* Mohon bijak memberi bintang 🌟!!! Jika tidak berkenan dengan cerita ini,,, silahkan langsung di tinggalkan.... tanpa perlu berkomentar yang menyakitkan...
Kusumaningtyas seorang gadis Kalimantan yang di nikahi Bayu wicaksono 1,5 tahun yang lalu. Pernikahan bahagia yang di impikan ternyata malah menjadi petaka baginya. Berharap suami yang menjadi pelindungnya ternyata justru malah menghancurkannya. Memiliki suami yang tukang selingkuh.
Membuat Ningtyas merasa di uji kesabarannya. Nafkah yang seharusnya di berikan ke istrinya ternyata malah di kuasai oleh ibunya. Ningtyas selalu di Hina jadi Benalu di keluarga itu. Padahal Ningtyas merasa dirinya tidak pernah menuntut apapun sama Bayu. Berapapun nafkah yang Bayu kasi dia tidak pernah protes. Ningtyas di perlakukan seperti Babu di rumah mertuanya. Mampukah Ningtyas melewati cobaan demi cobaan yang dia hadapi? atau kah Ningtyas memilih pulang ke Kalimantan dan berkumpul bersama orang tua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Sudaryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16.
Tragedi yang terjadi hari ini sangat memacu adrenaline ku. Sikap mertua ku benar-benar sudah melewati batas kesabaran ku. Rasanya lemas di kaki ku belum juga hilang. Entah sudah berapa lama aku terduduk di lantai. Hilang sudah semangat ku untuk melakukan aktifitas hari ini. Padahal kerjaan rumah sudah menunggu ku.
Sedang asyik termenung terdengar suara HP ku berbunyi dengan sangat nyaring. Aku bergegas ke kamar untuk mengambil HP. Ku lihat nama mas Bayu tertera di layar HP. Langsung saja ku angkat.
"Assalamu'alaikum mas, ada apa? Kok tumben nelpon". Tanyaku sedikit heran.
Karena tak biasanya dia nelpon di saat berada di luar kota. Jangan kan untuk nelpon. Membalas WA ku saja tidak pernah. Dulu waktu masih baru tinggal di tempat mertua ku, di saat dia pergi keluar kota aku sering WA mas Bayu untuk menanyakan tentang keadaannya. Bukannya senang justru dia malah marah-marah, katanya menganggu disaat lagi nyetir. Sejak saat itu lah aku tak pernah lagi komunikasi dengan mas Bayu lewat WA.
"Wa'alaikumsalam, kamu lagi apa dek? Tanya dengan lembut.
Aku termangu sesaat mendengar mas Bayu memanggil ku dengan sebutan dek, seumur-umur aku hidup sama mas bayu, belum pernah sekali pun dia memanggil ku dengan sebutan dek.
" Eh-, itu lagi duduk mas"jawab ku sedikit gugup.
"Kamu kenapa dek suaranya kok seperti serak, kamu habis nangis ya". Terka mas Bayu.
" Gak kok mas, aku lagi kena flu aja". Mas lagi apa? Sudah makan belum"?
"Mas lagi nunggu muatan, rencananya kalo nanti malam dapat muatan besok malam mas sudah bisa pulang. Mas sudah makan kok. Kamu sudah makan belum"? Tanya mas Danu tiba-tiba perhatian pada ku.
" Aku baru aja selesai makan bareng Bapak tadi".
"Syukurlah, gimana kemarin hasil USGnya"?
" Alhamdulillah hasil USGnya baik semua. InsyaAllah dapat jagoan ". Ucap ku penuh semangat.
" Alhamdulillah, mau dapat perempuan atau laki-laki bagi ku sama saja. Yang penting kamu dan bayi kita sehat".
"Iya mas, makasih".
" Sudah dulu ya dek mas mau antri muatan dulu. Mudah-mudahan bisa cepat muat. Biar besok subuh langsung berangkat. Kamu hati-hati di rumah jaga kesehatan ". Pesan mas Bayu.
" Iya mas, mas juga hati-hati di jalan. Jangan tinggalkan sholat ". Aku mengingatkannya.
Setelah ngobrol sebentar sama mas Bayu hati ku terasa plong. Baru kali ini mas Bayu perhatian pada ku? Kenapa aku jadi ragu ya dengan perhatiannya. Karena tiba-tiba saja dia berubah drastis.. Apa dia punya maksud lain ataupun dia sedang menyembunyikan sesuatu. Semoga saja apa yang aku pikir dan khawatirkan tidak terjadi. Aku berusaha untuk berfikir positif.
Sesaat kemudian terdengar azan zuhur.. Sesegera mungkin aku melaksanakan kewajiban ku. Usai sholat. Aku pun mulai bersih-bersih. Yang pertama kali aku kerjakan adalah mencuci baju yang sudah numpuk di kamar mandi. Satu persatu ku sikati baju-baju tersebut. 2 jam aku mencuci baju, saking banyaknya. Yang paling banyak baju ibu mertua ku. Entah bagaimana bisa dalam waktu 1 hari baju kotor bisa numpuk sampai 1 ember. Sedangkan aku saja 1 hari saja ganti baju cuma 2 kali.
Habis mencuci aku, semua baju ku jemur di teras belakang. Sengaja tidak aku keluarkan karena hari pun sudah sore. Usai mencuci aku langsung beberes rumah. Seperti nyuci piring, nyapu dan ngepel. Tak terasa selesai sudah pekerjaan ku.
