Reinkarnasi Dewa Kematian

"tungku kau baru saja menghancurkan hampir seluruh tulang ku," ucap Xiao Zhou.

"aku memang sengaja melakukan nya, lagipula kau tidak akan memerlukan tulang lagi," ucap tungku batu.

Xiao Zhou tersenyum lemas,

"benar, sebentar lagi aku tidak akan memerlukan nya lagi, istriku aku akan pergi," guman Xiao Zhou yang berpikir hidup nya akan berakhir.

Hampir seruluh pori-pori kulit Xiao Zhou mengeluarkan darah, remaja itu seperti mandi darah di dalam tungku, tiba-tiba saja dari dalam bola kristal melayang di atas tungku itu, Xiao Zhou dapat melihat bola kristal melayang di atas nya.

bola kristal itu mengluarkan cairan kental berwarna bening dan memenuhi tungku itu, mengangkat darah dan kotoran lain keluar dari tungku.

Xiao Zhou kini sepenuhnya tenggelam dengan cairan kental berwarna bening di dalam tungku itu, pemuda itu tidak bisa bergerak hanya bisa pasrah saat cairan itu mulai memasuki, mulut hidung, mata, dan seluruh pori-pori kulit ditubuhnya.

Xiao Zhou yang tenggelam di dalam cairan kental itu cuma bisa melotot merasakan sakit yang teramat sangat, seperti siksaan neraka. setiap tarikan napas terasa begitu menyakitkan, karena yang masuk bukan udara, tetapi cairan kental kedalam saluran pernapasan nya.

"ini sangat menyakitkan lebih baik aku mati saja" batin xiao zhou.

"sebaiknya kalian membunuhku saja kalau tidak aku akan membalas kekejaman kalian berdua," batin xiao zhou.

"Tenanglah anak muda ini masih belum seberapa sebentar lagi kau akan merasakan apa yang nama nya sakit sesungguhnya, hahaha..." ucap suara di kepala Xiao Zhou

Xiao Zhou sudah tidak tahu siapa yang bicara, dan juga sudah tidak peduli, dan kata-kata itu terbukti benar.

Seketika seluruh tulang terasa dialiri cairan itu, dan seketika seluruh tulang dan tengkorak Xiao Zhou hancur, tapi organ nya seperti terbungkus cairan yang mengaliri tulang nya tadi, rasa sakit nya sudah tak tertahankan tetapi aneh nya Xiao Zhou masih sadarkan diri, dan merasakan penyiksaan itu dengan sadar.

****

dan satu bulan berlalu.

rasa sakit yang dialami Xiao Zhou sudah semakin mereda dan berlahan cairan yang melapisi semua organ nya menguat seperti tulang, dan cairan kental di dalam tungku itu mulai semakin sedikit,, meresap ke dalam tubuh xiao zhou.

dua bulan berlalu.

cairan kental mulai tidak tersisa, tungku mulai kering, sesosok tubuh tanpa sehelai benang mulai bergerak bergerak, rambut nya yang pendek hitam kecoklatan sangat serasi dengan bola mata yang berwarna senada. kulit putih sehalus dan selembut kulit bayi dan bersinar.

Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa laki-laki itu sangat tampan dan mempesona. walaupun tidak terdapat otot yang menonjol di seluruh badan nya, hanya di bagian dada dan perut yang sedikit berotot, tapi dapat dikatakan bahwa bocah ini agak kurus, karena pemuda ini masih dalam masa pertumbuhan nya, Xiao Zhou telah melalui siksaan menempa'an badan dan tulang.

Xiao Zhou berdiri sambil menghirup udara dalam-dalam, iya sangat merindukan udara lebih dari apapun.

Xiao Zhou melihat segel di tubuh nya sudah tidak ada lagi,

"paman bola lumayan juga" batin xiao zhou...

"tentu saja bocah bodoh" terdengar dalam kepala Xiao Zhou.

Xiao Zhou meloncat dari dalam tungku.

"apa kalian berdua merindukan ku?" ucap xiao zhou, dengan seringai yang mengerikan.

"saat nya aku membalas perlakuan kailan berdua," ucap Xiao Zhou menatap tungku di hadapan nya.

"aku sudah memberikan semua kekuatan ku padamu anak muda sekarang aku harus istirahat" ucap bola kristal itu menghilang dengan cepat, dan masuk ke tubuh Xiao Zhou.

aku juga sebaik nya istirahat" sahut tungku jg menghilang.

****

dipuncak abadi

satu minggu setelah Xiao Zhou terjatuh ke sumur misterius, kedua wanita dewasa itu masih terguncang.

tapi tiba-tiba saja salah satu dari mereka berteriak histeris, dia adalah Liu Fenghua.

"kakak Xue aku baru teringat tingkat kutivasiku sebelum nya di tingkat 5 dan sekarang di tingkat 3," ucap Liu Fenghua sambil tersenyum bahagia dan memeluk Xue.

"apa kau sudah gila adik Liu, seperti nya kau masih demam," guman Xue dengan raut wajah menyelidiki wajah Liu Fenghua.

"aahhh tidak kakak Xue aku baik-baik saja, kultivasi ku turun karena tubuh jiwa, kau mengerti kan kakak Xue?" tanya Liu Fenghua.

Xue menggelengkan kepalanya,

"aku bukan manusia seperti kalian, aku tidak begitu paham dengan kultivasi terangkan padaku adik?" ucap xue seperti sangat tertarik

"baiklah jadi begini, kultivasi di tingkat dewa saat aku melakukan itu,nkau tahu maksudku kan kak?"

Xue hanya menggelengkan kepalanya lagi.

"maksudku saat aku dan bocah itu melakukan," suara Liu Fenghua berhenti wajahnya merah,,

Xue menganggukan kepala mulai mengerti,

"saat kalian bersetubuh?"ucap Xue vulgar karena sedikit kesal bahwa yang pertama bukan dirinya, tapi rasa itu cepat-cepat Xue kesampingkan karena,, lebih tertarik dengan cerita tubuh jiwa Liu Fenghua.

Liu fenghua menganggukan kepala,

"iya saat aku dan bocah itu bersetubuh,

sebagian jiwaku akan terserap pada jiwa zhou'er sehingga aku bisa merasakan jiwa zhou'er masih hidup atau tidak, dan saat ini aku masih bisa merasakan jiwa nya walaupun sangat lemah," ucap Liu Fenghua.

tampak kelegaan di wajah Xue mengetahui suami kecil nya masih hidup.

"terimakasih Dewa, kau telah mengabulkan doa ku," ucap Xue.

"Tapi adik Liu.... apa setiap kau melakukan itu, kultivasi mu akan turun? tanya Xue.

Liu Fenghua hanya tersenyum,

"tidak kakak... kultivasi ku tidak akan turun jika melakukan itu dengan zhou'er lagi, karena zhou'er sudah memiliki sebagian kecil jiwaku" jawab Liu Fenghua sambil tersipu malu.

"kultivasi ku akan turun jika aku melakukan dengan orang lain. dan aku tidak akan pernah melakukan itu, dengan siapa pun kecuali zhou'er ku," lanjut Liu Fenghua lagi.

"aku iri padamu adik Liu, bagaimana rasa nya adik?? apa sakit?? ternyata adikku ini benar-benar dewi mesum yang nakal," ledek Xue menggoda Liu Fenghua.

"kakak xue jangan tanyakan yang seperti itu, aku jadi malu" ucap Liu Fenghua sambil menutup wajah nya yang mulai memerah dan pergi meninggalkan Xue...