tetapi berbeda ketika itu adalah Lanna. Seperti yang dia lakukan saat ini, meskipun itu tubuh Serena tetapi dalam pandangan Xavier dia tetap melihat bagaimana rupa Lanna.

Melihat ke sekeliling kamar Lanna, Xavier melihat meja belajar Lanna yang masih berantakan. Dia lalu bangkit, berjalan mendekati meja belajar dan membantu membereskannya. Tetapi gerakannya terhenti ketika melihat selembar kertas dengan coretan gambar yang mirip dirinya dan tertulis di sana.

Xavier Walters, manusia jelmaan es.

Xavier tentu saja, lelaki itu diam-diam tersenyum menatap gambaran Lanna tentangnya. Di taruhnya lagi kertas itu kemudian Xavier berjalan menghampiri ke arah saklar.

"Selamat tidur," ucap Xavier lalu mematikan lampu.

Bagi Xavier, memang betul Lanna merepotkannya tadi tetapi setidaknya usaha gadis itu untuk bertahan di kala snomster itu mengincarnya bisa di katakan boleh juga.

...****************...

1
Retno Isma
jgn Hiatus ya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!