NovelToon NovelToon
Menghempaskan Badai

Menghempaskan Badai

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Penyesalan Suami
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

S 2. "Partner"
Kisah lanjutan dari Novel "Partner"

Alangka baiknya membaca Novel tersebut di atas, sebelum membaca novel ini. Agar bisa mengikuti kisah lanjutannya.

Bagian lanjutan ini mengisahkan Bu Dinna dan kedua anaknya yang sedang ditahan di kantor polisi akibat tindak kejahatan yang dilakukan kepada Alm. Pak Johan. Mereka berusaha dengan berbagai cara untuk lolos diri dari jerat hukum. Semua taktik licik dan kotor digunakan untuk melaksanakan rencana mereka.

Rencana jahat bisa menjadi badai yang menghancurkan kehidupan seseorang. Tapi tidak bagi orang yang teguh, kokoh dan kuat di dalam Tuhan.

¤ Apakah Bu Dinna atau kedua anaknya menjadi badai?
¤ Apakah mereka bisa meloloskan diri dari jerat hukum?

Ikuti kisahnya di Novel ini: "Menghempaskan Badai"

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗


Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. MB 24

...~•Happy Reading•~...

^^^Flasback^^^

Setelah menyelediki TKP kasus Bu Dinna di rumah Ophelia dan kasus Oseni di restoran kalingga, penyidik Bram mempercepat penyelidikan kedua kasus tersebut. Sebab pihak Andreas yang menuntut sangat proaktif, jika dibutuhkan dan mau bekerja sama dengan pihak berwajib.

Jadi penyidik Bram menindak lanjuti semua bukti yang diserahkan oleh pengacara Danny atau Andreas yang berhubungan dengan kasus cicak dalam mangkuk soup. Sehingga setelah pertemuan terakhir dengan Andreas, penyidik Bram menggerakan anggota team untuk mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan kedua kasus tersebut.

Penyidik Bram terus menganalisa semua laporan yang diberikan anggota teamnya. "Masuk..." Penyidik Bram mempersilahkan masuk, saat ada yang mengetuk pintu ruang kerjanya.

"Lapor, Pak." Petugas Raka masuk dengan sikap sigap dan hormat kepada pimpinannya.

"Ada laporan apa hari ini?" Penyidik Bram bertanya dan memberikan isyarat agar petugas Raka mendekatinya.

"Siap, Pak. Saya mau melaporkan hasil penyelidikan yang ditugaskan kepada kami. Saudari Gina tidak kembali ke keluarganya. Dia tinggal di tempat kost." Lapor petugas Raka.

"Dia tidak menemui keluarga atau ayahnya?" Penyidik Bram mengangkat wajah dan melihat petugas Raka yang melapor tentang Gina.

"Dia tidak menemui keluarga, tapi menemui ayahnya, Pak....." Petugas Raka melaporkan apa yang dilakukan Gina setelah dibebaskan sesuai laporan petugas yang mengawasinya.

"Dia menemui ayahnya? Lalu mengapa tinggal di tempat kost? Dia tidak tinggal dengan ayahnya?" Penyidik Bram bertanya sambil berpikir, sebab kalau tidak punya keluarga jauh atau dekat, ada ayahnya yang bisa jadi tempat bernaung.

"Menurut petugas yang mengawasi, dia pernah ke rumah ayahnya. Tapi sepertinya, hubungan dia dengan ibu tirinya tidak baik. Sehingga tidak menerima dia tinggal di rumahnya." Petugas Raka melaporkan lagi.

"Begitu... Apakah ayahnya masih tetap berhubungan dengannya?" Petugas Bram terus bertanya dan berpikir untuk menganalisa kondisi Gina di luar.

"Masih, Pak. Malah setiap pulang kantor, datang ke tempat kost untuk menemui dia." Jawab petugas Raka, cepat. Penyidik Bram jadi mengerti, Gina bermasalah dengan ibu tirinya.

"Lalu dia lakukan apa di luar rumah selama dibebaskan?" Tanya penyidik Bram.

"Masuk keluar Mall, Pak. Petugas yang mengawasi tidak bisa melaporkan yang dilihat, sebab yang dia lakukan tidak jelas. Seperti orang yang sedang mencari sesuatu atau seseorang.

"Kau sudah perintahkan petugas yang mengawasi supaya memperhatikan dan mencatat tempat yang sering dia kunjungi?"

"Sudah, Pak. Tapi dari pagi sampai sore, hanya berputar-putar di Mall, makan siang, lalu pulang menjelang sore."

"Jadi dia tidak punya pekerjaan atau tidak berusaha cari kerja?"

"Sejauh ini, tidak Pak. Kalau mau cari pekerjaan di Mall, tidak mungkin. Sebab dia tidak membawa dokumen untuk melamar pekerjaan."

"Dia tidak pernah pergi ke kantor ayahnya?" Tanya penyidik Bram.

"Pernah, Pak. Tapi hanya sekali saat pertama dibebaskan dari sini." Mendengar jawaban petugas Raka, penyidik Bram jadi terdiam, sebab apa yang dilakukan Gina tidak sesuai harapannya.

