Awalnya Elodie adalah ibu rumah tangga biasa. Istri yang penurut dan ibu yang penuh kasih. Namun sebuah kecelakaan mengubah segalanya.
Sikap dan Perilaku wanita itu berubah 180 derajat. Melupakan segala cinta untuk sang suami dan putra semata wayangnya. Mulai membangkang, berperilaku sesuka hati seingatnya di saat 19 tahun. Namun justru itu memberi warna baru, membuat Grayson menyadari betapa penting istri yang diremehkannya selama ini.
"Mommy."
"Nak, aku bukan mommy kamu."
"Elodie Estelle."
"Grayson Grassel, ayo kita bercerai!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joy Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Maaf, jika kalian tidak memiliki kartu anggota maka dilarang masuk!" tegas seorang penjaga di luar klub saat Gray dan beberapa pria lainnya ingin menerobos.
Salah seorang pria ingin memberitahu identitasnya, namun Gray menahan. "Jika mereka memberi tahu ada polisi yang masuk, dia pasti kabur." Gray berkata dengan suara kecil.
Mereka sudah akan pergi dan mencari cara lain sebelum seorang wanita datang dengan percaya diri. "Mereka datang bersamaku," ujar wanita itu mengalihkan perhatian mereka.
Freya menunjukkan sebuah kartu berwarna black gold yang membuat penjaga itu menunduk hormat. "Mohon maaf, Nona. Kalian boleh masuk."
Wanita itu tersenyum pada Gray yang bergeming. Freya memberi kode untuk mengikutinya, pada akhirnya Gray menerima bantuan wanita itu.
"Terima kasih atas bantuannya." Gray berucap dengan dingin. Pria itu memberi kode pada asisten Al dan beberapa pria asing yang ikut masuk di belakang.
"Kak Gray, tapi aku ...." Freya menggenggam telapak tangannya erat saat Gray pergi tanpa peduli padanya. Namun saat melihat seseorang yang ia tugaskan, wanita itu tersenyum misterius.
Sementara beberapa pria itu berpencar menyusuri klub. Gray menatap tajam pada setiap wanita yang ingin mendekatinya. Pria itu tetap fokus pada tujuan awalnya datang ke sini.
"Tes, dia di sini." Terdengar suara dari headset nirkabel yang terpasang di telinga.
"Di mana?" tanya Gray namun tidak ada jawaban.
"Dia melihatku dan kabur." Terdengar suara asisten Al yang cemas. Gray dan yang lainnya bergegas mencari posisi.
Sementara asisten Al berusaha menahan pria itu. Al mengambil kursi bar dan melemparnya ke arah John yang terus menghindar.
"Sial!" umpat Al saat kursinya mengenai orang lain. Pria itu berlari mengejar John yang berbaur dalam sekelompok orang yang melompat dan menari menikmati musik. Al berdecak dan mau tidak mau ikut berdesakan di dalam sana.
Sementara John yang sudah keluar dari kerumunan tertawa mengejek. Pria itu berbalik dan dihadiahi sebuah bogeman di wajah. "Sial," gumam John sembari mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya.
Pria itu membalas Gray dan terjadilah perkelahian yang menghebohkan penghuni klub. John tersungkur menabrak sebuah sofa. Ia mengeluarkan sebuah pisau saat merasa tersudut dan mengarahkannya pada Gray yang berhasil menghindar.
Namun tiba-tiba Freya berdiri di depan Gray. John akan menusuk wanita itu sebelum Gray mendorongnya. Hingga akhirnya bahu Gray lah yang harus tersayat, ia menggeram dan menendang John dengan kuat.
Pria itu kembali tersungkur, ia ingin kabur namun terlambat karena dua polisi yang menyamar itu datang. Mereka langsung menangkap John yang masih memberontak.
Sementara Freya yang sedikit syok menatap bahu Gray khawatir. "Kak Gray, bahumu."
Wanita itu ingin menyentuh, namun Gray menolak.
"Tuan." Asisten Al yang bersusah payah keluar dari kerumunan menghampiri Gray yang mengeluarkan banyak darah. Pria itu langsung mengeluarkan sapu tangan dan mengikat bahu kekar itu.
Setelahnya kedua pria itu keluar tanpa peduli pada keributan yang telah mereka buat. Sedangkan Freya mengekor di belakang.
"Kau pulanglah!" titah Gray saat menyadari Freya masih mengikutinya.
"A-aku takut, Kak. Tidak bolehkah aku ikut denganmu?" balas Freya yang wajah memelas. Gray menghela napas kasar.
"Antar dia pulang! Aku akan pergi sendiri ke kantor polisi." Gray berjalan pergi setelah berkata pada asisten Al.
"Kak Gray!"
"Nona Bertha." Freya yang ingin mengikuti langkah Gray terpaksa berhenti saat lengannya ditarik seseorang. Asisten Al menatap wanita itu dengan datar.
"Silakan, Nona Freya Bertha!" Asisten Al melepaskan pegangan tangannya dan memberi kode pada arah sebuah mobil terparkir.