Ku Lirik jam di dinding sudah menunjukkan pukul 17.00. Tidak ingin menunda waktu lagi, aku langsung mandi dan sholat. Habis sholat ku rebahkan diri di atas kasur sambil menunggu waktu maghrib. Ku ambil ponsel ku, aku mulai menulis kembali beberapa bab untuk kejar setoran yang tertinggal. Karena rencananya tulisan ku ini akan aku ajukan kontrak eksklusif pada salah satu platform. Bayarannya cukup lumayan untuk mengisi tabungan ku.
Sebenarnya tabungan ku sudah cukup lumayan, kalo hanya untuk sekedar menanggung kebutuhan ku pribadi. Tapi rencananya uang itu akan aku gunakan untuk buka usaha. Sesak rasanya, aku yang selalu di anggap benalu oleh mertua kuk dan ipar ku. Aku juga harus selalu waspada jika sewaktu-waktu mas Bayu menceraikan demi mendengar omongan ibu. Walaupun bapak mertua ku sayang pada ku, tapi aku juga tak sanggup harus merasakan ditindas terus oleh ibu mertuaku. Aku juga ingin hidup damai dan memiliki masa depan yang jelas.
Terdengar azan magrib berkumandang, segera Ku laksana sholat maghrib. Rencananya setelah sholat aku mau melanjutkan menulis beberapa bab lagi. Berapa banyak harapan yang aku gantungkan dari menulis ini. Semoga uangnya berkah hingga aku bisa menabung untuk membuka usaha, untung-untung bisa sampe bikin rumah impian.
Tok.... Tok... Tokk...
"Ning, kamu lagi apa"? Terdengar suara Bapak memanggil ku di balik pintu.
Ku lirik jam di ponsel ternyata sudah pukul 19.30. Pantesan Bapak sudah pulang dari masjid. Aku yang sedang asyik menulis novel sampai gak ingat waktu.
" Nggeh pak", sahut ku dari dalam kamar. Aku pun keluar menemui Bapak.
"Kamu sudah makan"? Tanya Bapak.
Aku menggelengkan kepala.
" Ya sudah ayo makan dulu, gak baik tidur dalam keadaan perut kosong ". Ajak Bapak.
Aku pun berjalan di belakang mengikuti bapak menuju ke ruang makan. Rupanya di ruang makan sudah ada ibu yang sedang menikmati makannya tanpa menunggu Bapak. Pemandangan seperti ini sudah biasa bagi ku. Selama aku tingga di rumah mertua ku, belum pernah aku melihat ibu mertua ku melayani Bapak makan. Prinsip di rumah ini ketika makan tidak usah harus di layan. Siapa yang sudah lapar, ya langsung aja makan. Disini gak punya waktu tertentu untuk makan bersama. Sangat jauh berbeda dengan di rumah ku. Kami yang selalu makan dengan waktu yang tertata dan selalu bersama-sama. Ketika ada yang belum hadir maka yang lain akan menunggu. Kecuali kalo memang gak bisa makan bersama. Itu pun harus ada kabar.
Kebiasaan seperti inilah yang di terapkan oleh kedua orang tua ku untuk menjaga kerukunan. Karena hanya di waktu makan lah kita bisa berkumpul bersama. Selain waktu itu maka kita akan sibuk dengan urusan kita masing-masing.
"Alah mau makan aja pake di panggil. Dasar menantu manja. Ini bapak juga ngapain ngurusin orang makan. Mau makan mau nggak kek biarin aja. Lawong perut-sendiri juga. Kalo ibu sih gak sudi". Ibu mengoceh sambil menghabiskan maka yang ada di piringnya.
" Sudah bu kalo lagi makan itu gak boleh maidu(marah-marah) gak berkah makannya". Ujar bapak.
Tak ku perdulikan ibu yang lagi ngoceh. Aku sibuk menyiapkan makan Bapak, ku ambilkan nasi sayur dan lauk kesukaan Bapak. Lalu ku letakan di hadapan Bapak.
"Makasih ya ndok". Ucap Bapak sambil tersenyum.
Aku menikmati makan malam berdua sama Bapak, karena ibu sudah selesai duluan. Dan pergi meninggalkan kami entah kemana.
Selesai makan lalu ku bersihkan meja dan mencuci piring bekas makan tadi. Walaupun Bapak tak mengizinkan ku, tapi tak ku endahkan.. Aku gak mau cari masalah lagi sama ibu. Sudah cukup hari ini aku di tindas sama ibu, dan tamparan ibu juga masih terasa membekas di pipi ku.
Usai beberes aku langsung masuk kamar. Tapi sebelum itu tidak lupa aku wudhu dulu dan sholat sebelum tidur. Malam ini aku rencananya mau tidur lebih awal agar esok hari bisa bangun lebih awal. Supaya tidak terjadi accidents seperti tadi pagi.
Selamat Membaca Para Raider Ku.. Semoga
Terkesan Dengan Cerita Ini.. Jangan Lupa
Tinggalkan Jejak Ya Untuk Mendukung
Kelanjutan Cerita Ini.
❤ Jangan Lupa Like, Komen, Dan
Subscribe ❤
Bersambung
up yg banyak ya,,,,😍