"Apa dia rutin wajib lapor sesuai syarat pembebasannya?"

"Dia selalu datang wajib lapor, Pak. Hanya pernah sekali terlambat datang, karena pergi ke kampus."

"Ke kampus? Bukannya dia tidak kuliah?"

"Iya, Pak. Dia pergi ke sana dan tertahan di sana ...." Petugas Raka melapor dan menunjukan video yang diambil oleh petugas yang mengawasi Gina.

"Mengapa kau tidak laporkan ini di awal tadi?" Penyidik Bram jadi marah kepada petugas Raka, setelah melihat Gina sedang beradu mulut dengan seorang wanita dan pria.

"Maaf, Pak. Itu sudah ada dalam laporan tertulis." Petugas Raka menjawab cepat sambil menunjuk laporan di atas meja, agar pimpinannya tidak makin marah.

"Sekarang cari kedua orang ini dan bawah untuk bertemu dengan saya." Penyidik Bram berikan perintah, tegas.

"Siap, Pak." Petugas Raka memberi hormat dan sigap.

"Sebentar! ...Apa Gina tidak minta ijin bertemu dengan mama atau kakaknya?" Pertanyaan penyidik Bram menahan langkah petugas Raka.

"Pernah minta ijin, Pak. Tapi kami tidak ijinkan."

"Kapan waktu wajib lapornya lagi?"

"Hari ini, tapi belum datang, Pak."

"Kalau begitu, kau segera ke sana tunggu dia. Kau ijinkan dia bertemu dengan Mamanya. Pantau apa yang dia bicarakan dengan mamanya atau sebaliknya. Jangan sampai ada yang terlewatkan."

"Lalu minta petugas mengikuti dia. Siapa pun yang dia temui setelah bertemu mamanya, kau langsung lapor kepada saya. Tidak usah tunggu bikin laporan tertulis. Langsung telpon saya." Penyidik Bram berkata tegas, sebab ada sedikit cela yang sudah terbuka untuk menyelidiki Bu Dinna dan kedua anaknya.

"Siap. Laksanakan." Petugas Raka bersikap sigap dan hormat lalu keluar dari ruangan pimpinannya.

...~°°°~...

Beberapa saat kemudian, seperti yang diperintahkan penyidik Bram. Petugas Raka memberikan kesempatan kepada Gina untuk bertemu dengan Mamanya.

"Mengapa baru sekarang kau datang lihat Mama?" Bu Dinna bertanya dengan wajah kesal saat melihat Gina yang mau bertemu dengannya.

"Baru datang lihat Mama, karna baru dikasih ijin sama polisi. Memangnya masuk ke sini bisa suka-suka saja?" Gina menjawab dan balik bertanya, karna kesal dimarahin mamanya.

"Mama kira kau sudah bebas, lalu lupa tanggung jawabmu. Kau tinggal di mana?"

"Itu juga yang mau Gina bicarakan dengan Mama. Tidak ada tempat buat tinggal. Mama kira bisa tinggal di rumah itu lagi?" Maksud Gina, rumah Ophelia.

"Kau tidak pergi ke Papamu? Minta tolong padanya. Kau sangat bodoh. Mama rela mendekam di sini, supaya kau bisa cari pertolongan di luar, terutama Papamu."

"Gina sudah minta tolong, tapi Papa tidak bisa tolong. Perempuan itu sangat marah dan tidak terima Gina tinggal dengan mereka."

"Lalu Papamu biarkan saja?" Bu Dinna bertanya dengan geram.

"Mama tahu Papa. Mana berani lawan istri mudanya itu. Bisa-bisa didepak juga dari rumah itu."

"Lalu hidupmu bagaimana?" Bu Dinna melihat Gina dengan wajah panik dan kebingungan.

"Aku kerja apa saja supaya bisa makan dan bisa bayar tempat tinggal kecil." Gina berkata dengan wajah sedih dan mata berembun, seakan dia sangat kesusahan dan tidak dibantu Papanya.

"Kalau begitu, setelah dari sini, kau pergi bertemu....." Bu Dinna berkata pelan bahkan menyebut nama sambil berbisik, agar tidak didengar oleh pengawas.

"Ini Mama ulang lagi. Ingat nama itu. Bilang kau utusan Mama dan jangan bilang Mama ditahan di sini. Mengerti?" Bu Dinna tetap memberikan instruksi sambil berbisik, agar tidak dicurigai oleh petugas jaga.

"Iya, Mah. Nanti dari sini Gina pergi temui orangnya. Mama bertahan, ya. Di sini sulit dapat ijin bertemu." Gina memegang tangan Mamanya untuk meyakinkan dengan wajah tetap sedih.

"Nanti setelah ini, Gina berusaha minta ijin bertemu kakak." Gina melanjutkan.

"Jangan sebut namanya untuk Mama. Kakakmu sangat botol (bodoh tolol)." Bu Dinna menaikan nada suaranya.

"Mengapa, Ma." Gina terkejut melihat kemarahan mamanya.

"Kalau tahu dia pernah ditahan, Mama tidak akan di sini." Bu Dinna melampiaskan amarahnya.