Freya mendengus kesal, wanita itu melihat ke arah Gray tadi berjalan. Tetapi pria itu sudah pergi entah kemana.
.
.
.
Elodie duduk termenung dengan kedua tangan bertumpu pada meja. Wanita itu bahkan tidak banyak membantu, lebih banyak Clara yang mengarahkan ini dan itu pada para pekerja. Padahal pada awalnya ialah yang begitu bersemangat menyiapkan segala keperluan.
"Elli. Bagaimana dengan ini? Sudah lurus belum?" tanya Clara saat menempel sebuah poster berisi menu makanan.
Elodie tersadar, wanita itu berdiri dan berjalan ke arah Clara tanpa memperhatikan sekitar.
"Elli, awas!" pekik Clara saat melihat temannya itu hampir menabrak meja yang tengah diangkat seorang pekerja. Sontak Elodie mundur beberapa langkah. Wanita itu terdiam dengan napas tidak teratur.
"Apa yang kamu pikirkan, huh? Kenapa dari tadi terus melamun?" marah Clara sembari menghampiri Elodie yang masih diam terkejut.
Elodie menatap Clara, wanita itu ingin mengatakan sesuatu tetapi merasa ragu. "Kamu tahu seorang penulis bernama Cresent Moon?" tanya Elodie akhirnya setelah berpikir cukup lama.
Clara menghela napas kesal. Ia sudah khawatir setengah mati pada sahabatnya ini tetapi Elodie malah bertanya hal yang aneh menurutnya. "Astaga Elli, aku bertanya kenapa kamu melamun. Kenapa tiba-tiba bertanya tentang Cresent Moon?"
"A-aku hanya penasaran saja, jadi bertanya."
"Cresent Moon, aku tentu tahu. Dia seorang penulis terkenal yang sudah menerbitkan puluhan buku dalam tiga tahun terakhir. Meski terbilang penulis baru, tapi karyanya selalu best seller dan tidak jarang diadaptasi menjadi film atau drama. Saat ini kami juga sedang bekerja sama untuk mengadaptasi novel terbarunya."
Elodie kembali terdiam setelah mendengar penjelasan Clara. Gadis itu menjelaskan seolah-olah Cresent Moon adalah orang asing.
"Jika aku Cresent Moon, kenapa Clara tidak mengatakannya? Atau aku menyembunyikan dari semua orang?" batin Elodie dengan otak penuh pikiran. Clara sampai gemas saat melihat sahabatnya yang kembali tidak fokus.
"Elliiii!"
Elodie yang kembali tersadar jadi menyengir. Wanita itu akhirnya mencoba untuk fokus dan mulai membantu Clara mengarahkan ini dan itu.
...
Clara membuka ponselnya di saat ada waktu luang. Gadis itu melihat apakah ada chat penting atau berita apa pun walau ini adalah akhir pekan. Namun pergerakan tangannya terhenti saat media sosialnya penuh dengan foto dan artikel mengenai skandal seorang CEO muda yang sukses dengan seorang selebriti terkemuka.
Sontak gadis itu langsung melihat ke arah Elodie yang kini telah semangat kembali. "Apa karena ini dia melamun sampai setengah hari?" gumam Clara bertanya pada dirinya sendiri.
Ia langsung menghampiri sang sahabat yang sedang sibuk menata kursi dan meja. Tanpa mengatakan apa pun ia menarik Elodie ke dalam pelukannya. Elodie sampai kebingungan dengan dua tangan yang terangkat.
"Kamu mau cerai darinya? Aku akan mendukung penuh sekarang!" kata Clara tegas yang semakin membingungkan Elodie. Wanita itu mengernyit keheranan dengan sikap tiba-tiba sang sahabat.
"Apa maksudmu?"
"Sekarang jemput Cedric dari tempat les. Aku akan membantumu untuk mendapatkan hak asuhnya bagaimana pun caranya." Clara melepas pelukan dan menarik tangan Elodie, namun wanita itu menghentikannya.
"Ara! Kamu sedang bicara apa, sih?"
"Kamu, bukankah kamu kebingungan dari pagi karena ini?" tanya Clara sembari menunjukkan layar ponselnya. Elodie mengambil alih, melihat postingan yang hampir memenuhi beranda. Seketika kedua matanya melotot meski hanya sesaat.
.
.
.
Hayo, siapa yang salah paham sama Pria tua menyebalkan kepunyaan Elodie? :)
sbnarnya apa sih alasannya El kawin SM lakik model dajall itu
kyknya ada sngkut pautnya SM tmennya si El deh
trus si mertua ada dendam apa sama El ya smpai benci gitu
ksihan si el
emang siapa lagi yg pkai kekerasan dn TDK pyk pri kemanusiaan 😤🙄😒🤬😡😠🤭🤭
jgn mau d rendahkan muku🙄
punya Daddy g ada pendiriannya
tp buat gray kalang kabut biar nyaho😁🤭