Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4
Tak...
"Aw ... kenapa aku di jitak lagi kak!" teriak Aily sambil menggosok-gosok kepalanya yang sakit.
Rion menatap gadis itu dengan sinis, "bocah kau seharus nya belajar! bukan malah merayu seorang pria!" ujurnya.
"Aku sangat ingin tidur denganmu!" bentak Aily tidak mau kalah.
"Tidur saja dengan nya!" Sentak Rion menunjuk Leonard dengan asal. Sementara Leonard menatap bingung kenapa dirinya dibawa-bawa dalam masalah kedua orang itu.
Aily menatap Leonard, dia jelas ingin tidur dengan Pria tampan yang bernama Rion, tapi melihat wajah pria berkacamata itu pun sebenarnya tidak masalah karena Leonard juga tidak kalah tampan. "Apa kamu mau tidur denganku?" tanya Aily tidak sadar.
Rion yang mendengar gadis tidak jelas itu dengan mudahnya berpaling darinya, kini membuat dirinya kesal. Bagaimana bisa gadis itu mau saja dioper-oper seperti itu.
Sementara Leandro tersenyum kaku menatap wajah Tuannya yang sudah memberi tatapan tajam kepadanya.
"Tidak boleh!" pekik Rion kesal sambil kembali menjitak gadis kecil dihadapannya
"Aw... kenapa kamu melarangnya juga!!"
"Kau boleh melakukan itu ketika kau sudah dewasa, dan bersama orang yang kau cintai," Rion menatap tajam gadis bodoh di depannya.
"Cepat bereskan masalah ini! aku tunggu kamu 5 menit dari sekarang!" pekik Rion yang menatap tajam pada sekertarisnya itu. "Dan kau! jangan pernah mengajak seorang lelaki untuk tidur dengan mu!" pelototnya pada gadis yang sedang menatapnya dengan kagum itu.
"Eh, tidak aku hanya mengajakmu Kak--" ucapannya menggantung dan langkahnya terhenti saat akan mengejar Rion yang sudah lebih dulu meninggalkan mereka karena ke 2 Bodyguard yang menghalangi jalannya.
Rion berjalan meninggalkan mereka sambil menutup mulutnya dengan punggung lengan kirinya dengan pipi dan telinga yang memerah.
"Nona, sebaiknya anda meninggalakan tempat ini. Saya akan memesankan taksi untukmu, dan jangan ikuti tuan kami." ucap Leandro. Dia lebih memilih mengusir gadis ini pergi lebih dulu agar tidak mengikuti kemana tuannya akan pergi.
"Mari," ajak Leandro pergi berjalan lebih dulu.
"Lepaskan! aku bisa sendiri!" pekiknya berusaha melepaskan lengan yang akan di pegang para Bodyguard itu.
Aily kesal dia lebuh dulu berjalan di depan Leandro, dia tidak mau jika ada orang lain yang mengaturnya. Sementara Leandro menatap wajah cantik Aily yang sedang berjalan menduluinya sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya mengingat kejadian dimana gadis itu ketika mencium tuannya dengan sangat panas. Dan membuat seorang Rion kesulitan dengan ciuman pertamanya.
'Bagaimana ini aju gagal membuat anak!" pekiknya dalam hati. Aily berjalan dengan rasa kesal lalu dia teringat dengan pria yang ada di belakangnya, Aily pun membalikan tubuhnya menghadap Leandro.
"Lea... siapa tadi namamu?" tanya Aily lupa saat ingin memanggil nama pria tampan berkacamata itu.
"Leandro Nona, anda bisa memanggilku Sekertaris Lee." ucap Leandro dengan wajah yabg mebekuk aga kesal dengan panggilan Lea.
"Ah, iya Sekertaris Lee. Apa aku bisa minta tolong?" tanya nya berusaha merayu Leandro.
"Tidak bisa! saya sudah di tunggu. Anda hanya perlu kembali pulang ke temoat asalmu Nona." Ucap Leandro tidak mau berlama-lama bersama Aily jarena tuannya sudah pasti akan mengamuk.
"Tolong aku sekali saja," pinta Aily dengan wajah memelas.
Leandro pun menatap kedua Bodyguard untuk menyeret Aily. Namun saat hendak menariknya pergi ke luar Rumah Sakit tiba-tiba ada seorang wanita yang Leandro kenal memanggil gadis itu dengan sebutan Aily.
Aily dan Leandro menatap sumber suara dimana gadis utu sedang berlari mendekatinya. "Eriaa..., kamu lama sekali! aku akan di culik oleh mereka," tuduh Aily pada ketiga pria yang ada di hadapanya.
Leandro menatap Eria yang langsung memeluk Aily sambil menatap dirinya tajam. "Nona," panggil Leandro, Eria langsung melotot pada Leandro yang akan bertanya
"Apa kamu mengenalnya Eria?" tanya Aily.
"Tidak! siapa dia?" tanya Eria berpura-pura tidak mengenal, sementara Leandro hanya diam saja. "Apa dia menyakitimu?"
Aily mengangguk-angguk sambil mengerucutkan bibirnya dengan raut wajah sedih. "Mereka menarikku agar pergi dari Rumah Sakut ini," keluhnya pada sahabat yang sering memanjakan dirinya itu.
"Benarkah!" Eria benar-benar terlihat marah pada sekertarus kakaknya itu.
"Bukan begitu Nona, kami hanya disuruh Tuan Rion un--"
"Pergi kalian sekarang juga! cepat!!" pekik Eria mengusir sekertaris kakak nya dan kedua Bodyguard itu.
Leandro yang baru pertama kali melihat adik tuannya itu marah dia pun bergegas mengajak kedua Bodyguard itu pergi. 'Siapa gadis itu sampai bisa membuat Nona Eria marah' pikirnya dalam hati. Karena Eria adalah gadis lugu yang tidak pernah tertarik dengan urusan orang lain.
"Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi padamu Aily," tanya Eria pada sahabatnya itu. Karena yang dia tau Kakak atau Sekertaris Lee tidak akan cari masalah dengan orang lain, kecuali orang lain yang memulainya
"Apa kamu tau jika orang itu mempunyai Bos yang sangat tampan?" tanya Aily. "Pria itu sangat tampan, aku harus mendapatkan nya Eria, tolong bantu aku," ucap Aily dengan wajah yang berbinar hingga dirinya sendiri melupakan kesedihan yang sedang menimpanya.
Eria terdiam membisu, 'apa orang yang di maksud Aily itu Kak Rion?" tanya nya dalam hati. Eria menekan-nekan telinganya untuk memastikan apakah dirinya tidak salah jika seorang Aily menyukai Kakaknya yang sangat menyebalkan dan menyeramkan itu.
.
.
to be continued...