"Oh, Kak Oseni pernah ditahan? Karna apa, Ma?" Gina mulai mengerti maksud Mamanya.

"Sudah... gak usah dibahas. Pergi temui orang itu secepatnya, sebelum banyak orang tahu Mama ditahan." Gina mengangguk lalu berpamitan dengan Mamanya.

^^^Flashback off.^^^

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

1
🍁ALEA❣️
oh y ampun emg bner ya dunia Novel itu emang sempit🤭ini yg nyapa Bu Desy tantenya ophel ya kayaknya mah trnyta temen deket❣️
🍁ALEA❣️
keknya Gina boongin mamanya nih🤔perasaan kerja apaan si gina wong buktinya istrinya pak Gustav smpe krja lg berantem sm suami sndiri gegara kelakuan Gina kok❣️
🍁ALEA❣️
keren bu Lianty bisa kerja lg skrg jadi wanita karir pantaslah klo dandannya juga cantik dan rapi apalagi punya asistant brondong ,,pak Gustav yg melihatnya dh pasti cemburu❣️
🍁Hermina🧣❣️
benaran lianty. makanya harus hati2 dengan anak tirimu. bisa2 kau juga 🙊
⚔️🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
itu berlaku juga utk Lianty yg hny ibu tiri mereka
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣUmu⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟🤎§͜¢●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dengan bertambahnya Informasi dari Bu Desy, Lianty jadi bisa berjaga-jaga lagi kalo sewaktu-waktu Pak Gustav ingin menekankan Lianty lagi ❣️
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
langsung tinggal di rumah gratis berjeruji besi, Lianty. 🔎🔎
🏠⃟🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
tambah menyeramkan bisa bisa kamu di bunuh juga nanti Lianty sama anakmu, lebih baik waspada menjauh saja, biarkan suamimu yang sudah tua Bangka itu
🏠⃟🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
jangan khawatir Lianty ayah Ophelia bukan orang bodoh lagi, dia sudah siapkan CCTV selama ini
🏠⃟🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
eh ini Lianty tau dong kalau Gina berada di penjara
Rahmawati
ayo bu Dessy ceritakan semua sama lianty
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
bu lisa bisa saja. padahal tadi fokus sama bu dessy krn mau tanya bu dinna🔎😄
🍁💃Katrin📙📖📚❣️: itu sdh 👍🤭 Makasih Kak 🙏😍🤗
total 1 replies
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣUmu⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟🤎§͜¢●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Baru tau Bu Desy yg diajak ngobrol Lianty ternyata Budhe nya Ophelia kirain orang lain, ternyata dunia itu sempit ❣️
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣUmu⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟🤎§͜¢●⑅⃝ᷟ◌ͩ: Eh lupa ingat nya Budhe ternyata Bu'Lek, harap maklum Kak Katrin sama Enak-enak ini.
Kembali kasih kak ❣️
🍁💃Katrin📙📖📚❣️: Bu'lek Ophelia Kak. 🤭😄 makasih 4 all K♡🙏😍🤗
total 2 replies
𝐀⃝🥀🦆͜͡𝐓𝐑𝐈'ᴳ🤎ᴳ𝐑᭄ˢ⍣⃟ₛ👻
astagaaa yaaa begitulah kalo emak emak sudah ketemu yang ada langsung gasss gossip wkwkwk tapi bagus kan biar ga ketinggalan berita wkwkwk 🤭🤣🤣
🍁💃Katrin📙📖📚❣️: hehehe.. eeehhhm🤭😄👍 makasih Kak 🙏😍🤗
total 1 replies
𝐀⃝🥀🦆͜͡𝐓𝐑𝐈'ᴳ🤎ᴳ𝐑᭄ˢ⍣⃟ₛ👻
yang sabar ya Lianty itu suamimu sedang ditipu di manipulatif sama anaknya yang memang licik dan jago drama makanya kamu harus bermain cantik disini pertahankan keutuhan rumah tangga kamu
🏠⃟🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
biar menyesal tuh nanti si tua, makin tua kok makin bodohnya kebangetan pak Gustav ini
🏠⃟🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Wah bagus Lianty kamu gercep banget ini, dengan begitu kamu akan tau masalah semuanya, biarkan suamimu terjebak dengan permainan anaknya.
🏠⃟🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: sama sama 🤗
🍁💃Katrin📙📖📚❣️: Waaaah... eeehhhm 👍🤭. makasih Kak 🙏😍🤗
total 2 replies
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.🆁🅰🅹🅰❀∂я
Kulik terus yuk soal Bu Dina ... 🤭😀
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.🆁🅰🅹🅰❀∂я: semangat kak author 💪💪💪
🍁💃Katrin📙📖📚❣️: Siap, Kak. hehehe👍🤭 Makasih K♡🙏😍🤗
total 2 replies
🏠⃟🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
para emak emak kalau sudah ketemu 🤣🤣
🍁Hermina🧣❣️
ada yg bantu bongkar. terus bu lisa. Lianty akan tahu dengan sendirinya nih 🙈
🍁💃Katrin📙📖📚❣️: Eeehhhmm. itsd, Kak👍🤭. makasih 🙏😍🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!